All content from tvN
Ringkas drama sebelumnya
Ji Ah terbangun dari mimpinya dan berada di tempat yang ia nggak kenal. Ia melihat sesosok bayangan. Seorang anak laki-laki berdiri di depannya. Ia mendekat ke anak itu. Anak itu tiba-tiba menoleh padanya dan menyapanya.
"Annyeong!"
Ji Ah kaget melihat wajahnya dan ia lalu terbangun. Ia melihat sekitar. Ia di rumah. Lega rasanya. Tapi tanpa ka sadari sisik muncul di belakang lehernya.
Taluipa ngasih tahu kalo anak yang keluar dari sumur telah bersembunyi sesaat setelah keluar dari sumur. Dan barusan anak itu ditemukan.
Yeon curiga kalo anak itu... . Taluipa melanjutkan kalo di tubuh gadis itu ...mutiara rubah yang Yeon berikan sudah hilang. Yeon kaget. Dan karena itu ada yang terbangun dari diri Ji Ah.
Yeon sama sekali nggak tahu soal itu. Petir menyambar. Tangannya mengepal karena geram. Bahkan lampu di dekat Taluipa berkedip.
Hyun Ui Ong datang. Yeon yang syok menanyakan kenapa itu ada di sana? Padahal dia butuh 600 tahun untuk bereinkarnasi. Keinginannya adalah menjalani hidup abnormal mungkin sama keluarganya. Kenapa itu ada di dalam tubuhnya?
Taluipa menekankan kalo itu adalah taksinya. Yeon nggak terima. Takdir itu atas kemauannya siapa? Emangnya perbuatan apa yang Ji Ah lakukan? Taluipa menatapnya tajam yang sampai berani mempertanyakan kekuatan agung dj tempat Dewa.
Yeon menduga kalo Taluipa sudah mengetahuinya. Karena itu ia terus melarangnya untuk ketemu sama Ji Ah. Ia merasa kalo sekarang seperti sudah dihianati selama 600 tahun.
"Terus?"
Yeon mau menagih kompensasi ke nenek. Mata Yeon berubah. Selangkah demi selangkah ia mendekat ke nenek. Kaca yang ia lewati pecah dan pecahannya menuju Taluipa.
Taluipa mengangkat tangannya dan kaca-kaca itu terhenti. Yeon sendiri mencoba untuk menjalankannya lagi. Taluipa menekankan kalo dia sudah membantu Yeon meski ia sama sekali nggak punya apa-apa. Beraninya Yeon menganggapnya berhutang.
Yeon sama sekali nggak bergeming. Nggak ada yang mau mengalah dari keduanya. Hyun Ui Ong yang melihatnya sampai muak dan nyuruh mereka untuk berhenti. Seketika kaca-kaca itu berjatuhan.
Hyun Ui Ong mendekat dan meminta Yeon untuk tenang. Begitu juga dengan istrinya. Taluipa memalingkan wajahnya. Yeon minta mereka untuk mendengarkannya baik-baik. Kalo ia tahu Ji Ah akan mati lebih awal, maka ia akan mengacaukan alam dunia dan akhirat.
Taluipa tanpa melihat Yeon menyuruhnya untuk pergi.
Daepyunim menemui Imoogi dan menanyakan kalo dia sudah melihatnya? Imoogi mengangguk mengiyakan. Daepyunim mengaku penasaran dan menanyakan perasaannya.
Imoogi mengatakan kalo sepertinya dia akan nangis. Ia harus menunggu lama sekali demi ketemu orang itu. Ia lalu berbalik dan menegur Daepyunim yang pikirannya berisik banget. Ia tahu kalo Daepyunim menganggapnya aneh. Apa ia bukan Imoogi yang ia kenal dulu? Kalo ia berubah maka itu karena dunia sudah berubah. Imoogi dan Gumiho ada di dunia yang berubah dengan cepat jadi nggak perlu melihat dunia dengan cara kuno.
Daepyunim memberitahu kalo sekarang mereka akan mulai mencarinya. Tapi justru itu yang Imoogi tunggu. Ia beneran nggak sabar untuk ketemu sama orang itu. Mungkin yang dimaksud adalah Yeon kali ya.
