Postingan Terbaru

Sabtu, 23 September 2023

Sinopsis The Tale of the Nine Tailed episode 8 part 1

All content from tvN 






Ringkas drama sebelumnya


Yeon bergegas berlari pulang setelah dapat telpon dari Rang. Ji Ah nggak boleh melihatnya. Sementara itu di rumah Ji Ah sudah mau memakai kacamata itu. Mendadak bayangannya berubah setelah ia memakai kacamata itu. 

Eum berada di bawah pohon. Yeon mendadak muncul dan memayunginya dengan payung merahnya. Hujan tiba-tiba turun. Yeon mengatakan kalo kadang hujan dibutuhkan pada waktu tertentu. Untuk alam, petani, dan mereka. Eum tersenyum lalu menatap Yeon. 

Yeon menanyakan kenapa Eum menatapnya seperti itu? Eum merasa kalo waktu yang mereka lalui berlalu dengan kecepatan yang beda. Ia lalu membelai wajah Yeon dan merasa kalo Yeon tetap sama sejak pertama kali mereka ketemu. Yeon menanyakan apa Eum takut tentang kehidupan dan kematian manusia? 

Eum tersenyum dan bilang kalo ia takut. Ia nggak takut menua, sakit atau mati. Tapi ia takut gimana Yeon bisa mengurus tahun yang panjang tanpanya di sisi Yeon. Yeon terdiam dan menatap Eum. Eum mengeluarkan tangannya dan menengadahkannya di bawah hujan. Walaupun ia ingin menghentikan waktu, tapi itu nggak akan pernah terjadi. 





Yeon menatap tangan Eum yang terkena air hujan lalu menggenggamnya. Keinginannya terkabul. Yeon telah menghentikan waktu. Eum menyentuh titik hujan yang mengambang di udara. Mendadak hujan kembali turun. Yeon merangkulnya dan membawanya ke atas ranting pohon. 

Keduanya tersenyum. Yeon memberitahu kalo ia akan hidup dengan baik tanpanya. Eum menyindir Yeon yang nggak berperasaan. Yeon menatap Eum. Kalo itu yang ia rasakan, ia nyuruh Eum untuk menyimpan busurnya dan berumur panjang. Menua dengan uban dan tulang punggung bungkuk dan buatlah ia jatuh cinta. 

Eum minta Yeon untuk berjanji kalo ia nggak akan berubah. Yeon menjanjikan kalo ia menghianatinya ... Ia mengambil anak panah Eum dan menyuruhnya untuk menembaknya. Eum hanya tertawa mendengarnya. 




Hari itu Eum baru keluar dari rumah. Kim Sae Ron, pelayannya datang bersama kasim Hwan. Mereka mengkhawatirkan Eum. Mereka sudah mencarinya kemana-mana. Eum mengeluhkan, hal pribadi masih harus ia laporkan? 

Hwan memberitahu kalo ada pesan dari istana. Eum dipanggil. Eum terkejut. Kim Sae Ron menyuruhnya untuk ganti pakaian dulu. Eum marah. Siapa yang berani manggil putri raja yang diusir dari istana? 

Seseorang datang dan memberitahu Eum kalo itu Raja. Eum kaget dengarnya. Orang itu memberitahu kalo nggak ada waktu untuk bicara. Ia memberitahu kalo paduka dalam kondisi kritis. 

Eum pun mengikuti orang itu kembali ke istana meski rasanya berat. 





Eum menghadap raja, ayahnya. Raja merasa kalo Eum sudah tumbuh. Eum melihat kalo raja makin melemah. Raja menanyakan kehidupan di luar istana. Eum menjawab kalo matanya perih. Raja heran dengarnya. Eum melanjutkan kali matanya perih karena asap di jalanan. Awalnya ia pikir itu berasal dari asap nasi. Tapi ternyata bukan. Itu berasal dari pembakaran jasad orang yang mati karena kelaparan. Ia mengingatkan kalo itu rakyatnya ayah. 

Raja mengeluhkan kalo negerinya sedang nggak stabil. Eum mengaku kalo pada awalnya ja memang berpikir begitu. Tapi rupanya bukan itu masalahnya. Pikiran raja lah yang nggak stabil, sudah mengambil kendali. 

Raja tertawa. Ia mengeluarkan tangannya yang bersisik. Harusnya dia membunuh Eum saat ada kesempatan. Eum meyakini kalo raja adalah Imoogi. Raja mengatakan kalo baik dulu atau sekarang cuman Eum yang menilainya sesuai dengan dirinya. 




