Sinopsis Vagabond episode 12 part 1

Anysti
0
All content from SBS





Ringkas drama sebelumnya 


Sidang akan berlangsung hari ini. Para keluarga korban pesawat B357 berkumpul meminta keadilan.

Polisi memberikan pengamanan ketat di depan pengadilan. Nggak semua orang bisa masuk tanpa tanda pengenal.

Kwang Duk dan seorang keluarga korban bahkan nggak diijinkan buat masuk karena nggak membawa kartu identitas. Kwang Duk marah. Mereka heran karena nggak ada satupun kamera. Ia menduga kalo para polisi menghalau wartawan biar nggak masuk ke pengadilan.

Dia marah-marah. Kayak gini yang dilakukan pemerintah Korea?



Sementara itu di gedung biru. Presiden sedang bercermin sambil senyum. Perdana menteri yang juga ada di sana merasa kalo suasana hatinya presiden lagi bagus.

Presiden memberitahu kalo insomnianya sudah sembuh dan semalam dia bisa tidur nyenyak.

Perdana menteri tersenyum dan mengucapkan selamat.

Presiden menghampirinya dan duduk di hadapan perdana menteri. Ia menyinggung tentang pembenaran dan kepentingan praktis.

Perdana menteri memberitahu kalo dalam permainan Go, langkah pertama bisa jadi yang terakhir dan bisa juga sebaliknya. Begitu juga dengan hidup dan politik.

Presiden mengucapkan terima kasih atas saran yang perdana menteri berikan. Perdana menteri menyindir agar presiden jangan cuman mengatakannya. Bagikan sebagian dengannya.



Presiden berlagak nggak ngerti. Bagikan apa? Perdana menteri berterus terang. Uang suapnya terlalu banyak buat dibelanjakan.

Presiden langsung menatap perdana menteri tajam. Uang suap? Dia beneran nggak ngerti maksudnya.

Perdana menteri tersenyum. Menurutnya itu juga bukan rahasia buat mereka. Yang dari John & Mark...

Presiden buru-buru menegur perdana menteri.


Perdana menteri seketika terdiam. Ia bangkit dan meminta maaf karena sudah kelewatan.

Presiden menanyakan apa uang itu cuman buat kesejahteraannya? Perdana menteri kembali minta maaf.

Presiden melanjutkan kalo mereka nggak boleh kehabisan uang buat mempertahankan rezim mereka. Gimana politik Korean nantinya, kalo dia cuman bersantai setelah masa jabatannya habis?

Perdana menteri menjawab kalo akan suram. Ia kembali duduk dan memberitahu karena itulah ia membahasnya. Mereka nggak bisa membual soal itu sama orang lain. Dan presiden nggak perlu malu padanya.

Presiden nggak menjawab.


Perdana menteri menjilat mengatakan kalo prwsiden merencanakan masa depan demi politik yang lebih baik di Korea jadi sedikit noda cat nggak akan jadi masalah. Ia mengaku mencemaskan kesehatan presiden karena peduli sama detil nggak penting kayak gitu.

Presiden mengalihkan. Dia mengaku lapar dan menanyakan makanannya. Perdana menteri tersenyum dan mengiyakan.


Jessika datang ke gedung biru. Ia berjalan bersama sekretaris Yun dan sekretaris Seo.

Sekretaris Yun menanyakan kenapa Jessika nggak memakai blazernya. Jessika santai. Ia menanyakan apa ia membuat Yun nggak nyaman. Ia menyalahkan karena nggak dikasih tahu kode busananya. Ia membandingkan kalo gedung putih nggak kayak gitu.

Sekretaris Yun nggak menanggapi.


Jessika menunggu presiden sambil memperbaiki riasannya. Sekretaris Yun mewanti-wanti agar Jessika nggak membicarakan uang dengan presiden.

Jessika menenangkan. Ia sesumbar kalo sudan banyak berurusan dengan kepala negara.


Nggak lama kemudian presiden datang bersama dengan perdana menteri. Jessika bangkit dan menyalaminya ia memperkenalkan namanya.

Presiden mengucapkan selamat datang lalu mempersilakannya untuk duduk. Dia mengaku sudah banyak mendengar tentang Jessika yang kompeten tapi dia nggak tahu kalo Jessika cantik.

Jessika tersenyum dan berterima kasih. Ia balik muji presiden yang juga menawan. Presiden menyombongkannya ke perdana menteri kalo Jessika bilang dia menawan.

Perdana menteri membenarkan. Karena itulah presiden memenangkan pemilu.

Presiden berterima kasih pada Jessika atas kerjanya dengan rencana F-X. Jessika mengiyakan.



Perdana menteri meminta Jessika untuk menghubungkan masalah depot pemeliharaan dan transfer teknologi. Jessika mengiyakan dan mengingatkan kalo itu tertera di dalam kontrak.

Jessika menyilangkan kakinya. Belahan roknya terlalu tinggi sehingga betisnya kelihatan. Presiden melihatnya.

Sekretaris Seo datang dan memberitahu kalo sarapan sudah siap. Presiden mengatakan kalo dia ingin makan di sana saja. Sekretaris Seo mengiyakan dan akan menyiapkannya.

Presiden memberitahu kalo hidangannya masakan Korea. Ia berharap Jessika menyukainya. Jessika tersenyum. Ia memberitahu kalo ia asli Korea kalo presiden menanggalkan kewarganegaraannya.

