Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 5

Anysti
0

All content from KBS2




Ringkas drama sebelumnya


Apakah Hujan Tampak Berbeda dari Hotel daripada Motel?




Penyusup itu mengeluarkan cutter. Dali seperti menyadarinya, makanya ia sempat menatap ke arah penyusup. Moohak lalu datang. Ia sidah menduga kalo Dali ada di sana. Padahal ia sudah mengantarnya ke hotel. Apa dia nggak punya uang? Padahal baru jual rumah. 


Dali membantah. Ia mengaku ada yang harus ia lakukan di sana. Moohak merasa kalo Dali bisa melakukannya juga di hotel. Ia malah bilang kalo Dali menggunakan biaya listrik untuk kepentingannya sendiri. Ia mau mengantar Dali kembali ke hotel. Dali sebenarnya sudah menolak tapi Moohak kekeuh dan membawa kopernya. 





Dalam perjalanan Moohak meminta nomor Dali. Ia juga minta Dali agar langsung menjawab saat ia menelpon. Dali menenangkan kalo ia nggak akan kabur. Ia nggak punya teman atau kerabat. Seingatnya dulu saat ayahnya masih hidup ia dikelilingi banyak teman dan kerabat. Tapi sekarang semuanya hilang. 


Moohak paham. Orang hanya ingin hubungan yang menguntungkan dan sekarang Dali sedang bangkrut. Ia lalu memberinya minuman pereda pengar. Karena itu mahal, ia nyuruh Dali untuk meminumnya sampai habis. 


Karena nggak mau Dali pergi lagi, Moohak mengantar Dali sampai masuk kamar. Setelah Moohak pergi, Dali teringat apa yang Sabong katakan kalo para karyawan sudah nggak memiliki gaji untuk bulan ini. Karena itulah ia batal menginap di hotel. 



Hujan turun setelah Dali meninggalkan hotel. Ia berteduh di halte. Setelahnya Dali pergi ke motel dan berniat untuk bermalam di sana. 


Di rumahnya, Moohak jadi ingat sama Dali saat melihat kalo di luar sedang hujan. Karena itulah ia nelpon Dali setelah memastikan kalo dia belum tidur. Ia nyuruh Dali untuk melihat keluar jendela. Di luar sedang hujan. Hotel itu punya pemandangan yang bagus saat malam. Dih Moohak ngomongnya makin kacau. Padahal cuman mau bilang selamat malam doang. 



Saat Dali sedang tidur, seseorang masuk ke kamarnya dan mengambil uangnya. Ia sendiri terbangun saat orang itu nggak sengaja menjatuhkan minuman pereda pengar dari Moohak. Ternyata orang itu adalah karyawan motel yang di depan. 


Dali berusaha untuk merebut uang itu kembali tapi pria itu malah menendangnya dan terakhir meninju wajahnya sampai hilang kesadaran. 




Paginya Won Tak mendengar kabar tentang galeri Cheongsong dari rekannya. Beberapa preman datang dan membuat keributan. Karena khawatir ia pun ke rumah Dali tapi tempatnya kosong. Ia lalu ditelpon sama polisi dan disinggung tentang Dali. Setelahnya ia ke rumah sakit dan melihat kondisi Dali penuh memar. Ia bahkan memarahi polisi yang menginterogasinya. 


Setelah membayar tagihan rumah sakit, Won Tak berniat untuk membawa Dali ke rumahnya. Ia menyesalkan sikap Dali yang nggak memberitahunya saat sedang mengalami kesulitan. Padahal saat ia marah ataupun senang, Dali dan ayahnya adalah orang pertama yang ia ingat. Dali hanya tersenyum sambil mengiyakan. 





Pagi-pagi Moohak ke ruangan Dali untuk menyapanya tapi orangnya nggak ada. Ia lalu ke kantor dan nggak sengaja dengar para karyawan mengkhawatirkan gaji mereka bulan ini. Ia bertepuk tangan dan memuji mereka yang realistis, nggak peduli dan nggak tahu malu. Padahal direktur mereka sampai menjual rumahnya. 


