All content from Sohu TV
Ringkas drama sebelumnya
Warning: 18+
Jadilah pembaca yang bijak
Sekembalinya ke rumah Xun Xun dibuat kaget dengan adanya banyak lilin dan kue juga kotak kalung di atas meja. Rupanya Cheng Li tahu kalo hari ini adalah hari ulang tahun Xun Xun. Selama ini ia selalu melewatinya bersama keluarga.
Tahun ini ia sendiri dan Cheng Li nggak ingin Xun Xun melewati ulang tahunnya seorang diri makanya ia mengadakan acara makan-makan tadi dan mengundang Zhou Quan juga.
Xun Xun heran bagaimana Cheng Li bisa tahu kalo hari ini adalah hari ulang tahunnya? Cheng Li memberitahu kalo dia melihat CV Xun Xun dan momen wechat Zhou Quan. Ia ingin ada di kehidupan Xun Xun. Setelah ini Xun Xun nggak boleh makan dengan orang lain.
Xun Xun tersenyum. Selain Cheng Li siapa yang bisa melihat moment wechat Zhou Quan. Michael bahkan nggak tahu kalo hari ini ia ulang tahun.
Cheng Li mengancam akan memecat Michael kalo hari ini dia berani melewatkan ulang tahun Xun Xun.
Xun Xun tersenyum mendengarnya. Cheng Li lalu mengambil jantungnya dan melakukannya di leher Xun Xun.
"Jadilah pacarku. Aku ingin menjalani dan mencintaimu dengan terang-terangan. Tadi aku ingin memberitahu semua orang kalo orang yang aku cintai ada di sana. Namanya Ling Xun Xun. Jika hari ini kamu menolaknya maka aku akan melakukannya lagi dan lagi sampai kamu mau menerimaku"
Mata Xun Xun langsung berkaca-kaca mendengarnya. Cheng Li lalu mengambil krim di kue start dan mengoleskannya ke bibir Xun Xun lalu menciumnya setelah terlebih dulu mengucapkan selamat ulang tahun.
Ia melepaskan ciumannya dan berkata;
"Bibirmu sangat manis"
Dan setelah itu ia kembali mencium Xun Xun.
Cheng Li beralasan karena sebelumnya Xun Xun adalah asistennya. Sekarang kan dia pacarnya.
Xun Xun menganggap kalo yang semalam nggak termasuk karena Cheng Li menciumnya dengan paksa. Cheng Li mengingatkan kalo Xun Xun membalas. Dia juga menciumnya. Ia rasa Xun Xun menikmatinya.
Xun Xun mau pergi tapi Cheng Li menahannya dan menciumnya lagi. Katanya ia hanya ingin membantu Xun Xun untuk memastikan kalo semalam dia nggak bermimpi.
Xun Xun menyuruhnya untuk duduk dan makan.
Dan setelah Cheng Li duduk, bukannya makan, dia malah diam sambil memandangi Xun Xun. Xun Xun jadi merasa nggak nyaman.
Ponsel Xun Xun tiba-tiba bunyi dan Cheng Li buru-buru mengambilnya.
Zhou Quan menuntut alasan Xun Xun nggak datang semalam. Padahal biasanya mereka selalu tidur bersama kalo Xun Xun ulang tahun.
Cheng Li memberitahu kalo Xun Xun nggak akan datang lagi je rumahnya karena Xun Xun ingin tinggal dengan pacarnya.
Xun Xun merasa malu dan berniat mengambil ponselnya kembali tapi Cheng Li nggak mau memberikannya.
Di rumahnya Zhou Quan bertanya-tanya; pacar? Akhirnya mereka bersama. Ia lalu pingin bergosip dan menelpon Yiwang. Aneh, nomor Yiwang nggak aktif.
Masih pagi. Cheng Li mendatangi meja Xiaojing tapi Xiaojingnya belum datang. Michael datang. Ia menanyakan Xiaojing pada Michael.
Michael memberitahu kalo Xiaojing belum datang. Ada apa?
