All content from Netflix
Ringkas drama sebelumnya
TAHUN 1998
Minju menjaga toko kaset sambil mendengarkan musik melalui kaset. Di luar Sihyeon dan In gyu diam-diam memperhatikannya. Nggak mau hanya melihat saja, Sihyeon pun mengajak In Gyu untuk masuk dan beralasan menanyakan kaset musik rok. Sihyeon ke sana lalu kembali lagi ke Minju. Ia mengenalinya kalo mereka sekelas. Sinju mengumpulkan kertas ujiannya dari belakang.
Sihyeon mendengarkan lagu yang sedang diputar dan memujinya. Lagunya siapa? Minju menjawab kalo itu lagunya Seo Jiwon. Nggak tahu nggak dengar beneran atau hanya ingin mendekati Minju, Sihyeon mendekat dan minta Minju untuk mengulanginya. In gyu yang tahu kalo Minju nggak nyaman menarik temannya itu dan memberitahu kalo Seo Jiwon dari Gather My Tears. Sihyeon suka sama lagunya dan mau membelinya tapi sayang kaset atau CDnya sudah nggak ada. Minju nyuruh Sihyeon untuk meninggalkan nama dan kontaknya, ia akan mengabarinya saat stoknya tersedia. Sihyeon yang tahu kalo In gyu suka sama Minju menyuruhnya untuk menulis namanya tapi In Gyu yang tahu kalo Minju sukanya sama Sihyeon nyuruh Sihyeon untuk menulisnya sendiri. Sihyeon menulisnya lalu memberikannya pada Minju. Keduanya lalu pergi dari sana. Setelah mereka pergi, Minju tersenyum melihat kontaknya Sihyeon.
Junhi berangkat ke kantor. Na eun membacakan ramalan bintangnya dan katanya ia akan mengalami hal yang nggak terduga minggu ini. Junhi nggak terlalu menanggapinya dan mengajak timnya untuk rapat. Ia menjalani hidupnya seakan semuanya baik-baik saja. Setelah pekerjaannya selesai ia lalu pamit. Rekannya mengira kalo ia akan menemui seorang pria. Junhi hanya mengiyakan kemudian pergi. Setelahnya Na eun dan rekan yang pria membicarakan kejadian setahun yang lalu yang dialami pacarnya Junhi.
Malam itu Junhi ke geraja untuk mengenang setahun meninggalnya Yeonjun. Teringat pembicaraan mereka malam itu. Ia akan ke Amerika untuk urusan pekerjaan selama setahun. Yeonjun nggak ingin ia pergi karena nggak sanggup berpisah dengannya. Karena Junhi sangat ingin pergi, Yeonjun memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan ikut pergi sama Junhi ke Amerika.
Junhi nggak sanggup mengingatnya dan meninggalkan gereja. Kakaknya Yeonjun mengejarnya. Junhi sendiri masih belum bisa menerima kalo Yeonjun sudah meninggal. Jasadnya aja belum ditemukan. Kakak memahami perasaan Juhi. Ia menggenggam tangannya dan menyinggung Junhi yang nggak memakai cincin hadiah dari Yeonjun yang disembunyikan di hadiah ulang tahunnya. Merasa melewatkan sesuatu, Junhi pun segera pulang.
Kala itu Yeonjun memberinya sebuah kotak perhiasan untuk ulang tahunnya. Katanya ulang tahun harus dirayakan meski mereka bertengkar. Junhi ingat itu adalah kotak yang Yeonjun buat saat mereka bertengkar. Di atasnya ada ukuran bunga peony, bunga kesukaan Junhi. Yeonjun sudah memberi kode agar Junho melihatnya dengan seksama tapi Junhi hanya membukanya sekilas. Ia meminta agar Yeonjun nggak meninggalkan semuanya dan menyusulnya. Ia mengingatkan kalo mereka pacaran nggak sebentar. Mereka bahkan akan menikah. Mereka harus menabung banyak agar bisa punya apartemen di Seoul.
Tapi bukan itu yang terpenting bagi Yeonjun. Baginya setiap waktu kebersamaan mereka lah yang terpenting. Ia nggak peduli mau indekos atau apartemen. Junhi nggak berpikiran hal yang sama. Ia bertekad untuk menabung dan hidup stabil agar mereka nggak bertengkar karena uang. Ia menenangkan kalo mereka akan bersama selamanya dan setahun itu sebentar. Yeonjun tetap nggak setuju. Bagaimana kalo nggak sebentar? Bagaimana kalo selamanya? Junhi malah menganggap kalo Yeonjun nggak yakin dengan hubungan mereka dan berpikir kalo mereka akan putus semudah itu. Ia nggak punya banyak waktu karena pesawatnya akan berangkat. Ia mengambil kopernya dan meninggalkan Yeonjun.