Byung Se bertanya-tanya apa galeri akan ditutup? Moohak membentaknya dan menyuruhnya untuk bertanya pada direkturnya. Ia lalu menanyakan keberadaan Dali tapi nggak ada yang tahu. 


Gong Joo sudah menelponnya tapi nomornya nggak aktif. Moohak menyuruhnya untuk terus nelpon sampai dijawab. 


Miri menunjuk ke luar. Yang lain ikut mendekat dan melihat Dali datang bersama seorang pria. Mungkin pacarnya. Moohak langsung mendekat. Sayang dia nggak bisa lihat siapa orangnya. 





Dali memimpin rapat menggunakan kacamata hitam. Sebelumnya ia meminta maaf karena datang terlambat. Soalnya jadwalnya bentrok. Dan karena rapatnya nggak terlalu penting ia pun hendak pergi. 


Moohak menahan dan menyampaikan kalo ia mau menjelaskan rencana bisnisnya. Dali mau menolak tapi saat Moohak mengungkit kalo ia akan menuruti Moohak saat nggak bisa mengembalikan uangnya dalam sepekan ia pun nggak bisa berkutik dan kembali duduk. 


Miri membagikan proposalnya. Dali kesulitan mau bacanya karena kacamata hitamnya. Setiap karyawan nggak diijinkan untuk lembur, nggak boleh mengisi daya ponsel di galeri, mematikan lampu saat nggak ada pengunjung dan memakai 2 kembar tisu toilet perhari. 


Semuanya lantas menertawakannya. Moohak beralih ke rencana selanjutnya untuk mengurangi jumlah staf dan mengubah yang tersisa menjadi karyawan kontrak. Semuanya lantas nggak setuju. Apalagi Sabong. Moohak bahkan salah menggunakan istilah. 


Rapat akhirnya dibubarkan setelah Dali menyampaikan ke Moohak kalo ia akan mengkajinya dahulu sebelum nantinya mengambil keputusan. 





Di ruangannya Dali membuka kacamatanya dan meriksa luka di bahunya. Moohak masuk tanpa mengetuk pintu dan membuatnya terkejut. Moohak merasa nggak enak dan berbalik. 


Jadi maksud kedatangannya adalah untuk menyampaikan kalo ia sangat sibuk dan nggak bisa bolak-balik antara restoran Gamjatang dan galeri. Jadi ia ingin seseorang melaporkan situasi galeri padanya setiap harinya. 


Dali mengiyakan. Moohak masih belum mau pergi dan menyinggung ponsel Dali yang nggak bisa dihubungi. Dali mengaku kalo ponselnya rusak. Lah Moohak nggak percaya. Secara semalam nggak papa. Dali memberitahu kalo rusaknya baru tadi pagi. Moohak menyinggung kacamata Dali yang aneh dan nggak mau melepasnya. Dali bilang kalo itu urusan pribadi. 


Moohak lalu beralih ke tempat tinggal. Nggak mungkin Dali terus tinggal di hotel. Dali mengaku sudah dapat tempat tinggal. Moohak berusaha untuk nanya dimana dia tinggal. Rumah temannya. Laki-laki apa perempuan? Dali nggak mau bilang karena itu urusan pribadinya. 



Akhirnya Moohak meninggalkan ruangan Dali. Miri merasa Moohak seperti sedang punya seseorang yang dia suka dan sekarang sedang dekat dengan pria lain. Moohak membantahnya. Miri mau ngasih tahu sebuah kemungkinan satu banding sejuta tapi nggak juga mengatakannya. 



Chak Hee diminta untuk melakukan pengiriman di galeri Cheongsong. Lah dia malah melamunkan saat melihat Moohak bersama Dali di hotel saat ia kencan buta. Ia lalu nelpon Moohak dan minta ketemu. Sebenarnya Moohak sudah bilang sibuk tapi saat ia bilang galeri Cheongsong, Moohak langsung datang. 




Moohak datang karena berpikir kalo ada yang mau Chak Hee katakan terkait galeri Cheongsong. Lah nggak tahunya dia malah menanyakan hubungan Moohak dengan Dali setelah melihat keduanya di hotel sebelumnya. Moohak malah jadi heran. Kalo Chak Hee melihatnya kenapa nggak menyapanya?


