All content from Sohu TV
Ringkas drama sebelumnya
Zhou Quan merasa nggak suka dengan pekerjaan yang Xun Xun ambil. Dia nggak rela Xun Xun jadi pengasuh bayi.
Xun Xun menekankan kalo dia nggak jadi pengasuh bayi tapi asisten pribadi.
Zhou Quan mengingatkan apa saja yang akan menjadi tugas Xun Xun yang nggak cuman berada di kantor tapi juga di rumah. Memasak dan mencuci untuknya nggak beda dengan jadi pelayan. Sampai harus tinggal bersama. Ia khawatir Xun Xun akan jatuh dalam perangkap bosnya yang kabarnya dekat dengan banyak wanita.
Xun Xun bangkit dan menunjukkan kartu nama Cheng Li. Ternyata Cheng Li adalah anak tunggal dari pendiri grup Meicheng dan baru kembali dari luar negeri dua tahun lalu.
Xun Xun menambahkan kalo Cheng Li baru berusia 23 dan dekat dengan banyak wanita jadi nggak akan mungkin tertarik padanya.
Zhou Quan membantahnya. Menurutnya Xun Xun masih tetap cantik. Tapi ia mmengaku penasaran kenapa Cheng Li membangun perusahaan kecil alih-alih meneruskan perusahaan keluarga?
Xun Xun duduk dan memberitahu alasannya menerima pekerjaan itu adalah agar ia bisa mandiri secara finansial agar bisa mengambil anaknya kembali. Ia berterima kasih karena Zhou Quan sudah mengkhawatirkannya.
Zhou Quan akhirnya nggak melarang lagi. Tapi ia meminta agar Xun Xun janji akan menghubunginya kalo punya masalah.
Xun Xun mengangguk mengiyakan.
Paginya Xun Xun datang ke rumah Cheng Li bersama asisten Wang dan diberitahu apa saja yang harus ia lakukan tiap harinya. Makanan apa yang biasa Cheng Li makan, sabun dan pengharum pakaiannya, tanaman dan yang paling penting adalah semua tempat harus terang pada malam harinya.
Asisten Wang juga memberikan sebuah ponsel. Ia melarang Xun Xun untuk muncul di depan Cheng Li saat nggak dipanggil. Cheng Li nggak suka ada orang lain dalam rumahnya.
Xun Xun yang sedang membersihkan lantai segera bersembunyi saat Cheng Li pulang.
Ia lalu membersihkan tempat lain. Cheng Li tiba-tiba keluar dengan pakai handuk doang, mengeluhkan Xun Xun yang berisik.
Xun Xun meminta maaf dan memejamkan matanya.
Paginya Xun Xun menyiapkan sarapan Cheng Li. Ia melihat kalo Cheng Li menikmati makanannya. Dan ternyata makanan itu bukan Xun Xun sendiri yang memasaknya. Ia membelinya.
Habis sarapan mereka lalu berangkat ke kantor. Xun Xun mengaturnya nggak benar sehingga membuat Cheng Li terbentur bangku depan.
Cheng Li sampai harus mengompres dahinya sesampainya di kantor. Ia menatap kesal pada Xun Xun.
Xun Xun datang membawakan kopi untuk Cheng Li. Asisten Wang datang dan meminta maaf mengenai kopinya...
Cheng Li keburu meminumnya dan sepertinya nggak ada masalah. Ia lalu menyuruh keduanya untuk keluar.
Cheng Li kembali mencium aroma kopinya. Ia menyukainya dan meminumnya lagi.
Di luar asisten Wang dan seorang karyawan wanita merasa heran karena Xun Xun bisa tahu selera bos mereka.
Dan ternyata Xun Xun adalah orang pertama yang membuat kopi untuk Cheng Li dan nggak kena marah.
Xun Xun hanya tersenyum.
Dan hari itu Cheng Li benar-benar membuat Xun Xun sibuk. Ia terus memanggilnya dan mengharuskannya untuk sampai dalam waktu 5 detik. Ia memberinya banyak tugas dan Xun Xun bisa menyelesaikan semuanya dengan sangat baik.
Akhirnya Cheng Li memutuskan untuk mempekerjakan Xun Xun.
Asisten Wang menyiapkan kontraknya dan meminta Xun Xun untuk membacanya dengan teliti sebelum menandatanganinya. Pekerjaan itu akan menyita semua waktunya. Dan yang terpenting Xun Xun nggak boleh punya anak.
