Ringkas drama sebelumnya
Dia bilang ke mereka kalo Gun akan menceritakan lebih detilnya. Dia minta mereka buat nggak kemana-mana dan nunggu.
Sekretarisnya Jessika mengawasi Kwang Duk dari kejauhan.
Gun sendiri lagi sama Jessika.
Jessika menyuguhkan teh kamomil pada Gun biar pikiran sama tubuh Gun bisa tenang.
Gun nyuruh Jessika buat meminumnya sendiri. Kayaknya Jessika lebih membutuhkannya ketimbang dirinya.
Jessika meletakkan cangkirnya dan menanyakan berapa banyak Dynamic membayar Gun?
Gun gedeg dengarnya. Jessika menekankan kalo ada banyak hal yang berubah tapi beberapa hal enggak. Uang artinya kekuasaan dan kebenaran tercipta dengan kekuasaan. Ia melarang Gun buat terlibat dalam pertarungan itu.
Gun menatap Jessika tajam. Jadi demi uang dan kekuasaan Jessika membunuh mereka semua?
Jessika mengaku nggak melakukannya. Dia bahkan nggak nonton berita. Katanya itu membuatnya nangis.
Gun mengaku tahu kalo Jessika membunuh Michael, wakil Presdir.
Jessika kayak syok dengarnya. Tapi dia nampak tetap tenang.
Gun melanjutkan, reporter Harian pyeonghwa, Jo Bu Yeong.
Suara Jessika bergetar mengatakan kalo Gun perlu perawatan. Gun nggak terlilit rasa sakit tapi memegang rasa sakit itu.
Gun menghela nafas. Dia duduk di hadapan jessika. Ia menatap Jessika lagi dan menanyakan kalo Jessika tahu dia harus cerdas buat punya akal sehat?
Jessika menatap Gun iba.
Gun melanjutkan kalimatnya kalo Jessika bebar-benar b*doh. Ia memberitahu kalo mereka berurusan dengan orang yang salah. Ia meminta Jessika buat waspada karena ia akan menyesap tiap tetes darah mereka.
Jessika memotong dan menanyakan apa yang bisa ia bantu? Ia mengaku kasihan pada Gun.
Gun nampak geram. Dia nyuruh Jessika buat menghidupkan kembali Hoonnya.
Jessika diam.
Gun bangkit dan pergi. Ia berpapasan dengan sekretaris Jessika.
Sekretarisnya Jessika melapor kalo mobil sudah siap dan Jessika bisa keluar lewat pintu belakang.
Jessika menanyakan apa yang terjadi dengan reporter Jo? Sekretaris memberitahu kalo wartawan itu sedang menginvestigasi kasus dan melewati batas. Kalo mereka biarkan maka...
Jessika marah. Dia dibunuh tanpa ijinnya? Apa nggak tahu kalo mereka lagi ada di ujung tanduk?
Sekretaris menenangkan kalo itu nggak akan terjadi.
Jessika minta agar mobilnya dibawa di depan. Sejretaris mengingatkan kalo Jessika akan diganggu sama wartawan nanti.
Jessika nggak peduli. Akan lebih mencurigakan lagi kalo menghindar. Dia akan percaya diri.
Gun menjawab pertanyaan wartawan dengan sangat berani. Dia bahkan membenarkan kalo John & Mark ada di balik jatuhnya pesawat B357. Wartawan menanyakan bukti yang mendasari klaim Gun.
Gun memberitahu kalo ada file video. Video itu ada pada BIN. Wartawan gempar.
Jessika tahu-tahu datang dan minta para wartawan buat mengecek kebenarannya pada BIN. Ini bukan pertama kalinya perusahaan mendengarkan tuduhan itu. Tapi nggak ada satupun yang terbukti benar.
Sekretaris Jessika minta para wartawan buat memberi jalan.
Jessika menambahkan kalo ia minta para wartawan buat nggak menulis cerita kritis kalo Gun terbukti salah. Ia menoleh menatap Gun dan mengingatkan kalo dia kehilangan keluarga dalam kecelakaan itu. Ia mengaku paham pada perasaannya.
Para wartawan masih nggak puas dan mengikuti Jessika. Gun sendiri hanya bisa melihatnya saja.
Di BIN malah lagi kacau. Banyak panggilan yang masuk gara-gara pernyataan dari Gun.
Hae Ri kena marah oleh Kepala Min. Dia mengingatkan perintahnya buat menutup mulutnya Gun. Apa yang akan Hae Ri lakukan saat Gun membuka mulut di depan para reporter?
