All content from NTV
Ringkas drama sebelumnya
Jyo juga membantu Shouko menyajikan anggur. Akari melihatnya dari dapur dan tersenyum.
Yoko menemui Fuuta di ruang istirahat. Fuuta sudah sadar tapi lehernya masih butuh di kompres. Ia senang Yoko datang. Ia beneran menang.
Yoko diberitahu pelatih kalo apa yang Fuuta alami bukanlah masalah besar. Dokter sudah memeriksanya.
Yoko lega. Syukur Fuuta nggak papa.
Fuuta memberitahu kalo dia nggak papa. Ia bangkit dan mau menunjukkannya tapi baru juga bentar dia sudah kesakitan.
Pelatih memarahinya dan mengingatkan kalo dia kan disuruh istirahat. Ia pamit pada Yoko karena harus mengerjakan sesuatu.
Yoko melihat jam tangannya. Sudah hampir jam tiga. Fuuta melihatnya. Ia memberitahu kalo ia nggak papa sendirian. Ia mempersilakan kalo Yoko mau kembali bekerja. Pergilah.
Yoko hanya menatap Fuuta. Dia masih mengkhawatirkannya.
Kenji masih menunggu Yoko. Hujan sudah reda dan sudah jam 3 lebih tapi Yoko masih belum datang.
Ia mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Yoko. Kamu di mana? Nggak lama kemudian Yoko membalas pesannya. Dia minta maaf karena nggak bisa menemani Kenji pergi ke Atami. Dia ada pekerjaan mendadak.
Kenji kecewa.
Jyo kembali ke dapur. Akari menyatakan pendapatnya kalo Shouko adalah gadis yang baik.
Jyo tersenyum melihat Shouko yang lagi bicara dengan pelanggan.
Ponsel Shouko bunyi. Ia menepi untuk membaca pesan. Dari kakak ipar Kenji. Shouko nampak terkejut sampai menutup mulutnya segala.
Kenji meminta tolong agar Shouko mengirim pesan ke Yoko. Dengan santai menanyakan di mana dia sekarang. Ia mewanti-wanti agar Shouko nggak bilang kalo dia yang nyuruh. Sekali lagi ia meminta Shouko untuk menanyakannya dengan santai.
Shouko kesal sama kakaknya. Ia menulis, kak kamu di mana? Eh, nggak jadi. Shouko menghapusnya.
Kenji berpikir kalo dia nggak bisa hanya nunggu. Ia pergi.
Yoko sendiri masih sama Fuuta. Ia mengucapkan selamat atas kemenangan Fuuta. Ia merasa tersentuh. Sudah lama dia nggak pernah teriak kayak tadi.
Fuuta ikutan senyum. Ia lalu bangkit dan mengambil hadiah buat Yoko. Ia memberikannya pada Yoko dan memintanya untuk membukanya. Ia lalu duduk di samping Yoko.
Yoko menerimanya dan membukanya. Sebuah kotak.
Fuuta mengingatkan kalo ia akan memberi hadiah ke Yoko kalo dia menang.
Yoko tersenyum dan membukanya. Sebuah cincin dengan batu ungu.
Fuuta mengatakan kalo dia nggak pernah melihat Yoko pakai cincin jadi dia pingin memberinya satu. Murah, sih.
Yoko terharu. Ia tersenyum menatap hadiah dari Fuuta. Ia mengaku senang.
Kenji datang ke kantor Yoko tapi kantornya tutup. Masih kurang yakin, Kenji pun menanyakannya pada petugas keamanan.
Hasilnya sama petugas juga mengatakan kalo kantor libur dan nggak ada yang datang.
Kenji terdiam nggak percaya.
Yoko memakai cincinnya dan berterima kasih pada Fuuta. Ia merasa kalo itu sangat indah.
Fuuta membenarkan. Menurutnya itu kayak permata asli. Yoko merasa kalo itu lebih baik dari permata.
Fuuta menatap Yoko. Dia nggak nyangka Yoko mengatakannya. Ia suka kebaikan Yoko. Tadinya dia khawatir Yoko akan menilai dari harga dan di mana ia membelinya. Karena biasanya merek lebih penting dari arti cincin itu sendiri.
Yoko tersenyum mendengarnya. Ia memberitahu kalo Fuuta telah mengubahnya. Ia menatap Fuuta dan melanjutkan kalo ia jadi tahu arti kebahagiaan sejati setelah ia ketemu dengan Fuuta.
Fuuta mengaku nggak mengerti. Tapi dia senang kalo Yoko bahagia. Yoko tersenyum lalu meluk Fuuta.
Fuuta memberitahu kalo ponselnya Yoko bunyi. Yoko melepaskan pelukannya. Mungkin dari kantornya.
