Postingan Terbaru

Selasa, 19 September 2023

Sinopsis A Time Called You Episode 2

All content from Netflix





Ringkas drama sebelumnya


Junhi masih penasaran dengan foto itu. Ia mencari tentang toko kaset itu, di mana tempatnya dan menemukan kalo toko kaset 27 sudah gulung tikar. 








Minju bangun dan kemudian membangunkan adiknya. Kerena nggak mau bangun juga akhirnya ia meninggalkannya. Ia lalu memasak dan menyelimuti ibunya yang tidur di sofa. Ibu terbangun dan nyuruh Minju agar nyuruh adiknya sarapan sebelum berangkat sekolah. Adiknya turun dan mengeluhkan Minju yang nggak membangunkannya. Ia lalu pergi tanpa sarapan. Minju sendiri kembali duduk dan memakan sarapannya. 


Minju berjalan menuju kelas dan bertemu dengan Sihyeon dan In gyu. Sihyeon yang ingin mendekatkan In  gyu dan Minju bilang kalo In Gyu ingin bicara. In Gyu gugup dan bilang kalo olahraganya di luar. Mereka lalu masuk kelas. Minju jadi dilihatin teman sekelas karena bicara dengan Sihyeon. Apalagi Dahyun, ia langsung menatap Minju sinis. 


Saat jam olahraga Dahyun bertanya apa Minju dekat dengan Sihyeon? Minju nggak bisa bilang apa-apa. Sementara itu di barisan murid pria, seorang siswa juga menyinggung Sihyeon dan In Gyu yang sekarang dekat dengan Minju. Ia menduga kalo salah satu dari mereka menyukai Minju. In Gyu langsung terpancing saat anak itu bilang kalo Minju mudah luluh kalo dikasih perhatian. In Gyu menarik kerah bajunya dan memintanya untuk menarik kembali ucapannya. Sihyeon melerai dengan memanggil guru dan bilang kalo ada yang berkelahi. In Gyu pun langsung melepaskannya.


Saat di kelas anak tadi kembali berulah. Ia menghampiri Sihyeon dan memintanya untuk mengawasi In Gyu. Sihyeon masih mencoba untuk bersabar, tapi nggak lagi saat anak itu bilang kalo In Gyu itu lemah makanya ia membiarkannya. Sihyeon mendekat dan bilang kalo ia lah yang lemah. In Gyu itu berani makanya ia gentar. Kalo nggak dilerai tadi mungkin ia sudah dipukul sama In Gyu. Anak itu nggak terima dan memukul Sihyeon. Sihyeon membalasnya beberapa kali dan jadi perhatian teman sekelas. Mendadak ia berhenti dan nyuruh anak itu untuk membersihkan darah di hidungnya dan memperingatkan kalo ia nggak hanya akan meninjunya kalo ia bicara sembarangan tentang In Gyu dan Minju lagi. 




Di tempat kerjanya Junhi masih terus melihat foto itu. Na eun menghampirinya dan menyinggungnya yang terus melihat foto itu. Junhi mengatakan kalo ia kesal dan menunjuk foto Minju yang dirasanya lebih cantik dan imut darinya. Mungkin karena masih muda. Ia sampai berpikir kalo Yeonjun menyukainya karena mirip dengan gadis itu. Na eun menunjukkan artikel yang ditemukannya kalo pemilik toko kaset 27 sekarang membuka kafe 27 dan mengajak Junhi untuk ke sana sepulang kerja nanti. 






Sepulang sekolah, Sihyeon bilang kalo ia ada les dan meninggalkan In Gyu dan Minju. Sebenarnya ia nggak ada les, hanya ingin keduanya lebih dekat saja. Setelah Sihyeon pulang, In gyu pun mengantar Minju pulang. Sambil jalan In Gyu memberitahu kalo Sihyeon kadang memang suka usil, tapi ia baik. Mereka berteman sejak SD. Minju merasa kalo mereka bukan teman biasa tapi sahabat sejati. ia ingin tahu gimana rasanya punya teman seperti itu. 


In gyu lalu memberikan alat bantu dengar yang dipakainya dan memberitahu kalo telinga kanannya nggak bisa mendengar tanpa bantuan alat itu. Minju nggak mengetahuinya karena nggak terlihat. In Gyu melanjutkan kalo gegara itu teman-temannya mengoloknya disabilitas dan menyebutnya kakek-kakek. Ia jadi benci ke sekolah. Saat bermain Sihyeon mendekatinya. Ia begitu penasaran dengan alat bantu dengar In Gyu dan ingin mencobanya. Ia bahkan menukarnya dengan kelereng kesayangannya agar In Gyu mau meminjamkannya. Nggak seperti anak lain yang mengoloknya, Sihyeon justru merasa kalo In Gyu keren. Sejak saat itu Sihyeon memukul anak-anak yang mengejek alat bantunya dan selalu membelanya. 