Hae Ri mengingatkan kalo apa yang dikatakannya nggak sepenuhnya salah. Ia berpikir kalo mereka harus mulai menyelidiki ...
Kepala Min nggak habis pikir. Kenapa Hae Ri jadi berani di Maroko?
Ponsel kepala Min bunyi. Dari direktur. Dia dapat perintah dan hanya bisa mengiyakan.
Kepala Min diminta menghadapi para wartawan dan dia nyalahin Hae Ri. Bilang kalo itu gara-gara Hae Ri. Dia mau ngirim Hae Ri ke grup pemberontak Timur Tengah. Kalo nggak mau tertembak bawa surat pengunduran diri.
Hae Ri nggak menjawab. Kepala Min nyuruh dia buat pergi.
Hae Ri nurut.
Di luar ada Hwa Suk yang ternyata mendengarkan semuanya. Dia khawatir sama Hae Ri yang nyaris kena pecat. Ia menanyakan rencana Hae Ri selanjutnya.
Hae Ri masih nggak gentar. Menurutnya polisi akan terlibat kalo itu masuk berita. Dan sebelum itu mereka harus bergerak lebih dulu.
Hae Ri berjalan ninggalin Hwa Suk. Hwa Suk menyusulnya. Hae Ri mau kemana? Dia bisa mati gara-gara Hae Ri.
Kepala Gang melihat foto-foto kematian Michael. Ada yang aneh. Dulu dia pernah makan bareng Michael di Portugal.
Michael mentraktirnya dan dia menulis tandatangan pakai tangan kiri. Tapi di foto itu Michael pegang senjata di tangan kanan.
Hae Ri dan Hwa Suk masuk.
Kepala Gang menanyakan ada apa mereka kesana?
Hae Ri menanyakan apa kepala Gang sudah melihat foto yang ia kirim?
Kepala Gang ngambil minumannya di laci.
Hae Ri merasa kalo kematian Michael berhubungan sama jatuhnya pesawat.
Kepala Gang menatap Hae Ri. Lalu?
Hae Ri mendekat dan menanyakan sampai kapan Kepala Gang membiarkan kepala Min merintah dia? Dia nyuruh Kepala Gang buat menggunakan bantuan mereka aja.
Kepala Gang meminum minumannya sampai habis. Orang yang nggak kompeten, berisik dan nggak punya kuasa. Apa yang bisa mereka lakukan?
Hwa Suk malah merasa kalo Kepala Gang lagi menyindirnya.
Hae Ri mengingatkan kalo Kepala Gang bilang ada yang aneh dengan bunuh dirinya Michael.
Kepala Gang mengaku cuman penasaran dengan kematian temannya aja. Dia nyuruh Hae Ri buat pergi.
Hae Ri nggak mau. Dia mendekat dan bilang kalo mereka berhasil memecahkannya maka mereka akan dipromosikan dua pangkat.
Kepala Gang cuman tertawa. Promosi? Dia nyuruh Hae Ri buat nyerah aja. Ia memberitahu kalo itu bukan kasus yang bisa dipecahkan sama orang biasa kayak dia.
Hae Ri nggak mau nyerah. Dia merengek minta bantuannya kepala Gang.
Hwa Suk sampai narik-narik dia biar mau pergi.
Dasar Hae Ri. Dia malah teriak-teriak ke kepala Gang. Sejak kapan dia jadi pengecut?
Kepala Gang nggak terima dibilang pengecut.
Hae Ri melanjutkan kalo Kepala Gang nggak kayak kepala Gang. Dia mengaku sangat kecewa.
Hwa Suk nutup mulutnya Hae Ri dan menarik dia keluar dari sana.
Kepala Gang melihat foto itu lagi setelah Hae Ri nggak ada.
Dia ngambil ponselnya, ponsel yang nggak biasanya dia pakai. Ia melaporkan kalo Michael dibunuh. Seorang kidal nggak pernah memakai tangan kanannya saat bunuh diri. Ia meminta orang di seberang buat meriksa jadwalnya Michael di Portugal.
Kwang Duk makan bareng Gun. Dia ngasih tahu Gun kalo besok presiden ngundang mereka ke Cheong Wa Dae.
Gun yang lagi mainan ponsel langsung tertarik. Jam berapa?