Sampai rumah Juhi membuka kotak dari Yeonjun. Nggak ada yang istimewa. Sampai saat ia mau mengembalikannya. Ia menemukan apa yang Yeonjun sembunyikan. Dan saat di tarik ada cincin di dalamnya. Junhi nangis saat itu juga.
Minju ketinggalan bus. Beruntung ia ketemu sama Sihyeon dan In gyu dan diajakin naik skuter. Lah emang boleh ke sekolah naik skuter. Kata Sihyeon sih boleh selama nggak ketahuan. Ia yang ingin mendekatkan Minju dengan In Gyu menyuruhnya untuk membonceng In Gyu aja. Secara skuternya sudah tua.
Meski sudah naik skuter, mereka tetap aja telat. Sihyeon mau memanjat pagar tapi malah ketahuan sama guru olahraga yang sedang jaga. Akibatnya Sihyeon dan In Gyu dihukum keliling lapangan sambil jongkok dan Minju disuruh mengangkat tangan. Setelah cukup lama guru akhirnya menghentikan hukuman mereka. Setelahnya guru menanyakan Minju kelas berapa. Ia tahu tempat duduknya Minju tapi nggak tahu dia kelas berapa.
Junhi terbangun di tempat tidur dan merasa kehilangan Yeonjun yang biasanya tidur di sampingnya.
Saat menyikat gigi ia kembali teringat pada Yeonjun. Saat itu ia menyikat gigi sambil merem. Yeonjun berdiri di pintu sambil mengeringkan rambut dan menunjukkan kalo Junhi memakai sikat giginya. Junhi merasa nggak enak dan mau membelikannya yang baru tapi Yeonjun melarang. Kalo saling mencintai nggak masalah berbagi sikat gigi. Ternyata Yeonjun juga pernah memakai sikat gigi Junhi beberapa kali saat mabuk. Junhi mau marah tapi Yeonjun buru-buru menciumnya dan menyuruhnya untuk segera menyusul sementara ia akan menyiapkan sarapan. Junhi mengejarnya dan mennayakan berapa kali Yeonjun memakai sikat giginya.
Junhi terdiam ingat itu dan lanjut menyikat giginya.
Junhi berangkat ke kentor naik bus. DI seberang ada berita tentang mengenang setahun kecelakaan pesawat. Salah satu penumpangnya ada Yeonjun. Junhi mau nangis tapi ia menahannya. Sementara itu di tempat lain seseorang yang nggak kelihatan mukanya juga melihat berita yang sama. Ia menutup laptopnya dan mengambil tongkatnya kemudian melihat jauh ke depan.
Di kantor Junhi mendapat kupon ulang tahun. Teringat malam ulang tahunnya tahun lalu Yeonjun menemuinya membawa bunga dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya yang ia bahkan lupa. Ia juga membawakan makanan dan kue ulang tahun untuknya. JUnhi membalasnya dengan memeluknya. Yeonjun merasa kalo gadis yang akan menikahinya nanti sangat beruntung. Mereka sepakat untuk selalu merayakan ulang tahunnya. Yeonjun menyalakan lilin dan nyuruh Junhi untuk membuat permohonan lalu meniup lilinnya.
Rekannya membuyarkan lamunannya dan memberikan bunga untuknya. Ia nggak tahu siapa pengirimnya saat mengambilnya dari bawah. Junhi llau turun dan menanyakan pengirimnya. Saat ditunjukkan pria itu sudah berasa di atas lift. Junhi berusaha mengejarnya tapi nggak keburu. Ia mencoba mencari tapi nggak menemukannya. Kakaknya Yeonjun menelpon mengabarkan kalo ia melaporkan kematian Yeonjun. Seketika Junhi terdiam.
Sepulang kerja ia ditelpon sama Chanyong dan menemuinya. Sudah lama ia nggak ke sana dan rasanya aneh. Ia menyinggung Chanyong yang masuk majalah. Chanyong masih merasa aneh dengan judulnya dan berpikir Yeonjun yang lebih pantas mendapat julukan seniman. Ia lalu memberikan sesuatu ke Junhi. Ia menemukannya saat berbenah. Dan setelah Junhi membukanya ternyata isinya adalah sebuah lukisan seorang gadis yang berlari di bawah hujan.
