All content from TV Asahi
Ringkas drama sebelumnya
Warning: 18+
Jadilah pembaca yang bijak
Miwa berhasil mencegah Ritsu bunuh diri dan mengakhiri penyelamatannya dengan ciuman. Ia lalu ngajak Ritsu pergi dari sana.
Satoru membantah kalo dia suka sama Ritsu.
Aoi memintanya untuk berhenti akting.
Satoru akhirnya mengakuinya. Pertamanya cuman cinta pada pandangan pertama, pun setelah dia tahu kalo Ritsu masih kecil, perasaannya nggak berubah.
Aoi terdiam mendengarkan cerita Satoru.
Satoru nangis. Dia nggak ngerti ...
Ayame menyusul Aki. Aki mundur seperti waspada.
Satoru melanjutkan kalo sama halnya yang Aoi lakukan, ia juga menceritakan ke orang lain kalo dia jatuh cinta sama Ritsu. Dia sebenarnya pingin jatuh cinta sama Aoi tapi ...
Aoi menanyakan Satoru mendengar tentang ia dan Ritsu dan merasa cemburu?
Ayame menunjukkan beberapa foto ciuman Ritsu dengannya dan yang lain. Ia mengancam akan mempublikasikan foto-foto itu secara online atas nama Aki.
Aki menanyakan kenapa Ayame mau melakukannya? Apa motifnya?
Ayame menyalahkan Aki. Ia mendekat dan berbisik, pingin Aki memeluknya. Sabtu depan dia menunggu Aki di ruang pertemuan.
Dan dengan senyum puas Ayame meninggalkan Aki.
Miwa mengumpulkan Aki, Satoru dan Aoi. Satoru menanyakan apa yang mau Miwa katakan?
Miwa mau memberitahu kalo... . Eh, Aki potong rambut?
Aoi tersenyum. Miwa bisa tahu cuman dengan melihat aja?
Miwa tersenyum. Ritsu datang. Dan karena semuanya sudah datang ia ngajak mereka untuk mulai.
Miwa mengeluarkan kembang api yang dari tadi ia sembunyikan. Ia mengingatkan kalo dulu mereka sering melakukannya.
Aoi protes. Biasakan kan musim panas. Ia mengingatkan kalo sekarang lagi musim dingin.
Miwa merasa nggak masalah. Lagian itu sangat menyenangkan.
Ritsu menghampiri Aoi dan memberikan jaketnya untuk Aoi pakai.
Aki merasa gugup dan mengambilnya. Ia mengingatkan kalo hari itu Ritsu mengundangnya dan ia menurutnya. Karena itulah, apapun yang terjadi ia akan bertanggung jawab buat itu. Jadi nggak ada alasan buat Ritsu minta maaf atau merasa bersalah.
Ritsu menatap Aki sambil menyebut namanya.
Aki tersenyum dan melanjutkan kalo sekarang dia ngerti kalo lahir dan memiliki kehidupan adalah suatu keajaiban tersendiri. Nggak peduli gimana Ritsu dilahirkan atau orang tua kayak apa yang ia miliki, itu keajaiban.
Ritsu memberitahu kalo potongan rambut Aoi sangat cocok untuknya.
Aoi tersipu malu.
Satoru mengajak semuanya untuk mulai. Dia lalu membantu Miwa menyiapkan kembang api.
Aki mengambil ember dan mau mengambil air.
Hari sudah berubah malam. Ritsu tahu-tahu sudah menyalakan kembang apinya duluan.
Satoru memprotesnya. Harusnya Ritsu melakukannya di sana. Milik Aki juga sudah nyala. Ia menyentuhkannya ke milik Miwa.
Aki nggak ngerti kenapa Aki belum menyalakan miliknya? Ia juga merasa kalo dia belum bicara sama Miwa.
Miwa memberitahu Aoi kalo dia pingin nyerah sama Aki tapi nggak tahu kenapa ia nggak bisa melakukannya. Rasanya menyakitkan.
