Postingan Terbaru

Rabu, 06 September 2023

Sinopsis The Tale of the Nine Tailed Episode 4 part 2

All content from tvN 








Ringkas drama sebelumnya


Rang melepaskan tangan Yeon. Ia merasa kalo Yeon beneran jahat. Dia mencampakkan adiknya cuman buat seorang gadis. Ia lalu berkhianat untuk menaikkan dirinya. Asalkan ia menghemat marah dan membuatnya bereinkarnasi. Ia lalu memperlihatkan luka panjang di perutnya dan memberi tahu kalo ia bertahan cuman karena Yeon melewatkan poin pentingnya. Kalo saat itu ia mati maka ia akan dibakar di kuali neraka yang bergejolak. Tapi Kenapa? Rang menduga kalo Yeon nggak bisa melakukannya untuk kedua kalinya. 


Yeon hanya menghela nafas. Rang menantangnya untuk membunuhnya agar wanitanya bisa selamat. Yeon menatap Rang tajam. Ia lalu mengiyakan. Nggak buruk juga untuk mengakhiri hidup Rang lebih awal daripada hidup sembarangan kayak gini. Ia lalu menyiapkan pisaunya. 


Rang makin menjadi dan menyuruhnya untuk melakukannya. Yeon tertantang. Ja maju dan menusukkan pisau itu ke perut Rang. 


Lah orang pisaunya kebalik juga. Rang malah marah. Ia menanyakan kenapa Yeon nggak bisa melakukannya? Yeon membuang pisau itu dan meminta Rang untuk berhenti bertingkah kayak anak kecil. Dia bukan anak kecil lagi. Ia lalu pergi meninggalkan Rang. 





Rang mengambil pisau itu dan malah melukai lengan Yeon. Ia bisa melakukannya. Tahu kenapa selama ini ia bersabar? Ia ingin melihat raut wajah Yeon saat gadis itu mati lagi di depan matanya. 


Yeon menekankan, nggak peduli gimana hinanya tindakan Rang, ia tahu kalo itu bukan Rang yang sebenarnya. 


Senyum Rang seketika hilang. Yeon pamit dan ia nggak menghentikannya lagi. 





Detektif Baek berpesan pada Ji Ah agar media jangan sampai tahu. Ji Ah meyakinkan kalo ia bisa tutup mulut. Tapi apa keluarga mereka bisa diam aja? Detektif Baek memberitahu kalo nggak ada keluarga. Mereka nggak punya keluarga atau kerabat. 


Ji Ah nggak habis pikir. 41 orang dari desa? Detektif Baek membenarkan. Dan yang lebih menakutkan, mereka bahkan bukan penduduk asli dari pulau itu. Mereka bermigrasi secara serentak sekitar tahun 1950. Pada hari yang sama dengan kapal yang sama. 




Hyun Ui Ong minum bersama Shin Ju. Ia mengeluhkan Shin Ju yang nggak tahu gimana rasanya tinggal sama atasan langsungnya dan menasehati agar Shin Ju jangan pernah menikah. 


Shin Ju tersenyum dan mengaku belum menemukan seseorang. Hyun Ui Ong menasehati kalo bagi seorang pria, pernikahan adalah seperti mencetak gol ke gawang sendiri. Ia meminta Shin Ju untuk mengingat kata-katanya. Shin Ju menyinggung kalo kakak ipar Hyun Ui Ong adalah Raja Hades. Seenggaknya itu akan menjadi gol kemenangan selama waktu tambahan. 


Hyun Ui Ong menatapnya kesal. Emangnya Shin Ju wasit? Apa dia hakim di hidupnya? 





Hye Ja datang dan memprotes apa yang Hyun Ui Ong lakukan. Kenapa dia membentak Shin Ju? Lah sekarang malah giliran Hye Ja yang dilarang menikah. Dia nyuruh Hye Ja untuk melajang selamanya. Hye Ja hanya tertawa lalu duduk. 


