Ringkas drama sebelumnya
Para keluarga korban akan bertemu dengan presiden. Hae Ri nyuruh Gun buat membongkar apa yang barusan dia dengar di depan presiden.
Gun kesal dan melepas earphonenya. Dia malah khawatir kalo Hae Ri dipecat. Keluarga Hae Ri gimana entar?
Hae Ri seolah nggak takut. Dia mengingatkan kalo dia adalah putri kolonel Go Gang Chul, Kepala Divisi satu dan pahlawan marinir.
Gun menatap Hae Ri khawatir. Hae Ri minta Gun buat nggak melihatnya begitu dia juga kesal pada dirinya sendiri.
Para keluarga korban sampai di istana presiden. Mereka disambut dengan baik dan diantarkan menuju tempat pertemuan. Salah satunya ada O Sang Mi dan Kwang Duk.
Hae Ri dan Gun sampai di depan tapi nggak diijinkan masuk. Meski Gun juga adalah keluarga korban tapi namanya nggak ada di dalam daftar tamu.
Hae Ri memberitahu kalo dia anggota BIN dan minta diijinkan masuk. Mereka benar-benar harus ketemu presiden.
Penjaga tetap nggak mengijinkan mereka buat masuk. Gun marah-marah. Dia nggak terima, mereka diijinkan masuk sedangkan dia enggak. Mereka juga korban.
Gun memaksa buat masuk. Hae Ri menariknya dan membawanya pergi.
Di sisi lain sedang ada tur bus Cheong Wa Dae.
Hae Ri menanyakan apa Gun bisa melakukannya? Gun pesimis. Sekeras apapun usahanya, tetap nggak ada berita. Tapi ia pergi juga.
Gun mendekati seorang anak yang terpisah dari ibunya dan menggendongnya. Anak itu memegang tanda pengenal dan memakaikannya ke Gun. Berkat itu Gun bisa dengan bebas gabung sama rombongan.
Presiden sedang bersiap untuk pertemuan. Disana ada perdana menteri, direktur BIN, sekretaris Yun. Perdana menteri marah-marah seolah nggak suka dengan pertemuan itu.
Sang presiden malah meributkan warna dasinya. Hadeuh.
Gun memfoto anak tadi sama ibunya. Ia lalu minta ijin buat ke toilet. Seseorang mengantarkannya.
Gun melewati peta dan menghafalkannya.
Presiden datang ke tempat pertemuan. Dia menyalami para keluarga korban satu-persatu dan memeluk mereka. Para keluarga korban menangis.
Di dalam toilet Gun berusaha buat kabur. Dia mengunci pintu.
Nggak lama kemudian petugas berhasil membuka pintu toilet tapi Gun sudah nggak ada di sana.
Gun sendiri lagi ada di hutan dan bersiap buat ke gedung biru.
Posisinya tertangkap CCTV. Para petugas berniat menangkapnya. Gun memanjat gedung sementara para petugas ada di bawah.
Gun berhasil menerobos ke gedung biru. Petugas di dalam nemergokinya. Gun lari dan lompat ke tangga. Di bawah petugasnya malah makin banyak.
Kepala keamanan nyuruh anak buahnya buat menangkap Gun. Gun nggak mau dan pertarungan kembali terjadi.
Awalnya Gun bisa mengatasinya tapi nggak lagi saat jumlah petugas bertambah. Dia berhasil dilumpuhkan dan diborgol.
Perdana menteri melihatnya dan menanyakan ada apa?
Kepala keamanan memberitahu kalo ada penyusup.
Gun ngasih tahu kalo dia juga korban dan ingin berremu presiden. Perdana menteri minta Gun dilepaskan dan dibiarkan masuk.
Kepala keamanan menolak. Itu adalah keputusan mereka.
Perdana menteri marah. Para wartawan mengambil gambar.
Kepala keamanan terpaksa melepaskan Gun. Sekretaris perdana menteri mengantarkan Gun ke tempat pertemuan.
Kepala keamanan melapor ke atasannya kalo ada sedikit masalah.
Presiden sedang memberikan sambutan pada para keluarga korban. Sekretaris Yun yang baru diberitahu seseorang melaporkannya pada presiden.
Presiden memberitahu keluarga korban kalo ada tamu lain yang datang. Ternyata orang itu adalah Gun.
Keamanan di dalam sempat nggak mengijinkan Gun buat masuk tapi presiden meminta agar ia dibiarkan masuk.
Kwang Duk terkejut Gun bisa datang ke sana.
Presiden bangkit dan menyapa Gun. Ia nengucapkan selamat datang padanya.
Presiden khawatir melihat luka Gun. Apa penjaga melukainya?
Gun membantahnya.
Presiden lalu minta direktur BIN buat mengantar Gun ke kursinya.
Belum juga Gun bergerak dia sudah ngasih tahu kalo pesawatnya nggak rusak tapi diserang.
Wartawan mulai memotret.
Presiden menanyakan maksud Gun.
Gun memberitahu kalo co-pilot bekerja sama dengan teroris dan menjatuhkan pesawat. Para keluarga korban nangis lagi. Cuman Sang Mi yang enggak. Dia hanya menghela nafas panjang.
Presiden mengingatkan Gun kalo ada banyak reporter. Meski sedang berduka, Gun tetap harus bertanggung jawab penuh karena membuat pernyataan palsu.
Gun memberitahu kalo dia nggak membuat pernyataan palsu. Fail video yang memuat wajag pelaku teroris hilang di BIN.
Presiden langsung menanyakannya pada Direktur Ahn. Direktur BIN itu mau memberi penjelasan tapi dipotong sama Gun. Ia memperdengarkan rekaman pembicaraan Hae Ri dan Wung.
Rekamannya berakhir di kalimat perintah direktur. Para wartawan makin heboh. Mereka mendekat dan mengambil foto.
Direktur BIN menunduk malu. Para keluarga korban menangis histeris.
Gun menghampiri O Sang Mi dan menanyakan dimana suaminya? O Sang Mi bangkit dan pura-pura nggak tahu.
Gun melanjutkan kalo O Sang Mi meneken polis asuransi sebesar 5 miliar won atas kematiannya. Dan ia adalah ahli warisnya.
O Sang Mi terdiam. Para wartawan kembali mengambil gambar, keluarga korban histeris. O Sang Mi menjerit kalo kematian suaminya juga menyiksanya. Dadanya sakit dan akhirnya pingsan.
Se Hun menemui Wung dan memberitahu kalo dia nggak perlu menemui anggota dewan Lee karena Go Hae Ri baru aja mengisi penuh senjatanya dan menembakkannya.
Berita soal Gun yang bilang pesawat B357 jatuh akibat teroris sudah keluar dan disaksikan oleh Jessika. Dia marah dan nyuruh Sekretarisnya buat nelpon Shadow.
Sekretaris berpikir kalo Shadow sekarang pasti lagi sibuk.
Jessika nggak mau tahu dan nyuruh buat cepat nelpon.
Seseorang menerima telpon di ruangan gelap.
Edward juga sedang menonton berita Gun. Sekretarisnya menghampirinya dan memberinya segelas minuman. Ia berpendapat Edward telah memilih orang yang tepat.
Edward mengatakan kalo melobi itu bukan soal senjata tapi tentang manusia.
Di sebuah ruangan gelap seseorang juga lagi nonton berita itu melalui laptop. Orang itu nampak sangat frustasi dan dia ternyata adalah Kim Woo Gi.
Dia bangkit dan nutup jendela. Di laptopnya ada artikel co-pilot mungkin masih hidup.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