Presiden tertawa mendengarnya. Menanggalkan? Eh, pikirannya Presiden kemana ini?



Kontainer sudah berhasil diturunkan. Se Hun menyetir truknya meninggalkan pelabuhan.

Di dalam kontainer Hae Ri dan Gun saling menatap. Nggak lama kemudian pintunya terbuka.

Hae Ri lega lihat Wung. Se Hun memuji kerja bagus Hae Ri. Begitu juga dengan Wung. Hae Ri tersenyum.

Wung memberitahu kalo kereka bisa sampai ke pengadilan tepat waktu kalo berangkat sekarang.


Mereka tiba-tiba ditembaki sama Min dan anak buahnya. Gun nyuruh Wung untuk segera masuk ke kontainer.

Hwa Suk mendengar suara tembakan dan merasa kalo itu dari area kontainer. Kepala Gang mengambil sesuatu dari bangku belakang mobil. Hwa Suk menanyakan apa itu?

Kepala Gang nggak ada waktu buat menjelaskan. Dia nyuruh Hwa Suk untuk mengikutinya. Keduanya berjalan ke sebuah gedung lalu menaiki tangga.


Se Hun menjalankan truknya dan pergi dari sana.

Wung nengambil senjata dari Hae Ri dan nembak balik Min.

Kim Do su mendadak muncul dari depan dan ikutan menembak.


Kepala Gang tiba-tiba berhenti. Lututnya sakit. Hwa Suk menghampirinya dan berniat membawakan bawaan Kepala Gang tapi malah di larang. Dia nyuruh Hwa Suk untuk jalan duluan.


Se Hun turun dan ikutan menembak.

Tembakan Gun mengenai Gi Su.

Baku tembak berlangsung sengit. Kim Do Su nyuruh Min buat menghabisi mereka. Min mengingatkan kalo mereka juga punya senjata.

Do Su meledek Min yang takut. Dia nyuruh Min buat nembak aja. Kubu Min menembaki bersamaan.



Gun melihat mobil Wung. Dia mau ke sana dan minta dilindungi selama ia berlari mengambilnya.

Hae Ri melarang. Gun akan mati nanti kalo keluar. Gun nggak peduli. Kalo mereka tetap di sana mereka juga akan mati.

Hae Ri meminta Gun buat tenang dan nggak usah gegabah. Gun menanyakan apa Hae Ri punya ide yang lebih baik?

Wung mengatakan kalo dia yang akan ke sana. Dia minta dilindungi. Hae Ri juga nggak ngijinin.

Gun menanyakan seberapa cepat larinya Wung di lomba 100 meter?

"13 detik"

Gun 12,4 detik. Kalo mereka berlomba maka dia yang akan menang. Hae Ri menegur mereka. Sekarang tuh bukan saatnya buat lomba.


Min nembak lagi. Gun dan yang lain langsung berlindung.

Do Su mengambil bom. Dia mau balas dendam atas bom yang terjadi di Maroko.

Dan pas anak buahnya Do Su mau melemparkannya, tiba-tiba ada yang menembaknya. Anak buah Do Su langsung tewas. Bomnya jatuh. Do Su sigap mengambilnya lalu melemparkannya ke arah kontainer.

Min panik nanyain dari mana pelurunya berasal?


Wung ngasih tahu Hae Ri kalo itu penembak runduk. Hae Rl bertanya-tanya siapa penembaknya?

Kita ditarik buat dikasih lihat siapa orangnya. Dan orang itu adalah kepala Gang. Hwa Suk menanyakan apa benar kepala Gang mengidap tremor?

Kepala Gang males jawab dan nyuruh Hwa Suk untuk memberikan koordinatnya. Hwa Suk menggunakan teropongnya lalu ngasih tahu kepala Gang kalo targetnya, beanie hitam. Anginnya dari kiri ke kanan, 30 mil per jam.

Kepala Gang sudah melihatnya dan bersiap buat menembak. Eh, tiba-tiba tangannya keram. Dia nyuruh Hwa Suk untuk memijat tangannya.

Hwa Suk mengeluh. Tadi kakinya keram sekarang tangannya yang keram.


Sementara itu yang di bawah pada bingung nyari dari mana datangnya pelurunya. Anak buahnya Min mencarinya dan ketemu.

Dia mau memberitahukannya ke Min tapi keburu ditembak sama kepala Gang.

Gun minta dilindungin. Dia menendang jendela lalu melompat keluar. Sambil nembak dia berlari menuju mobil.

Hwa Suk ngasih tahu Kepala Gang kalo anginnya berubah. Kanan ke kiri 10 mil. Kepala Gang lalu nembak lagi.

Gun kembali berlari. Kim Do Su terus menembakinya. Nggak butuh waktu lama ia pun sampai.



Ia menjalankan mobil itu menuju truk kontainer sambil membalas tembakan Kim Do Su.

Wung nyuruh Hae Ri buat keluar duluan. Hae Ri menurut. Dia melompat ke atas mobil. Habis itu giliran Kim Woo Gi dan Wung.

Anak buah Min mendekat. Se Hun menembaknya. Ia lalu masuk ke bagasi mobil sambil nembak.

Kepala Gang yang di atas gedung kesal karena targetnya pergi.

Ringkas drama selanjutnya 

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)