Sinopsis A Time Called You Episode 4

Anysti
0

All content from Netflix








Ringkas drama sebelumnya


Malam itu Yeonjun membaca pesan dari Junhi. Ia lalu melihat kontaknya dan tahu-tahu Junhi nelpon. Ia menjawabnya tapi nggak bisa berkata apa-apa dan malah mematikan telponnya. Junhi hanya bisa nangis. 


Yeonjun merasa frustasi. Paman menghampirinya dan menanyakan keadaannya. Ia duduk di hadapan Yeonjun. Yeonjun memberitahu kalo tadi ia melihat Junhi. Tangannya bisa meraihnya tapi ia nggak bisa melakukannya. Dan rupanya ia satu bus sama Junhi tadi. Ia menerima pesan Junhi dan melihatnya mendengarkan lagu melalui pemutar kasetnya. Setelah turun dari bus ia juga mengikuti Junhi. Dan tadi ia menjawab telponnya. Ia hanya bisa diam dan nggak bisa bilang apa-apa. Mendadak Junhi menelpon lagi. Paman bertanya apa Yeonjun akan menjawabnya? Yeonjun membalik ponselnya. Ia harus mengikuti rencana. 


Sementara itu Junhi di rumah merasa nggak tenang. 





Paginya di kantor Junhi mencoba mencari lokasi ponsel Yeonjun tapi ia nggak bisa memasukkan nama pengguna dan sandinya. Na Eun menanyakan yang dilakukannya dan ia pun cerita kalo semalam Yeonjun menjawab telponnya. Na eun pikir mungkin Junhi salah lihat tapi Junhi yakin itu nomornya Yeonjun. Pun kalo nomor itu dipakai sama orang lain kenapa selama ini nggak aktif? Nggak mau terus penasaran, keduanya lalu minta bantuan sama rekannya untuk meretasnya. Ketemu. Posisinya ada di kafe 27 dan menurut rincian, yang membelinya adalah Nam Sihyeon. 


Sepulang kerja Junhi ke sana bersama dengan Na Eun. Mereka menanyakan pemilk kafe ke karyawan tapi katanya orangnya sedang keluar. Ia juga bertanya tentang pengunjung atau karyawan yang bernama Nam Sihyeon tapi karyawan tersebut mengaku nggak tahu karena ia baru bekerja di sana. Keduanya menunggu sambil memesan kopi. Setelah menunggu lama orangnya nggak juga kembali. Na Eun pulang sementara Junhi terus menunggu. Hingga akhirnya kafenya akan tutup. Ia pun terpaksa pulang. Ternyata Sihyeon ada di sana dan melihat Junhi pergi. Karyawan tadi mengatakan kalo ia menjawab nggak tahu saat Junhi bertanya tentangnya. 





Junhi ke studio dan bertemu dengan Chanyong. Ia mau langsung pulang tapi Chanyong mengajaknya minum. Di dalam ia melihat kursi buatan Yeonjun. Dulu ia menemani Yeonjun membuatnya. Ia bertanya apa cita-citanya ingin menjadi desainer furnitur? Yeonjun bilang ia nggak punya cita-cita saat kecil. Teman SMA-nya mengomelinya agar ia nggak sombong karena pintar. Ia menyuruhnya punya keahlian untuk berjaga-jaga. Katanya tangannya terampil dan bisa meneruskan bakatnya. Junhi menilai kalo Yeonjun lemah terhadap pujian dan langsung dibenarkan kalo ia lemah terhadap pujian temannya itu. 


Chanyong datang dan nyuruh Junhi untuk membawa kursi itu. Semua yang Yeonjun punya adalah miliknya. Junhi bilang nanti karena ia nggak bawa mobil. Chanyong juga nyuruh Junhi untuk datang kapanpun ia ingat sama Yeonjun. Sandinya masih sama. Ia tahu kalo hari ini Junhi datang juga karena ingat sama Yeonjun. 


Sambil minum Junhi memberitahu kalo ia mengalami mimpi aneh. Di mimpinya ia melihat seorang anak SMA yang mirip sama Yeonjun tapi sifatnya beda. Ia tahu kalo itu bukan Yeonjun tapi hatinya nggak bisa membedakannya. Mimpinya terasa nyata dan ia nggak bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang kenyataan. Chanyong merasa kalo Junhi hanya sedang stres makanya bermimpi aneh. Apalagi insomnianya parah. 




Selanjutnya Junhi ke klinik kesehatan jiwa Myungil. Sudah 3 bulan ini ia mengonsumsi obat. Ia bisa tidur beberapa jam kalo minum obat. Tapi masih belum bisa tidur nyenyak. Dan karena nggak bisa tidur, kadang ia nggak bisa membedakan mimpi dan kenyataan. Orang yang ia temui di mimpi rasanya seperti seseorang yang hidup di dunia nyata. Dan orang yang ada di mimpinya mirip dengan pacarnya yang sudah meninggal. 


