Sinopsis Vagabond episode 9 part 1

Anysti
0
All content from SBS




 

Ringkas drama sebelumnya 


Presiden sedang membaca naskah pidationya yang kayaknya di tulis sama sekretaris Yun. Presiden nampak menyukai kata-kata di dalamnya.

Perdana menteri yang juga ada disana  menanyakan pada sekretaris Yun apa dia sudah menginfirmasi pidato itu?

Sekretaris Yun mengiyakan. Perdana menteri minta agar naskah pidato itu direvisi.

Sekretaris Yun merasa kalo metode yang Perdana menteri pakai terlalu kuno.

Perdana menteri membantahnya. Menurutnya pidato itu nggak akan mengenai target.



Sekretaris Yun merasa kalo metode Quintilian terlalu kuno.

Perdana menteri membantahnya. Bukan soal metode tapi pidato itu menurutnya nggak mengenai target.

Sekretaris Yun nampak mulai kesal. Ia maju dan menanyakan apa sarannya yang nggak ia pahami?

Perdana menteri mengatakan kalo pidatonya nggak mengenai target. Apa sekretaris Yun tahu siapa targetnya? Partai oposisi yang menentang revisi anggaran. Harusnya mereka nggak meyakinkan mereka tapi mengancam.

Sekretaris Yun meyakinkan kalo proposal anggaran akan lolos. Dalam keadaan kayak gini apa perlu menggugah orang?

Perdana menteri memberitahu kalo sifat alami orang adalah menginginkan pemimpin yang kuat di masa sulit. Tapi di pidato sekretaris Yun ngga ada tongkat. Yang ada hanya wortel. Gimana nanti dia mengontrol komentar publik?

Sekretaris Yun mengatakan kalo itu adalah logika Goebbels dari Perang Dunia 2 dan bisa membuat presiden tampak seperti Hitler.

Presiden tetap menyarankan agar Presiden menghanti naskah pidatonya.

Presiden lalu minta perdana menteri untuk membuat pidatonya. Selain itu perdana menteri juga menulis kampanye untuk pemilihan presidennya. Ia akan merasa lega kalo dapat sentuhan dari tangan menawan perdana menteri.

Sekretaris Yun mau mengatakan sesuatu tapi perdana menteri sudah keburu mengiyakan.

Sekretaris Yun nampak kesal melihat perdana menteri yang dengan seenaknya mencorat-coret naskah pidato yang sudah ia tulis.


Wung selesai mengoperasi kaki Kim Woo Gi. Semuanya merasa lega. Tiba-tiba Kim Woo Gi mengalami kejang.

Se Hun langsung menanyakannya pada dokter Lim.

Dokter bilang Kim Woo Gi mengalami pendarahan. Kalo nggak segera dilakukan tranfusi maka dia akan mati.

Wung menepuk-nepuk pipi Kim Woo Gi biar sadar dan menanyakan golongan darahnya.

Hae Ri yang sempat membaca dokumen tentang Kim Woo Gi sebelum pergi tadi memberitahu kalo golongan darah Kim Woo Gi O.

Gun memberitahu kalo golongan darahnya juga O. Dia nyuruh Hae Ri buat ngambil darahnya.

Wung sama Hae Ri menatap Gun seolah nggak percaya.

Sambil megangin Kim Woo Gi, Gun sekali lagi minta agar darahnya diambil.


Wung akhirnya mengambil darah Gun. Kim Woo Gi juga sudah tenang.


Di luar Kim Do Su dan Lily masih mengawasi di luar kedutaan. Lily nyuruh Kim Do Su buat tidur.

Kim Do Su balik nyuruh Lily buat tidur dulu. Dia sudah biasa nggak tidur selama 12 hari.

Lily menyindir kalo harusnya Kim Do Su gabung sama sirkus, sekarang pasti sudah kaya.

