Sinopsis My Roomate Is a Gumiho Episode 15 Part 2

Sinopsis My Roomate Is a Gumiho Episode 15 Part 2

All content from tvN/ iQiyi




Ringkas drama sebelumnya


Di mobil Eoreusin mengobati tangan Dam yang terluka. Dam berusaha menjelaskan ke Eoreusin kalo apa yang ia lakukan tadi meski terlihat buruk tapi maksudnya baik. Ia membela temannya yang nggak bersalah dan itu termasuk perbuatan baik. Dam meminta maaf. Harusnya ia bisa menjadi contoh buat Eoreusin. 


Eoreusin menyampaikan kalo ia akan berhenti bekerja. Ia datang untuk mengawasi Dam dan sekarang sudah nggak perlu lagi. Dam menyayangkan. Padahal di sana Eoreusin bisa bertemu banyak orang. Eoreusin sendiri sudah memiliki ratusan pekerjaan. Ia juga nggak bisa menetap terlalu lama. Ia berpesan agar Dam jangan bertengkar dengan temannya. Ia nggak ingin Dam terluka. Dam tahu kalo Eoreusin datang untuk menyelamatkannya. Ia tahu kalo ia dalam bahaya. Eoreusin hanya diam. 


Di ruangannya Eoreusin memikirkan saat ia gagal melakukan teleportasi bersama Dam sebelumnya. Ia lalu mencoba mengambil buku dengan menggunakan kekuatannya. Berhasil. Ia lalu mencoba menjatuhkan pot bunga. Gagal. Terakhir ia mencoba memanggil Hyesun. Berhasil. Lah Hyesun marah. Lagi mau ngambil sosis juga. 


Eoreusin memberitahu Hyesun tentang kekuatannya yang kadang bisa kadang enggak. Hyesun pikir itu karena ia terlalu lelah. Dan tentang kelerengnya ia pikir itu karena terlalu sering bersama Dam. Tapi bukan energi yang membuat kelerengnya membiru. 


Keduanya bicara di tempat lain. Hyesun akhirnya tahu kalo kemanusiaan yang membuatnya menjadi manusia. Dan mengingat Woo Yeo belum menjadi manusia ia lalu menyombongkan dirinya yang lebih manusiawi ketimbang dirinya. Ia lalu menceritakan apa yang ia alami sebelum menjadi manusia. Ia nggak bida menggunakan kekuatannya untuk berteleportasi saat belanja ke Paris. Akibatnya ia tertangkap sebagai imigran gelap. Tapi di saat terakhir ia berhasil kembali. 


Beberapa hari kemudian ia menjadi manusia. Ia merasa kalo Woo Yeo juga seperti dirinya saat itu. Ia akan menjadi manusia. Eoreusin senang mendengar kalo ia akan menjadi manusia. Tapi ia nggak mau terburu-buru menyimpulkan. Di dekat tangga ada mahasiswi yang hampir jatuh. Eoreusin menangkapnya dan menyentuh tangannya. Aneh. Ia nggak merasakan energi apapun. Ia lalu nelpon Dam. 


Nggak lama kemudian Dam masuk ke ruangan Eoreusin. Ia mengajaknya makan malam tapi sayangnya Dam nggak bisa. Soo Kyung sedang sedih jadi mereka berencana untuk minum bersama untuk menghiburnya. 


Eoreusin membelai rambut Dam dan menyuruhnya untuk nelpon saat sudah selesai. 


Dam mimum sama Jaejin dan Soo Kyung. Suasana jadi nggak enak antara Jaejin dan Soo Kyung. Jaejin yang sudah tahu kalo Soo Kyung menyukainya nggak ngerti apa yang dia sukai darinya. Apa badannya yang berotot atau matanya yang sipit? Soo Kyung membantah semuanya. Lagi pula perasaan itu hanya bertahan selama 3 pekan. Habis itu ia nggak menyukai Jaejin lagi. Ia bahkan mengusir Jaejin agar segera pergi. 


Jaejin mengiyakan. Lagian dia juga ada janji sama Hyesun. Ia mau pergi dan meminta Soo Kyung agar berjanji nggak menyukainya lagi. Setelah Jaejin pergi, Soo Kyung dan Dam membicarakan rambut masing-masing yang habis dijambak sama Dayoung dan Seojin. 


Dam nggak mau melakukannya lagi karena dia nggak ingin Eoreusin khawatir. Soo Kyung menegur Dam. Dia yang terluka tapi Dam malah mengkhawatirkan profesor Shin. Dam juga menyinggung tentang Seok yang nggak sengaja melakukannya. Soo Kyung juga merasa begitu. Seok membantunya menjaga rahasianya. 


Hyesun senang banget tahu Woo Yeo akan menjadi manusia. Jaejin lalu datang. Hyesun menyinggung tentang Soo Kyung yang pernah menyukainya. Jaejin yang nggak ingin Hyesun salah paham menjelaskan kalo itu sudah lama dan hanya bertahan selama 3 pekan. Hyesun nggak mempermasalahkan karena sekarang Jaejin adalah pacarnya. 


Jaejin menanyakan apa yang Hyesun lihat. Hyesun menunjukkan kalo ia barusan membuat akun Instagram. Jaejin jadi ingin mengikutinya. Kakaknya menelpon jadi ia pergi untuk menjawabnya. Hyesun melihat Jaejin memposting fotonya dan menulis kalo ia gadis paling cantik sedunia. Habis itu ia membaca komentar mantan pacarnya yang juga pernah ke tempat itu saat masih pacaran sama Jaejin dulu. 