Shin Ju nggak paham kenapa Hyun Ui Ong bicara seperti itu? Ssstt!!! Hyun Ui Ong menyuruh Shin Ju untuk diam. 


Hye Ja mengatakan kalo ia akan meninju Hyun Ui Ong kalo nggak gegara Raja Hades. Shin Ju yang merasa penasaran menanyakan gimana mereka bisa ketemu? Hyun Ui Ong memberi tahu kalo itu seperti kriminalitas. Hye Ja sama Shin Ju saling tatap karena nggak ngerti. 


Hyun Ui Ong melanjutkan kalo dulu istrinya mengintip saat ia mandi di sungai. Hye Ja langsung tertawa. Ia pikir itu cinta pada pandangan pertama. Hyun Ui Ong membenarkan dan sesumbar kalo ia punya tubuh yang kekar. 


Hye Ja menyela dan menanyakan apa Taluipa yang mengajak Hyun Ui Ong kencan duluan? Hyun Ui Ong memberitahu kalo malam itu ia diculik. Dia dikarungi dan dibawa pergi. Ia disuruh duduk dan Taluipa mengatakan dua hal. 


"Kamu mau tinggal bersamaku apa pergi ke neraka?"


Karena itulah Hyun Ui Ong tidur dengannya. 






Taluipa marah pada Yeon yang melupakan posisinya dan membunuh manusia. Yeon langsung tahu kalo yang di maksud adalah dukun itu. Ia memberi tahu kalo dukun itu kelihatannya sehat tapi dia akan segera mati. Taluipa menekankan kalo dia nggak ada dalam daftar. 


Yeon beralasan kalo itu situasi darurat. Taluipa memberi tahu kalo hukuman Yeon sudah diputuskan dan menanyakan apa yang Yeon pikirkan? Yeon mengatakan kalo ia akan dengan senang hati menerima hukuman apapun dan meminta Taluipa agar nggak terlalu mencemaskannya. 


Taluipa menanyakan apa itu karena wanita itu? Yeon hanya diam dan Taluipa pikir itu benar. Ia menanyakan kalo akhirnya Yeon menemukannya. 


Yeon kembali diam. Ia ingat peristiwa malam itu. Ia mengulurkan tangannya di depan Ji Ah untuk meriksa apa JI Ah memiliki mutiara rubahnya? Ia memberitahu Taluipa kalo Ji Ah nggak memiliki mutiara rubahnya yang ia berikan dulu. 






Taluipa meyakinkan kalo Yeon pasti keliru. Ih tapi mukanya kok kayak menyembunyikan sesuatu ya. Ia lalu jalan kembali ke mejanya. 


Yeon. Masih berat. Masalahnya Ji Ah terlalu mirip sama Eum. Wajahnya, suaranya* bahkan sisik itu menutupi tubuh Eum sebelum dia mati. 


Taluipa menyuruh Yeon untuk berhenti. Ia menekankan kalo rubah sama manusia nggak bisa bersatu. Obsesinya hanya akan membawa petaka. Untuknya dan Eum yang bereinkarnasi. 


Yeon tersenyum pedih. Ia mengaku nggak ingin sesuatu yang semegah itu. 


"Terus?"


Yeon bangkit dan mengatakan walaupun mereka hidup selama 1000 tahun, mereka semua punya waktu yang berharga. Era percintaannya berada di atas segalanya. Ia menghampiri lemari buku dan menyinggung di dalam kasus Taluipa terjadi pada tahun 80-an. Ia menunjukkan buku-buku itu dan mengkngatkan kalo itu saat Taluipa menemukan hobi baru. 


Taluipa terdiam ingat itu. Yeon mengambil salah satu buku. Saat Leslie Cheung mati, Taluipa minum selama 3 hari berturut-turut. 


"Terus?"


Yeon menatap Taluipa dan memberitahu kalo dia juga begitu. 




Yeon teringat saat ia berjalan di sungai bersama Eum. Saat mereka bercanda di depan gua. Saat mereka berciuman di bawah hujan. 