Aoi menyalakan kembang apinya yang selanjutnya dan menunjukkan klo Miwa kayak kembang api itu. Terus bergerak maju kayak orang b*doh. Dan dia juga akan terus berjalan menuju Aki sampai ia merasa lelah.
Miwa tersenyum. Itu pujian apa apa?
Aoi mengangguk. Ia pikir Miwa luar biasa. Biasanya ketika ia menemui jalan buntu maka ia akan melarikan diri. Tapi Miwa beda. Dia jujur sama perasaannya meski dia akan terluka. Dan itulah bagian dari Miwa yang membuatnya iri.
Miwa tersenyum mendengarkan.
Satoru dan Aoi sudah selesai menyiapkan kembang api mereka. Mereka lalu menyalakannya. Satoru tiba-tiba teriak dan bilang kalo dia memulai Ritsu. Ia selalu menyukainya. Ia menanyakan pendapat Ritsu. Ia adalah pria yang cukup bahaya di luar tapi Satoru jauh lebih bahaya buat menghindari semua itu.
Ritsu tersenyum lalu menghampiri Satoru. Ia menarik kerah bajunya dan menciumnya. Menurutnya Satoru sama sekali nggak buruk. Ialah yang lebih bahaya karena melakukan semua hal itu di malam hari.
Satoru nangis. Dia protes karena Ritsu mencoba untuk membuatnya kesal.
Ritsu hanya tersenyum lalu kembali ke tempatnya.
Aki seperti merasa sedih.
Miwa buru-buru membuka pintu. Ada Ritsu di depan. Dia mau berangkat bareng Miwa hari ini.
Miwa tersenyum dan mengiyakan.
Ritsu berterima kasih pada Miwa untuk yang kemarin. Miwa merasa nggak masalah.
Ritsu melanjutkan kalo dia mengobrol sama ibunya setelah itu.
Ritsu mengatakan pada mama kalo dia ingin selalu dicintai olehnya. Ia ingin selalu dicintai sama orang yang ia cintai. Tapi kalo ia sendirian maka semuanya akan sia-sia. Ia mengaku tertekan atas segalanya. Dan untuk sekarang Ia mengaku sangat mencintai mama karena telah melahirkannya dan Riri. Mamalah ibunya satu-satunya.
Mama nggak berbalik dan juga nggak bilang apa-apa.
Paginya saat Ritsu mau berangkat sekolah, mama tiba-tiba manggil dan ngasih bekal.
Ritsu menerimanya dan berterima kasih.
Miwa tersenyum mendengarkan cerita Ritsu. Ritsu memberitahu kalo mereka akan move on sekarang.
Miwa tersenyum. Dia juga punya sesuatu yang mau ia sampaikan Ke Ritsu.
Miwa sedang belajar di perpustakaan. Di luar Aki sedang memperhatikannya.
Ritsu tiba-tiba mendatangi Miwa dan ikut belajar bersamanya. Mereka nampak sangat dekat. Tapi saat Miwa melihat Aki, Aki malah pergi.
Pulang sekolah Aki mau mengambil surat di dalam kotak suratnya. Tiba-tiba foto yang Ayame tunjukkan tempo hari jatuh berserakan. Aki buru-buru memungutnya.
Ritsu yang kebetulan lewat mengambil yang tersisa. Ia nggak terkejut. Ia bertanya apa orang itu melakukan sesuatu sama Aki?
Aki bingung mau jawabnya.
Ia berdoa di depan foto ibunya. Akhirnya ia ngerti kalo ia memandang Ayame sebagai seorang ibu.
Ayah pulang. Seperti biasa Aki menyapanya. Ayah memberikan paket buat Aki. Ia meledek kalo itu sepertinya dari seorang gadis.
Aki hanya diam. Ia membuka kotak itu dan isinya adalah CD dari Ayame yang sudah ia buang dulu. Aki yang terkejut seketika menjatuhkannya.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