Yeon bicara dengan Hyun Ui Ong di luar. Hyun Ui Ong mengakui kalo istrinya cukup kasar tapi ia yakin kalo maksudnya nggak seperti itu. Dia memang berhati dingin tapi dia sangat menyayangi Yeon seperti putranya sendiri. Yeon menghela nafas dan melarang Hyun Ui Ong untuk menghiburnya. Ia sudah cukup mau nangis.
Hyun Ui Ong menepuk punggung Yeon dan berpesan agar jangan terjebak. Berpura-puralah nggak tahu apa-apa. Jangan melompat ke dalam api padahal tahu kalo itu bahaya.
Yeon memejamkan kalo Ji Ah akan terluka kalo dia nggak pergi. Hyun Ui Ong menanyakan apa Yeon pingin melihat tragedi masa lalu terjadi lagi? Kalo ia terlibat maka salah satu dari mereka pada akhirnya harus mati. Itu adalah takdir bagi Yeon dan Ji Ah saat anak itu terlahir kembali. Yeon hanya diam. Matanya berkaca-kaca. Ia nggak mau mendengarkan Hyun Ui Ong dan yakin kalo Ji Ah nggak akan mati. Ia sudah janji untuk membuat kehidupan yang layak untuknya. Dan ia akan melindunginya sampai mati. Yeon lalu pamit dan pergi.
Jebakan Reinkarnasi
Yeon berjalan dengan perasaan hampa. Ia melihat satu keluarga lengkap ayah dan ibu yang sedang bermain dengan anak mereka. Dih ingat lagi sama Ji Ah yang bilang kalo ada lebih banyak momen saat seorang anak membutuhkan orang tuanya dari yang ia kira. Contohnya saat anak mulai berjalan. Siapa yang akan tersenyum saat melihat anak mulai bangun dan jalan sendiri selain orang tua.
Ji Ah bilang kalo cuman dia yang piknik tanpa membawa makanan rumahan. Dan saat ada anak yang bertengkar dengannya di kelas gegara bilang kalo ia akan diadukan pada ibunya. Ia merasa nggak akan bisa mengalahkan anak-abak yang punya ibu. Kalo aja orang tuanya jahat mungkin ia bisa melupakan nrteka dan melanjutkan hidupnya.
Yeon menanyakan kenapa selama ini Ji Ah mencari orang tuanya? Ji Ah menjawab kalo itu sederhana. Ia kangen pada mereka.
Tanpa sadar Yeon sampai di depan rumah Ji Ah.
Yeon menanyakan tentang mutiara rubah ke Ji Ah. Ji Ah nggak tahu dan menanyakan apa itu sangat penting? Yeon tahu kalo Ji Ah sudah memberikannya ke peramal.
Ji Ah memberitahu kalo peramal itu mendadak mulai membicarakan tentang taksinya dan menjanjikan akan melepaskan Yeon kalo ia memberikannya.
Yeon kesal. Gimana bisa Ji Ah...memberikannya dengan mudah seperti permen? Ji Ak beralasan kalo dia nggak bisa kehilangan Yeon. Yeon langsung terdiam. Ia lalu memberitahu kalo untuk sementara ia akan tinggal di sana.
Ji Ah nggak ngeh. Yeon mau tinggal di rumahnya? Yeon mengangguk mengiyakan. Ji Ah masih nggak paham. Yeon akan menginap di rumahnya? Yeon mengiyakan. Ji Ah mengaku belum pernah lihat Gumiho dengan pikiran terbuka seperti itu. Yeon menawarkan kesepakatan lain kalo Ji Ah mau datang ke rumahnya? Ji Ah menekankan kalo maksudnya bukan itu. Tapi kenapa mendadak?
Yeon memberitahu kalo seenggaknya itu yang bisa Ia lakukan untuk keselamatan Ji Ah. Ia meminta Ji Ah untuk mempertaruhkan hidupnya untuk menyelamatkan Ji Ah.
Ji Ah memikirkannya. Ia bangkit dan melepaskan selimutnya. Apa nggak papa kalo Yeon tidurnya di sofa? Karena Yeon menggunakan hidupnya untuk bernegoisasi maka ia nggak punya cara lain.