Yoko mengambil ponselnya. Ia bangkit dan wajahnya berubah serius. Ia keluar dan menutup telponnya. Ia mengirim pesan pada Kenji. Meminta maaf kalo dia lagi rapat. Nggak bisa menjawab telpon.
Kenji memberitahu kalo dia lagi ada di bawah kantor Yoko.
"Aku nggak akan marah. Jadi katakan yang sebenarnya. Sekarang kamu lagi sama siapa?"
Yoko terkejut. Syok.
Kenji sudah mau pergi. Yoko membalas pesannya.
"Aku sama Shouko"
Kenji tersenyun pahit. Yoko bohong.
Pelanggan Akari yang banyak itu sudah pergi. Akari merasa berhutang lagi pada Shouko dan mau membayar kebaikannya lagi.
Shouko melarangnya. Akari berniat membuatkan teh buat Shouko. Atau apa dia lebih suka bir?
Shouko menolak. Dia akan bersih-bersih aja.
Akari menghela nafas. Dia pingin banget Shouko lajang.
Heh? Shouko terkejut.
Akari melanjutkan kalo Jyo banyak senyum saat bersama Shouko. Dia sendiri nggak tahu apa yang Jyo pikirkan belakangan ini sehingga wajahnya suram. Tapi hari ini kayaknya Jyo bersenang-senang.
Shouko dan Jyo terdiam. Senyum kecil muncul di bibir Shouko.
Jyo menunjukkan fotonya pada Shouko. Bagian depan stasiun Shin Hanamaki. Eh, Shouko malah nggak tahu kalo ada yang kayak gitu disana.
Jyo nunjukin jembatan Meganebashi juga. Ia menanyakan apa Shouko juga ingat itu? Shouko mengiyakan. Dia ingat yang itu.
Habis itu muncul tiga fotografer. Shouko nanyain siapa mereka? Jyo ngasih tahu kalo mereka penggemar kereta api.
Shouko memuji hasil foto Jyo. Jyo mengatakan kalo dia pingin banget ke sana sama Shouko.
Tiba-tiba mata Jyo kabur. Dia nggak bisa fokus melihat Shouko. Kepalanya pusing.
Shouko nelihat lokomotif uap Galactic. Ia menatap Jyo dan bertanya apa Jyo juga naik itu? Jyo memaksakan senyumnya dan menjawab enggak.
Shouko ngajak Jyo buat naik itu kapan-kapan. Jyo masih belum bisa melihat dengan jelas. Tapi apa yang dikatakan Shouko barusan terdengar dengan sangat jelas.
Shouko nyesel. Harusnya sebagai wanita yang sudah menikah dia nggak boleh mengatakannya. Ia hanya mengatakan apa yang ada dalam pikirannya.
Jyo teringat apa yang dokter Ichinose katakan kalo akan sangat bahaya kalo sampai Jyo pingsan lagi.
Ia lalu melangkah menuju meja depan dan mengambil cincin di dalam laci.
"Shouko!"
Shouko ikut bangkit. Kayaknya serius banget. Jyo membukanya dan menunjukkan cincin itu pada Shouko.
"Itu adalah langit malam Galactic Railway. Di dalam cincin itu adalah langit berbintang dan asap dari Galactic Railway"
Shouko memperhatikannya dan merasa kalo itu cantik banget.
Jyo manggil Shouko dan minta dia untuk mengulurkan tangannya. Shouko menatap tangannya bingung. Tangan yang mana? Ia lalu menatap Jyo dan menanyakan, yang mana?
"Tangan kirimu"
Shouko bingung tapi akhirnya ia memberikannya. Pelan-pelan Jyo memasangkan cincin itu ke jari manis Shouko.
Jyo lalu meluk Shouko. Tapi kayaknya Jyo merasa pusing apa, ya? Ekspresinya kayak lagi menahan sakit.
"Aku mencintaimu, Shouko. Aku senang bisa bersamamu. Aku ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu. Aku ingin pergi ke Hanamaki bersamamu"
Shouko nggak bilang apa-apa.
"Tapi cuman buat malam ini aja. Jadilah milikku"
Shouko nggak berani mutusin. Jyo lalu memeluknya lagi.
Shouko dalam hati ngasih tahu Jyo kalo dia bukan punya siapa-siapa. Dia sendirian. Dia nggak famous. Dia ninggalin kencan buta di tengah jalan. Dia nggak punya impian dan tujuan. Ia bahkan nggak mengenal dirinya sendiri. Cuman di depan Jyo dia pura-pura sudah menikah.
Kalo ia mengatakannya apa Jyo akan pergi? Dia nggak ingin mengatakannya karena nggak ingin Jyo pergi.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