Ringkas drama sebelumnya
Presiden bangkit dari tempat duduknya dan bersama sekretaris Seo meninggalkan ruangannya. Sebelum pergi ia berhenti dan melihat tempat kerjanya untuk terakhir kali.
Presiden melakukan konferensi pers dan menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.
Sekretaris Seo yang berdiri nggak jauh darinya tersenyum.
Polisi menyisir gudang tempat Kim Woo Gi dan Gun disekap yang meledak. Salah seorang petugas menemukan kalung peluru milik Gun.
Hae Ri yang masih belum bisa menghubungi Gun akhirnya datang ke rumah Gun. Dia minta Hwa Suk untuk mencari tahu lokasi terakhir Gun.
Hae Ri sampai di depan rumah Gun. Anehnya pintunya nggak terkunci. Dia langsung masuk dan kaget lihat ada polisi sedang melakukan penggeledahan.
Hae Ri menanyakan apa yang mereka lakukan di rumah kosong? Mereka malah menanyakan gimana Hae Ri bisa kenal sama Gun?
Hae Ri memberitahu kalo dia temannya.
Seorang polisi keluar dari kamar Gun dan ngasih tahu kalo mereka menemukan sidik jari Gun di bangsal tempat Kim Woo Gi diculik.
Hae Ri kaget dengarnya.
Dan sidik jari itu sebenarnya polisi dapatkan dari saat Gun ditahan di kantor polisi tempo hari. N
Polisi menanyakan kapan terakhir kali Hae Ri ketemu sama Gun?
Hae Ri sama sekali nggak percaya kalo Gun menculik Kim Woo Gi.
Ponsel Hae Ri bunyi. Hwa Suk ngabarin kalo mereka menemukan Gun. Hae Ri langsung bertanya di mana Gun sekarang?
"Dia tewas"
Hae Ri syok dengarnya. Dia akan datang untuk memastikannya sendiri.
Wung dan Se Hun sudah ada di sana. Ada dua mayat. Hae Ri menanyakan apa Wung yakin kalo itu Kim Woo Gi? Wung mengiyakan. Mereka sudah meriksa DNA dan sendi pahanya. Dia yakin benar kalo itu Kim Woo Gi.
Hae Ri lalu menanyakan mayat yang satunya. Wung diam dan nggak nilang apa-apa. Hae Ri menanyakan apa Wung nggak meriksa DNAnya juga?
Wung memberitahu kalo orang itu nggak ada di dalam sistem. Dia ragu-ragu ngasih tahu kalo golongan darahnya O.
Hae Ri syok. Matanya berkaca-kaca. Dia ingat saat di Maroko Gun nyuruh mereka untuk memberikan darahnya pada Kim Woo Gi. Darahnya O.
Hae Ri berbalik dan melihatnya.
Wung memberitahu kalo polisi nyari Gun sebagai penculik Kim Woo Gi.
Hae Ri menatap Wung dan berharap kalo Wung nggak percaya dengan apa yang mereka tuduhkan pada Gun.
Wung memberitahu fakta lainnya kalo ponsel Gun terakhir digunakan di TKP kebakaran.
Hae Ri nggak habis pikir. Wung kenapa? Nggak tahu kalo catatan panggilan bisa direkayasa dengan mudah?
Se Hun datang dan menunjukkan barang-barang yang ditemukan di lokasi kebakaran.
Hae Ri melihat satu benda yang nggak asing dan mengambilnya. Itu adalah kalung peluru milik Gun.
Peluru itu Hae Ri sendiri yang memberikannya. Itu adalah jimat keberuntungan mereka. Hae Ri meyakinkan kalo Gun akan beruntung kalo dia menyimpannya.
Gun tersenyum menerimanya.
Hae Ri nangis.
Wung mengaku tahu kalo Gun bukan penculiknya. Tapi...menurut mereka itu adalah mayatnya Gun.
Hae Ri pelan-pelan mendekat dan membuka selimut Gun.
Dia nangis. Nggak tega lihat kondisi Gun yang begitu mengenaskan.
Jeong Gook Pyo sedang merawat tanaman di rumahnya. Nggak sengaja dia mendengar berita tentang kebakaran gudang di Incheon. Dipastikan korbannya adalah teroris B357 Kim Woo Gi dan keluarga korban Cha Dal Gun.