Yeon tersenyum dan menanyakan kenapa Ji Ah bangun? Ia memberitahu kalo ia akan pergi setelah melihat Ji Ah tidur.
Ji Ah memberitahu kalo ia mimpi buruk. Senyum Yeon hilang. Ji Ah melanjutkan kalo ia melihat anak kecil dan bilang "Annyeong!" Padanya.
"Terus?"
Itu doang. Ji Ah memberitahu kalo awalnya ia merasa benar-benar takut. Tapi setelah bangun nggak tahu kenapa ia merasa senang bisa ketemu sama anak itu. Seakan ia sudah mengenalnya.
Yeon menatap Ji Ah dalam.
Rang minum sendirian. Ingat sama apa yang peramal bilang kalo Yeon adalah hal yang paling berharga dalam hidupnya. Saudaranya.
Yu Ri datang dan memesan cola. Ia lalu duduk di dekat Rang. Rang heran. Kenapa cola? Yu Ri memberitahu kako saat ia mabuk terakhir kaki ia memakan merpati di lingkungannya. Ia hanya mencoba untuk nggak mabuk setelah kejadian itu. Ia menderita radang usus.
Rang merasa nggak habis pikir. Yu Ri yang meninggalkan permadi mati di depan pintu depannya? Minuman Yu Ri sudah datang. Ia meminumnya dan heran. Ia pergi sampai sana? Ia mengaku nggak ingat. Rang tersenyum. Padahal Yu Ri kan bukan kucing.
Yu Ri menanyakan apa Rang nggak bisa menemukan barangnya? Rang meletakkan gelasnya dan mengambil kacamatanya. Yu Ri kaget. Ia mengambil kacamata itu. Itu adalah alis harimau? Dan kalo ia memakainya maka ia bisa melihat kehidupan masa lampau orang lain?
Rang nggak menjawab dan malah melamun. Yu Ri nggak ngerti kenapa Rang terlihat sangat sedih? Rang memberitahu kalo ia nggak sedih tapi marah. Yu Ri bertanya kenapa? Rang memberitahu kalo ia marah karena ia masih punya emisi sebagai manusia. Mungkin karena ia blasteran.
Yu Ri ingat kalo Rang pernah memberitahunya kalo ibunya adalah manusia. Rang langsung berhenti minum. Yu Ri menanyakan apa ibunya memeluk dan menggendongnya di punggungnya? Menancapkan ayam dan memberikannya bagian yang enak?
Rang marah dan meletakkan gelasnya agak keras. Ia menyindir kalo Yu Ri membuat alkohol terasa nggak enak. Yu Ri mengaku penasaran gimana rasanya dicintai.
"Sarang?"
Rang lalu teringat masa kecilnya. Ia berjalan bersama ibunya di hutan. Rasanya menakutkan. Ibunya berhenti dan memintanya untuk menunggu sebentar di sana. Rang nggak mau dan memberitahu kalo dia takut.
Ibu menjanjikan akan segera kembali setelah mengambil hazelnut. Rang bilang ke ibu kalo dia pingin ikut. Ibu marah karena Rang menyulitkannya. Ia menekankan kalo dia nggak bisa hidup gegara Rang. Apa sebaiknya mereka mati aja?
Rang terdiam. Rasanya pingin nangis.
Beberapa saat kemudian Rang sudah seorang diri di sana. Ih itu di belakangnya sumur apa ya? Burung terbang. Ia ketakutan dengar suaranya. Seseorang datang. Rang pikir itu ibunya. Ia bangkit dan memanggilnya. Itu bukan ibunya. Sosok yang mengerikan melihatnya dan berlari ke arahnya.
Rang memberitahu Yu Ri kalo cinta bisa membuatnya mati. Orang yang lebih mencintai adalah mangsa. Yu Ri mengaku nggak menginginkannya dan lebih suka menjadi predator. Rang melihat Yu Ri dan menanyakan apa itu Shin Ju?
Yu Ri langsung menatap Rang. Rang menanyakan apa yang Shin Ju lakukan untuk mempengaruhinya? Ia mengaku terkejut dengar Yu Ri membicarakan tentang cinta. Yu Ri mengatakan kalo dia nggak akan terpengaruh. Nggak peduli apa yang terjadi, musuhnya Rang akan selalu menjadi musuhnya.
