Postingan Terbaru

Selasa, 05 September 2023

Sinopsis The Tale of the Nine Tailed episode 3 part 3

 All content from tvN 







Ringkas drama sebelumnya


Yu Ri di toilet membetulkan dandanannya. Setelah keluar ia mau masuk ke sebuah ruangan. Shin Ju memberitahu kalo cuman staf yang bisa masuk ke sana. Yu Ri mengaku kalo dia salah. 


Shin Ju menghampirinya dan berpendapat kalo itu bukan kesalahan. Yu Ri menunjukkan penampilannya dan merasa kalo ia nggak cocok untuk mencuri. Ia menawarkan agar mereka bertukar nama karena spesies mereka sama. 


Yu Ri mengulurkan tangannya dan memperkenalkan kalo ia Yu Ri. Shin Ju memberitahu kalo secara teknis spesies mereka nggak sama. Bukankah Yu Ri dari Rusia? Yu Ri menarik tangannya kembali. Kelihatan banget ya? 


Shin Ju menanyakan gimana Yu Ri datang ke Korea? Yu Ri memberitahu kalo ia diselundupkan. Apa Shin Ju pernah dalam penerbangan selama 9 jam terjepit di antara pistol Makarov? Dan saat mendarat ia ingin meledakkan wajah penyelundup itu. Shin Ju merasa prihatin dengar Yu Ri sudah banyak melalui kesulitan. 


Yu Ri mengatakan kalo itulah kenapa bisa dipahami gimana kesalnya dengar orang bilang kalo ia bukan orang yang bekerja keras sendiri. 





Shin Ju merasa nggak enak. Merasa tersindir. Ia memberi tahu kalo sudah tugasnya untuk meriksa fakta itu. Yu Ri paham kalo Shin Ju pingin tahu rahasia suksesnya. Shin Ju membenarkan. Yu Ri menyuruhnya untuk mendekat. Shin Ju mendekatkan telinganya. 


Lah tahu-tahu Yu Ri malah mencium pipinya. Ia memberitahu kalo ia manis tapi mematikan. Ia menodongkan pistol ke perut Shin Ju. 


Shin Ju langsung terdiam. Yu Ri menarik kalung Shin Ju lalu pergi. Dan sebelum menghilang dia mengatakan sesuatu dalam bahasa Rusia lalu hilang. 


Shin Ju langsung terjatuh setelahnya. Lemas banget kayaknya.  





Shin Ju lalu nelpon Yeon dan menceritakan yang terjadi. Yeon nggak habis pikir. Gimana bisa Shin Ju membiarkannya diambil? Shin Ju mengaku sudah sangat kacau tanpa kalung itu ia nggak ngerti apa yang dikatakan binatang. 


Yeon memuji Shin Ju karena mengklaim dirinya sebagai dokter hewan terhebat. Ia bertanya-tanya, pencuri yang mematikan? Menurutnya nggak ada yang lebih menyedihkan ketimbang dibutakan sama kecantikan seorang wanita. 


Shin Ju mengingatkan kalo hidupnya Yeon juga hancur gegara jatuh cinta sama wanita cantik. Yeon marah. Apa? Shin Ju kembali ke masalahnya. Dia harus gimana kalo kayak gini? 


Yeon menyarankan agar Shin Ju mengambilnya kembali kalo dia tahu siapa orang itu. Shin Ju mengaku nggak bisa karena orang itu membawa pistol. Yeon mengingatkan kalo Shin Ju itu rubah. Gimana bisa pistol membuatnya takut? 


Shin Ju mengingatkan kalo ia punya trauma setelah ditembak di bagian ekor sama pemburu. Ia nyuruh Yeon untuk cepat pulang. Yeon kesal. Dia nyuruh Shin Ju untuk berhenti merengek dan nyuruh untuk mengambilnya sendiri. 


Ia lalu menutup telponnya. Dan setelah berbalik mendadak ia melihat sesuatu. 




Dukun itu sedang menyiapkan sesuatu di dekat pantai. Ia menancapkan beberapa tiang bambu dan mengibarkan kain putih di atasnya. Setelah selesai ia menghadap laut dan memanjatkan doa. 




Yeon melihat pohon di atasnya dan bertanya-tanya kenapa ranting itu patah? Ia yakin kalo itu sakit. Ia lalu menyentuh bagian ranting yang patah itu dan dan sekejab ranting itu kembali menyatu bersama sebuah cahaya kuning. Yeon lalu mengambil sebuah kain putih dan mengikat pohon itu dengan kainnya. Ia lalu bilang ke pohon itu. Ia berharap pohon itu tumbuh dengan baik. 