Kwang Duk ngasih tahu kalo nggak semuanya diundang. Cuman perwakilan aja yang pergi. Kalo aja Kwang Duk tahu kalo akan gini maka dia akan merekomendasikan Gun.
Gun masih meriksa ponselnya. Ngecek berita mereka. Belum ada. Kwang Duk aja sampai heran. Tadi para wartawan itu semangat banget kayaknya.
Gun juga nggak ngerti sama apa yang terjadi. Kwang Duk bertanya apa mungkin wanita itu sudah mengendalikan semuanya?
Gun nggak bisa menjawabnya dengan pasti.
Seseorang yang dikasih nama b*r*ngsek nelpon Hae Ri mulu. Hae Ri lemes dan nggak ada tenaga buat jawab.
Hwa Suk bertanya apa itu Gun? Mereka bisa apa? Ia menyarankan kalo harusnya Hae Ri jujur aja.
Gun kecewa telponnya nggak diangkat sama Hae Ri.
Gun sudah nelpon Hae Ri sebanyak 6 kali.
Hae Ri nanyain temannya Hwa Suk di bagian inspeksi yang namanya Se Hun. Hwa Duk membantah kalo itu nggak bisa disebut teman.
Hae Ri mau ngambil file videonya.
Hwa Suk nggak ngerti gimana caranya?
Ponselnya Hae Ri bunyi lagi. Kali ini dari adiknya. Dia mau minta uang buat ibu yang kehilangan uang gara-gara dibawa lari sama anggota simpanan. Sedangkan ketuanya adalah ibu.
Hae Ri bilang kalo dia nggak punya uang dan nyuruh adiknya buat bilang ke ibu untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Ia menutup telponnya lalu meletakkan ponselnya di meja. Frustasi banget, deh kayaknya.
Hwa Suk iba lihat Hae Ri. Hidupnya juga ternyata begitu berat. Ia menepuk punggung Hae Ri dan bertanya dia nggak papa?
Hae Ri mengangkat wajahnya.
Hwa Suk berusaha buat menghiburnya. Masih pingin dia nanyain Se Hun? Hae Ri nggak menjawab.
Hwa Suk ngajak orang yang namanya Se Hun buat minum dan membuatnya mabuk. Saat Se Hun pergi ke toilet Hwa Suk memanfaatkannya buat ngambil tanda pengenalnya.
Dia langsung memberikannya pada Hae Ri yang sudah menunggu.
Hae Ri langsung ke kantor BIN. Pakaiannya setba hitam dan sebisa mungkin ia berusaha biar nggak ada yang lihat.
Kepala Min melihatnya dan memanggilnya. Hae Ri menyimpan tanda pengenal Se Hun lalu berbalik menghadap Kepala Min.
Kepala Min curiga. Dia menanyakan kenapa Hae Ri ada di sana tengah malam?
Hae Ri beralasan kalo itu kan bukan sekolah malam. Kenapa juga dia butuh ijinnya Kepala Min.
Kepala Min merasa kalo harusnya Hae Ri nggak ada di sana.
Hae Ri mengatakan kalo dia mau nulis surat pengunduran dirinya. Puas? Kepala Min memberitahu kalo saat itu ia hanya emosi. Lagian kenapa Hae Ri b*doh banget nggak bisa merasakan situasi di sana? Ia menasehati kalo nggak ada gunanya bekerja keras. Hae Ri akan terluka kalo ikut campur. Ia dibayar buat diam. Jadi orang biasa lebih baik.
Hae Ri mengiyakan dan bilang akan mengingatnya.
Kepala Min mengatakan kalo dia nggak membenci Hae Ri. Dia malah kasihan. Ia lalu berbalik dan ninggalin Hae Ri.
Hae Ri kembali memakai hoodienya lalu lanjut jalan lagi.
Hae Ri bebas masuk ke ruang inspeksi menggunakan tanda pengenalnya Se Hun. Kamera langsung nyala saat Hae Ri masuk.
Dia nyari Flashdisk punya Hwa Suk. Ketemu. Tapi saat Hae Ri mau melihat videonya ternyata sudah nggak bisa. Ada virusnya.
Wung ternyata lagi ngawasin Hae Ri. Hae Ri menelponnya. Dia ngajak ketemu. Penting.
Wung mengatakan akan mengirimkan alamatnya ke Hae Ri. Ia lalu menutup telponnya.
Hae Ri lalu pergi dari sana.
Sebelum pergi Wung menghapus rekaman CCTV yang menampilkan Hae Ri.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