Jeong Gook Pyo berbalik. Seketika pot yang dia pegang terjatuh. Dikabarkan kalo Gun menculik dan membunuh Kim Woo Gi juga membakar gudang itu untuk bunuh diri. Dan kasus itu oleh pihak polisi akan ditutup minggu ini.
Hae Ri datang ke makam Gun. Melihat foto Gun membuatnya nangis teringat perjuangan mereka selama ini. Mungkin hatinya terasa sangat sakit.
Nggak jauh dari tempat Hae Ri ada seorang pria yang sedang mengawasinya. Dan ternyata orang itu adalah...Gun?
Gun sendiri juga nangis. Dia nggak tega melihat Hae Ri segitu sedihnya menghadapi kematiannya. Tapi dia nggak bisa menemui Hae Ri.
Dan yang terjadi sebenarnya adalah...
Edward nyuruh Gun untuk menganggapnya sebagai berkah karena dia bisa ketemu dengan keponakannya.
Edward membuang ponselnya Gun dan meninggalkan tempat itu bersama Micky dan Jerome.
Di luar gudang ada Lily sama Kim Do Su yang sedang mengintai. Kim Do Su nyari mobil dengan plat nomor 8685.
Dan ternyata mobil itu punya Edward. Lily nggak nyangka kalo Kim Do Su bisa berguna juga.
Kim Do Su ngarep bisa terus jadi rekannya Lily. Lily memberitahu kalo dia nggak butuh rekan, kalo kaki tangan iya.
Lily melihat orang yang masuk ke mobil itu adalah Edward. Dia nggak nyangka kalo orang yang menculik Kim Woo Gi adalah Edward.
Kim Do Su merebut teropong Lily dan ikut melihat. Ia menanyakan apa yang terjadi? Lily nggak menjawab dan mengambil teropongnya kembali.
Edward mengambil ponselnya dan nelpon Gun. Ponsel Gun memercikkan api begitu ada panggilan masuk. Tempat itu yang sudah disiram pakai bahan bakar langsung terbakar.
Kim Woo Gi teriak ketakutan sementara Gun mencoba untuk melepaskan diri.
Setelah berusaha sangat keras akhirnya Gun berhasil lepas. Ia berlari menjauh. Tempat itu meledak.
Gun yang berlari menabrak lemari dan terjatuh. Kalung peluru dari Hae Ri lepas dan terlempar.
Nggak lama kemudian terdengar ledakan hebat dari gudang itu. Edward tersenyum di dalam mobil.
Gun yang kejatuhan lemari berhasil bangkit. Ia lari ke jendela dan berusaha keluar tapi kesulitan.
Lily melihatnya dan nyuruh Kim Do Su sama anak buahnya untuk masuk ke mobil. Kim Do Su bingung dan menanyakan ada apa?
Lily ngasih tahu kalo Gun ada di sana. Kim Do Su makin nggak ngerti kenapa Gun ada di sana?
Gun mencoba keluar dengan menendang jendela. Api semakin membesar dan membuatnya sesak nafas.
Lily mengendarai mobilnya dan menabrakkannya ke pintu gudang. Mereka turun dari mobil begitu sampai di dalam. Lily nyari Gun. Dia nyuruh anak buahnya Kim Do Su untuk melepaskan Kim Woo Gi.
Gun sudah nggak sadarkan diri. Lily menepuk-nepuk Gun berusaha untuk membuatnya sadar. Nggak ada waktu lagi. Dia nyuruh Kim Do Su untuk mengangkat Gun.
Kim Do Su menurut. Kereka bertiga keluar sementara anak buah Kim Do Su dan Kim Woo Gi masih ada di dalam. Mereka nggak berhasil selamat karena sesaat setelah mereka sampai di luar gudang itu kembali meledak.
Gun nangis terkenang semua itu. Dia melihat kalo Hae Ri masih nangis di depan abunya. Nggak ingin berlama-lama, ia lalu pergi dari sana.
Perdana menteri akhirnya menjabat sebagai presiden interim. Ia melakukan konferensi pers dan berjanji akan mengupas tuntas skandal korupsi mantan presiden dan memperkuat kedisiplinan seluruh pejabat pemerintahan.
Gun melihatnya di tv di tempatnya Lily. Melihat Hong bicara begitu manis membuatnya muak.
Hong selesai dengan konferensi persnya. Keponakannya Hong memuji pidato pertama pamannya itu. Tapi pas ditanya nilainya cuman 42 persen. 10 persen lebih tinggi dari mantan presiden.