Setelahnya ia merasakan angin bertiup dari arah barat laut dan berpikir akan ada sesuatu. 






Ji Ah telponan sama Hwan. Ia menemukan kasus yang serupa dan menanyakan siapa korbannya? Hwan memberitahu kalo keempatnya adalah wanita nggak dikenal. Ji Ah menanyakan kapan waktunya? 


Hwan bangkit dan memberi tahu kalo kasus pertama terjadi pada tahun 1954 13 Agustus. Ji Ah mencoba untuk mengingat tahun 1954,...  . Ia lalu ingat pada gadis roh gunung yang menyinggung tentang setelah perang Korea berakhir, makhluk jahat datang ke pulau bersama dengan topan. 


Ji Ah mengambil catatannya dan minta pada Hwan untuk menyebutkan semua tanggalnya secara berurutan. Hwan menurut dan menyebutkannya. 25 Agustus 1961, 6 September 1979, 7 September 1987. Ia mengatakan kalo tanggalnya sangat berjauhan dan berpikir kalo itu adalah kasus pembunuhan berantai. 


JI Ah menanyakan harinya. Hwan mengatakan kalo ia akan menyebutkannya secara berurutan. Jumat, Jumat, Kamis, dan Senin. Ji Ah merasa kalo itu nggak ada hubungannya sama hari. Antara bukan Agustus, dan September. Ia lalu meriksa kalender bulan. Yaitu tanggal 15 bulan 7 tahun 1961. Tahun berikutnya tanggal 15 bulan 7 tahun 1979, tanggal 15, bulan 7 tahun 1987. Ia lalu memberitahu Hwan kalo semua itu terjadi pada tanggal 15 bulan 7 dan berdasarkan kalender bulan. Kalo benar semuanya terjadi pada tanggal yang sama, maka hari ini adalah hari itu. 


Hwan lalu minta agar Ji Ah keluar dari pulau itu. Ji Ah menutup telponnya. Ia bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi sama pulau itu? 







Jin Shik ketakutan menuruni tangga dan ketemu dengan Ji Ah. Ia membawa lalu di tangannya. Ji Ah mendekat dan mengonfirmasi kalo Jin Shik satu kapal sama ayahnya Kyung Hee. Jin Shik ketakutan dan berjalan mundur tapi Ji Ah terus mendekat. 


Ji Ah menyebutkan kalo dua orang yang selamat telah meninggal. Jin Shik makin ketakutan dan berlari kembali ke arah sebelumnya. Ji Ah memberitahu kalo hidupnya dalam bahaya. Ia mengejar Jin Shik dan memintanya untuk mendengarkannya tapi Jin Shik terus berlari. 


Jin Shik akhirnya jatuh. Ji Ah mendekat dan berniat untuk menolongnya. Kenapa malah kabur? Jin Shik malah menyerang Ji Ah dan memukul pundaknya. Ia bangkit dan menyuruh Ji Ah untuk pergi dan bahkan menyebutnya hantu. Ia mengayunkan palunya lagi dan mau menyerang Ji Ah. 


Tapi palu itu malah mengenai Yeon yang mendadak muncul dan menghalanginya untuk melukai Ji Ah. Ji Ah kaget lihat Yeon. 


Yeon lalu berbalik. Jin Shik mau menyerang lagi tapi Yeon menangkap tangannya. Ia mengambil palu Jin Shik dan mencekiknya. Dan saat Yeon mau mrmukul Jin Shik menggunakan palu itu, Ji Ah malah melarangnya untuk membunuh Jin Shik. 


Jin Shik kabur saat Yeon menatap Ji Ah. Ji Ah bangkit sambil megangin pundaknya. 





Yeon menghampiri Ji Ah yang duduk di bawah pohon. Ia menarik  pakaian nya dan melihat luka di pundak Ji Ah. Ji Ah menariknya kembali dan merasa kalo itu nggak parah. Yeon menahan Ji Ah yang mau pergi dan meriksa luka itu lagi. Ia lalu membubuhkan ramuan tumbukan daun. 


Ji Ah menanyakan apa itu? Yeon menjawab itu adalah obat tradisional. Ji Ah merasakan panas. Yeon memintanya untuk berhenti bersikap cengeng. Ternyata maksud Ji Ah yang panas itu tangannya Yeon. Panas banget. 


