Sinopsis Sweet Games Episode 4

Anysti
0

All content from WeTV





Ringkas drama sebelumnya


Yan Yue sedang berkemah seorang diri menikmati alam. Sementara itu di rumah, Anran mau mandi tapi airnya nggak mau keluar. Ia lalu menelpon Yan Yue tapi nomornya nggak bisa dihubungi. 




Tetangga Sebelah Sungguh "Harum"


Yan Yue bangun dan menyiram tanaman sambil melongok ke sebelah. Anran bangun dan ke belakang. Ia melihat Yan Yue dan memutar siarannya semalam. Yan Yue menduga kalo Anran mau baikan dengannya. Ia lalu mendekat dan menyiram tanaman yang dijadikan pembatas. Anran pikir Yan Yue sedang menegaskan kalo ada pembatas di antara mereka. Ia mendekat dan meletakkan satu tanaman. Yan Yue nggak paham dan mengira kalo Anran minta tanamannya disiram. Ia pun menyiramnya. 


Pak Wang mendadak nelpon dan mendesak Anran untuk membuat Heisha mau mengiri suara. Anran mengiyakan dan berjalan masuk. Yan Yue kesal karena Anran mau mengambil proyek dari si tua bangka itu. 




Di kantor Anran rapat dengan timnya tentang proyek Paviliun Wanbao. Mereka ragu untuk mengerjakannya karena pembayaran akhir yang sebelumnya juga belum dilunasi. Yingjun menenangkan kalo ia akan mengatasinya kalo ada masalah dengan keuangan. Dan tentang karakter, Mengyao akan menyelesaikannya. Untuk program, Anran sendiri yang akan mengerjakannya. Seusai rapat Yingjun bertanya tentang siapa yang akan mengisi suara. Ia ingin Yan Yue lagi yang mengerjakannya tapi Anran masih belum bisa membujuknya. Yingjun mau mencoba untuk bicara dengan Yan Yue tapi Anran melarang. 




Yan Yue berangkat ke studio dan bertemu dengan Jiang Shan di depan yang sepertinya sengaja menunggunya. Ia bertanya apa Yan Yue ada masalah? Ada seseorang yang ia sukai dan ia nggak menyukainya? Jiang Shan memberitahu kalo mau mendekati seorang gadis maka ia harus mengamatinya terlebih dahulu. Gadis muda menyukai keromantisan. Wanita dewasa menyukai kehangatan. Wanita yang tangguh, hatinya sangat lemah jadi membutuhkan perhatian. Gadis yang terlihat mungil dan lemah di permukaan sebenarnya hatinya lebih keras dari siapa pun. Yan Yue mendengarkan dan nampak tertarik. Jiang Shan menjanjikan akan membantu Yan Yue asalkan Yan Yue juga mau membantunya. Gadis yang Jiang Shan ceritakan sebelumnya menunggu Yan Yue di ruang rekaman. Jiang Shan menarik Yan Yue dan membawanya ke sana. 




Di rumah Yan Yue melihat ponselnya. Anran masih belum mengirimkan pesan yang ia ketik sebelumnya. Ia mencoba melongok ke sebelah melalui pembatas tapi nggak kelihatan apa-apa. Sementara itu di rumah Anran sedang membuat mie untuk menemaninya bekerja. Yan Yue keluar. Ia mau melangkah ke sebelah tapi nggak jadi. Ia memuji keindahan bulan untuk membuat Anran keluar tapi Anran mengabaikannya. Ia lalu kembali ke rumah dan mengirim pesan ke Yingjun mengajaknya ke rumahnya untuk bermain game. Yingjun nggak bisa. Mereka tengah lembur untuk menyelesaikan proyek dari pak Wang. 


Begitu gigih. Seperti Harry yang bertemu Sally, seperti aliran kecil jatuh cinta pada arus panjang, ada terlalu banyak orang yang mengatakan nggak peduli, namun, hatinya selalu teringat pada bayangan seseorang tanpa alasan. Aku teringat kamu bahkan bisa terkena flu di suhu 71°F. Aku teringat kamu perhitungan demi uang beberapa yuan. Aku teringat kamu menghabiskan satu setengah jam untuk memesan roti lapis. Aku teringat aroma parfum yang kamu tinggalkan setelah kamu pergi. 