Chak Hee memperingatkan kalo ia bisa tahu seseorang suka sama orang lain apa enggak. Makanya ia suka memberi saran kencan. Dih, Moohak malah nyuruh Chak Hee buat kerja di biro jodoh alih-alih di galeri. 


Selanjutnya Chak Hee menyampaikan kalo ia menyukai Moohak meski Moohak banyak kekurangan. Ia juga akan ngasih tahu ayahnya tentang itu. 




Dali masih berusaha untuk mencari sponsor makanya dia nelpon beberapa kenalannya tapi nggak membuahkan hasil. Dan saat ia mau pergi nggak tahu kenapa ia melihat Ki Dong seperti melihat penjahat. Ia langsung terjatuh dan berteriak ketakutan. Saat nolongin Dali itulah Ki Dong melihat memar di tangannya. 


Sabong datang dan menyinggung tentang penyusup yang masuk ke ruang arsip sebelumnya. Kamera CCTV nya juga sudah usah dan saatnya diganti. Dali mengiyakan. Ia akan membeli yang baru. 




Semua karyawan berkumpul di ruangan Dali. Dali memberitahu mereka kalo ia nggak bisa membayar gaji mereka tepat waktu. Byung Se yang pertama menyatakan keberatannya. Ia punya banyak kebutuhan bulan ini. Sabong juga harus membiayai perawatan ibunya. 


Gong Joo menunjuk pakaian, tas, kacamata dan sepatu Dali yang harusnya cukup untuk membayar gaji mereka selama 3 bulan tapi Dali malah menggunakannya untuk diri sendiri. Dali memberitahu kalo ia sudah miliki tas itu selama setahun. Gong Joo lalu menyinggung sepatu Dali yang keliatan musim ini dan hanya ada 3 pasang di Korea. Merasa kecewa, keempatnya lalu pergi meninggalkan Dali. 


Dali berdiam di galeri hingga malam hari. 





Ki Cheol bicara dengan ayah perihal galeri Cheongsong. Bicaranya sambil bawa peta. Ia menunjukkan lokasi sekitar yang atas nama keluarga Chak Hee, yang pernah kencan buta sama Moohak. Mereka berencana untuk mencabut zona hijau. 


Nggak tahu apa rencananya tapi ia minta ayah untuk merahasiakannya dan menyiapkan uangnya. 


Sepertinya ayah setuju. Sampai luar Ki Cheol mengeluarkan flashdisk dan mengingat saat ia melihat ayah Dali bicara dengan seseorang malam itu. 


Ibu mendadak muncul dan menanyakan hasilnya. Ki Cheol menyampaikan kalo ayah setuju karena ia punya sesuatu. Ibu menanyakan apa itu tapi Ki Cheol nggak bisa ngasih tahu dan minta ibu untuk minta jimat yang paling ampuh dari dokter Kim. 





Moohak ke galeri untuk menemui Dali tapi orangnya nggak ada. Habis itu ia malah mendengarkan pertengkaran Gong Joo dan Si Hyung. Jadi ternyata yang menyusup ke ruang arsip sebelumnya adalah Gong Joo. Dia disuruh sama Si Hyung untuk mengambil dokumen dan stempel yang disimpan sama ayahnya Dali. 


Gong Joo sendiri sudah nggak mau lagi melakukannya. Ia bahkan nggak digaji tapi Si Hyung nggak mau tahu. Ia bahkan mengancam dengan mengungkit masa lalu Gong Joo yang sebelumnya pernah bekerja di bar. 


Moohak muncul dan memisahkan mereka. Si Hyung merendahkan Moohak yang ikut campur. Moohak sendiri melakukannya karena Gong Joo adalah karyawan di galerinya. Si Hyung menertawakannya lalu pergi sambil mengumpat. 


Setelahnya Moohak menawarkan untuk mengantar Gong Joo tapi Gong Joo menolak. 