Yeon lalu melihat luka Ji Ah mengangah seperti bara. Di bagian yang lain muncul seperti sisik. Ia nggak ngerti apa itu? 






Dan secara tiba-tiba Ji Ah mencekik Yeon dengan tatapan tajam. Ia lalu tersenyum sambil menyapa Yeon. Lama nggak ketemu. Yeon menanyakan siapa orang itu? 


Ji Ah memberitahu kalo dia adalah orang yang Yeon tunggu. Ia lalu membelai rambut Yeon dengan tangannya yang sebelah lalu beralih ke pipinya. Ia menanyakan kenapa Yeon membunuhnya? 


Ini entah siapa yang ingat. Apa Yeon apa roh yang merasuki Ji Ah. Yeon bertarung dengan Ji Ah (Apa Eum) masa lalu. Yeon menusuknya pakai pedang. 


Yeon menarik tangan Ji Ah tapi Ji Ah nggak mau melepaskannya. Yeon menanyakan siapa orang itu? Ji Ah tersenyum dan mengingatkan kalo hubungan naas mereka akan berakhir kalo Yeon nggak menghentikan perahu yang menyeberangi sungai Samdo. Yeon membantahnya. Ia memberitahu kalo wanita itu (Eum) lahir dengan wajah yang hanya bisa ia kenali. 







Ia lalu ingat saat memberikan mutiara rubahnya pada Eum lalu menciumnya. 


Yeon tersenyum sinis dan mengungkit kalo itu nggak ada dalam tubuh Ji Ah. Ji Ah menggeleng. Ia berpikir kalo Yeon beneran nggak tahu apa-apa. 


Ji Ah mempererat tangannya. Mendadak ia merasa panas. Sambil membuang ramuan dari Yeon ia mengeluhkan apa yang sudah Yeon lakukan padanya? Ji Ah kembali. 


Yeon lalu melihat kalo luka itu sudah hilang dan bahkan nggak ada bekasnya. Ia menanyakan siapa Ji Ah sebenarnya? Ji Ah kesal. Siapa apanya, sih? Yeon meminta Ji Ah untuk mengatakan siapa dirinya. Ji Ah makin bingung. Kenapa sih Yeon? 


"Siapa kamu???"


Ji Ah memberitahu kalo dia Ji Ah. Yeon mengonfirmasi kalo Ji Ah nggak ingat apa-apa? Barusan? 






Yeon mendadak berbalik dan melemparkan batu ke Rang. Rang menangkapnya dan mengingatkan kalo mereka terlalu tua buat main-main. Yeon meralat; mereka terlalu saling membenci buat main-main. Maksudnya yang sebenarnya adalah mau membunuh Rang. Ji Ah kaget. Yeon menarik Ji Ah dan membawanya pergi. 


Ji Ah balik lagi mengambil fotonya. Rang meremas batu itu dan meleparkannya ke Ji Ah. Yeon sigap menghalangi dengan menggunakan mantelnya sebagai pelindung sambil tersenyum penuh pesona ke Ji Ah. Ia lalu membantu Ji Ah untuk bangkit dan menyuruhnya untuk kabur. 


Rang heran lihat mereka. Mereka pacaran? Ih, Yeon kesal dan menyuruh Ji Ah untuk bergegas. Ji Ah menurut. 






Rang berlari sekuat tenaga lalu menangkap Ji Ah. Yeon buru-buru mendekat dan mencegah. Selagi ia menahan Rang, ia menyuruh Ji Ah untuk cepat pergi. 


Rang melawan Yeon, mendorongnya lalu mengejar Ji Ah. Yeon mengejar Rang dan menjegal kakinya. Ji Ah mengambil tasnya lalu lari lagi. Rang mau terbang tapi Yeon menarik kakinya. Ia menghalangi jalan Rang menuju Ji Ah. Rang menyuruh Yeon untuk minggir. 


Yeon nggak mau. Dia nyuruh Rang untuk main cuman sama dia aja. Rang mengatakan kalo itu adalah KDRT. Tapi menurut Yeon, saat perilaku anak nggak baik maka yang terbaik adalah memukulnya. Tapi karena ia gagal melakukannya makanya Rang jadi nakal. 


Rang kesal Yeon terus menyalahkannya padahal Yeon yang mengubahnya jadi yatim piatu. Yeon menghela nafas. Ia menyindir kalo ia harus ngasih Rang pelindung mulut buat Natal tahun ini. Rang mendekat dan kembali menyerang Yeon. Mereka kembali berkelahi. Yeon berhasil mengalahkannya dan akhirnya mendorongnya hingga Rang jatuh. 





