Ringkas drama sebelumnya
Shouko meraba kepalanya dan bilang nggak papa. Itu karena dia nggak hati-hati.
Pria itu minta maaf lagi. Dia melihat cincin Shouko dan berpesan agar Shouko jangan menjatuhkannya lagi. Dia mengambil cincin itu dan nanyain di sebelah mana?
Lah, sebelah mana? Shouko juga nggak tahu. Dia asal jawab "kiri".
Pria itu tersenyum lalu memasangkan cincin itu di jari manis Shouko di tangan kirinya. Sekarang sudah aman. Pesawatnya akan lepas landas.
Shouko bingung sendiri, kenapa dia mesti bohong? Kenapa dia bilang kiri? Apa dia gugup gara-gara di depannya ada pria yang tampan dan seksi?
Nggak kayak gitu. Pasti gara-gara kepalanya kebentur tadi jadi otaknya rada nggak nyambung. Tapi kenapa juga dia pura-pura jadi wanita yang sudah menikah? Kenapa nggak bilang kalo itu adalah cincin kawin kakaknya?
Shouko meraba kepalanya. Sakit.
Pria di sebelahnya jadi khawatir lihatnya. Apa kepalanya beneran nggak papa? Shouko mengiyakan. Cuman kerasa aneh dikit.
Pria itu malah jadi makin khawatir. Di mana anehnya? Dia sampai meriksa kepala Shouko segala. Agak benjol. Dia lalu manggil pramugari dan minta dibawakan sesuatu yang dingin.
Nggak lama kemudian di kepala Shouko sudah ada es batunya. Pria itu nyari kata benjol dalam bahasa Jepang di ponselnya. Tankobu. Pria itu tertawa. Pantes aja Shouko nggak tahu benjol.
Pria itu adalah orang Jepang tapi sudah lama dia nggak tinggal di Jepang. Ia senang bisa bicara bahasa Jepang lagi setelah sekian lama.
Shouko mengira-ngira usia pria itu. Masalahnya orang dewasa nggak mengatakan kembali.
Pria itu nunjukin boarding passnya. Namanya Banno Jyo. Dia lalu nanyain namanya Shouko.
Shouko malah melamun. Masalahnya sudah lama nggak ada yang nanyain itu padanya. Tapi itu kan biasa kalo pertama kali ketemu, ya.
Tapi pas di acara pencarian jodoh nggak ada yang nanyain itu padanya. Soalnya namanya sudah ada di kartu identitas.
Setiap orang melakukannya dan itu sesuatu yang sudah biasa. Tiba-tiba dada Shouko terasa sakit.
Jyo menyadari kalo nggak seharusnya dia nanyain itu sama wanita yang sudah menikah.
Shouko mau ngasih tahu yang sebenarnya tapi dipotong terus sama Jyo.
Tadinya dia mau minta maaf aja. Tapi Shouko adalah istri orang. Dia nggak bisa ngajak makan istri orang.
Shouko jadi gugup. Makan?
Jyo memberitahu kalo sejak kecil dia tinggal di Hakata. Jadi dia tahu banyak soal tempat itu.
Shouko ngangguk.
Jyo bertanya lagi apa Shouko dalam perjalanan dari Tokyo?
Shouko ngangguk lagi.
Jyo menebak kalo Shouko akan ketemu sama suaminya di Hakata.
Shouko gugup. Ss suami... dia nunjukin cincinnya dan ngasih tahu kalo tiba-tiba suaminya ada pekerjaan jadi nggak bisa datang.
Shouko pergi ke toilet. Dia bingung kenapa mesti bohong segala. Pasti itu gara-gara kepalanya benjol jadinya otaknya nggak bisa konek.
Shouko yang ada di cermin malah nyuruh Shouko buat memanfaatkan kesempatan langka itu. Bukannya jalan-jalan sendirian itu memalukan?
Shouko membantahnya. Masalahnya kenapa dia langsung bilang kiri? Itu kan cincinnya kakaknya. Ia berencana untuk mengatakannya.
Shouko bayangan melarang. Ia malah merasa kalo pria muda itu menggoda Shouko dan menyarankan agar Shouko pura-pura sudah menikah biar bisa gampang ngomong sama pria itu. Tapi pria itu juga harusnya hati-hati.
Shouko sendiri juga bingung kenapa dia sampai bikin orang salah paham padanya. Mungkin itulah sebabnya dia jadi nggak bisa terkenal.
Pramugari khawatir karena Shouko nggak keluar-keluar dari tadi dan mengetuk pintu.
Shouko kaget shouko bayangan tiba-tiba menghilang.
Ia lalu keluar dan memberitahu kalo dia baik-baik aja. Shouko meminta maaf lalu kembali ke tempat duduknya.
Shouko berhenti sebentar dan menatap Jyo. Ia pasrah dan akan melanjutkan kebohongannya. Lagian cuman di pesawat aja dia jadi wanita yang sudah menikah. Dia hanya ingin menikmati mengobrol bareng pria tampan dan seksi itu.
Jyo menoleh dan menatap Shouko sambil senyum. Shouko membalas senyumnya dan duduk di sampingnya.