Cheng Li memberitahu kalo dia mau minta Xiaojing untuk membeli sesuatu. Michael menawarkan untuk membelikannya tapi Cheng Li melarang. Nggak bisa. Nggak cocok.
Michael jadi kesal. Apa sih yang mau Cheng Li beli sampai harus Xiaojing yang belikan dan dia nggak bisa?
Cheng Li mendekat dan berbisik;
"Pembalut"
Michael kaget banget. Cheng Li pakai?
Cheng Li membantahnya. Bukan dia tapi Xun Xun. Michael mengiyakan. Ia akan me nyuruh Xiaojing untuk membelikannya kalo sudah datang.
Cheng Li lalu kembali ke ruangannya. Eh, Michael baru sadar kalo Cheng Li juga memanggil Xun Xun.
Xiaojing datang dan sedang melihat sesuatu di ponselnya. Michael mendatanginya dan mengomelinya karena baru datang. Dia lalu memberitahu kalo Cheng Li menyuruhnya untuk membeli pembalut.
Xiaojing terkejut. Buat apa Cheng Li membeli Pembalut? Michael memberitahu kalo itu untuk Xun Xun. Xiaojing makin terkejut lagi.
Michael menyindir kalo Xiaojing nggak pernah dibelikan pembalut oleh seseorang. Xiaojing langsung membantahnya. Ibu, ayah, teman dan pacar pernah membelikannya.
Michael nggak menyangka kalo Xiaojing punya pacar. Xiaojing meralat, mantan.
Michael bertanya-tanya, kalo seorang pria membelikan pembalut untuk seorang wanita, kira-kira apa hubungan Mereka?
Xiaojing pikir Michael menggodanya. Ih, Michael langsung membantahnya lalu pergi.
Xiaojing pergi ke minimarket dan membeli pembalut.
Zhou Quan sedang bertemu dengan kliennya. Ia mencoba untuk menghubungi Yiwang lagi tapi nomornya tetap nggak aktif. Hal itu membuatnya khawatir.
Ia mendatangi kantor Cheng Li saat jam makan siang dan memberitahu kalo Yiwang menghilang. Ponselnya juga nggak bisa dihubungi.
Cheng Li dan Xun Xun saling pandang. Cheng Li memberitahu kalo Yiwang pergi ke kantor pusat untuk melaporkan sesuatu sehubungan dengan masalah yang ditimbulkan oleh Peter.
Zhou Quan nggak habis pikir, kenapa dia jadi orang yang paling terakhir tahu?
Baik Xun Xun dan Cheng Li hanya diam.
Zhou Quan lalu pamit.
Cheng Li mengambil pembalut yang ia sembunyikan di belakang punggungnya pada Xun Xun. Xun Xun nggak menyangka Cheng Li membelikan pembalut untuknya.
Eh, Zhou Quan malah balik lagi karena lupa memberikan dokumen. Dia terkejut lihat Cheng Li memberikan pembalut untuk Xun Xun. Pembalut katun? Ekstrak tanaman? Ia memberitahu kalo itu sangat bagus untuk periode menstruasi. Ia memuji apa yang sudah Cheng Li lakukan.
Cheng Li dan Xun Xun tersenyum setelah Zhou Quan pergi.
Xiaojing terkejut lihat ada bunga di mejanya. Xun Xun dan Cheng Li datang. Xun Xun menanyakan bunga untuk siapa? Xiaojing mengaku nggak tahu.
Xun Xun pikir itu untuknya. Cheng Li buru-buru menariknya. Nggak ada yang mengirim bunga untuknya. Itu milik Xiaojing karena diletakkan di meja receptionis.
Xiaojing membaca tulisannya. Orang itu menunggu Xiaojing di restoran Baoguan jam 6.30.
Malamnya Xiaojing beneran datang ke restoran itu. Lah, di sana juga ada Michael. Michael kaget. Ngapain Xiaojing datang? Xiaojing memberitahu kalo ada yang mengajaknya datang.
Cheng Li dan Xun Xun jalan-jalan di tepi danau. Xun Xun mengajaknya untuk pulang karena ia pikir Cheng Li pasti lelah karena main basket seharian.