Xun Xun menatap foto anaknya di ponselnya. Ia meminta maaf lalu menghapus wallpapernya. Ia berjanji akan melakukan yang terbaik agar bisa mengambilnya kembali.
Xun Xun sedih teringat saat anaknya meninggalkannya untuk pergi dengan ayahnya.
Xun Xun mengajak Zhou Quan untuk makan siang bersama. Zhou Quan heran bukannya Xun Xun harus bekerja 24/7.
Xun Xun memberitahu kalo Cheng Li sedang tidur siang jadi ia bisa bebas keluar.
Zhou Quan tertawa mendengarnya.
Dan saat makanannya datang Xun Xun mendadak harus pergi karena mendapat pesan dari Wang. Xun Xun harus segera pulang untuk mempersiapkan pesta Cheng Li nanti malam.
Wang memberitahu nama setiap orang yang datang. Terakhir adalah Michael yang langsung duduk di sebelah Cheng Li.
Xun Xun bertanya pada Wang, apa dia laki-laki?
Xun Xun lalu menuangkan minuman untuk Michael. Michael nggak suka dengan penampilan Xun Xun yang menurutnya seperti gadis desa. Ia lebih suka cosplay wanita seksi yang sebelumnya.
Xun Xun menatap Michael sambil menghela nafas. Michael tersinggung. Ia merasa kalo Xun Xun sedang memelototinya.
"Maafkan saya, pak!"
Michael langsung bangkit dan marah karena dipanggil pak. Dia mengadukannya ke Cheng Li.
Wang membawa Xun Xun ke kamarnya dan memberikan pakaian seksi yang ada di tepat tidurnya. Michael memintanya untuk memakainya.
Xun Xun nggak mau melakukannya. Ia mengemasi pakaiannya dan melempar pakaian itu ke muka Cheng Li. Ia seorang sarjana nggak sudi memakainya.
Tapi ternyata itu hanya hayalannya saja. Nyatanya ia nggak berdaya saat membaca pesan dari anaknya.
Mama, kapan kamu akan menjemputku?
Mama, hari ini aku ke taman tapi kamu nggak ada.
Mama, aku sudah menyelesaikan PR-ku tapi kenapa kamu nggak memujiku?
Mama, aku nggak bisa tidur.
Mama, aku ingin tidur denganmu.
Mama, aku ingin menggambar lagi denganmu.
Mama, aku merindukanmu.
Xun Xun nangis. Ia menguatkan dirinya. Ia nggak boleh berhenti sekarang atau dia nggak akan punya kesempatan untuk mengambil anaknya kembali.
Akhirnya ia melepaskan kacamatanya dan memakainya. Semua orang menatapnya. Cheng Li sampai merasa kesal karena Xun Xun seperti nggak punya harga diri.
Xun Xun hanya tersenyum sambil bilang kalo dia nggak akan menyerah. Ia lalu memberikan minuman pada yang lain.
Pesta sudah selesai. Semua orang sudah pergi. Yang tersisa hanya Xun Xun yang sedang membersihkan semuanya.
Wang menghampirinya dan pamit karena besok harus bekerja. Ia menyuruh Xun Xun untuk bergegas agar nggak terlambat besok.
Xun Xun hanya diam. Rasanya nyesek. Ia merasa seperti sedang menonton film dan itu adalah adegan tambahan untuknya.
Xun Xun nangis lalu memaki Cheng Li.
Paginya Xun Xun mengantar Cheng Li seperti biasa. Sepanjang jalan Xun Xun terus diam sampai membuat Cheng Li merasa nggak nyaman.
Mobil tiba-tiba mogok. Xun Xun turun untuk melihat yang terjadi.
Hujan mendadak turun. Cheng Li mengingatkan kalo dia ada rapat penting dan nggak boleh telat.
Xun Xun mengerti. Ia lalu nelpon sopir pengganti dan pergi membeli payung. Cheng Li memanggilnya tapi Xun Xun sudah keburu pergi.
Nggak lama kemudian Xun Xun kembali dengan membawa payung. Mobil pengganti juga sudah datang. Ia memayungi Cheng Li sehingga nggak kehujanan meski dia sendiri kehujanan.
Cheng Li sendiri sebenarnya khawatir sama Xun Xun tapi apalah daya, rapat itu sangat penting.
Sepanjang rapat Cheng Li merasa nggak tenang. Lebih-lebih saat Wang memberitahu kalo Xun Xun nggak bisa kembali setelah dari bengkel karena ke rumah sakit.
