Sinopsis Vagabond episode 16 part 4 (Tamat)

Anysti
5
All content from SBS





Ringkas drama sebelumnya 


Gun mekangkah mantap mendekati timnya. Satu persatu dari mereka ia t*mbak sampai meninggal.

Ia menghela nafas lega setelah semuanya t*was.



Nggak lama kemudian Jerome datang. Ia berjalan mendekat sambil mengarahkan senjata ke setiap arah.

"Papa satu, ada yang hidup? Pengasuh sudah datang"

Nggak ada yang menyahut karena memang semuanya meninggal. Ia melihat kalo kotaknya sudah ada di atas meja.

Jerome membukanya dan melihat tabungnya.

Gun yang dari tadi sembunyi di belakang Jerome akhirnya muncul dan menembak kaki lawannya itu. Seketika itu juga Jerome roboh.




Gun bangkit dan berjalan mendekat. Jerome menanyakan siapa Gun?

"Salah satu keluarga korban B357"

Jerome langsung tahu kalo itu Gun.

Gun menunjukkan sesuatu di tangannya. Sebuah remote.

Jerome langsung melihat tabung yang ia pegang. Ada bom di bawahnya. Jerome mau membuangnya tapi kalah cepat. Gun keburu menekan tombolnya. Tabung itu meledak di tangan Jerome.

Jerome teriak kesakitan.



Gun perlahan mendekat. Takut? Sakit? Ketakutan dan kesakitannya nggak sebanding dengan derita keponakannya saat kecelakaan.

Jerome mulai sesak nafas dan wajahnya memerah. Dia minta Gun untuk memb*nuhnya saja, menembaknya.

Gun mengambil penawarnya dan menunjukkannya ke Jerome. Itu bisa menyelamatkannya kalo disuntikkan dalam 2 menit. Dia menyarankan agar Jerome cepat menjawab.

Jerome berteriak. Wajahnya mulai berubah.

Gun menanyakan apa organisasi Jerome?

Jerome nggak mau memberitahu dan nyuruh Gun untuk memb*nuhnya saja. Ia yang makin sekarat akhirnya mengatakannya juga. Axis.


Gun langsung ingat saat mengejar Jerone di Maroko. Axis, roda berputar pada porosnya.


Wajah Jerome makin seram karena nggak mendapatkan obat penangkalnya. Gun menanyakan apa itu Axis?

Jerome memberitahu kalo itu organisasi rahasia. Finansial global.

Gun bertanya lagi. Kenapa Edward membutuhkan senjata biokimia?

Jerome mengulurkan tangannya dan memohon agar Gun memberikan vaksinnya.

Gun menunjukkan penawarnya. Ia mengingatkan kalo waktu Jerome tinggal satu menit lagi. Ia memaksanya untuk menjawab di mana mereka akan menyerang?

"Kiria"


Gun terhenyak. Ia sudah mendapatkan apa yang ia ingin ketahui. Obat itu ia jatuhkan di dekat Jerome.

Jerome mengulurkan tangannya dan mau mengambilnya tapi Gun malah menginjaknya. Ia mendekat dan meminta Jerome untuk mengingat nama keponakannya saat berada di neraka. Namanya Hoon. Cha Hoon.


Gun bangkit dan berjalan menjauh. Setelah cukup jauh, sambil jalan ia melempar bom ke belakang.

Nggak lama tempat itu pun meledak. Dan Gun berjalan dengan santainya meninggalkan tempat itu.


Hong Sun Jo sedang ada di dalam mobil. Ia melihat grafik pemilihan presiden berikutnya. Ia memberitahu Edward kalo nilai popularitasnya jauh di bawah walikota Gwon Ha Seong. Dalam pemilu nanti, proyek pengeboran minyak Kiria mungkin akan menjadi faktor terakhir. Ia memberitahu kalo keluarga kerajaan mereka menghubungi pelobi baru. Dia nggak ingat namanya tapi setahunya itu wanita. Mereka lumayan tertarik dengan penawarannya.

Edward menenangkan. Ia akan mengurusnya dengan caranya dan nyuruh Hong Sun Jo untuk memikirkan urusannya saja.

Sun jo minta Edward untuk memastikan agar nggak ada yang terlewat. Ia sangat mengandalkannya.

Edward hanya diam dan nggak bilang apa-apa.


Mobil mereka berhenti. Sun Jo berniat mengantar Edward tapi dilarang. Edward menyuruhnya untuk bersiap dalam pemilu selagi ia di Kiria.

Edward turun dari mobil dan berjalan menjauh.

Sun Jo menghela nafas kesal. Dia mengaku nggak tahan dengan sikap sombongnya Edward.

Keponakannya memintanya untuk nunggu sampai dia jadi presiden. Saat itu keadaan akan terbalik.



Edward bertemu dengan Yun Han Gi dan Min Jae Sik. Yun mengaku sangat terhormat bisa melayani Edward.

Edward memberitahu kalo ada banyak hal yang harus mereka kerjakan di Kiria. Ia mengulurkan tangannya dan menjabat tangan Yun.

