All content from tvN
Ringkas drama sebelumnya
Hye Ja bingung mau ngasih saran ke Hyun Ui Ong karena dia menolak semuanya. Mendadak Taluipa nelpon. Hyun Ui Ong takut menjawabnya. Dia dibentak dan di suruh pulang untuk membantunya bekerja. Hyun Ui Ong mengiyakan dan mengatakan kalo dia sedang dalam perjalanan.
Hye Ja tertawa dengarnya. Hyun Ui Ong menutup telponnya dan menyatakan kalo dia pingin cerai. Ia lalu bangkit dan berteriak kalo dia akan bercerai.
Yu Ri sama Shin Ju jadi terganggu dengar teriakan Hyun Ui Ong. Yu Ri mrmabggiknha. Ia nggak peduli kalo dia adalah lelaki tua yang mau cerai saat dia cukup tua untuk mati kapanpun dan menyuruhnya untuk menutup mulutnya.
Shin Ju berusaha untuk ngasih tahu Yu Ri lah kok malah ngumpet di bawah meja?
Yu Ri nyuruh Hyun Ui Ong untuk menunjukkan sopan santunnya. Hyun Ui Ong kesal dan merasa kalo Yu Ri pasti ingin mengalami kematian. Dia mau mendekat tapi ditahan sama Hye Ja. Biarkan saja karena dia dari luar negeri. Hyun Ui Ong langsung nepok jidat. Mau jadi apa dunia ini. Heran dari mana Shin Ji menemukan makhluk menjengkelkan itu.
Hyun Ui Ong menatap Shin Ju di bawah meja dan mengepalkan tinjunya. Shin Ju keluar dari bawah meja dan membungkuk memberi salam. Hyun Ui Ong kesal. Nggak usah repot-repot kasih salam. Ia lalu pergi dari sana.
Shin Ju kembali duduk setelah Hyun Ui Ong pergi dan bertanya pada Yu Ri apa dia tahu siapa pria tadi? Yu Ri merasa nggak peduli. Shin Ju lalu memberitahu kalo dia adalah penjaga gerbang Sungai Samdo dan saudara ipar Raja Hades.
Yu Ri nggak paham. Apa dekat sama Raja Hades punya hak untuk berteriak di restoran? Sekarang giliran Shin Ju takut sama Yu Ri. Ia mempersilakannya untuk makan. Yu Ri menyentuh makanannya. Ih panas.
Shin Ju langsung meraih tangan Yu Ri dan membersihkannya. Yu Ri nggak suka dan menarik tangannya. Shin Ju lalu mengambil paha ayamnya dan memberikannya pada Yu Ri. Yu Ri menatap Shin Ju tajam lalu memakan ayamnya.
Melihat Yu Ri makan membuat Shin Ju tersenyum. Ia memberi tahu kalo rumah anjing dan makanan untuk anak anjing yang Yu Ri bawa ... . Yu Ri menyatakan kalo ia nggak bisa menerimanya.
"Terus?"
Yu Ri menyuruh Shin Ju untuk merawatnya. Ia mengancam kalo Shin Ju akan merasakan hal yang sama kalo Shin Ju menyuntik mati anjing itu.
Shin Ju heran. Apa keluarganya Yu Ri membenci anjing? Yu Ri memberitahu kalo dia nggak punya keluarga tapi ada orang yang menyelamatkan dari kebun binatang. Shin Ju tersenyum menyimpulkan kalo dia adalah penyelamat Yu Ri.
Yu Ri tersenyum membenarkan. Ia memberi tahu kalo orang itu mencabik penjaga kebun binatang menjadi beberapa bagian. Shin Ju terkejut dengar orang itu membunuh orang. Ia menanyakan siapa penyelamat Yu Ri. Yu Ri memberi tahu kalo dia adalah orang yang akan segera Shin Ju temui.
Rang menelpon sambil jalan.