Dokter memberitahu kalo biasanya mimpi mencerminkan realitas dan pikiran seseorang. Karena bagian terbesar dalam hidup Junhi adalah mendiang pacarnya, jadi wajar kalo seseorang yang mirip pacarnya muncul di mimpinya. 





Setelah meninggalkan klinik, Junhi ditelpon sama paman. Ia lalu ke kafe untuk menemuinya. Ia memberitahu kalo ia datang untuk mencari seseorang yang memakai nomor mendiang pacarnya, Nam Sihyeon. Ponselnya terlacak terakhir aktif di tempat ini. Junhi juga memberitahu paman terkait mimpinya kalo ia bermimpi menjadi keponakannya beberapa hari yang lalu. Paman juga memberitahu kalo saat Minju masih hidup, ia pernah cerita kalo ia bukan Minju melainkan Junhi. Ia merasa kalo ceritanya konyol dan nggak menanggapinya. Tapi saat Junhi menemuinya beberapa hari yang lalu, membuatnya kembali teringat apa yang Minju katakan. Paman lalu memberikan sesuatu ke Junhi. 


Junhi membukanya di rumah. Isinya adalah buku harian Minju. Ia membukanya dan membaca isinya. Itu adalah tulisannya. Ia bingung kenapa ada di sana? Ia pun menyimpulkan kalo itu bukan mimpi. Dan ada halaman yang dirobek. Juhi berpikir untuk kembali. Tapi bagaimana caranya? Ia lalu mengambil pemutar kaset itu dan berharap bisa kembali ke tahun 1998. Perlahan ia memejamkan matanya dan tertidur. 





Paman membangunkan Junhi dengan mematikan musiknya. Junhi bangun dan bertanya apa polisi sudah datang? Paman bingung. Polisi lalu datang. Junhi mengonfirmasi kalo mereka mau menanyakan tentang alat bantu dengar yang mereka temukan. Polisi juga bingung, gimana Minju bisa tahu? Junhi bilang kalo ia masih ada urusan. Ia pun bilang kalo ia masih ada urusan dan segera pergi. 


Sambil lari Junhi mengingat pembicaraannya sama Yeonjun dulu. Ia menanyakan kenapa Yeonjun menyukai film perjalanan waktu? Yeonjun bilang film perjalanan waktu itu seru. Ia bisa kembali ke masa lalu dan mengubah masa depan. Junhi lalu menanyakan kalo Yeonjun bisa melakukan perjalanan waktu, ia mau ke masa lalu apa ke masa depan? Yeonjun mengatakan kalo ia ingin kembali ke masa sebelum mereka bertemu. Ia ingin mengatakan ke dirinya sebelum ketemu sama Junhi kalo nanti ia akan ketemu sama seorang gadis yang amat ia cintai. Kalo sudah ketemu jangan pernah  melepaskan tangan yang sudah digenggam. Ia lalu nanya balik ke Junhi di momen apa ia ingin pergi. 


Junhi duduk di pangkuan Yeondun dan bilang kalo ia mau menemui Yeonjun dan mengatakan kalo ia lah satu-satunya orang yang akan ia sukai dan cintai kelak. 






Junhi ke kelas tapi Sihyeon nggak ada. Ia lalu ke perpustakaan. Ia melihat SIhyeon sedang membaca. Ia mendekat dan tanpa sadar nangis. Sihyeon menanyakan kenapa ia nangis tapi Junhi nggak bilan. Sihyeon lalu menunjukkan majalah yang sedang dilihatnya dan bertanya siapa yang lebih cantik? Junhi kesal dan pergi. Ia jauh-jauh dari tahun 2023 tapi Yeonjun malah seperti itu. Sesaat ia lalu menyadari kalo ia ada di tahun 1998. Ia menghitung usia Yeonjun dan Sihyeon. Gimana kalo mereka adalah orang yang berbeda? Sihyeon datang dan bertanya kenapa Minju nangis tadi. Junhi nggak mau jawab dan pergi. Seseorang mengawasi mereka. 


Selanjutnya Junhi kembali ke toko kaset dan membaca buku harian Minju. Ia mencari tanggal ia bertemu dengan Yeonjun tapi nggak ada. Paman sampai heran lihatnya. Junhi menghitung usia Yeonjun sekarang. 11 tahun. Apa yang mau ia lakukan sama anak umur 11 tahun? Ia jadi frustasi sendiri. Kenapa ia datang ke tahun 1998? Ia lalu menyandarkan kepalanya. 