Edward lalu menatap Min. Min mengatakan hal yang sama. Ia siap melayani dan akan melakukan apapun.

Edward mengiyakan dan menyalami Min juga.

Mereka lalu berjalan bersama menuju pesawat.

Kerajaan Kiria Afrika Utara




Gun dan Hae Ri sama-sama bersiap-siap. Gun memakai sepatu, Hae Ri juga. Hae Ri merias wajahnya, Gun menyiapkan senjatanya. Hae Ri memakai lipstik dan parfum, Gun menyiapkan p*stol. Gun memakai baju dan topinya, Hae Ri menyematkan p*stol di stokingnya.




Sebuah mobil melaju di padang pasir. Hae Ri ada di dalamnya. Ia bertanya pada sopir, berapa lama lagi agar mereka sampai di istana? Sopir memberitahu sekitar satu setengah jam.

Sopir dan pengawal membicarakan Hae Ri yang menurut mereka sangat sombong. Dia ada di sana cuman buat merayu Jaafar dengan tubuhnya. Nggak tahu apa yang akan dilihatnya malam ini. Surga atau neraka?

Lah, mereka nggak tahu kalo Hae Ri bisa bahasa mereka dan mendengar semuanya dengan sangat jelas.

Mereka ingin tahu yang dilihatnya surga atau neraka? Kedua orang itu langsung terdiam.

Hae Ri mengaku nggak yakin kalo mereka akan tetap hidup.

Mereka langsung meminta maaf dan mengakui kesalahan mereka.

Hae Ri masih kesal. Pun kalo dia memaafkan mereka, dia nggak tahu apa yang akan Jaafar putuskan nanti.

Mereka meminta Hae Ri untuk nggak bilang apa-apa ke Jaafar.

Hae Ri nyuruh mereka untuk tetap mengemudi dan jangan bicara kalo emang mereka masih ingin tetap hidup.



Sementara itu Gun dan seorang rekannya sedang bersiap untuk menunggu target.

Rekan Gun sesumbar tentang kehebatannya di Rusia. Dia nyuruh Gun untuk menjadi pemain cadangan sementara dia nenjadi pemain utama.

Gun nggak menjawab. Ia memejamkan matanya dan merasakan targetnya makin dekat. Dia dapat instruksi kalo punya waktu 3 menit sampai targetnya tiba.

Gun membuka matanya dan memakai headphonenya. Mobil yang ditumpangi Hae Ri sudah terlihat. Gun dan rekannya menyiapkan senjata masing-masing.

Rekan Gun menembak ban mobil Hae Ri. Mobil seketika berhenti. Gun siap menembak saat target keluar dari mobil.

Sopir dan pengawal turun dari mobil untuk melihat yang terjadi. Hae Ri juga ikut turun. Ia melepas kacamatanya dan melihat kalo ban mobil mereka pecah.



Gun siap menarik pelatuknya. Angin bertiup kencang dan menerbangkan kerudung Hae Ri.

Mata Gun terbelalak melihat siapa targetnya. Masih merasa nggak yakin ia pun melihatnya lagi. Go Hae Ri?

Hae Ri jalan mengambil kerudungnya.

Gun dapat perintah dari atasan untuk menembak. Nunggu apa lagi? Tembak!


Gun nggak bisa nembak. Alih-alih nembak Hae Ri, dia malah nembak kepala rekannya.

Kaget dengar suara tembakan, pengawal Hae Ri langsung mengamankan Hae Ri ke mobil di depan dan membawanya pergi dari sana.

Pelan-pelan Gun menurunkan senjatanya dan bernafas lega. Hae Ri selamat. Matanya berkaca-kaca. Ia melepaskan headphonenya. Masih nggak habis pikir. Hae Ri?

T A M A T

Posting Komentar

5Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

  1. Thanks bgt ya min walau rada kecewa ama endingnya. Tp 👍👍👍👍 buat mimin yg udh capek2 nyinop ini dr awal. Aku setia dsni dr awal walau baru berani koment di akhir2 episode krna malu takut komentku garing... saya setuju min mending tambah episode aj ga usah harus season 2 kelamaan itu tinggal dikit lagi 1 atau 2 ep cukup lah. 1 ttng samael ketangkep yg ep 2 haeri am gun pacaran gtu lah. Pokoknya mksih bgt min. Di tunggu nyinopnya di drakor2 lain. Misal Lee Min ho park seo joon atau klo ada hyun bin😆😆😆😆😆 fans bgt ama hyun bin

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah selesai sinopsisnya, semangat 😍

    BalasHapus
  3. Hadew yakin gk ada lanjutan ya nanggung banget y endingnya... Btw tengkyu ya mba mimin buat sinopsisny

    BalasHapus
  4. Makasi mimint. Q sukaaa, lebih smpet baca sinopsis drpd nntn film. Soale sinuk kerja. Sukses y min.endingnya sllbgtu.. ngambang wkkk

    BalasHapus
Posting Komentar