Yeon menarik Satto dan bicara. Satto berpesan agar Yeon nggak membiarkan gadis itu di sisinya. Yeon menanyakan alasannya. Satto memberitahu kalo menurut pria yang mencarinya, gadis itu punya kulit raja. Roh raja ada bersamanya.
Yeon terdiam dengar perkataan Satto barusan. Satto lalu pergi. Yeon melihat Ji Ah. Ia teringat saat Ji Ah terluka di gunung waktu itu. Ji Ah nenyapanya seolah sudah kenal lama. Ia mencekik Yeon dan mengklaim kalo ia adalah orang yang Yeon tunggu. Di pundaknya muncul sisik.
Dan saat ia ketemu terakhir kami sama Eum. Ji Ah menyalahkannya. Menurutnya takdir buruk mereka akan berakhir kalo Yeon nggak menghentikan perahu yang menyeberangi sungai Samdo.
Yeon bertanya-tanya mungkinkah itu pertanda atau... .
Di rumah bos
Anak yang dikasih Rang membaca buku di luar rumah. Mendadak seekor burung jatuh dan mati. Anak itu mengambilnya dan menutupnya di dalam kedua telapak tangannya.
Beberapa saat kemudian ia membuka tangannya dan burung itu kembali hidup dan bisa kembali terbang dengan bebas.
Yeon terus menatap Ji Ah yang sedang duduk. Ji Ah bertanya-tanya siapa orang itu. Kalo orang itu sembunyi di sekitarnya, bisa jadi ia adalah orang yang dikenalnya. Ada bekas luka di dahinya. Seingatnya nggak ada orang seperti itu. Yeon mengatakan kalo ia akan memeriksanya dan... .
Ji Ah mengaku nggak ngerti. Kenapa orang itu mengejarnya dan kenapa orang tuanya harus menderita karena dirinya? Emangnya apa yang sudah ia lakukan?
Yeon hanya menatapnya. Ji Ah kembali bertanya Kenapa Yeon terus melindunginya? Dan kenapa nggak ada penjelasan? Yeon mendekat dan membelai rambut Ji Ah. Ia memberitahu kalo ia nggak ingin Ji Ah terluka. Ia nggak ingin Ji Ah melakukan sesuatu untuknya. Ia hanya berharap hidupnya punya akhir yang bahagia. Dan ia juga ingin Ji Ah mempercayainya.
Ji Ah terdiam mendengar semua itu. Ia hanya menghela nafas. Yeon menyarankan agar mereka menangkapnya lebih dulu. Ji Ah menanyakan caranya. Yeon mengambil ponselnya dan sesumbar kalo mereka punya orang yang bisa berfungsi sebagai penghubung.
Rang nelpon. Yeon menjawabnya dan mengeluhkan kenapa Rang terus menelponnya? Rang kesal. Yeon nggak lihat 22 panggilan nggak terjawab yang ia tinggalkan?
Yeon nggak peduli. Dipikirnya dia pacarnya? Anggap aja dia sibuk kalo nggak menjawabnya. Rang mengatakan kalo mereka harus ketemu. Yeon menanyakan apa yang Rang rencanakan kali ini? Rang mengaku merindukannya. Cuman itu doang. Yeon mengiyakan. Menurutnya Rang jelas tertarik pada sesuatu. Ia mengaku sibuk dan mau menutup telponnya.
Rang marah. Sibuk apa? Yeon tersenyum dan menanyakan keberadaan Rang sekarang.
Ji Ah dan Yeon jalan ke tempat janjian sama Rang. Ji Ah menanyakan apa menurut Yeon adiknya akan memberi tahunya apa yang dia ketahui? Yeon pikir enggak.
"Terus?"
Yeon mengatakan kalo ia akan membuat Rang menemui pria itu. Ji Ah menanyakan caranya. Yeon lalu menarik Ji Ah ke penulis kaligrafi. Ia mengambil kuasnya dan bilang meminjamnya. Ia menggunakan kuas itu untuk menulis sesuatu di sepatunya dengan menggunakan air.
