All content from tvN
Ringkas drama sebelumnya
Makanan di tempat direktur sudah siap. Mereka berkumpul. Direktur memimpin acara bersulang. Ia berharap mereka akan terus mendominasi peringkat dan tetap mengudara selama bertahun-tahun yang akan datang.
Hwan memberitahu kalo mereka sudah saatnya syuting. Ia mengemas salib, romario, jimat dan semua yang ada. Kim Jagga membenarkan. Sama obat untuk menenangkan saraf juga. Ketua tim membicarakan proses syuting dan memberi tahu kalo Ji Ah hampir membunuhnya. Hwan lalu mengatakan kalo orang bisa lebih menakutkan dari hantu.
Direktur tersenyum dan merasa kalo Ji Ah punya nyali. Ia mengaku mengenalinya selama wawancara dan memastikannya berkerja bersama mereka.
Ji Ah tersenyum dan mengaku ingat kalo direktur mengatakan kalo ia harus bergabung dengan mereka apapun yang terjadi.
Ketua tim juga ingat sesuatu. Ia menyinggung saat mereka pergi ke lokakarya mereka berada di pusat pertunjukan dan mikrofon rusak. Direktur malah nggak ingat kalo ketua tim pergi ke lokakarya bersamanya. Ketua tim ragu membenarkan.
Kim Jagga menanyakan ke direktur apa ia percaya sama hantu dan mistis? Sambil menatap Ji Ah Direktur menjawab kalo dulu ia hampir mati. Ia selamat karena keajaiban. Dan apa yang saat itu ia temui bukanlah manusia.
Ji Ah menanyakan apa itu? Direktur kembali bilang kalo itu keajaiban. Semua orang langsung tertawa. Ji Ah lalu menanyakan kamar kecilnya. Ia mau ke toilet. Ji Ah lalu pergi ke sana setelah ditunjukkan letaknya.
Setelah dari toilet Ji Ah merasa kalo ada seseorang di lantai 2. Ia ke sana. Imoogi mengetuk-ngetuk pintu pakai tangan pengasuhnya yang seperti kayu. Ji Ah yang sampai di lantai atas mau kembali karena merasa nggak baik mengintip rumah orang lain.
Mendadak ia menemukan kuku palsu, itu milik pengasuh Imoogi yang terakhir. Suara ketukan itu kembali terdengar. Tanpa sadar Ji Ah melangkah menuju ke kamar itu. Dari dalam Imoogi mengucapkan selamat datang pada Ji Ah.
**
Di bawah, direktur merasa nggak tenang karena Ji Ah belum juga kembali. Kim Jagga menawarkan untuk mencarinya tapi direktur melarang dan bilang akan mencarinya sendiri.
Ji Ah nggak ada di toilet. Direktur lalu melihat ke atas.
Imoogi tersenyum di dalam kamarnya. Ji Ah hendak membuka pintu itu seakan terhipnotis. Mendadak ponseknya bunyi sehingga ia nggam jadi membuka pintu itu. Yekn menanyakan kapan makan malam Ji Ah selesainya? Ji Ah memberitahu 30 menit lagi. Yeon masih di dokter hewan? Yeon mengiyakan. Ia minta Ji Ah untuk ngasih tahu alamatnya dan ia akan menjemputnya.
Ji Ah menolak dan bilang akan naik taksi sama teman-temannya. Yeon mengiyakan dan akan nunggu di rumah.
Mendadak direktur datang dan menepuk pundak Ji Ah. Hadeuh aku sampai ikutan kaget. Direktur mengingatkan kalo lantai dua itu terlarang. Ji Ah meminta maaf. Ia menanyakan apa ada seseorang di kamar itu? Ia mengaku mendengar suara.
Direktur pikir itu pasti karena angin karena jendelanya dibuatkan terbuka. Ji Ah mengangguk paham. Direktur lalu ngajakin untuk makan makanan penutup. Ji Ah mengiyakan lalu turun ke bawah. Direktur menyusul nggak lama kemudian.
Imoogi mendadak membuka pintunya.
Shin Ju yang sedang makan ayam mendadak nangis. Yeon menanyakan kenapa Shin Ju nangis? Shin Ju terharu karena sudah lama Yeon nggak terlihat bahagia.
Yeon mengangguk. Ia lalu menghapus air mata Shin Ju dan membenarkan. Dia nyuruh Shin Ju untuk melihat sepuasnya. Buatlah wajah itu sebagai mengingatnya.
Shin Ju merasa Yeon bicara seperti seseorang yang akan pergi. (Loh...jangan-jangan Ini alamat akan ada sad ending???)
Yeon membantahnya. Emangnya dia mau pergi ke mana? Shin Ju tersenyum dan minta Yeon untuk hidup yang lama dan nikmati kebahagiaan sama produser Nam. Yeon tersenyum dan mengangguk.
Ji Ah kembali ke meja makan. Nggak tahu kenapa ia merasa nggak tenang. Masih kepikiran sama kamar tadi.
Dalam perjalanan pulang Ji Ah menunjukkan kuku palsu yang ia temukan di rumah Direktur ke Kim Jagga dan yang lain. Ih Hwan merasa merinding. Kim Jagga memberitahu kalo itu adalah kuku palsu yang ditempelkan dengan hiasan murah.
Ji Ah penasaran. Itu bukan milik Kim Jagga dan bukan pula milik Ji Ah. Dan diantara staf katering nggak ada yang punya kuku palsu. Selain itu istrinya meninggal lebih dari satu dekade yang lalu.