Rang tersenyum dan nyuruh Yu Ri untuk pergi karena ia ingin sendiri. Yu Ri nggak bilang apa-apa lagi dan pergi.
Shin Ju sedang menulis sesuatu. Ki, Koo, Yu Shin, Ri, Ju. Ia lalu meletakkan pulprnnya. 99 poin. Ia tersenyum karena Yeon dan Ji Ah hanya mendapat 25 poin. Ia lalu meraih kalungnya dan menggenggamnya. Ia ngajak ngomong anjing dari Yu Ri dan memberitahu kalo menurut hukum probabilitas ilmiah pasti ada sesuatu.
Ia melepas kacamatanya dan melanjutkan meski Yu Ri berasal dari negara lain yang nggak kenal kontusianisme, tap dia mencium pipinya saat pertemuan pertama mereka dan ... . Duh Shin Ju merasa malu ingat hari itu.
Anjing itu mengatakan sesuatu. Kenapa ia harus dikebiri? Ia mengaku bergairah dan menyuruh anjing itu untuk menjaga mulutnya. Anjing itu lalu memalingkan wajahnya.
Shin Ju menekankan kalo ibunya anjing itu, (Yu Ri maksudnya) pura-pura nggaj menyukainya tapi Yu Ri menghabiskan sup ayamnya. Dia memang bicaranya kasar tapi bukan orang jahat.
Anjing itu juga pingin makan sup ayam. Shin Ju nggak.mau memberikannya karena anjing itu sudah memakan makanannya setengah jam yang lalu. Anjing itu lalu bangkit dan pergi dari tempatnya.
Ji Ah nggak bisa tidur. Ia merasa gelisah. Ternyata itu gegara Yeon terus berdiri di pintu dan melihatnya. Ji Ah bangun dan menanyakan berapa lama Yeon akan berdiri di sana?
"Sepanjang malam!"
Ji Ah nggak nyangka. Yeon meminta Ji Ah agar nggak mempedulikannya. Ji Ah kesal. Gimana dia bisa nggak peduli sedangkan Yeon terus berdiri di sana dan menatapnya.
Yeon menawarkan akan menatapnya dari luar. Ia membuka pintu dan keluar lalu menatap Ji Ah seperti sedang mengintip. Ji Ah memprotes kalo itu horor. Yeon kesal jadinya. Ji Ah nggak suka gini nggak suka gitu terus gimana dia bisa melindunginya?
Ji Ah menyuruh Yeon untuk tidur di sofa. Yeon nggak mau karena itu di luar radius pemantauan. Ji Ah lalu menyuruhnya untuk tidur dengannya.
Yeon langsung mendekat dan tiduran di sebelah Ji Ah. Ji Ah memperjelas kalo maksudnya di kamar yang sama bukannya di ranjang. Yeon mengingatkan kalo dia modern dan butuh ranjang untuk tidur. Dia malah nyuruh Ji Ah untuk tidur di lantai kalo dia takut.
Ji Ah kembali tidur dan mengaku nggak takut. Ia menekankan matanya san mencoba untuk tidur. Yeon kembali menatapnya. Ji Ah menanyakan apa Yeon nggak akan tidur?
Yeon mengaku nggak bisa tidur. Ji Ah kembali membuka matanya dan menatap Yeon. Ia lalu memberitahu kalo duku ayahnya mengajarinya kalo nggak bisa tidur, bayangkan sesuatu yang menyenangkan.
"Kayak es krim cokelat mint?"
Ji Ah tersenyum. Kalo dia suka aroma nasi yang dimasak. Kalo Yeon suara pensil yang dirundingkan. Kalo Ji Ah sepatu olahraga baru. Yeon memejamkan matanya dan melanjutkan. Musim baseball profesional. Ji Ah juga memejamkan matanya. Satu set lengkap sastra dunia. Telapak kaki anak anjing. Gimbab buatan ayah. Meski nggak ada lagi yang menulisnya. Surat.
Ji Ah nggak bilang lagi. Yeon mengingatkan kalo sudah gilirannya Ji Ah. Sudah tidur? Ji Ah yang separuh tidur bilang payung merah. Yeon merubah posisinya dan menghadap Ji Ah.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