Setelahnya In Gyu bertanya ke Minju apa ia terganggundengan alat bantu dengarnya? Minju menggeleng. In Gyu lalu menegaskan kalo mulai sekarang Minju adalah temannya dan Sihyeon dan meminta agar membalas sapaannya saat di sekolah. 








Sepulang kerja, Junhi beneran ke sana sama Na Eun. Sayang kafenya tutup karena sedang libur. Di stasiun ia melihat orang kayak Yeonjun di seberang. Ia langsung berlari ke sana untuk memastikannya. Sesampainya di sana ia malah terdiam seolah menyesalinya. Tanpa disadari Yeonjun sedang mengawasinya. 


Sampai rumah Junhi langsung terduduk. Terdengar suara Yeonjun yang menegurnya karena nggak langsung ganti baju. Junhi merasa frustasi dan melarang Yeonjun tersenyum. Yeonjun berpikir kalo Junhi merasa kalo ia menyukainya karena mirip dengan gadis yang difoto agar bisa melupakannya. Ia mencari alasan untuk melupakannya. Junhi membenarkan. Ia mulai nangis. Ia ingin mencari bukti kalo Yeonjun nggak segenap hati padanya agar bisa melupakannya. Ia belum bisa menerimanya kalo Yeonjun sudah nggak ada dan semua orang menyuruhnya melupakannya. Tapi bagaimana ia bisa melupakanya kalo Yeonjun nggak pernah berhenti menyukainya? Ia lalu cerita kalo tadi ia melihat Yeonjun seperti sekarang. Ia tahu kalo itu hanya imajinasinya tapi jantungnya serasa berhenti berdetak. Kalo Yeonjun hanya akan meninggalkannya seharusnya nggak masuk ke kehidupannya. 







Di kamarnya Minju sedang menulis buku hariannya. Ia tersenyum saat ingat Sihyeon. Ia lalu turun karena mendengar pertengkaran ayah dan ibu. Mereka akan berpisah dan memperebutkan adiknya. Minju minta mereka berhenti dan mengeluhkan mereka yang hanya mempedulikan adiknya. Ibu beralasan kalo adiknya masih kecil. Minju menunjukkan kalo ia juga masih di bawah umur dan ia juga masih bisa terluka. 


Selanjutnya Minju duduk di luar. Ia bertemu dengan Sihyeon yang habis menyewa film Titanic. Keduanya lalu duduk bersama. Sihyeon minta Minju untuk memberitahunya alasan kenapa ia menangis. Sebagai gantinya ia juga akan memberitahukan rahasianya. Minju pun menceritakannya. Orang tuanya memang selalu pilih kasih dengan adiknya sejak kecil. Mereka melupakan hari ulang tahunnya tapi di hari ulang tahun adiknya mereka membelikan kue dan kado. Di rumah maupun di sekolah, keberadaannya nggak dianggap.


Sekarang giliran Sihyeon memberitahukan rahasianya. Ia akan pindah ke Amerika Serikat saat libur kenaikan kelas 2. Karena krisis moneter, restoran yang laris pun menjadi lumpuh. Ia akan tinggal dengan kakeknya. In Gyu bahkan belum tahu rahasia ini. Ia minta Minju agar nggak memberitahunya. Ia nggak mau In Gyu sedih. Meski nggak pintar, ia pandai mencari teman, tapi In Gyu enggak. Ia berharap Minju bisa akrab sama In Gyu agar ia nggak kesepian. 




Kaset pesanan Sihyeon sudah datang. Paman memanggil Minju dan memberikannya. Minju mau menelpon Sihyeon tapi nggak jadi. Ia mau memberikannya di sekolah. Sihyeon sedang bermain basket. Minju mau memberikannya di sana tapi nggak jadi. Sihyeon dan In Gyu melihatnya dan menghampirInya. Minju nggak dengar saat dipanggil sampai Sihyeon memanggilnya agak keras. Pun Minju hanya menjawab sekenanya. Sihyeon memprotesnya karena In Gyu bilang kalo mereka akan saling sapa. Ia menekankan kalo ia juga temannya. Ia menanyakan kaset Seo Jiwon tapi Minju bilang belum datang. 




Di kantor Junhi kembali mendapatkan paket. Ia mau membukanya tapi nggak jadi saat Na Eun memanggilnya dan mengajaknya ke kafe 27 yang hari ini buka. 


Di sana mereka bertemu dengan pemiliknya yang langsung memanggilnya Minju. Junhi menunjukkan foto yang didapatkannya dan berpikir maksudnya adalah gadis yang ada di foto itu. Mereka lalu bicara bertiga. Paman memberitahu kalo Minju adalah keponakannya. Ia bekerja paruh waktu saat paman membuka toko kaset di Noksan. Junhi juga menanyakan pria yang bersama Minju tapi paman nggak tahu namanya. Mereka memang sering datang ke tokonya dulu. Minju lalu meminta kontak keponakannya, Minju. Paman nggak bisa memberikannya karena Minju sudah meninggal. 