Hwan menyarankan kenapa Kim Jagga nggak nanya apa direktur berkencan sama seseorang? Kim Jagga heran sama saran Hwan. Nanya langsung? Gimana Hwan busa menjalani hidup dengan pola pikir yang seperti itu? Ia pikir akan lebih masuk akal kalo menganggap direktur punya hobi. Hwan makin heran. Seni kuku? Ia merasa kalo itu sama sekali nggak masuk akal.
Di rumah Yeon membuat nasi. Tepat setelah matang Ji Ah pulang. Ji Ah mencium bau nasi dan menanyakan Yeon membuat makan malam? Ia memberitahu kalo ia sudah makan. Yeon mengaku tahu. Ia mengungkit apa yang Ji Ah bilang kalo dia suka aroma nasi yang dimasak. Ia mungkin bukan koki yang baik tapi ia bisa membuat nasi kukus terbaik.
Ji Ah mencium aroma nasi yang Yeon masak. Gini ya rasanya pulang ke rumah setelah bekerja dengan aroma nasi yang baru di masak?
Yeon menjanjikan kalo ia akan pastikan Ji Ah mencium aroma itu setiap hari. Ih bilangnya sambil merangkul Ji Ah dan menepuk punggungnya. Ji Ah tersenyum dan ngasih apa yang dia bawa buat Yeon. Katanya dia mungut itu di jalan. Dan isinya ternyata adalah es krim rasa cokelat mint. Ih Yeon senang banget itu.
Ji Ah pamit mau ganti baju.
Yeon seannga dapat es krim dengan rasa kesukaannya. Dipikirnya Ji Ah ngasih sampah tadi.
Keduanya duduk sebelahan di sofa tapi suasananya canggung banget. Ji Ah menanyakan apa yang Yeon lakukan di malam hari? Nonton acara tv Amerika? Yeon memberitahu kalo ia membaca buku sama nonton berita.
Kalo Ji Ah biasanya nonton film. Yeon menatap Ji Ah dan menawarkan untuk nonton. Ji Ah tersenyum. Emang harus?
Akhirnya mereka nonton film. Lah kok malah film horor? Yeon takut nonton nya. Heran lihat Ji Ah yang tenang banget nontonnya. Dan jadinya Yeon malah menatap Ji Ah mulu.
Menyadari dirinya ditatap mulu sama Yeon, akhirnya dia menanyakan apa filmya nggak menyenangkan? Yeon membantah. Menyenangkan kok. Saking menyenangkan sehingga ia berharap waktu berhenti. Ternyata Ji Ah juga sama. Ia lalu bersandar di lengannya Yeon.
Yeon menatap tangan Ji Ah lalu menggenggamnya.
Pada hari selanjutnya Yeon kembali masak nasi sebelum Ji Ah pulang. Dan sambil menunggu nasi matang, ia pergi keluar untuk membeli sepatu olahraga baru.
Ji Ah pulang. Di depan ada sebuah kotak. Ia mengambilnya dan membukanya. Di dalamnya ada catatan yang menyuruhnya untuk memakainya lalu berkaca. Itu akan memberikan jawaban atas pertanyaannya. Di dalamnya ada kacamata. Itu kan milik Rang.
Yeon ada di toko sepatu. Dia bingung milih sepatu untuk Ji Ah. Setelah mencari akhirnya ia menemukan satu yang cocok buat Ji Ah. Belum juga membelinya mendadak Rang nelpon dan memberitahu kalo ia mengirim hadiah buat wanitanya Yeon. Apa dia pernah mendengar alis harimau?
Wajah Yeon berubah cemas. Ia lalu berlari pulang. Dalam perjalanan Yeon berusaha untuk nelpon Ji Ah tapi nggak diangkat.
Di rumah Ji Ah sudah berdiri di depan cermin. Akhirnya ia memakai kacamata itu dan melihat bayangannya di cermin. Ia menggerak-gerakan kepalanya. Nggak ada yang aneh. Ia pun berniat melepas kacamata itu. Anehnya bayangan di cermin nggak mengikutinya dan malah menatapnya tajam. Ji Ah lalu memakai kacamatanya lagi.
Mendadak bayangannya berubah menjadi dirinya yang mengenakan hanbok. Ia lalu melihat Dirinya bertarung dengan Yeon. Sambil mengacungkan pedang Yeon mengatakan kalo dia nggak berarti apa-apa baginya. Ia nggak ngerti? Yeon menggunakannya sebagai umpan untuk mendekati Eum.
Eum jatuh. Dia nangis sambil nyebut nama Yeon.
Yeon berlari menuju Eum. Dia berubah menjadi Gumiho. Matanya dan kamarnya keluar. Dia menusuk Eum dengan cakarnya.
Ji Ah syok lihat semua itu. Ia langsung melepas kacamatanya.
Yeon sampai di depan rumah Ji Ah dan langsung masuk. Di dalam rumah ia melihat Ji Ah terdiam di depan cermin. Ia sudah melihatnya? Ji Ah hanya diam. Yeon memintanya untuk menjawabnya. Apa Ji Ah sudah melihatnya?
Ji Ah tetap nggak menjawab. Yeon mendekat dan memutar tubuh Ji Ah? Memintanya untuk menatapnya. Ji Ah nangis. Yeon sedih lihatnya dan melepaskan tangannya.
"Apa...kamu melihatnya?"
Ji Ah memberitahu kalo di kehidupan masa lalunya ia dibunuh. Yeon menyesalkan. Ji Ah melanjutkan kalo Yeonlah yang membunuhnya. Satu-satunya tujuan Yeon adalah menemukan Imoogi.
Sambil menatap Yeon Ji Ah mengonfirmasi kalo Yeon menggunakannya untuk dipersembahkan sebagai tumbal.
Yeon terdiam dan nggak tega jawabnya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