Habis rapat juga dia masih nggak tenang. Apalagi saat melihat payung dari Xun Xun tadi pagi.
"Rumah sakitnya mana?"
Cheng Li datang ke rumah sakit bersama Wang. Di sana ia ketemu dengan Zhou Quan yang kebetulan menjawab telpon saat ia menelpon Xun Xun tadi.
Cheng Li menyuruh Wang untuk membayar biaya rumah sakit.
Zhou Quan lalu memberikan tagihannya pada Cheng Li. Wang mengambilnya dan pergi.
Setelah itu Cheng Li dimarahi habis-habisan sama Zhou Quan. Ternyata sebelumnya Xun Xun sempat mendatangi asisten Cheng Li yang sebelumnya dan menanyakan segala kebiasaannya. Makanya dia bisa tahu selera kopi Cheng Li saat itu.
Xun Xun juga belajar menggunakan perangkat kantor pada Zhou Quan. Tapi Cheng Li malah memberikan tugas yang melewati batas sampai membuat Xun Xun sakit.
Cheng Li juga memperlakukannya saat di pesta. Dia bahkan mengancam akan memecatnya.
Cheng Li menyampaikan pembelaannya. Mengenai masalah rumah sakit ia meminta maaf dan mengakui kalo itu adalah kesalahannya karena melalaikan keselamatan Xun Xun saat sedang bekerja.
Dan ternyata malam itu saat Xun Xun membersihkan sisa pesta, alasan Cheng Li menyuruh Xun Xun untuk mencari asisten lain adalah untuk membantunya dan bukannya ia ingin memecatnya.
Sebagai permintaan maafnya ia akan memberikan Xun Xun untuk libur selama 7 hari. Dan tentang ia mempermalukan Xun Xun di pesta,...Ia pikir Zhou Quan nggak tahu gimana seksinya Xun Xun saat itu.
Cheng Li menunjukkan video di ponselnya saat Xun Xun berjalan dengan percaya dirinya memakai kostum itu.
Zhou Quan nggak bisa bicara lagi. Ia masuk dan gantian memarahi Xun Xun.
Xun Xun hanya diam. Ia melihat ke pintu dan melihat Cheng Li ada di luar menatapnya.
Xun Xun menekankan kalo dia nggak jadi pengasuh bayi tapi asisten pribadi.
Zhou Quan mengingatkan apa saja yang akan menjadi tugas Xun Xun yang nggak cuman berada di kantor tapi juga di rumah. Memasak dan mencuci untuknya nggak beda dengan jadi pelayan. Sampai harus tinggal bersama. Ia khawatir Xun Xun akan jatuh dalam perangkap bosnya yang kabarnya dekat dengan banyak wanita.
Xun Xun bangkit dan menunjukkan kartu nama Cheng Li. Ternyata Cheng Li adalah anak tunggal dari pendiri grup Meicheng dan baru kembali dari luar negeri dua tahun lalu.
Xun Xun menambahkan kalo Cheng Li baru berusia 23 dan dekat dengan banyak wanita jadi nggak akan mungkin tertarik padanya.
Zhou Quan membantahnya. Menurutnya Xun Xun masih tetap cantik. Tapi ia mmengaku penasaran kenapa Cheng Li membangun perusahaan kecil alih-alih meneruskan perusahaan keluarga?
Xun Xun duduk dan memberitahu alasannya menerima pekerjaan itu adalah agar ia bisa mandiri secara finansial agar bisa mengambil anaknya kembali. Ia berterima kasih karena Zhou Quan sudah mengkhawatirkannya.
Zhou Quan akhirnya nggak melarang lagi. Tapi ia meminta agar Xun Xun janji akan menghubunginya kalo punya masalah.
Xun Xun mengangguk mengiyakan.
Paginya Xun Xun datang ke rumah Cheng Li bersama asisten Wang dan diberitahu apa saja yang harus ia lakukan tiap harinya. Makanan apa yang biasa Cheng Li makan, sabun dan pengharum pakaiannya, tanaman dan yang paling penting adalah semua tempat harus terang pada malam harinya.
Asisten Wang juga memberikan sebuah ponsel. Ia melarang Xun Xun untuk muncul di depan Cheng Li saat nggak dipanggil. Cheng Li nggak suka ada orang lain dalam rumahnya.
Xun Xun yang sedang membersihkan lantai segera bersembunyi saat Cheng Li pulang.