Sihyeon kembali dari mengantar makanan. Nenek kelelahan dan In Gyu menyuruhnya pulang duluan. Sihyeon mengajak In Gyu untuk menemui Minju setelah menutup kedai. Ia memberitahu kalo tadi dia nangis saat menemuinya. Ia menanyakan alasannya tapi Minjunggak mau jawab. In Gyu melarang Sihyeon untuk ikut karena ia ingin menjadi sandarannya Minju saat kesulitan. Ia merasa Sihyeon terlalu tertarik sama Minju. Sihyeon menilai kalo ucapannya In Gyu terlalu kejam. 


In Gyu beralasan kalo ia mengatakannya karena nggak bernyali bicara sama Minju tapi sekarang ia sudah menyatakan cintanya. Sihyeon merasa kalo itu bagus dan menanyakan jawabannya. In Gyu mengatakan kalo Minju diam saja karena ia melarangnya untuk menjawab. Ia akan menunggunya. 






Junhi menutup toko. In Gyu datang dan mau mengantarnya pulang. Dalam perjalanan In Gyu menanyakan apa Minju punya masalah? ia memintanya untuk cerita padanya kalo ada masalah dan menjanjikan akan mendengarkan semuanya. Junhi mengatakan kalo ia nggak papa. 


Sihyeon bermain basket sendiri. Ingat In Gyu memintanya untuk menjauhi Minju agar bisa melupakannya. Ia kesal karena nggak bisa menolak In Gyu yang memohon sambil memelas. Ia juga penasaran kenapa Junhi menangis waktu menemuinya. 


Junhi juga kesal karena nggak menemukan Yeonjun di sana. Ia berpikir untuk pulang tapi bagaimana caranya untuk pulang? 

21 22 23 24 25

Sihyeon masuk kelas. Ia melihat bangku Minju masih kosong. Dan mumpung In Gyu belum datang, ia menanyakan Minju ke Hyemi. Lah malah ketahuan sama In Gyu yang baru aja masuk. 


Sementara itu Junhi masih di rumah mendengarkan lagu karena berpikir itu yang akan membuatnya kembali ke tahunnya. Ibu malah membangunkannya dan menyuruhnya untuk berangkat sekolah. Junhi jadi kesal sama ibu dan menyuruhnya keluar. Ibu melihat mata Junhi merah. Junhi mengatakan kalo ia hanya kurang tidur. Ia nyuruh ibu keluar dan bilang akan tidur. 


Saat bermain basket, In Gyu dan Sihyeon bertengkar. Di kelas keduanya masih saling bersikap dingin. Dan saat pelajaran berakhir, Sihyeon segera keluar untuk menemui Junhi. In Gyu mengejarnya dan mau mencegahnya tapi Sihyeon malas bicara dengan orang yang mencampakkan teman gegara wanita. Polisi lalu menemui In Gyu. 










Di rumah Junhi masih mendengarkan lagu dan berharap bisa membuatnya kembali ke tahun 2023. Sihyeon melempar batu ke jendelanya dan mengajaknya ke suatu tempat. Sihyeon membawanya ke padang rumput padahal Junhi sangat mengantuk. Sihyeon bisa mengatakannya di depan rumahnya tapi malah mengajaknya ke sana. 


Mereka sampai di bawah pohon. Sihyeon menanyakan kenapa Junhi menangis waktu itu? Junhi seperti menyesalkan kalo nggak penting ia mau tidur dulu. SIhyeon bilang kalo nggak mengatakannya sekarang rasanya kepalanya mau meledak. Sihyeon mengungkit awal kedekatan mereka adalah karena In Gyu menyukainya. Ia ingin mereka bisa sama-sama menjadi temannya In Gyu. Dan saat Sihyeon melihat Junhi, lah orangnya malah sudah tidur. 


Sihyeon ikutan tiduran di samping Junhi dan mengatakan perasaannya. Ia merasa aneh saat melihat Minju menangis. Di sudut hatinya seperti ditusuk-tusuk. Seperti saat di rumah sakit. Saat ia baru siuman, lalu menangis memeluknya. Melihat Junhi menangis membuatnya ingin menangis juga. Mengingatnya membuatnya g*la. 


Junhi memimpikan saat kebersamaannya bersama Yeonjun. Ia duduk di pangkuan Yeonjun dan bilang kalo ia akan menemuinya di maa lalu dan bilang kalo ia adalah satu-satunya orang yang akan ia sukai dan cintai kelak. Yeonjun bilang ia nggak perlu mengatakannya karena ia bisa mengetahuinya di manapun dan bagaimanapun mereka ketemu. Seperti di kehidupan sekarang. 


Junhi terbangun dan melihat Sihyeon tidur di sampingnya. Tanpa sadar ia menyentuh wajahnya. Ia bukan Yeonjun tapi wajah, suara dan cara tidurnya kenapa persis sama Yeonjun? Gegara itu Sihyeon jadi terbangun. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)