All content from Sohu TV
Ringkas drama sebelumnya
Warning: 18+
Jadilah pembaca yang bijak
Teman-teman bermain Cheng Li tiba-tiba datang dan mengira Xun Xun adalah pacarnya. Xun Xun membantahnya dan memberitahu kalo ia adalah asistennya.
Mereka pikir asisten juga bisa menjadi pacar. Bekerja dan bercinta dalam waktu bersamaan, sangat romantis.
Xun Xun memberitahu mereka kalo ia lebih tua dari mereka dan meminta agar mereka sopan dikit bicaranya.
Teman-teman Cheng Li jadi berpikir kalo Cheng Li menyukai wanita yang lebih tua.
Cheng Li menyudahi dan menyuruh mereka untuk segera ganti baju dan bermain.
Cheng Li menyimpulkan dua permintaan Xun Xun hari ini. Jangan menyuruhnya bernegoisasi dengan Yiwang lagi dan jangan bercanda dengannya. Ia lalu mengajaknya bertaruh untuk memasukkan 10 bola. Kalo Xun Xun menang maka ia akan mengabulkan dua permintaannya tadi. Tapi kalo Cheng Li yang menang maka Xun Xun harus mengabulkan permintaannya.
Xun Xun menanyakan permintaan Cheng Li tapi Cheng Li menolak memberitahu. Nggak seru. M
Xun Xun merebut bola Cheng Li. Ia melempar tas dan sepatunya. Teman-teman Cheng Li yang sudah selesai ganti baju datang. Xun Xun memainka bola itu lalu mencoba untuk melemparnya. Masuk.
Cheng Li tersenyum melihatnya. Ternyata Xun Xun bisa memainkannya. Ia rasa permainannya akan cukup adil. Kalo enggak maka akan terlihat kalo ia sedang menindasnya.
Xun Xun sesumbar kalo nama panggilannya saat sekolah duluan adalah Agahi Haruko. Hanya saja sedikit kaku karena sudah 10 tahun nggak main.
Cheng Li meremehkan, dengan tingginya yang segitu? Small forward.
Xun Xun mengembalikan bola Cheng Li dan menyuruh mereka untuk main dulu.
Cheng Li menunjuk tasnya dan memberitahu kalo ada kartu kredit di sana. Dia nyuruh Xun Xun membeli baju dan sepatu di sebelah.
Xun Xun mengiyakan.
Nggak lama kemudian Xun Xun sudah ganti baju. Ia melihat Cheng Li bermain dengan teman-temannya. Sepertinya dia memang jago main basket. Dari tadi mencetak angka mulu.
Cheng Li yang sudah menang mendatangi Xun Xun. Ia merasa sudah kehabisan tenaga dan itu akan menguntungkan bagi Xun Xun.
Xun Xun mengambil bila itu dan mulai bermain.
Kesempatan pertama Xun Xun gagal. Lah Cheng Li juga nggak masuk. Sengaja kayaknya. Senyum mulu.
Kesempatan kedua baik Xun Xun maupun Cheng Li sama-sama masuk. Kesempatan ketiga juga sama-sama masuk dan yang ke-empat sama-sama nggak masuk.
Xun Xun sampai kesal. Dikiranya Cheng Li mempermainkannya. Ternyata Cheng Limemang mempermainkannya. Menyenangkan.
Sekarang adalah kesempatan yang terakhir. Kalo nanti masuk artinya Xun Xun menang. Bisa juga seri. Kalo nggak masuk artinya dia kalah.
Dan Xun Xun gagal. Wih, Cheng Li senang. Ia lalu melemparkan bolanya tanpa melihat dan masuk.
Xun Xun langsung terduduk. Cheng Li mengulurkan tangannya dan membantunya untuk bangun.
"Seneng mainnya?
Cheng Li menganggap kalo permainan tadi hasilnya seri. Karena itulah mereka harus mulai lagi lagi dari awal.
Cheng Li mengulurkan tangannya dan mengenalkan kalo namanya Cheng Li, ganteng dan kaya.
Xun Xun menjabat tangan Cheng Li dan menyebutkan namanya. Ling Xun, pernah jadi kebanggaan, status cerai dan sekarang jadi pengangguran.
Cheng Li memberitahu kalo dia ada satu posisi kosong. Apa Xun Xun mau?