Ia lalu membersihkan tempat lain. Cheng Li tiba-tiba keluar dengan pakai handuk doang, mengeluhkan Xun Xun yang berisik.
Xun Xun meminta maaf dan memejamkan matanya.
Paginya Xun Xun menyiapkan sarapan Cheng Li. Ia melihat kalo Cheng Li menikmati makanannya. Dan ternyata makanan itu bukan Xun Xun sendiri yang memasaknya. Ia membelinya.
Habis sarapan mereka lalu berangkat ke kantor. Xun Xun mengaturnya nggak benar sehingga membuat Cheng Li terbentur bangku depan.
Cheng Li sampai harus mengompres dahinya sesampainya di kantor. Ia menatap kesal pada Xun Xun.
Xun Xun datang membawakan kopi untuk Cheng Li. Asisten Wang datang dan meminta maaf mengenai kopinya...
Cheng Li keburu meminumnya dan sepertinya nggak ada masalah. Ia lalu menyuruh keduanya untuk keluar.
Cheng Li kembali mencium aroma kopinya. Ia menyukainya dan meminumnya lagi.
Di luar asisten Wang dan seorang karyawan wanita merasa heran karena Xun Xun bisa tahu selera bos mereka.
Dan ternyata Xun Xun adalah orang pertama yang membuat kopi untuk Cheng Li dan nggak kena marah.
Xun Xun hanya tersenyum.
Dan hari itu Cheng Li benar-benar membuat Xun Xun sibuk. Ia terus memanggilnya dan mengharuskannya untuk sampai dalam waktu 5 detik. Ia memberinya banyak tugas dan Xun Xun bisa menyelesaikan semuanya dengan sangat baik.
Akhirnya Cheng Li memutuskan untuk mempekerjakan Xun Xun.
Asisten Wang menyiapkan kontraknya dan meminta Xun Xun untuk membacanya dengan teliti sebelum menandatanganinya. Pekerjaan itu akan menyita semua waktunya. Dan yang terpenting Xun Xun nggak boleh punya anak.
Xun Xun menatap foto anaknya di ponselnya. Ia meminta maaf lalu menghapus wallpapernya. Ia berjanji akan melakukan yang terbaik agar bisa mengambilnya kembali.
Xun Xun sedih teringat saat anaknya meninggalkannya untuk pergi dengan ayahnya.
Xun Xun mengajak Zhou Quan untuk makan siang bersama. Zhou Quan heran bukannya Xun Xun harus bekerja 24/7.
Xun Xun memberitahu kalo Cheng Li sedang tidur siang jadi ia bisa bebas keluar.
Zhou Quan tertawa mendengarnya.
Dan saat makanannya datang Xun Xun mendadak harus pergi karena mendapat pesan dari Wang. Xun Xun harus segera pulang untuk mempersiapkan pesta Cheng Li nanti malam.
Malam harinya
Xun Xun bertanya pada Wang, apa dia laki-laki?
Xun Xun lalu menuangkan minuman untuk Michael. Michael nggak suka dengan penampilan Xun Xun yang menurutnya seperti gadis desa. Ia lebih suka cosplay wanita seksi yang sebelumnya.
Xun Xun menatap Michael sambil menghela nafas. Michael tersinggung. Ia merasa kalo Xun Xun sedang memelototinya.
"Maafkan saya, pak!"
Michael langsung bangkit dan marah karena dipanggil pak. Dia mengadukannya ke Cheng Li.
Wang membawa Xun Xun ke kamarnya dan memberikan pakaian seksi yang ada di tepat tidurnya. Michael memintanya untuk memakainya.
Xun Xun nggak mau melakukannya. Ia mengemasi pakaiannya dan melempar pakaian itu ke muka Cheng Li. Ia seorang sarjana nggak sudi memakainya.
Tapi ternyata itu hanya hayalannya saja. Nyatanya ia nggak berdaya saat membaca pesan dari anaknya.
Mama, kapan kamu akan menjemputku?
Mama, hari ini aku ke taman tapi kamu nggak ada.
Mama, aku sudah menyelesaikan PR-ku tapi kenapa kamu nggak memujiku?
Mama, aku nggak bisa tidur.
Mama, aku ingin tidur denganmu.
Mama, aku ingin menggambar lagi denganmu.
Mama, aku merindukanmu.
Xun Xun nangis. Ia menguatkan dirinya. Ia nggak boleh berhenti sekarang atau dia nggak akan punya kesempatan untuk mengambil anaknya kembali.