Ji Ah terus berlari melarikan diri. Ia tersesat dan mencari ponselnya di dalam tas tapi nggak ada. Ia lalu melihat sebuah rumah. Di atas pohon ada helaian kain yang diikat. Ia mendatangi rumah itu dan melihat kain itu. 


Seseorang mendadak datang dan membuatnya kaget. Ia menanyakan siapa Ji Ah dan merasa belum pernah melihatnya. Dia adalah dukun yang waktu itu. 


Ji Ah memberitahu kalo ia datang dari stasiun penyiaran di Seoul. Ia lalu menanyakan apa orang itu menatap di sana? Orang itu mengiyakan. Ji Ah menanyakan jalan untuk kembali ke desa. 


Wanita itu menunjukkan sebuah jalan pintas. Ji Ah berterima kasih. Dukun itu mau masuk. Ji Ah menanyakan berapa lama wanita itu menetap di sana? Wanita itu tersenyum dan mengaku sudah lama banget. Ia memberitahu kalo ia sudah menetap di sana lebih lama dari yang Ji Ah bayangkan. 


Ji Ah mengambil foto ayah dan ibunya dan menanyakan pada wanita itu apa ia pernah melihat orang-orang itu? Ia memberitahu kalo itu di ambil di sana beberapa tahun yang lalu. 


Wanita itu memperhatikan ibu yang sedang hamil. Ji Ah membenarkan dan berpikir kalo wanita itu mengingatnya. 






Ji Ah dan wanita itu duduk bersama. Wanita itu menyuguhkan teh untuk JI Ah. Ji Ah menanyakan apa wanita itu bicara dengan orang-orang itu? Wanita itu mengangguk. Ji Ah menanyakan kenapa mereka datang ke sana? 


Wanita itu mempersilakan JI Ah untuk meminum teh nya sebelum dingin. Ji Ah nampak ragu tapi ia mengambilnya dan meminumnya juga. Wanita itu nampak menunggu-nunggu Ji Ah untuk meminumnya. Ia memberitahu kalo bayi dalam rahim wanita itu terbalik atau tali pusatnya terlilit ke lehernya. Intinya mereka berdoa pada Raja Naga di dalam gua agar persalinannya dilancarkan. 


JI Ah nampak tertarik. Raja Naga? Wanita itu membenarkan. Ia melanjutkan kalo Raja Naga beneran menjawab dia. Bahkan saat topan datang hanya pulau mereka yang aman. Ji Ah menyinggung perihal ritual tangkapan besar sebelum nelayan melaut. 


Wanita itu heran. Gimana orang muda kayak Ji Ah tahu tentang hal seperti itu? JI Ah menanyakan kapan ritualnya? 


"Selama Festival Hantu"


JI Ah lalu mengingat tanggal kalender bulan dan wanita itu sendirilah yang melakukan ritualnua. Dan itu adalah satu-satunya rumah yang ada di sana dengan bendera 5 warna. Bendera itu melambangkan kehidupan, kematian, penyakit, kekayaan dan leluhur. Ia mengartikan kalo pemiliknya adalah dukun. Ji Ah memberitahu kalo ia melakukannya untuk mencari nafkah. 


Wanita itu terdiam. Ji Ah memberitahu kalo wanita hamil dalam foto itu adalah dokter. Harusnya dia pergi ke rumah sakit bukan gua kalo ada yang salah sama bayinya. 






JI Ah lalu bangkit. Wanita itu menyuruhnya untuk duduk dan ia akan menceritakan semuanya. Ji Ah berbalik dan nyuruh dukun itu untuk cerita ke polisi. Wanita itu tersenyum dan bilang kalo Ji Ah nggak bisa meninggalkan tempat itu. Ji Ah memberitahu kalo ia nggak meminum teh nya. Ia memberitahu kalo ia nggak makan atau minum dari orang asing. 


Mendadak Ji Ah terhenti. Ia nggak bisa menggerakkan lainya. Ia nggak ngerti apa yang salah dengannya. Mendadak ia jatuh. 


Dukun itu tersenyum dan menghampiri Ji Ah. Ia memberitahu kalo bukan teh tapi dupa. Dan yang di maksud adalah dupa yang diletakkan di dekat tempat Ji Ah duduk tadi. 


Wanita itu mendekat ke Ji Ah. Dia lalu berubah menjadi seorang pria berambut putih. 


Ringkas drama selanjutnya


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