Anran ke kantor tanpa semangat. Ia memberitahu semuanya tentang referensi baru yang pak Wang inginkan dan mereka harus melakukan sedikit perubahan. Yang lain menyayangkan karena mereka harus mengerjakannya lagi. Yingjun menenangkan kalo ia akan mentraktir camilan mereka nanti sore. Pembayaran akhir juga belum dibayarkan sama pak Wang. Anran menelponnya tapi nggak dijawab. Ia lalu memutuskan untuk menemuinya langsung. Sampai di sana ia harus menunggu tapi kata sekretarisnya orangnya sedang nggak ada. Bu Lan datang juga mau ketemu sama pak Wang. Lah orangnya langsung datang dari ruangannya untuk menyambut bu Lan. Anran langsung menanyakan tentang pembayaran terakhir Dunia Ajaib. Pak Wang yang nggak nyaman di depan bu Lan bilang kalo ia akan nyuruh bagian keuangan untuk melunasinya. 


Hari ini hujan turun. Anran berteduh di halte sambil menunggu bus. 













Yan Yue melongok ke sebelah. Rumah Anran masih gelap. Orangnya belum pulang. Nggak lama setelahnya Anran pulang. Ia sedang flu tapi tetap bekerja. Yan Yue ingin ke sana tapi nggak tahu mau bilang apa. Ia ke sana dan memberikan tanda terima sewa rumah. Ibunya yang suruh. Ia lalu melihat kaki Anran terluka akibat pakai sepatu hak sebelumnya. Ia lalu pulang dan kembali dengan membawa obat semprot dan plester. Anran mengambil plesternya dan memakainya sendiri. Setelahnya ia hampir jatuh. Ternyata ia demam. Yan Yue mengajaknya ke rumah sakit untuk diinfus dan disuntik. Anran nggak mau karena ia masih harus bekerja. Ia mau minum obat saja dan menunjukkan obatnya. Yan Yue sigap mengambilkan air. Ia juga menemani Anran bekerja. Katanya kalo Anran pingsan dan kenapa-kenapa nanti rumahnya nggak bisa disewakan lagi. 


Anran merasa mengantuk dan mau tidur sebentar. Yan Yue tetap di sana. Katanya ia akan membangunkan Anran nanti. Selama Anran tidur, Yan Yue masuk membawakannya air hangat. Ia melihat bantal dengan gambar Jiang Shan di samping Anran dan langsung membuangnya. Setelah memberikan minum pada Anran dan mengompresnya, Yan Yue pun membiarkannya kembali beristirahat. Ia juga menyiapkan tempat sampah di dekatnya dan tisu soalnya Anran juga pilek. Ia juga mau membawakannya obat untuk tenggorokannya tapi pas lihat Anran malah sudah kembali tidur. 


Beberapa saat kemudian Anran terbatuk. Yan Yue segera datang dan memberikannya minum. Berada sangat dekat dengan Anran membuatnya nggak nyaman. Ia beralasan kalo masih di sana karena rumah Anran berantakan dan nggak tahan untuk membereskannya. Anran menyuruhnya pulang kalo sudah selesai. Anran cerita kalo saat masih kecil, ibunya memasakkannya mi sayur telur dengan banyak lada di dalamnya. ia mau melanjutkan pekerjaannya tapi Yan Yue menyuruhnya kembali tidur. Sudah pukul 01.03, tubuh dan lambungnya perlu istirahat. Ia lalu minta ijin untuk melihat proposalnya. 