Kim Do Su yang sedang mengikat lengannya melarang Lily untuk menyindirnya kalo enggak dia akan menghancurkan mulutnya.

Lily bercanda kalo dia akan menikah kalo sampai ada pria yang menghancurkan mulutnya. Sayang kebanyakan pria sekarang pengecut.

Kim Do Su menarik kata-katanya lagi. Dia nggak akan pernah menyentuh mulut Lily. Lily memejamkan matanya dan tersenyum.



Wung mengawasi keadaan di luar. Gun masih diambil darahnya. Hae Ri menatapnya khawatir. Wajah Gun pucat.

Hae Ri nggak tahan. Dia bangkit dan mau mencabut jarum Gun. Terlalu beresiko.

Gun nggak peduli dan melarang Hae Ri. Ia mengaku baik-baik saja.

Hae Ri membantahnya. Gun bisa mati kalo kehilangan lebih dari 2 liter darah. Gun mengaku nggak punya pilihan. Kalo b*d*bah itu mati maka ia nggak akan tahu alasan keponakannya dibunuh.

Hae Ri nggak bisa bilang apa-apa lagi.

Se Hun mengganti kantung darah Kim Woo Gi.


Wung menepuk-nepuk wajah Kim Woo Gi dan memintanya untuk sadar. Kim Woo Gi mengatakan sesuatu.

Wung lalu nyuruh Hae Ri untuk mengeluarkan jarum Gun. Kim Woo Gi nggak akan mati.

Hae Ri langsung bangkit dan mencabut jarum Gun. Ia bertanya apa Gun nggak papa? Gun mengiyakan.

Hae Ri lalu membantu Gun untuk pindah ke tempat tidur lain. Gun hampir aja jatuh.


Wung menghampiri mereka dan memberikan biskuit pada Gun. Gun nggak mau. Hae Ri mengambilnya dan menyuapi Gun.

Gun kekeuh nggak mau. Dia nggak suka manis.

Wung menyindir kalo mereka nggak perlu pasien lagi. Dia nyuruh Gun untuk makan kalo nggak mau memperlambat.

Hae Ri membenarkan. Dia nyuapin Gun lagi. Dan kali ini Gun nggak nolak. Dia memakan semuanya.


Sekretaris Jessika melapor kalo situasinya tampak buruk. Kalo sampai video Kim Woo Gi masih hidup diunggah ke internet, maka dampaknya akan buruk bagi mereka.

Min Jae Sik minta mereka agar nggak cemas. Itu adalah misi rahasia dan ia adalah ketua timnya.

Jessika mengingatkan kalo Min Jae Sik nggak bisa mengontrol Cha Dal Gun. Dia juga nggak akan bisa menebak rencana si g*la itu.

Seseorang datang. Kalo nggak bisa menyembunyikannya maka cara yang lainnya adalah mengungkapnya.

Min mengatakan kalo tuan Shadow datang.

Jessika menanyakan maksudnya. Sekretaris Yun memberitahu kalo mereka punya senjata rahasia.

Ia mengungkit tentang O Sang Mi. Menurutnya O Sang Mi adalah orang yang paling mudah di kontrol. Makin tamak seseorang maka makin mudah dia tergoda.




Jessika mengerti maksudnya. Menggunakan O Sang Mi untuk menggugurkan semua bukti. Dengan syarat Kim Woo Gi nggak boleh hidup.

Sekretaris Yun memberikan gelas minuman yang sudah ia tambahkan es pada Jessika.

Sekretaris Jessika merasa kalo itu akan sulit kalo mereka ada di kedutaan.

Min Jae Sik angkat bicara. Sebenarnya dia ngga mau ngasih tahu mereka. Sebelum kepala Gang ditangkap, dia sempat bilang akan mengirim tim bantuan ke kedutaan. Pembunuh bayaran emang nggak bisa masuk ke sana tapi timnya bisa. Dan kedutaan adalah tempat terbaik untuk membereskannya tanpa keributan.