Sihyeon dan In Gyu menemui Minju yang menutup toko sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan membawakan kue. Mereka minta Minju meniupnya setelah mengucapkan permohonan. Setelahnya mereka duduk bertiga sambil makan kue. In Gyu dan Sihyeon memberikan pemutar kaset sebagai hadiahnya. Sihyeon berharap Minju nggak sedih lagi karena hanya adiknya yang merayakan ulang tahun. Melihat Minju yang sepertinya ingin bersama dengan Sihyeon, In Gyu pun pamit dengan alasan mau membantu neneknya. 






Selanjutnya Sihyeon mengantar Minju dengan skuternya. Di jalan Sihyeon nyuruh Minju untuk pegangan yang erat biar nggak jatuh di hari ulang tahunnya. Sampai di depan rumah Minju memberikan kaset Seo Jiwon untuk Sihyeon. Lah Sihyeon sudah nggak punya uang. Tapi Minju bilang itu untuk Sihyeon karena sudah memberinya kado ulang tahun mahal. Sihyeon menerimanya dan memberitahu kalo ia membelinya patungan sama In Gyu. Saat dibuka di dalamnya ada pesan dari Minju. Semoga musik ini mengantarmu ke saat paling bahagia. Minju mengatakan kalo ia berharap Sihyeon bisa bahagia saat mendengarkan lagunya. Sihyeon berterima kasih.


Minju berterima kasih karena SIhyeon sudah merayakan ulang tahunnya. Ia nggak nyangka SIhyeon mengingat ceritanya. Sihyeon meluruskan kalo In Gyu yang menyiapkan banyak hal untuk pesta kejutannya hari ini. Mereka tahu kalo hari ini ulang tahunnya Minju juga karena In Gyu bertanya pada pamannya. Ia berharap Minju menyadari ketulusan In Gyu untuk menyenangkannya. Minju memberitahu kalo saat meniup lilin, doanya adalah agar ia menjadi gadis idaman Sihyeon. Ia harap nantinya Sihyeon juga akan menyukainya, saat ia menjadi gadis yang cantik. 


Sihyeon menekankan kalo ia nggak akan pernah menyukai Minju. Minju pikir karena In Gyu menyukainya. Sihyeon mengatakan kalo itu bukan karena In Gyu. Ia hanya menganggap Minju sebagai teman, bukan sebagai perempuan. Ia akan melupakan apa yang Minju katakan tadi dan melarangnya untuk memperlihatkan di depan In Gyu. Setelah Sihyeon pergi, Minju hanya bisa nangis. 




Junhi dan Na eun berjalan pulang. Na Eun menyimpulkan kalo tahun 1998 Yeonjun masih kelas 4 SD. Langkah Junhi berhenti. Kalo laki-laki itu adalah Yeonjun dan gadis itu adalah gadis yang disukainya, apa itu akan membantunya melupakan Yeonjun? Orang lain sudah siap melepaskan kepergian Yeonjun tapi ia nggak bisa melakukannya. Ia merasa kalo ini adalah limitnya. 








Minju masuk rumah dan kaget lihat rumah dalam keadaan berantakan. Ia lalu mencari ibu dan adiknya. 


Junhi membuka paketnya di bus. Isinya adalah kaset dan pemutarnya. Di dalamnya ada pesan yang sama yang Minju tulis untuk Sihyeon. 


Minju menelpon pamannnya dan memberitahu kalo ibunya pergi bersama Dohun. Paman menenangkan dan bilang kalo ia akan ke sana. 


Junhi mendengarkan lagu dari kaset itu. Ia membaca pesannya lagi untuk Yeonjun. Nggak ada yang dibaca. Ia lalu menulis pesan baru. Kemarin ia merayakan ulang tahun pertamanya tanpa Yeonjun. Ia berharap ia bisa ketemu lagi sama Yeonjun sekali aja. Sementara itu Minju keluar mengejar bus dan menghentikan taksi. Mendadak ada mobil yang menuju ke arahnya dan hampir menabraknya. Di saat yang sama Junhi tertidur dan menjatuhkan pemutar kasetnya. 


Setelahnya ia melihat kenangan yang dialami sama Minju. Ia tertidur di rumah sakit. Sihyeon menjenguknya dan memanggilnya Minju. Ia duduk di samping Junhi dan memakaikannya earphone kemudian menyalakan kasetnya. Junhi bereaksi mendengarkan lagu itu dan akhirnya siuman. Sihyeon mendekat dan memastikan kalo Minju mengenalinya. 




Junhi nangis. Ia bangun dan memeluknya sambil bilang merindukannya. Sihyeon sendiri merasa bingung. 


Junhi mau pergi. Sebelumnya ia merapikan sepatu Yeonjun seperti menganggap kalo dia masih ada. 


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