Temukan. Ji Ah nggak ngeh. Yeon nyuruh sepatu itu untuk menemukan pria yang punya tanda kriminal di dahinya. Beberapa detik kemudian tulisan itu bersinar kemudian hilang.
Ji Ah menanyakan apa yang baru dan Yeon lakukan? Yeon memberitahu kalo itu seperti jimat. Sepatu itu akan membawa Rang ke pria itu. Ia menekankan kalo mereka hanya punya satu kesempatan. Hari ini, apapun yang terjadi mereka harus tetap mengawasi Rang. Ji Ah mengangguk. Ia menjanjikan nggak akan kehilangannya.
Mereka lalu mendatangi tempat janjian sama Rang, tempat peramal. Yeon melihat sepatu Rang dan menyuruh Ji Ah untuk masuk duluan. Ji Ah mengangguk.
Yeon mengambil sebelah sepatu Rang setelah Ji Ah masuk.
Rang menyapa Ji Ah tapi Ji Ah nggak menjawabnya. Ia menyinggung kejadian di pemakaman. Yeon kembali dalam kekacauan gegara dia. Rang hanya tersenyum dan memberi tahu kalo itulah yang disebut kasih sayang persaudaraan. Ia melihat hanbok yang Ji Ah kenakan dan berkomentar kalo itu cocok untuknya.
Ji Ah membalas kalo jas itu nggak cocok buat Rang. Rang tersenyum. Ia merasa kalo Ji Ah sangat sensitif hari ini dan membuatnya bersemangat. Tapi menurut Ji Ah, Rang selalu senang tiap kali mereka ketemu. Kayak kecanduan.
Yeon datang dan mau menendang Rang. Ngapain datang ke desa adat? Rang tersenyum. Tentu aja bukan buat ngerjain PR buat sekolah. Yeon yakin banget kalo Rang akan gagal.
Rang manggil peramal tua itu dan memberitahu Yeon kalo dia datang untuk meriksa sesuatu.
Peramal itu datang. Dia kaget lihat Yeon sama JI Ah balik lagi. Yeon malas. Apa sih yang mau Rang coba lakukan? Rang mengatakan kalo Yeon datang ke sana karena tahu kalo dia seorang peramal asli.
Yeon hanya tertawa. Siapapun pasti bisa tahu kalo dia penipu. Lihat aja kumis palsunya. Yeon menarik kumisnya. Peramal itu teriak kesakitan. Lah ternyata asli. Yeon ngasih tahu Rang kalo peramal itu terus bicara omong kosong.
Rang memberitahu kalo dia melakukannya dengan sengaja. B*doh. Dua lalu nyuruh peramal untuk memeriksanya. Nggak mungkin kalo Yeon paling berarti baginya.
Peramal itu membuka kacamatanya. Senyum Yeon langsung hilang setelah melihatnya. Peramal lalu melihat mata Yeon pakai kaca pembesar. Rang sama Ji Ah tegang lihatnya. Peramal lalu membenarkan kako Yeon adalah benda paling berharga di hidup Rang.
Rang merasa nggak habis pikir. Peramal.lalu memberikan kacamata itu pada Rang. Rang mengambilnya lalu pamit. Ia bangkit dan pergi.
Yeon menanyakan apa yang Rang lakukan? Rang nggak bingung harus gimana menjelaskannya. Ia cukup mahal menjual Yeon. Yeon tersenyum pahit. Rang emang luar biasa.
Rang mengatakan kalo peramal itu akan menjelaskan apa yang sedang terjadi. Yeon nggak akan punya apa-apa selain waktu. Ia pamit ke Ji Ah dan pergi.
Ji Ah pingin menyusul tapi Yeon menahannya. Jangan sekarang.
Di luar Rang melihat kalo sepatunya nggak ada. Dia nanya ke Yeon dimana sepatunya. Yeon mengaku nggak tahu. Rang kesal. Lagian Yeon kan bukan balita tapi dia selalu nggak dewasa di saat-saat yang paling nggak terduga. Akhirnya Rang memakai sepatu Yeon.