Eum mengambil panahnya dan menarik busurnya ke arah raja. Ia menyuruhnya untuk keluar dari tubuh ayahnya. Raja menantang Eum untuk teriak dan manggil orang lain seperti waktu itu. Eum menarik anak panahnya dan hampir mengenai raja. 

Raja menantang Eum untuk menembak lagi. Toh itu adalah tubuh mati. Nggak akan terlalu buruk punya ayah yang b*doh yang mati di tangan putri yang diselamatkan. 

Eum menyuruhnya untuk menyudahi kebohongannya. Sambil senyum Raja menanyakan kenapa Eum sampai diusir dari istana? Eum menjawab kalo itu karena Imoogi mengambil alih tubuh ayahnya dan menipunya. 

Imoogi memberi tahu kalo ayahnya Eum sendiri yang memilih jalan itu demi diri sendiri. Eum terkejut mendengarnya. Imoogi melanjutkan kalo Eum lahir untuk dipersembahkan padanya sebagai korban. Ayahnya bahkan rela menyerahkan tubuhnya untuk menyelamatkan Eum. 




Eum terdiam. Imoogi bangkit dan meminta Eum untuk membawakan roh gunung dan ia akan melepaskan ayahnya. Kalo.ia tunggal di tubuhnya maka ia akan mati dalam 3 hari. Eum kembali menarik busurnya tapi ia nggak bisa melepaskannya. Akhirnya Eum mengiyakan. Ia menjanjikan akan membawakan Lee Yeon. 

Imoogi tertawa senang. Eum melanjutkan kalo roh gunung adalah milik gunung. Dia nggak bisa meninggalkan tempat yang dilindunginya. Imoogi terkejut dengarnya. Eum memintanya untuk melepaskan ayahnya dan ikut dengannya. Dan sebagai gantinya Eum memperbolehkan Imoogi untuk mengambil tubuhnya. Imoogi tersenyum. 

Eum memejamkan matanya. Pertama ia meminta dikeluarkan dari istana. Selanjutnya mereka akan mempercayakan pada Yeon untuk mengurus sisanya. 



Eum menemui Yeon. Yeon mengacungkan pedang tepat ke lehernya. Ia menekankan kalo wanita itu bukan apa-apa baginya. Eum tersenyum dan membantahnya. Yeon tahu kalo Imoogi menggunakan Eum sebagai umpan. Padahal sebenarnya Yeonlah yang menggunakan Eum sebagai umpan untuk mendekati Imoogi. 

Diam-diam Eum mengambil pedangnya dan menyerang Yeon. 



Ji Ah terkejut melihatnya dan segera melepas kacamatanya. Nafasnya terengah-engah. Ia menatap kacamata itu dan kembali memakainya. 




Eum yang sudah memohon agar Yeon jangan membunuhnya. Ia mengaku nggak pingin mati. Ia mengungkit janji Yeon padanya untuk mencintainya sampai ia mati. Eum nangis sambil menyebut nama Yeon. 

Yeon berubah menjadi liar. Ia berteriak nyuruh Imoogi keluar dan mencabik tubuh Eum. Saat itu juga Eum roboh. 





Ji Ah merasa nggak bisa melihatnya lagi dan melepas kacamatanya. Rasanya sakit. 

Yeon pulang. Ia menghampirinya dan menanyakan ia melihatnya? Ju Ah hanya diam. Yeon mendesaknya untuk menjawabnya. Apa ia melihatnya? Ji Ah tetap diam. Yeon meraih tangannya dan memintanya untuk menatapnya. Apa yang ia lihat? 

Ji Ah memberitahu kalo di kehidupan masa lalunya ia dibunuh. Yeon terpukul mendengarnya. Ji Ah melanjutkan kalo Yeonlah yang membunuhnya. Dari awal Yeon hanya memikirkan Imoogi. Sambil menatap Yeon Ji Ah mengatakan kako Yeon menggunakannya untuk dipersembahkan sebagai korban. Ji Ah mengonfirmasi apa itu benar Yeon? 

Yeon membenarkan kalo itu adalah dirinya. Ji Ah nangis. Yeon, orang yang selalu menyelamatkannya dan ia adalah cinta pertamanya yang ia simpan di hatinya selama ratusan tahun. Yeon kembali membenarkan kalo dia sudah membunuh Eum dengan kedua tangannya sendiri. 