Saat yang ia sayangi menghirup udara yang sama dengannya. Taluipa menegaskan kalo walaupun Eum bereinkarnasi, dia bukanlah orang yang sama. Yeon mengaku nggak peduli. Ia berbalik dan memberitahu kalo keinginannya adalah melihatnya menua sambil merasakan kegembiraan, kemarahan, kesedihan dan kesenangan dalam hidup. Ia lalu berbalik dan melanjutkan agar hal itu bisa terjadi maka ada ppekerjaan yang harus ia lakukan. 


Taluipa mau mengatakan sesuatu tapi keburu ponselnya Yeon bunyi. Yeon panik dan menyuruh Taluipa untuk diam. 


Yang nelpon Ji Ah ternyata. Ia menanyakan apa yang sedang Yeon lakukan? Yeon memberitahu kalo ia mau makan. Ji Ah seperti tertarik. Dia menyuruh Yeon untuk mengembalikan makanannya ke dapur. Yeon nggak paham maksudnya. 


Ternyata JI Ah mau mengajak Yeon untuk makan. Yeon seakan nggak bisa berkata-kata. Ia menutup telponnya dan pamitan sama Taluipa. Ia akan kembali setelah makan.


Taluipa marah. Ia memperingatkan kalo hukum akhirat itu bukan lelucon. 


Yeon merengek kalo dia belum minum apa-apa hari ini. Taluipa menegaskan kalo ini terakhir kalinya ia bersikap lunak. Ia meminta Yeon untuk kembali sebelum tengah malam. Yeon mengacungkan kedua jempol nya. Setuju. 




Ia mau pergi tapi balik lagi dan menanyakan Taluipa nggak melihat seseorang yang mencurigakan meninggalkan pulau? Taluipa marah dan bilang kalo dia bukan kamera pribadinya Yeon. Ydin sih sudah menduga kalo Taluipa akan mengatakannya. Dia juga nggak pernah membantunya. 


Taluipa hamya bisa menghela nafas lihatnya. 






Yeon datang ke rumah Ji Ah. Ia menekan bel pintu. Ji Ah turun nggak lama kemudian. Ia membukakan pintu dan mempersilakan Yeon untuk masuk. Ih apa ini? Kok Yeon kayak merasa gugup???


Sampai di dalam rumah ternyata sudah ada banyak makanan di meja. Dan semua makanan itu Ji Ah sendiri yang membuatnya. Ia sesumbar kalo nggak ada yang nggak bisa ia lakukan. 


Yeon memprotes. Soalnya Ji Ah nggak bisa bersikap sopan. Ji Ah menekankan kalo kesopanan nggak mempengaruhi makanan. Ia melihat Yeon menyembunyikan sesuatu di belakangnya dan menanyakan apa itu? Kayaknya bunga. Yeon membantahnya. 


Ji Ah mengulurkan tangannya dan meminta Yeon untuk mengumpulkan keberaniannya dan memberikannya padanya. 


Yeon lalu memberikannya pada Ji Ah. Itu adalah seikat mugwort dan bukannya bunga. Yeon beralasan kalo ia akan berhutang kalo ia menerima makanan Ji Ah dengan gratis. Dan ia nggak bisa. Suka? 


Ji Ah hanya menatapnya sinis. Yeon mau duduk. Ia menilai kalo respon Ji Ah biasa aja. Ji Ah menunjukkan kalo itu bukan hadiah yang diharapkan sebagai hadiah pindah rumah. Apa ia harus memasukkannya ke air apa buat dimakan? 






Yeon memberitahu kalo saat nggak ada kehidupan di tanah yang dihancurkan, mugwort adalah tumbuhan pertama yang tumbuh. 


Ji Ah mengiyakan. Ia lalu membelai rambut Yeon dan mengatakan kalo itu adalah hadiah darinya. Sesaat Yeon goya. Ia lalu menarik diri dan menanyakan apa yang Ji Ah lakukan? Ji Ah berpikir kalo hewan suka dielus. Ia lalu menyimpan hadiah Yeon. 