Saat Anran kembali tidur, Yan Yue melihat proposal Anran dan menyelesaikannya. Semalaman Yan Yue mengerjakannya. Paginya ia juga membuat mie sayur telur seperti yang Anran katakan semalam, dengan banyak lada di dalamnya. Anran terbangun karena aromanya. Yan Yue berkata kalo ia sekalian membuatnya. Keduanya pun makan bersama. Anran ingat kalo ada restoran iga bebek mala baru di dekat komplesk. Yan Yue mengingatkan kalo Anran masih belum sembuh. Anran pikir mau beli yang tanpa cabai. Ia akan memberinya sandi rumahnya kalo Yan Yue membelikannya. 


Setelah Yan Yue pergi, Anran meriksa proposalnya sambil telponan sama ibu. Ia memuji apa yang Yan Yue kerjakan. Ibu menelpon karena memimpikan Anran sakit. Anran mengaku nggak papa. Ia sudah minum obat dan makan mi sayur dan telur. Lah ibu tahu kalo Anran nggak bisa masak. Anran memberitahu kalo temannya yang membuatkannya. Dan sebelum ibu nanya-nanya lagi, ia menyudahi dengan bilang masih mau kerja. Dan di akhir proposal Anran melihat kalo pengisi suaranya adalah Heisha. Padahal sebelumnya Yan Yue menentang proyek itu. 




Yan Yue keluar untuk membeli dua porsi iga bebek mala. Sekembalinya dari sana ia bertemu dengan Jiang Shan. Melihatnya Jiang Shan merasa heran. Secara Yan Yue ijin sakit tapi malah beli iga bebek. Ia tahu kalo Yan Yue nggak makan itu, nggak baik untuk tenggorokan. Ia menduga kalo Yan Yue membelinya untuk kakak penggemar yang sebelumnya datang ke studio. Yan Yue menekankan kalo itu adalah kliennya. Jiang Shan nggak percaya. Secara Yan Yue nggak pernah mementingkan klien. Ia tahu kalo Yan Yue suka wanita yang lebih  dewasa. Yan Yue mau pergi tapi Jiang Shan menahan iga bebeknya. 


Jiang Shan merasa kalo Yan Yue nggak tahu gimana memenangkan hati wanita dewasa. Mereka nggak akan makan iga bebek di depan pria yang disukainya. Mereka nggak akan merusak citra mereka di depan pria yang disuka. Yan Yue meremehkan, hanya makan saja, ribet amat. Jiang Shan meremehkan Yan Yue yang terlalu muda dan nggak ngerti selera wanita dewasa. Ia menyombong kalo mereka selalu nggak bisa menolak pesona pria dewasa seperti dirinya. Yan Yue kesal dengarnya dan langsung pergi. 





Sampai rumah ia ke tempatnya Anran tapi nggak ada jawaban dari dalam. Ia lalu masuk dan melihat Anran sedang mandi. Ia meletakkan makanannya di meja. Anran menyuruhnya duduk dan menunggunya. Yan Yue ingat apa yang Jiang Shan katakan kalo wanita dewasa nggak akan makan iga bebek di depan pria yang disukainya. Ia pun memilih pergi. Anran selesai setelahnya dan memakannya sendiri karena Yan Yue pulang. Tianxin menelpon dan memberitahu kalo sekretarisnya pak Wang minta proposalnya diantar pagi ini. Anran berpesan agar Tianxin minta mereka untuk mempercepat pembayaran akhir. 


Yan Yue menyiram tanaman di pembatas sambil melongok ke sebelah. Ia kesal Anran menyuruhnya menunggunya dan berpikir kalo Anran nggak menganggapnya sebagai seorang pria. 




Tianxin mendatangi kantor pak Wang dan menyerahkan proposalnya ke sekretaris pak Wang. Sekretarisnya nyuruh Tianxin ke ruangan pak Wang untuk membicarakan tentang pembayaran akhir. Tianxin ke sana. Pak Wang memuji Tianxin dan mendekatinya. Tianxin merasa nggak nyaman dan sampai menjatuhkan gelasnya. Pak Wang malah semakin keterlaluan. Ia menyentuh Tianxin dan membuatnya takut. Ia langsung pamit dan nyuruh pak Wang untuk bicara sama Anran aja. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)