Ji Ah nangis menanyakan alasannya. Yeon ingat apa yang Hyun Ui Ong katakan ia nggak ingin melihat tragedi terulang lagi, salah satu dari mereka pasti mati. Yeon memberitahu kalo ia makhluk yang seperti itu. Ji Ah seperti nggak terima. Itu doang? Yeon mempengaruhinya dan membuatnya jatuh hati padanya. Seenggaknya Yeon harus ngasih dia alasan!!! 





Ji Ah yang merasa sangat sakit nangis sambil mukulin dada Yeon. Jebal!!! Yeon menyingkirkan tangannya dan mendorongnya. Ia mengaku punya lebih banyak keuntungan. Ia memberitahu kalo ia merenggut nyawa Eum untuk menyelamatkan ratusan nyawa. Ia adalah roh gunung. Ji Ah menghapus air matanya seakan nggak percaya. Ia mengaku nggak ngerti kenapa dadanya terasa sangat sakit. Kenapa ia mengkhawatirkan Yeon meski Yeon telah membunuhnya. Dan kenapa ia masih nangis gegara Yeon. 

Yeon menghapus air mata Ji Ah dan memintanya untuk nggak salah sangka karena itu bukan emosinya. Jangan bertingkah seolah Ji Ah adalah wanita itu cuman gegara dia melihat sebagian kecil dari kehidupan masa lampunya. 

"Br*ngs*k!!!"

Yeon mengakui kalo dia br*ngs*k. Ia meminta Ji Ah untuk nggak menyia-nyiakan emosinya padanya dan pastikan ia nggak melakukan kesalahan yang sama dalam hidup ini. Dengan begitu ia akan berumur panjang. Yeon berbalik dan meninggalkan rumah Ji Ah. 

Ji Ah nangis. Rasanya nyesek. Dia aja sampai jatuh lemas. Nasinya matang tapi itu nggak bisa membuatnya bahagia lagi. 

Sampai di luar Yeon juga merasa sedih. Ia lalu berjalan meninggalkan rumah Ji Ah. 

Reinkarnasi




Rang datang ke restoran Hye Ja. Senang banget. Dia memesan sebotol alkohol termahal. Hye Ja aha sampai heran melihatnya. Kapan b*r*nd*l itu akan dewasa. 

Karyawannya menawarkan untuk membuka wiski. Hye Ja malah melarangnya untuk memberikan alkohol pada Rang. Ia yakin kalo pasti akan ada masalah malam ini. 





Rang masuk ke sebuah ruangan dan menemui Yeon. Ia menanyakan apa Ji Ah sudah melihatnya? Yeon hanya diam. Rang menyimpulkan kalo Ji Ah sudah Me lihat kehidupan lampaunya. Ia menanyakan apa tanggapannya? Ia meminta Yeon untuk memberitahukannya kalo enggak dia nggak akan bisa tidur malam ini. 

Dengan sangat tenang Yeon menanyakan Rang pingin dilahirkan seperti apa kalo terlahir kembali? Rang nggak ngerti. Omong kosong macam apa itu? Yeon mendesaknya untuk mengatakannya. 

Rang menghela nafas dan mengaku nggak pingin jadi apa-apa. Tapi kalo ia harus milih, udang dokdo. Ia mengaku suka kumisnya dan harganya juga mahal. 

Yeon menatap Rang dalam dan mengatakan kalo ia bisa dilahirkan kembali, ia ingin hidup sebagai manusia. Rang merasa kalo itu adalah keinginan yang sungguh menyedihkan. Yeon menghela nafas dan melanjutkan kalo ia ingin hidupnya diisi dengan yang pertama dan yang terakhir. Langkah pertamanya, piknik pertamanya, hhh...cinta pertamanya. 

Rang nggak ngerti kenapa sekarang Yeon jadi penakut? Yeon tersenyum dan merasa sudah lama sekali sejak mereka nggak mengobrol terbuka seperti itu. Rang pikir Yeon salah makan. Dia beneran hilang akal setelah bertengkar sama Ji Ah? 

"Imoogi"

Senyum Rang langsung hilang. Yeon menanyakan keberadaan Imoogi. Rang menatap Yeon tajam. Dipikirnya dia akan ngasih tahu? Yeon mengangguk. Dia sudah mengira. Jadi itulah yang Rang pilih. 