Shouko bertanya apa Jyo mau memberinya saran tempat yang bagus di Hakata?
Jyo nggak mau. Dia maunya Shouko ikut dengannya. Cuman mereka berdua.
Shouko jadi gugup. Hanya mereka berdua?
Rupanya Jyo masih merasa bersalah atas benjol di kepala Shouko. Ia rasa nggak baik kalo cuman minta maaf dan bilang selamat tinggal. Walaupun Shouko adalah istri orang, tapi kalo cuman makan malam doang nggak papa, kan?
Shouko bingung. Dia nggak tahu harus gimana.
Yoko lagi sibuk di kantor. Bawahannya datang membawakan bahan buat rapat.
Mereka akan melakukan perjalanan bisnis sampai minggu depan.
Bawahan Youko keberatan. Masalahnya pacarnya akan marah lagi nanti. Kalo Yoko sih suaminya sama-sama sibuk jadi mereka pasti bebas masalah.
Yoko membenarkan.
Ibu mengiriminya pesan. Ngajak makan hotpot.
Kenji lagi habis ketemu sama klien. Mereka mau lanjut jalan lagi. Tiba-tiba Yoko ngirim pesan dan ngasih tahu kalo ibu ngajak makan hotpot.
Kenji tersenyum dan mengiyakan.
Pesawat sudah mendarat. Shouko dan Jyo sampai di Hakata. Sebenarnya dia mau nolak. Tapi nggak tahu kenapa Shouko malah menemani Jyo. Apa karena kepalanya kebentur jadi belum bisa bekerja dengan baik?
Tempat pertama
Jyo ngajak Shouko makan ke sebuah restoran. Shouko lihat di sana nggak ada makanan khas Hakata kayak babat hotpot, ramen atau mentaiko. Yang ada cuman okonomiyaki raksasa di depannya.
Jyo ngasih tahu kalo itu adalah tempat favoritnya di Hakata. Ia menanyakan apa Shouko suka okonomiyaki?
Shouko mengiyakan. Ia memberitahu kalo ia makan itu saat pergi ke Osaka dan Hiroshima.
Jyo senang mendengarnya.
Seorang wanita menyajikan minuman pesanan JYo. Dia mengenali Jyo. Katanya Jyo kecil sangat menggemaskan tapi sekarang sudah dewasa dan sangat tampan.
Ia dengar Jyo pindah ke luar negeri.
Jyo mengiyakan. Dan sekarang dia masih tinggal di Spanyol. Sudah 15 tahun ini dia meninggalkan Hakata.
Shouko meminum minumannya. Ia merasa kalo Jyo orang baik. Ia tersenyum pada wanita itu. Membuat Shouko jadi menerka-nerka pekerjaannya. Model? Penyanyi? Gimana bisa orang kayak gitu makan okonomiyaki sama dia? Sepertinya ia memang berasal dari Hakata. Dia sama sekali nggak kayak penjahat.
Wanita itu balik lagi menanyakan kalo sekarang Jyo seorang turis dan mengira kalo Shouko adalah istrinya.
Hkk Shouko keselek.
Wanita itu melihat cincin Shouko di tangan kiri. Jyo tersenyum sambil menatap Shouko dan bilang kalo Shouko bahkan belum ngasih tahu namanya.
Shouko lalu ngasih tahu namanya ke Jyo. Hama Shouko. Duh dia gugup banget. Habis nyebutin nama Shouko langsung meminum minumannya.
Jyo dan seisi restoran tersenyum menatap Shouko.
Makanannya sudah matang. Shouko memakannya dan rasanya sangat enak. Jyo lega dengarnya.
Shouko bertanya-tanya apa nggak masalah ia memakai cincin itu dan terus berbohong? Nggak papa. Lagian cuman untuk perjalanan ini aja. Toh mereka nggak akan ketemu lagi habis ini.
Jyo tiba-tiba menanyakan apa yang akan Shouko lakukan habis ini?
Hkk Shouko keselek lagi.
Sementara itu di rumah Yoko, Kenji sama ibu dan ayah lagi makan hotpot bareng. Kata ibu dia ingat sama Shouko yang lagi ada di Hakata jadi ibu pingin makan itu.
Kenji menenangkan kalo hotpot musim panas juga baik. Ibu nyuruh Kenji buat makan yang banyak. Lagian Yoko selalu melakukan kesepakatan besar.
Kenji mengakui kalo dia jatuh cinta pada pandangan pertama sama Yoko. Dia nggak keberatan dengan pekerjaan rumah atau masak.
Ayah senang dengarnya. Dia yakin kalo Kenji akan jadi suami yang...
Ibu motong. Yoko sudah mendapatkan suami yang baik. Alangkah baiknya kalo Shouko juga mendapatkan pria yang baik.
Kenji merasa kalo sekarang para wanita sudah pada mandiri. Bukan waktunya lagi buat terpaku pada pernikahan. Ia merasa beruntung Yoko menikahinya. Kenji merasa sangat bahagia.
Ibu tiba-tiba menyinggung soal bayi. Ia akan menjaganya kapanpun itu.
Yoko nggak bilang apa-apa. Dan hanya memakan makanannya sampai uapnya nutupin kacamatanya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