Jessika tersenyum lega. Ia menanyakan untuk memajukan jadwalnya.

Min Jae Sik mengiyakan. Dia nyuruh Jessika untuk menganggap kalo Kim Woo Gi sudah mati.


Jessika datang ke tempat O Sang Mi disekap. Para penjaga langsung bangkit dan nenyambut Jessika. Ia mengantar Jessika untuk menemui O Sang Mi.

Jessika langsing masuk begitu pintu terbuka. Ia merasa kalo O Sang Mi pasti berat hidup di sana. Ia memperkenalkan diri sebagai Direktur John & Mark Asia.

O Sang Mi nggak nyangka kalo orang yang menculik dan menyekapnya adalah seorang wanita. Dikiranya dia bisa lolos?

Jessika hanya tersenyum. Ia mengatakan kalo O Sang Mi adalah kaki tangan teroris. O Sang Mi membalikkan kalo itu adalah perbuatan mereka. Mereka yang menyuruh suaminya untuk melakukannya.

Jessika memberitahu kalo alasan manusia punya satu mulut dan dua telinga adalah biar lebih sedikit bicara dan lebih banyak mendengar. Dia belum selesai ngomong tapi O Sang Mi sudah berkata kasar padanya.



O Sang Mi mengaku nggak peduli pada apa yang akan Jessika katakan. Jessika bisa membujuknya tapi apapun yang ia inginkan, ia nggak akan pernah...

Jessika bangkit dan menampar O Sang Mi. Dia nggak akan pernah membujuk O Sang Mi. Lagian dia juga nggak semurah hati itu.

Jessika mendekat. Ia meminta O Sang Mi untuk mendengarkannya. O Sang Mi akan hidup kalo ia pergi dengannya. Tapi kalo enggak, para b*d*bah di luar akan masuk dan mencabiknya sampai jadi beberapa bagian. Biar jejaknya hilang.

O Sang Mi menatap Jessika tajam. Jessika berpikir kalo mata itu bilang mau mati. Ia lalu bangkit dan mau pergi.

O Sang Mi tiba-tiba menahan kaki Jessika. Ia memohon agar Jessika mengampuninya. Jessika tersenyum puas. Rencananya berhasil.


Jessika dan sekretarisnya mengantar O Sang Mi ke kantor polisi. Sekretaris Jessika nyuruh O Sang Mi untuk mencari Kepala Yang di divisi Intelinjen. Dia yang akan membereskan semuanya.

Jessika mengambil saputangannya dan membasahinya dengan ludah. Ia menggunakannya untuk membersihkan wajah O Sang Mi. Ia memberitahu kalo kesempatan itu seperti burung yang duduk di pohon. Dia nturuh O Sang Mi untuk segera menangkapnya sebelum terbang menjauh.

O Sang Mi menatap Jessika tajam. Dia minta agar Jessika memegang kata-katanya.

Jessika mjuga mengatakan hal yang sama. Dia meminta agar O Sang Mi juga menjaga kata-katanya.

O Sang Mi nggak bilang apa-apa dan langsung turun dari mobil.



Kantor Polisi Seoul Yeongdeungpo


O Sang Mi masuk ke kantor polisi. Dia menatap Jessika lama sebelum akhirnya masuk.

Sekretaris Jessika menanyakan apa O Sang Mi bisa dipercaya?

Jessika memberitahu kalo dia nggak akan melakukannya kalo O Sang Mi orang b*doh. Tapi dia wanita cerdas.

O Sang Mi mrndatangi bagian informasi dan mencari kepala An dari divisi Intelijen. IaO Sang Mi. Ia ingin menyerahkan diri. Mungkin ia masuk dalam daftar buron karena menjatuhkan pesawat.

Polisi itu langsung bangkit dan mempersilakan O Sang Mi untuk masuk.

Ringkas drama selanjutnya 

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)