Hye Ja membuka pintu luar lalu memasang tanda tutup. 



Yeon menawarkan Rang untuk bermain dengannya. Mereka dulu sering bermain. Rang merasa kalo main sama Yeon nggak menyenangkan. Yeon nggak akan pernah mengalahkannya. Yeon mencoba untuk sabar. Ia mengambil salah satu pinnya dan menanyakan, mau main enggak? 

Mereka akhirnya bermain bersama. Rang dapat giliran pertama. Yeon dapat giliran selanjutnya. Dan Rang mengalahkannya pada gilirannya. Sama seperti dulu. 





Rang kecil bermain bersama Yeon. Ia menanyakan kenapa langit berwarna biru? Yeon mengaku nggak tahu karena bukan dia yang mewarnainya. Rang kembali bertanya, kenapa burung hantu mengeluarkan suara "wong wong"? Yeon kembali bilang nggak tahu karena bukan dia yang membuat mereka bersuara. Rang lalu bertanya sambil menunjuk bunga di kepalanya, kenapa bunga itu terasa manis? Kenapa bunga cuman mekar di musim semi? 

Yeon kesal. Dia memukul kepala Rang sambil mmengeluhkan kalo dia berisik. Rang protes. Kenapa Hyung memukulnya? Yeon mengeluhkan anak kecil yang pingin tahu banget. 

Rang tersenyum. Ia mengaku cuman suka mendengar suara Yeon. 



Rang tersenyum ingat semua itu. Beda dengan dulu, kali ini mereka main dengan tenang. Rang melanjutkan permainannya.  Yeon merasa kalo Rang terlalu terburu-buru. Dan setelah Yeon, Yeon mengingatkan agar Rang memotong ekornya. Jangan tinggalkan ruang kosong tanpa alasan. 




Rang kecil senang karena ia menang lagi. Yeon tersenyum dan bilang kalo dia marah. Ia membelah rambut Rang dan merasa kalo dia lumayan juga, nak. Rang protes dan merasa kalo dia bukan anak-anak. Yeon tersenyum melihatnya. 




Di lain kesempatan Yeon bersembunyi melihat Rang berusaha menerbangkan layang-layang tapi nggak bisa juga. Dia malah cuman lari-lari doang. Yeon menyesalkan kalo lari seperti itu nggak akan berhasil. Ia lalu meniup layangan itu tanpa sepengetahuan Rang sehingga berhasil terbang. 

Rang kelihatan senang banget mengira bisa menerbangkan layanannya. Yeon menghela nafas sambil mengeluhkan kalo sulit membesarkan anak. 




Di waktu lain Yeon mengajari Rang bertarung. Rang menggunakan kapak sebagai senjata. Yeon melawannya dengan tongkat. Dan saat Rang hampir terjatuh, ia menangkapnya pakai kaki. Ia memberitahu kalo Rang terlalu lambat dan menyuruhnya untuk mencoba lagi. Matahari hampir tenggelam tapi mereka terus saja berlatih. 





Yeon menatap Rang. Ia pikir itu juga aneh, bukan? Gimana bisa Rang selalu menang dengan kemampuan seperti itu? 

Rang marah dan nyuruh Yeon untuk menutup mulutnya. Yeon melanjutkan permainannya. Ia membiarkan Rang menang. Nggak pernah ada pengecualian. Rang marah dan membuang pin itu. Ia mengingatkan agar Yeon menutup mulutnya. 

Yeon menegaskan kalo ia nggak bercanda untuk membiarkan Rang menang lagi. Hanya itu yang ingin ia katakan. Ia lalu bangkit dan berniat pergi. 





Rang menyuruhnya tetap di sana. Yeon nggak peduli dan membuka pintu. Rang bangkit. Ja mengancam kalo mereka selesai kalo sampai Yeon pergi. 

Yeon berbalik dan menatap punggung Rang. Ia meminta maaf. Rang berbalik. Kayak nggak terima. " Mian?" Sekarang apa yang ia sesalkan? Yeon meminta maaf karena menyelamatkan Rang saat ia ditinggalkan oleh ibu manusianya saat itu. Sedikitpun mereka nggak akan pernah jadi saudara. 

Rang terpukul sampai nggak bisa berkata-kata. Ia bahkan membiarkan Yeon pergi tanpa menahannya lagi. Matanya berkaca-kaca. 

Ringkas drama selanjutnya


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