Yeon sama JI Ah mau pergi tapi peramal itu menahan kaki Yeon pakai tongkat. Mau pergi ke mana? Yeon menghela nafas dan nyuruh Ji Ah untuk pergi duluan.
Ji Ah mengiyakan dan keluar duluan.
Yeon nyuruh peramal itu untuk melepaskannya. Peramal itu nggak mau karena Yeon adalah barangnya. Yeon kesal. Kata siapa? Peramal itu menekankan kalo kesepakatan adalah kesepakatan. Yeon menegaskan kalo itu kesepakatan yang nggaj adik.
Ji Ah melihat Rang makin jauh. Ia balik lagi dan nyuruh Yeon untuk bergegas. Yeon menghela nafas. Ia menatap peramal itu. Kalo pingin menipunya seenggaknya dia harus... . Peramal itu mengetuk pundak Yeon pakai tingkatnya. Seketika Yeon hilang dan masuk ke dalam tas peramal. Ji Ah terkejut.
Rang makin jauh.
Peramal itu nyuruh JI Ah untuk pergi. Dia sudah tutup. Ji Ah menanyakan keberadaan Yeon. Peramal itu menunjukkan tasnya dan memberitahu kalo Yeon sudah bergabung sama koleksinya. Ji Ah makin panik karena Rang makin jauh. Ia mengonfirmasi kalo peramal.itu akan ke sama lagi besok? Peramal mengatakan kalo ia hanya berbisnis semaunya. Lokasinya juga berubah setiap saat.
Ji Ah ingat apa yang Yeon katakan kalo mereka hanya punya satu kesempatan. Apapun yang terjadi mereka harus tetap mengawasi Rang.
Peramal itu juga mau pergi. Ji Ah makin terdesak. Ingat yang Satto katakan kalo bulan 1 pria dengan kas biru tua datang menemuinya.
Ji Ah pingin tahu siapa orang itu. Apalagi Yeon bilang kalo sepatunya akan membawa Rang ke pria itu.
Rang berjalan seperti orang linglung.
Satto merasa kalo Ji Ah menyukai rubah. Yeon yang berharap kalo Ji Ah memiliki akhir yang bahagia dalam hidupnya. Ia ingin Ji Ah percaya padanya.
Ji Ah minta pada peramal agar melepaskan Yeon. Peramal itu menolak dan memberitahu kalo mereka punya aturan sendiri. Ji Ah memohon. Peramal mengecoh Ji Ah lalu meninggalkannya. Ji Ah menyusunnya. Peramal menekankan kalo nggak ada yang bisa membenarkan Yeon. Ji Ah meminta peramal itu untuk membeei tahu apa yang harus ia lakukan agar Yeon dikembalikan.
Peramal mengatakan kalo aturannya tetap sama. Ji Ah bisa menukarnya sama barang paling berharganya. Ji Ah mengatakan akan melakukannya. Ia akan membeli Yeon.
Rang sedang menyetir dengan wajah yang seakan masih belum sadar.
Ji Ah berlari pulang. Ia harus kembali sebelum pukul 21.00. Atau kalo enggak kesepakatan mereka batal. Waktu yang ia punya 1 jam 40 menit sebelum pukul 21.00.
Ia sampai rumah dan memikirkan apa yang harus ia bawa. Akhirnya ia mengambil beberapa barang dan meletakkannya di tempat tidur. Ia memikirkan barang apa yang paling berharga.
Peramal itu menunggu sambil bernyanyi dan memainkan sempoa.
Ji ah akhirnya kembali tapi tempat itu sudah tutup. Ia berusaha untuk Me manggil orang di dalam dan minta agar dibukakan. Cukup lama ia memanggil sampai putus asa. Waktunya hampir habis.
Akhirnya seseorang membukakan pintu untuknya. Satto. Ia mendengar suara yang akrab. Sepertinya itu sangat mendesak. Ia mempersilakan Ji Ah untuk masuk.
Ji Ah berlari masuk sambil berterima kasih pada Satto.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