Xun Xun memikirkannya. Ia akan mempertimbangkan kalo fasilitasnya bagus. Cheng Li menarik Xun Xun agar dekat dengan wajahnya.
"Aku kurang posisi pacar. Kamu bersedia?"
Mereka saling tatap untuk beberapa saat. Mendadak ponselnya bunyi. Xun Xun mengambil ponselnya dan pergi dari sana.
Ia lalu menghampiri Xun Xun dan menekankan kalo tadi dia serius. Xun Xun meminta agar Cheng Li jangan bercanda dengannya.
Cheng Li menanyakan apa Xun Xun nggak punya perasaan padanya? Xun Xun membantahnya langsung menggeleng.
Cheng Li lalu menarik wajah Xun Xun seolah mau menciumnya.
"Kalo gini?"
Xun Xun terdiam beberapa saat sampai akhirnya ia mendorong Cheng Li dan pergi.
Malamnya Cheng Li mengetuk pintu kamar Xun Xun tapi Xun Xun mengabaikannya meski saat itu ia ada di dalam.
Cheng Li lalu menelponnya. Xun Xun bingung. Cheng Li menyuruh Xun Xun agar lain kali mengubah ponselnya jadi mode diam. Nggak profesional.
Seseorang dari kantor pusat mendatangi Yiwang di kantornya. Mereka mendapatkan sebuah foto Eric, Yiwang bersama seorang wanita yang adalah karyawan dari Yu Mei Ling.
Diduga Eric melanggar aturan dalam menjalin kerjasama mewakili Ying Shu. Mereka menuntut penjelasan dari Eric.
Pada saat yang sama Cheng Li juga datang. Ternyata ia juga mendapat foto itu dan menuntut penjelasan yang sama dari Eric yang sering berhubungan dengan pacarnya.
Yiwang sendiri hanya senyum-senyum. Nggak habis pikir, pagi-pagi dah dimintai penjelasan dari dua bos.
Cheng Li lalu menanyakan pada perwakilan kantor pusat dengan tanpa maksud untuk mencampuri urusan internal mereka; siapa yang mengirimkan foto itu dan apa motifnya? Apa itu dendam pribadi atau perselisihan keuntungan kedua perusahaan?
Cheng Li lalu mendiskusikannya dengan Zhou Quan selaku penasehat hukumnya. Zhou Quan menyesalkan tindakannya dulu yang mendekatkan Xun Xun dengan Yiwang. Tapi nggak mungkin juga kalo Yiwang memang sengaja mendekati Xun. Ia nggak nyangka kalo masalahnya akan seperti ini. Ia juga nggak tahu siapa yang melakukannya.
Sebagai pengacara ia menyarankan agar nggak melibatkan Yiwang dulu agar nggak mempengaruhi proyek. Lagipula mereka nggak melibatkan transaksi uang di dalamnya. Mereka menggunakan foto itu nggak lain karena ingin menuduh Cheng Li melakukan suap padahal mereka nggak melakukannya.
Sarannya lebih baik menggunakan perasaan pribadi untuk mengecoh mereka. Ia menyuruh Xun Xun untuk mengakui hubungan asmaranya dengan Cheng Li. Ia lalu tergoda oleh Yiwang dan jatuh cinta padanya lalu Cheng Li memutuskannya. Mereka hanya mengorbankan Xun Xun agar bisa melindungi dua perusahaan.
Xun Xun ragu. Tapi Zhou Quan menyatakan kalo hanya itu yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bisnis jutaan dolar.
Xun Xun memikirkannya di depan kantor. Ia merasa kalo nggak ada yang berubah dari hidupnya. Pada akhirnya ia selalu dikorbankan di tempat kerja.
Linda, perwakilan dari kantor pusat bertemu dengan Peter sebelum sidang. Ternyata Peterlah yang memberikan foto itu. Linda menyatakan kalo foto itu nggak bisa menjadi cukup bukti kalo Eric melanggar aturan.
Tapi ternyata bukan itu yang Peter inginkan. Dia hanya ingin agar Eric memiliki noda di mata kantor pusat agar nggak bisa dapat promosi.
Mereka lalu datang ke ruang rapat untuk melakukan sidang atas pelanggaran yang dilakukan oleh Eric.
Di sana sudah ada Yiwang, Xun Xun dan Cheng Li. Yiwang nggak nyangka kalo Peter akan datang juga.