Yeon terdiam. Ji Ah kembali mengingatkannya pada Eum. Anjing Eum suka saat ia mengelusnya seperti itu. Ia lalu menatap Ji Ah yang menyimpan tanaman pemberiannya dengan baik. 






JI Ah membuka supnya untuk Yeon. Yeon mencicip dan rasanya enak. Ji Ah tersenyum dengarnya. Ia mempersilakan Yeon untuk makan sepuasnya. 


Yeon mulai makan. Ia menanyakan kenapa Ji Ah mendadak berbaik hati padanya? Sambil memegang sendoknya Ji Ah memberitahu kalo manusia menawarkan makanan ke orang lain saat mengungkapkan rasa terima kasih mereka. Ia mengungkit Yeon yang sudah menyelamatkan hidupnya sebanyak dua kali tapi makanan biasanya adalah satu-satunya caranya membalas budi. 


Yeon menatap semua makanan itu dan merasa kalo itu cukup istimewa. Seenggaknya baginya hari ini. Ji Ah tersenyum dengarnya. Yeon nggak bisa berhenti menatap Ji Ah. 





Selesai makan Yeon melihat-lihat rumah Ji Ah. Ada foto bersama ayah dan ibunya, berita tentang hilangnya orang tuanya dan hadiah dari orang tuanya dulu. Ji Ah datang membawakan minuman. Yeon melihat kalo JI Ah masih tinggal di sana. 


Ji Ah memberitahu kalo hal yang sama terjadi pada orang-orang yang  anggota keluarganya hilang. Mereka nggak bisa pindah dengan mudah. Mereka tinggal di rumah yang sama sehingga keluarga mereka bisa menemukan jalan pulang. 


Yeon mengangguk paham. Ia rasa pasti kesepian tinggal sendirian di rumah besar. Ji Ah hanya tersenyum. Hal itu membuat Yeon heran. Ji Ah mengaku nggak bisa nangis. Mendengar kalo ia bisa kesepian membuatnya penasaran. Apakah itu yang dialaminya saat tumbuh dewasa? 


Yeon menunjuk ke foto ayah dan ibu Ji Ah dan berpikir kalo mereka pasti orang tua yang hebat. Ji Ah membenarkan. Kalo aja mereka jahat, mungkin ia bisa melupakan mereka dan melanjutkan hidupnya. 






Tiba-tiba Ji Ah menutup kedua telinganya pakai jari sambil melihat ke atas. Sama persis sama apa yang Eum pernah lakukan. Hal itu membuat Yeon kembali goyah. 


Ji Ah tersenyum dan memberitahu Yeon kalo dengan begitu air matanya akan masuk kembali. Itu adalah rahasia yang ia peroleh saat usianya 9 tahun setelah kehilangan orang tuanya. 






Yeon duduk di depan JI Ah dan menatapnya sambil meyakinkan kalo Ji Ah pasti bisa menemukan orang tuanya. Ia yakin. Ia meminta Ji Ah untuk menikmati kehormatan dalam sisa hidupnya. Ia membicarakan rasa bosan dan rasa hangat yang dinikmati orang lain. 


Ji Ah berasa mau nangis. Ia lalu menyinggung tentang cinta pertama yang Yeon sering bicarakan. Yeon mengklaim kalo itu mimpi. Ia memberitahu kalo cinta pertamanya seperti bunga yang lembut. Ji Ah kesal. Ia duduk di samping Yeon dan mengklaim kalo ia seperti rumput liar. Ia seperti mugwort yang tumbuh di tanam yang diradiasi. Ih kesal banget sampai nimpuk Yeon pakai bantal. 


Lah Yeon malah senang banget kayaknya. 






Rang datang ke rumah pria yang dikasih bayi sebelumnya. Rumahnya besar. Ia sangat berterima kasih pada Rang atas apa yang ia lakukan di pulau Eohwa. Rang merendah kalo itu bukan apa-apa. Ia duduk dan memberi tahu kalo saat ia berada di ambang kematian setelah dibunuh sama Yeon, 


Kita lalu dibawa ke peristiwa itu. Rang bangun. Dan ia diselamatkan sama pria itu. 