Tiba-tiba ponselnya Hong Seung Bum bunyi. Dia lalu ngasih tahu pamannya kalo Samael ngajak ketemu.
Malam harinya Hong Soon Jo dan Hong Seong Bum datang je tempat janjian mereka ketemu sama Samael.
Hong Seung Bum rada kaget lihat yang membukakan pintu adalah Micky, sekretarisnya Edward. Micky ngasih tahu kalo Samael sudah menunggu.
Micky lalu membawa mereka buat ketemu sama Samael.
Edward yang berdiri membelakangi mereka berbalik.
Micky ngasih tahu kako Edward adalah Samael.
Hong Soon Jo kaget. Begitu juga dengan Hong Seung Bum.
Hong Seung Bum menyentuh pamannya agar mengatakan sesuatu.
Hong Soon Jo merasa kalo mereka harus memulai lagi dengan kesan yang benar.
Edward kayaknya sudah kadung kesal. Dipikirnya perintahnya cuman lelucon? Ia meletakkan gelasnya dan nyuruh Hong Soon Jo buat secepatnya mengesahkan kesepakatan F-X dengan Dynamic. Dia menunjukkan dokumen di meja dan nyuruh Hong Soon Jo untuk membukanya.
Hong Sun Jo menurut. Dan isinya ternyata adalah Daftar Kementerian Pemerintah. Edward meminta agar kepala kementerian pemerintah, institusi finansial dan badan usaha milik negara diubah sesuai dengan yang ada pada daftar itu.
Hong Soon Jo mengingatkan kalo yang bisa melakukan itu cuman presiden.
Edward hanya menatap Hobg Soon Jo tanpa bilang apa-apa. Dia kayak nggak suka Hong membantahnya.
Melihat wajah Edward yang seperti itu membuat Hong Soon Jo jadi sedikit segan. Ia mengaku nggak diberi tahu kalo akan terlibat dalam hal detil kayak gitu.
Edward menanyaan pendapat Hong Soon Jo. Dikiranya kenapa mereka menempatkannya di jabatan itu? Hong Soon Jo menganggap kalo dia cukup mampu..
Edward seolah nggak sependapat. Ia menanyakan apa Soon Jo tahu kenapa terjadi konflik antar negara? Bukan demi uang tapi demi kekuasaan. Pihak yang memberikan utang akan menguasai dunia saat konflik berlangsung. Dengan kata lain, baik negara atau perorangan, siapapun yang membuat pelanggannya berutang akan menjadi majikan. Dikiranya dia bisa mencapai semua itu sendiri?
Hong Soon Jo nggak menjawab.
Edward menasehari agar Soon Jo jangan terlalu percaya diri dan cepat menilai. Mereka bisa menggantinya sengan siapapun untuk menjadi presiden selanjutnya.
Hong Sun joo kayak kaget dengarnya. Dia langsung menatap Edward. Ia bangkit dan mendadak jadi patuh banget. Ia mengatakan akan mengingatnya.
Edward mengangguk. Ia memberitahu kalo ada diska lepas di dalam sana. Sun Jo langsung mengambilnya. Edward menyuruhnya untuk membaca dan mempelajarinya, negoisasidagang dan kebijakan terhadap negara lain.
Sun Jo mengingatkan kalo dia nggak terlalu populer di kalangan masyarakat. Belum tentu ia akan menjadi presiden selanjutnya.
Edward hanya tersenyum. Ia meminta Sun Jo untuk mendapatkan proyek pengeboran minyak di Kerajaan Kiria dan Sun Jo akan melepas dahaga ekonomi negara. Dan itu akan meningkatkan nilai popularitasnya.
Hong Sun Jo mengiyakan dan berterima kasih atas saran dari Edward. Edward menyuruhnya pergi.
Sun Jo mengiyakan. Edward manggil lagi. Dia meminta Sun Jo untuk menghentikan semua penyelidikan tentang kecelakaan pesawat.
Lagi-lagi Sun Jo hanya mengiyakan lalu pergi.
Micky menanyakan apa mereka bisa mempercayainya?
Jujur min aku rada kecewa liat ending vagabond di youtube. Tp krna ga ngerti bahasa mereka dan karna aku setia dsni dr episode awal makanya smpe saat ini aku ttep setia baca min. Pokoknya thanks bgt min udh mau nyinop vagabond. Ku tunggu 3partnya lg... semangat min..
BalasHapus