Linda mengatakan kalo ia sudah menyelidikinya dan menemukan kalo nggak ada pelanggaran yang dilakukan oleh Eric dan selain itu juga nggak terbukti kalo ada hubungan antara Cheng Li dan asistennya.
Cheng Li dan Yiwang hanya tersenyum. Yiwang lalu menunjukkan salinan dari foto yang ia terima di ponselnya dan setelah ia meminta seseorang untuk kereta ditemukan alamat IP yang berasal dari rumah Peter. Ia lalu meminta penjelasan dari Peter.
Peter akhirnya mengakui kalo dialah yang mengirimkannya. Eric menyimpulkan kalo Peter dendam padanya setelah ia pecat karena membocorkan rahasia perusahaan.
Peter merasa wajar kalo ia menaruh dendam pada Eric dan merasa nggak melakukan kesalahan.
Cheng Li tersenyum dan memperdengarkan rekaman saat Peter melakukan perbuatan yang nggak semestinya pada Xun Xun dulu. Xun Xun sendiri terkejut Cheng Li bisa mendapatkan rekaman itu.
Linda sama terkejutnya dengan Xun Xun. Peter membantah kalo rekaman itu asli. Eric meyakinkan kalo rekaman itu sudah diverifikasi.
Cheng Li merasa kalo itu adalah masalah perusahaan mereka dan ia nggak ingin ikut campur. Ia bangkit dan menarik Xun Xun. Sebenarnya itu nggak rumit.
Cheng Li tanpa bilang apa-apa langsung mencium Xun Xun. Ia lalu meminta mereka untuk berhenti memikirkan pacarnya. Bergosip juga nggak boleh (sambil melirik Yiwang).
Yiwang hanya tersenyum sambil mengangkat jarinya. 👌👌👌
Xun Xun berusaha untuk menyingkirkan tangan Cheng Li sesampainya di luar tapi Cheng Li nggak mau melepaskannya dengan alasan masih ada yang melihat.
Dia menyuruh Xun Xun, pacarnya untuk mengantarnya ke tempat latihan tinju dan jemput nanti malam.
Xun Xun sampai rumah dan melihat Zhou Quan berlutut memohon maaf. Ternyata Zhou Quan yang telah mengirimkan rekaman itu pada Cheng Li.
Sebelumnya ia nggak sengaja menemukan rekaman itu dalam laptop Xun Xun saat ia meminjaminya dulu.
Xun Xun kesal karena Zhou Quan pura-pura nggak tahu apa-apa dan mengirimkannya pada Cheng Li.
Zhou Quan membantah. Ia mengirimnya pada Yiwang.
Xun Xun makin kesal lagi karena mereka bertiga bersekongkol dan di depan orang membuatnya menjadi pacar Cheng Li lalu dipecat.
Zhou Quan pikir Cheng Li hanya ingin memberinya kejutan. Xun Xun membantah kalo itu kejutan. Itu mengagetkan.
Di tempat latihan tinju Cheng Li melawan Peter. Ia yang sedang marah padanya memukulnya tanpa ampun sampai K.O.
Malamnya Cheng Li duduk di sofa depan tv sementara Xun Xun membersihkan meja makan.
"Pacar, sini gih, aku mau nontin video"
Xun Xun mendekam dan menyambungkan video di ponsel Cheng Li ke tv. Ia mau langsung pergi tapi Cheng Li malah menariknya dan menahannya dalam pangkuannya.
Xun Xun malas ikut nonton mengingat terakhir kali Cheng Li dibuat K.O oleh Wang. Ia mau pamer?
Cheng Li membenarkan kalo ia memang mau pamer.
Ternyata yang ada dalam video itu adalah Peter yang meminta maaf setuju hati pada Xun Xun atas ketidak sopanannya dulu. Ia juga mendoakan Xun Xun dan Cheng Li agar bahagia selalu dan lekas mendapat momongan.
Orang yang merekam video itu lalu mengarahkan kamera ke arah Cheng Li.
Peter mengeluhkan kalo tulisannya terlalu kecil sehingga ia nggak bisa baca. Cheng Li lalu minta agar rekamannya dihentikan. Ia meminta Peter untuk instrospeksi diri.
Cheng Li mau mengambil ponselnya tapi Xun Xun nggak mau memberikannya. Cheng Li mencoba untuk merebutnya rapi malah membuat posisi mereka menjadi sangat dekat.
Xun Xun mau bangkit tapi Cheng Li malah menahannya dan...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