Rang melihat jari pria itu. Muncul sebuah garis seakan cincin dan itu mendadak menghilang. Pria itu menyebut itu takdir. Rang tersenyum dan menanyakan kabar anak itu. Apa kabarnya baik? 


Pria itu memberitahu kalo anak itu sedang tidur. Rang merasa kalo pria itu mengagumkan. Ia mengejutkannya. Gimana dia bisa mengabdikan diri selama 600 tahun hidupnya untuk melayaninya? Pria itu memberitahu kalo itu karena ia manusia. Manusia biasa yang sangat ingin menemukan cara untuk tetap hidup. 


Rang lalu beralih ke buah yang ada di dekat mereka. Ia mengaku nggak pernah menemukan siapapun dengan akhir yang layak yang menarik keluaran dari dunianya untuk tetap hidup. Ia menanyakan pendapat pria itu. 


Pria itu meyakinkan kalo ia akan memberi makan, nenidurkannya dan menunggunya tumbuh. Rang tersenyum dan mengangguk. Ia akan memastikannya. Ia lalu bangun. Dan saat protagonis jatuh cinta sama cintanya yang sudah lama hilang, kisah tragedi mereka akan terulang kembali. 






Yeon berjalan bersama JI Ah yang akan ke rumah duka. Yeon ragu. Apa JI Ah harus pergi ke sana? Menurutnya itu bukan waktu yang bagus untuk pergi ke tempat seperti itu. JI Ah menanyakan maksudnya. Yeon menanyakan pendapat Ji Ah kenapa leluhurnya mandi dan menaburkan garam setelah kembali dari pemakaman? Itu karena roh jahat yang melekat. 


Ji Ah tersenyum. Ia berterima kasih atas perhatiannya tapi ia harus hadir. Yeon menghentikan Ji Ah dan mengingatkan kalo JI Ah sudah menginjakkan kaki di dunianya. Ji Ah menangkap kalo Yeon khawatir roh kecil akan menempel padanya? 


Menurut Yeon, apapun itu, apa yang JI Ah bisa lihat juga bisa menjaganya. Selain itu ia akan meninggalkan Seoul selama beberapa hari. 


Ji Ah pikir Yeon akan melakukan perjalanan. Yeon nyuruh JI Ah untuk menganggap saja begitu. 


Ji Ah mengatakan kalo ia nggak ingin menghindarinya. Apalagi kalo ia akan hidup di dunia itu mulai sekarang. 






Yeon menghela nafas. JI Ah sudah dibilangin. Ia melihat sesuatu dan nyuruh Ji Ah untuk menunggu di sana. Ia masuk ke toko dan keluar bawa jimat. Ji Ah mengambilnya. Yeon memberitahu kalo di dalamnya berisi kacang merah untuk menambah usianya. Ia berpesan agar itu jangan sampai hilang dan JI Ah harus terus membawanya. 


"Kayak jimat?"


Yeon mengangguk. Itu klasik tapi akan bertahan selama satu atau dua hari kalo ka yang membuatnya. 


Ji Ah berterima kasih. Mereka lalu pisahan. Ia mengharapkan agar perjalanan Yeon lancar. 


Yeon terus menatap Ji Ah bahkan saat dia sudah jauh. Ia merasa aneh. Ia merasa nggak seperti bisa pergi. Apa Ji Ah nggak papa ia meninggalkannya sekarang? 






Ji Ah mendadak.mengirim pesan menanyakan film favorit Yeon. 


"Toy Story 3. Kenapa?"


Ji Ah mengaku hanya ingin tahu lebih banyak tentang Yeon. Ji Ah mendadak balik lagi dan melambaikan tangan ke Yeon. 


Yeon membalasnya dan berpesan agar JI Ah membawa kantong kacang merahnya. Ji Ah menunjukkannya dan mengiyakan. Ia melambai lagi lalu pergi. 


Ringkas drama selanjutnya


Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