Akhirnya ia melepaskan kacamatanya dan memakainya. Semua orang menatapnya. Cheng Li sampai merasa kesal karena Xun Xun seperti nggak punya harga diri.
Xun Xun hanya tersenyum sambil bilang kalo dia nggak akan menyerah. Ia lalu memberikan minuman pada yang lain.
Pesta sudah selesai. Semua orang sudah pergi. Yang tersisa hanya Xun Xun yang sedang membersihkan semuanya.
Wang menghampirinya dan pamit karena besok harus bekerja. Ia menyuruh Xun Xun untuk bergegas agar nggak terlambat besok.
Xun Xun hanya diam. Rasanya nyesek. Ia merasa seperti sedang menonton film dan itu adalah adegan tambahan untuknya.
Xun Xun nangis lalu memaki Cheng Li.
Paginya Xun Xun mengantar Cheng Li seperti biasa. Sepanjang jalan Xun Xun terus diam sampai membuat Cheng Li merasa nggak nyaman.
Mobil tiba-tiba mogok. Xun Xun turun untuk melihat yang terjadi.
Hujan mendadak turun. Cheng Li mengingatkan kalo dia ada rapat penting dan nggak boleh telat.
Xun Xun mengerti. Ia lalu nelpon sopir pengganti dan pergi membeli payung. Cheng Li memanggilnya tapi Xun Xun sudah keburu pergi.
Nggak lama kemudian Xun Xun kembali dengan membawa payung. Mobil pengganti juga sudah datang. Ia memayungi Cheng Li sehingga nggak kehujanan meski dia sendiri kehujanan.
Cheng Li sendiri sebenarnya khawatir sama Xun Xun tapi apalah daya, rapat itu sangat penting.
Sepanjang rapat Cheng Li merasa nggak tenang. Lebih-lebih saat Wang memberitahu kalo Xun Xun nggak bisa kembali setelah dari bengkel karena ke rumah sakit.
Habis rapat juga dia masih nggak tenang. Apalagi saat melihat payung dari Xun Xun tadi pagi.
"Rumah sakitnya mana?"
Cheng Li datang ke rumah sakit bersama Wang. Di sana ia ketemu dengan Zhou Quan yang kebetulan menjawab telpon saat ia menelpon Xun Xun tadi.
Cheng Li menyuruh Wang untuk membayar biaya rumah sakit.
Zhou Quan lalu memberikan tagihannya pada Cheng Li. Wang mengambilnya dan pergi.
Setelah itu Cheng Li dimarahi habis-habisan sama Zhou Quan. Ternyata sebelumnya Xun Xun sempat mendatangi asisten Cheng Li yang sebelumnya dan menanyakan segala kebiasaannya. Makanya dia bisa tahu selera kopi Cheng Li saat itu.
Xun Xun juga belajar menggunakan perangkat kantor pada Zhou Quan. Tapi Cheng Li malah memberikan tugas yang melewati batas sampai membuat Xun Xun sakit.
Cheng Li juga memperlakukannya saat di pesta. Dia bahkan mengancam akan memecatnya.
Cheng Li menyampaikan pembelaannya. Mengenai masalah rumah sakit ia meminta maaf dan mengakui kalo itu adalah kesalahannya karena melalaikan keselamatan Xun Xun saat sedang bekerja.
Dan ternyata malam itu saat Xun Xun membersihkan sisa pesta, alasan Cheng Li menyuruh Xun Xun untuk mencari asisten lain adalah untuk membantunya dan bukannya ia ingin memecatnya.
Sebagai permintaan maafnya ia akan memberikan Xun Xun untuk libur selama 7 hari. Dan tentang ia mempermalukan Xun Xun di pesta,...Ia pikir Zhou Quan nggak tahu gimana seksinya Xun Xun saat itu.
Cheng Li menunjukkan video di ponselnya saat Xun Xun berjalan dengan percaya dirinya memakai kostum itu.
Zhou Quan nggak bisa bicara lagi. Ia masuk dan gantian memarahi Xun Xun.
Xun Xun hanya diam. Ia melihat ke pintu dan melihat Cheng Li ada di luar menatapnya.
Met lebaran juga... Min, wah dracinnya bagus... Cowoknya ganteng jg... Di lanjutkan yak... Dracin yg episodenya panjang malaz... Kadang ampe lupa cerita awalnya... Gambate...
BalasHapus