Sinopsis Nibiiro no Hako no Naka de episode 3 part 2

Anysti
0
All content from TV Asahi







Ringkas drama sebelumnya 


Warning: 18+

Jadilah pembaca yang bijak 


Aki akhirnya bisa menemukan Miwa. Miwa sendiri heran Aki bisa menemukannya. Aki ngasih tahu kalo saat di telpon tadi ia mendengar suara kereta.

Miwa langsung menghampirinya dan memeluknya. Ia berterima kasih karena Aki sudah datang.

Ritsu berjalan meninggalkan mereka.

Aki melepaskan pelukannya dan menatap Miwa dalam. Ia ingin bicara dengan Miwa.

Langkah Ritsu seketika berhenti.

Aki ngajak Miwa untuk putus. Kalo mereka melanjutkan hubungan itu, ia hanya akan menyakitinya.

Miwa kembali nangis. Aki menunduk meminta maaf padanya.

Miwa berpikir kalo Aki nggak bisa melupakan wanita itu. Ia menyatakan kalo ia nggak ingin putus. Ia nggak ingin melepaskan Aki dan melihatnya pergi.

Ritsu berbalik dan menatap Aki dengan tatapan penuh benci.

Miwa menyatakan kalo ia akan melakukan apapun. Ia memohon agar Aki jangan bilang pingin putus.

Aki lalu memeluknya. Ia mengaku ngerti perasaan Miwa.

Ritsu menatap mereka sinis. B*doh! Ia lalu berjalan pergi.



Sampai rumah Aki merobek gambarnya Ayame dan membuang CD itu juga. Dia lalu menulis surat. Eh, ternyata dia nggak tahu nama Ayame. Ia hanya nulis; buat kakak pemain biola.

Ritsu mendengarkan suara dari kamar Aki sambil makan. Dia nggak habis pikir, gimana Aki bisa nggak tahu namanya?


Seseorang mengambil CD itu dari tempat sampah.

Ayame mendengarkan lagu yang biasa Aki dengarkan sambil meminum teh. Ia nggak berencana buat ketemu lagi sama Tanpopo-kun.

Oh, ternyata Ayame yang mengambil gambar dan CD itu dari tempat sampah.

"Kalo dia datang..."



Aki mau mengirimkan surat buat Ayame dengan memasukkannya ke kotak surat tapi nggak tahu nomor apartemen Ayame.

Ritsu tahu-tahu datang dan menyindir kalo dia menyembunyikan surat cinta dari Miwa. Dia lalu ngasih tahu kalo dia di kamar 505.

Aki bilang ke Ritsu kalo dia akan bicara dan menolaknya dengan benar biar Miwa bisa selalu tersenyum.

Aki memasukkan suratnya lalu pergi.

Ritsu mengambil surat itu kembali. Menurutnya Aki nggak perlu melakukannya.


Miwa sedang menata rambutnya. Ibu manggil dan menyuruh ya makan. Miwa mengiyakan tapi nggak juga datang.

Ibu datang ke kamarnya dan menasehati kalo lebih baik dia makan daripada melakukan itu.

Miwa memberitahu ibu kalo dia nggak bisa kehilangan seseorang ini.


Pagi ini Miwa sudah kembali seperti biasa. Dia keluar rumah berbarengan sama Aki, menatapnya dan memberinya kue.

Aki menerimanya lalu jalan duluan. Kayak nggak ada bahagia-bahagianya sama sekali.

Miwa aja sampai mengatakannya kalo pagi ini Aki sangat pendiam. Ia menanyakan apa dia nggak berniat nemuin Aki?

Aki merasa kalo hari ini Miwa nampak beda. Miwa merasa senang karena Aki menyadarinya. Aki mengiyakan.





Miwa lalu menceritakannya ke Aoi sesampainya di sekolah kalo Aki akhirnya melihatnya. Padahal biasanya nggak pernah memperhatikannya.

Aoi mengiyakan. Dia senang bisa melihatnya bahagia. Miwa tersenyum dan berterima kasih pada Aoi karena selalu membantunya. Ia senang karena mereka menemui wanita berumur itu.

Aoi mengiyakan. Gimana pun juga mereka adalah teman.

Ritsu diam-diam mengawasi mereka dari atas. Ia lalu membuka surat Aki untuk Ayame.

Buat kakak pemain biola...
Maafkan aku karena sudah menulis surat seperti ini. Kamu selalu memanggilnya Tanpopo-kun. Aku tahu kamu telah kembali ke apartemen ini. Aku sangat terkejut. Aku ingin memberitahunya sesuatu. Aku menunggumu di atap hari Sabtu jam 5 sore.
Dari Tsujichi Motoaki.

Ayame mengambil surat dari kotak suratnya. Ternyata suratnya Ki masih di sana. Nggak tahu itu surat yang sebenarnya atau Ritsu sudah menggantinya.


Di dalam kamar Ritsu menandai kalender di ponselnya kalo hari ini surat si tikus cokelat telah dikirim.



Miwa jalan sama Aki sambil bawa payung. Harusnya hari ini hujan.

Aki mengingatkan kalo biasanya Miwa senang kalo nggak hujan. Miwa mengaku penasaran apa hari Sabtu nanti akan hujan? Ia bertanya apa Aki ingat hari apa itu?

Aki nggak menjawab. Miwa memberitahu kalo itu adalah hari jadi satu bulan mereka, tanggal di mana mereka pertama kali pacaran.

Aki ternyata nggak ingat.

Miwa mengajaknya untuk kencan karena hari itu sangat spesial. Dia ngajak Aki untuk keluar kota.

Lah, Aki malah melamun. Ia kan ada janji sama Ayame. Harusnya hari Sabtu hujan? Karena hari itu hari spesial dia ngajak Miwa untuk melakukannya pada hari Minggunya. Hari itu cerah. Jadi mereka bisa pergi ke Amusement Park atau yang lainnya.

Miwa langsung setuju. Tapi seingatnya Aki kan takut sama roller blaster. Aki merasa nggak masalah karena Miwa kan menyukainya. Dan kalo mereka pergi bersama itu pasti akan menyenangkan.

Miwa berterima kasih. Ia ngajak Aki untuk melakukannya di hari Minggu.

Mereka lalu kembali berjalan. Aki tiba-tiba merebut payung uang Miwa pegang dan menggantinya dengan tangannya. Miwa tersenyum dan kembali berjalan.

Sabtu jam 5 sore





Hari sedang hujan. Aki sedang menunggu Ayame sedangkan Miwa sedang memilih baju yang akan ia pakai besok.

Ritsu datang ke rumah Miwa dan bilang mau menunjukkan sesuatu. Dia meminta Miwa untuk ikut dengannya.

Ayame akhirnya datang. Aki mau menghampirinya tapi Ayame melarang. Ia beralasan nggak baik kalo mereka dilihat orang. Ia menanyakan apa yang ingin Tanpopo-kun bicarakan dengannya?

Ritsu mengajak Miwa ke ruang pertemuan. Dia nyuruh Miwa untuk melihat sendiri.

Aki mengejar Ayame dan memeluknya dari belakang. Ayame yang patah hati langsung pergi tapi malah tersandung dan jatuh.



Miwa nangis dan menatap. Kenapa?

Ritsu mendekat dan mematuhinya, membiarkan dirinya sendiri kehujanan.

"Gimana kalo kamu di diriku aja? Jadi orang terpentingku"

Miwa hanya bisa nangis.

Ritsu membuang payungnya lalu mencium Miwa.

Ringkas drama selanjutnya 

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)