Dali akhirnya tinggal di rumahnya Won Tak. Ia bahkan menempati kamar Won Tak. Won Tak sendiri akan tidur di luar atau di mobil. Ia terbiasa seperti itu karena sering mengintai. Mereka lalu membicarakan pemilik rumah Won Tak yang sepertinya dangat cerewet. Dali juga kenal seseorang yang seperti itu. 


Di rumahnya, Moohak yang sedang tidur mendadak terbangun cuman buat menutup pintu. 


Setelahnya Won Tak ngasih sejumlah uang ke Dali dan memberitahu kalo ia sudah menangkap penjahatnya. Dali mengambilnya dan nangis. Hari ini sangat berat untuknya. Karyawannya nggak bisa membayar kartu kreditnya dan mengirim anak mereka ke tempat kursus gegara dia. Karena itulah di nelpon banyak orang dan membuatnya tampak nggak kompeten. 




Taejin berjalan bersama para karyawannya dan melewati sebuah lukisan. Mendadak ia berhenti dan mengaku bosan dengan lukisan itu. Sekretarisnya berniat untuk menghubungi galeri Mond untuk membeli lukisan baru. Taejin kayak nggak setuju dan minta kuratornya diganti. Galeri Cheongsong sudah cukup.


Di ruangannya Taejin mendapati kalo barang-barang yang mau dia kasih buat Dali nggak dikirim sama sekretarisnya. Hak itu karena Dali sudah pindah. Tapi kemana pindahnya sekretaris Taejin nggak tahu. 


Selain itu sekretarisnya juga sudah menyelidiki pria yang bersama Dali di Pasaraya. Dia adalah krediturnya Dali. Sang sekretaris menunjukkan berita tentang Moohak yang mengacau di galeri waktu itu. Hal itu malah membuat Taejin kesal karena sekarang Dali bahkan diikuti sama preman. Dia mau nelpon Dali tapi nomornya nggak aktif. Dan karena Dali nggak bisa dihubungi, Taejin lalu nelpon Won Tak. Won Tak melarangnya untuk menghubungi Dali lagi. 




Paginya muncul berita tentang Galeri Cheongsong yang mengalami kebangkrutan dan akan tutup kurang dari satu bulan. Selain itu berita itu juga menyinggung tentang Dali yang dinilai kurang kompeten dalam mengambil alih galeri. Ia berbelanja barang-barang mewah saat galeri nggak bisa menggaji karyawannya. Dia pergi motel dan mengalami perampokan. 


Karyawan galeri, Taejin dan Moohak membaca berita itu. Dengar kalo Dali kerampokan membuat Moohak sangat khawatir. 


Dali memikirkannya di ruangannya. Ia lalu ditelpon sama polisi agar membuat laporan. Saat itulah Dali menyadari kalo Won Tak bohong saat bilang kalo pencurinya sudah tertangkap. Kenyataannya tanpa adanya laporan, polisi nggak bisa menangkap pencurinya. 







Moohak kacau banget dalam perjalanan ke galeri. Dia terus mikirin Dali dan yang ia lakukan malam itu. Sesampainya di ruangan Dali ia langsung mengonfirmasi berita itu. Apa itu benar? 


Dali nggak bisa menjawab. Moohak lalu meriksa tangan Dali dan jelepas kacamatanya. Dia khawatir banget dan membentaknya. Dali menjual rumah dan perhiasannya. Ia punya uang tapi kenapa ia nggak menginap di hotel? Dali menekankan kalo dia nggak mau bicara hal lain selain bisnis. 


Moohak memarahinya. Uang itu nggak penting. Seharusnya Dali menyerahkannya alih-alih membahayakan nyawanya? Gimana sedihnya ayahnya kalo ia melihatnya?


Dali terdiam. Ia mengakui kalo ia b*doh dan menyedihkan jadi Moohak nggak perlu menambah masalahnya. Ia mengungkit kalo semuanya terjadi karena uang. Bahkan Moohak juga datang karena uang. Moohak membuat keributan di ruang pemeran sampai mengikutinya ke hotel semuanya gegara uang. 


Ternyata Taejin mendengarkan semuanya di luar. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)