Hyesun jadi marah gegara itu. Dan saat Jaejin kembali ia menunjukkan itu padanya. Jaejin bingung gimana mau menjelaskannya. Ia menenangkan akan memblokir komentar. Lah gimana caranya? Gegara itu Hyesun jadi nggak fokus menyetirnya. 


Eoreusin yang sedang berjalan teringat pertanyaan Dam. Apa yang ia ingin lakukan setelah menjadi manusia? Ia lalu melihat orang yang sedang merayakan ulang tahun, sebuah keluarga dan orang yang sedang melamar. Nggak lama kemudian Eoreusin membawa paper bag di tangannya. Ih hampir aja ketabrak motor pengantar makanan. 


Hati-hati, bung! Dih Eoreusin senang dipanggil Bung. Sampai di mobil ia nelpon Dam. Dia minum banyak jadi Eoreusin menawarkan untuk menjemputnya. 


Di tempatnya Dam dan Soo Kyung meributkan Eoreusin yang sampai sekarang belum pernah bilang mencintai Dam. Soo Kyung berpikir kalo cinta Dam bertepuk sebelah tangan. Dam membantah. Enggak kok. Eoreusin datang. Dam menatapnya dengan wajah kesal. 


Hyesun mengantar Jaejin pulang. Jaejin meminta maaf atas yang terjadi hari ini dan menjanjikan kalo itu nggak akan terjadi lagi. Hyesun yang sudah mau kembali ke mobil balik lagi. Jaejin minta maaf karena masalah Jin ah tapi bukan itu yang membuat Hyesun marah. Jaejin berciuman dengan mantannya dan dekat dengan Dam tapi Jaejin bahkan nggak mau menyentuhnya. 


Jaejin lalu membicarakan tentang kejadian malam itu saat pesta penutupan festival. Mereka melakukannya tapi ia merasa sangat bersalah pada Hyesun karena nggak mengingat apa-apa. 


Akhirnya Hyesun mengatakan yang sebenarnya kalo malam itu Jaejin tidur di ranjang dan ia tidur di sofa. Jaejin sedikit lega. Tapi ada yang masih mengganggunya. Saat itu Hyesun bilang meminta pertanggung jawabannya. Dan ternyata maksudnya Hyesun untuk nilai mereka. 


Jaejin bersyukur. Dikiranya dia mabuk dan melakukan hal buruk padanya. Hyesun menangkap kalo Jaejin baik padanya karena merasa bersalah. Jaejin membantah. Ia benar-benar menyukainya. Ia lega nggak terjadi apa-apa pada malam itu. Lah Jaejin malah nangis lagi. Hyesun akhirnya bilang kalo dia juga menyukai Jaejin. Kalo Jaejin mau pelan-pelan, mereka bisa melakukannya perlahan dan ia akan menunggunya. 


Jaejin minta Hyesun untuk memejamkan matanya. Hyesun menurut. Jaejin akan menciumnya. Diam-diam dia mengintip. Karena Jaejin lama akhirnya ia menariknya dan menciumnya duluan. Lah kakaknya Jaejin pulang. Lihat adiknya ciuman di depan rumah🤦🤦🤦. 


Jaejin, kenapa kamu berciuman di depan rumah? Jaejin, biarkan kakak pulang dulu. Keduanya kayak nggak dengar omongan kakak sampai kakak nggak yakin itu beneran adiknya apa enggak. Dia sampai mendekat untuk memastikan nya. 


Keduanya melepaskan diri. Kakak nyuruh mereka untuk berciuman di gang di sana. Mereka menghalangi jalannya. Setelah kakak masuk keduanya kembali berciuman. 


Dam berjalan pulang bersama Eoreusin. Ia ingin Eoreusin bilang padanya kalo Eoreusin mencintainya tapi Eoreusin nggak paham dan Dam juga nggak bisa memaksanya secara langsung. Keduanya lalu berjalan-jalan tapi kok Eoreusin jalan duluan dan meninggalkan Dam. Sampai tiba-tiba Eoreusin berhenti sementara Dam terus berjalan. Eoreusin memanggilnya. Ia bicara dengan serius tentang ia dan Dam dan diakhiri dengan bilang kalo ia mencintai Dam. Bahkan sebagai pembuktian Eoreusin ngasih kalung hati ke Dam. Dam yang merasa bahagia langsung meluk Eoreusin. 


Di rumah Dam menghampiri Eoreusin yang sedang membuat sesuatu di dapur. Ia senang. Ini pertama kalinya ia mendapat kalung dari seseorang. Ia menanyakan kelereng Eoreusin. Apakah berubah? Hari ini Eoreusin berbuat baik dan memberinya hadiah jadi ia pikir kelerengnya mungkin berubah. Eoreusin memberitahu kalo kelerengnya masih sama. Ada sesuatu yang ingin ia katakan pada Dam. Mungkin masih terlalu dini. Tapi ia pikir Dam akan senang mendengarnya. Ia mungkin akan… 


Mendadak Eoreusin melihat kaca dan tangannya perlahan memudar. Foto Dam dan Eoreusin di ruang kerjanya juga memudar. Buku yang Eoreusin tulis juga hilang. Papan namanya juga. Wajah Eoreusin berubah syok. Ia melihat tangannya yang perlahan hilang. “Kupikir akhirnya sudah dekat!” 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