Dulu Junhi sudah pernah melihatnya. Ia menanyakan siapa sosok yang ada di sana dan Yeonjun bilang hanya teman. Junhi nggak percaya dan bertanya apa itu cinta pertamanya? Yeonjun tersenyum dan menjawab mungkin. Junhi jadi merasa cemburu dan kian mendesak Yeonjun untuk mengatakan yang sebenarnya.
Junhi bertanya ke Chanyong apa Yeonjun pernah memberitahunya tentang gadis di gambar itu? Chanyong malah ngiranya itu Junhi. Junhi pikir gambar itu pasti bermakna karena dibingkai. Chanyong merasa kalo masih banyak yang Junhi ingin tahu dari Yeonjun.
Setelahnya Junhi ke kafe. Ia melihat unggahannya dengan Yeonjun di ig lalu membaca pesan yang selalu ia kirim ke Yeonjun tapi nggak pernah dibaca maupun balas. Mendadak ia mendapat pesan di ig. Sebuah foto. Ia yakin kalo itu Yeonjun tapi gadis itu bukan dirinya. Dan siapa pria yang ada di sampingnya? Ia melihat akunnya. Nggak ada foto maupun unggahan.
Di kelas guru sedang menjelaskan tentang oksidasi dan reduksi. Ia kemudian mengajukan pertanyaan tapi nggak ada yang bisa jawab. Ia lalu memanggil nomor absen 16 dan ternyata itu Minju dan mengajukan pertanyaan. Tampak Minju ragu menjawabnya meski jawabannya benar. Selanjutnya mereka diminta membuat kelompok dengan anggota 3 orang. Minju terdiam nggaktahu mau gabung sama siapa. Sohyeon mendadak menghampirinya dan mau bergabung dengannya. In gyu juga. Sihyeon membaca buku dan nyuruh keduanya untuk menyelesaikannya.
Junhi sudah sampai rumah dan masih terpaku pada gambar In gyu, Minju dan Sihyeon. Ia mengirim pesan ke pengirimnya menanyakan siapa dirinya dan kenapa mengirimkannya. Ia memintanya untuk menelponnya atau menemuinya. Orang yang mengirimnya adalah orang yang mengirim bunga. Ia nggak menanggapi pertanyaan Junhi dan malah menutup laptopnya.
Paginya Junhi menunjukkan foto itu ke rekannya. Rekannya pikir itu dirinya tapi Junhi nggak merasa pernah berfoto seperti itu. Model rambutnya nggak pernah seperti itu dan ia juga nggak pernah memakai baju itu. Ia juga nggak tahu pria di sebelahnya. Sangho lalu mencari foto itu apakah pernah diunggah sebelumnya apa enggak. Akhirnya ketahuan kalo foto itu pernah diunggah di School Days tahun 2008. Dulu situs itu populer untuk mencari alumni tapi sekarang sudah ditutup. Jadi mereka nggak bisa mendapat informasi. Na Eun merasa kalo foto itu dipindai dari film kamera sebelum diunggah. Kualitas dan nuansa fotonya seperti itu. Junhi berpikir kalo mungkin gadis itu adalah cinta pertama Yeonjun.
In gyu dan Sihyeon pergi setelahnya. Minju merasa senang bisa punya nomornya Sihyeon. Lah tahu-tahu Sihyeon balik lagi dan menanyakan nama Minju. Kwon Min ju.
Juhi naik mobil. Ia mau menyalakannya tapi mesinnya nggak bisa nyala. Ingat dulu ia pernah minta Yeonjun untuk membuangnya dan mengajaknya beli mobil baru. Yeonjun enggan membuangnya karena merasa mobil itu masih bagus. Junhi menunjukkan kalo jaman sekarang nggak ada mobil yang pakai pemutar kaset. Tapi justru karena itu Yeonjun pakai mobil itu. Ia menyentil kening Junhi dan merasa kalo ia tahu pesona barang vintage. Junhi nggak peduli dan mengancam akan membuangnya saat Yeonjun tidur. Yeonjun mencoba menyalakannya lagi dan bisa. Ia lalu menunjukkan ke Junhi kalo mobil itu bisa dikendarai 10 tahun lagi.
Sama seperti dulu, Junhi mencoba menyalakannya lagi dan bisa. Ia pun tersenyum ingat itu.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