Cheng Li menolak dan mengatakan masih ingin bersama Xun Xun.
Xun Xun meremehkan. Kayak mereka pulang terpisah aja.
Cheng Li mengingatkan kalo kamar mereka terpisah. Ia menarik tangan Xun Xun dan menariknya untuk kembali jalan-jalan.
Restoran berubah sepi. Xiaojing melihat kartu yang ada pada bunga yang ia terima dan menunjukkannya ke Michael. Ternyata bunga itu dari Michael dan ditujukan untuk Xun Xun.
Mereka akhirnya makan bersama. Xiaojing menertawakan apa yang Michael lakukan. Mereka lalu membicarakan Cheng Li yang belakangan sikapnya berubah pada Xun Xun.
Xiaojing lalu menyinggung tentang acara makan-makan tempo hari. Ia pikir acara makan malam itu untuk Xun Xun. Ia bertanya-tanya ada hari spesial apa hari itu?
Cheng Li membawa Xun Xun pulang ke rumah. Dan ternyata di ruang tamu ada banyak bunga dari Cheng Li buat Xun Xun.
Xun Xun terdiam sambil tersenyum menatap semua bunga cantik itu. Tapi...mendadak ia berbalik sambil menutup mulutnya.
Cheng Li bertanya khawatir, ada apa?
Xun Xun memberitahu kalo ia alergi serbuk bunga. Cheng Li mengingatkan kalo Xun Xun bilang suka bunga saat melihat bunga Xiaojing. Xun Xun membenarkan kalo dia suka bunga. Tapi ia hanya bisa melihat dari jauh.
Cheng Li hanya menghela nafas. Tadi dia sedih lihat Xun Xun nampak ingin bunga Xiaojing. Xun Xun menyimpulkan kalo Cheng Li nggak pingin buru-buru pulang karena mempersiapkan semua bunga itu?
Cheng Lu mengangguk membenarkan. Ia akan memberikan apapun yang terbaik dan terbanyak asalkan Xun Xun menyukainya.
Xun Xun merasa terharu lalu memeluk Cheng Li.
Karena Xun Xun nggak bisa pulang, Cheng Li lalu mengantarkannya ke rumah Zhou Quan. Xun Xun merasa kalo dia bukan asisten yang baik.
Cheng Li meminta agar Xun Xun nggak mencemaskan hal itu. Nikmati aja perasaan menjadi pacar.
Xun Xun kembali merasa nggak nyaman. Cheng Li nggak terlalu ambil pusing dan menariknya pergi.
Xun Xun merasa baikan setelah sampai di luar.
Di kotak pos ada brosur bioskop. Xun Xun sudah setahun nggak ke bioskop. Dia ingin nonton. Cheng Li malah sudah 10 tahun nggak ke bioskop.
Xun Xun paham. Penyakitnya? Cheng Li membenarkan. Tapi melihat Xun Xun ingin nonton, ia pun menawarkan untuk ke sana dan meminta Xun Xun untuk menemaninya.
Xun Xun setuju. Tapi kalo Cheng Li nggak bisa menahannya, mereka harus segera keluar.
Mereka sudah ada di dalam. Xun Xun yang melihat Cheng Li nampak tersiksa, mengajaknya untuk keluar.
Sampai luar Cheng Li menanyakan kenapa Xun Xun nggak nonton sampai selesai?
Xun Xun mengaku merasa gugup karena ada pria tampan yang ia sukai duduk di sampingnya. Cheng Li menyesalkan karena nggak bisa menemani pacarnya nonton. Ia yakin Xun Xun pasti kecewa padanya.
Xun Xun nggak mempermasalahkan. Mereka bisa mulai pelan-pelan. Kalo Cheng Li ingin nonton mereka bisa menonton tv di rumah. Toh ia juga nggak bisa menerima niat baik pacarnya saat memberinya bunga.
Cheng Li menangkap kalo Xun Xun barusan mengakuinya sebagai pacar. Ia meminta Xun Xun untuk mengulanginya tapi Xun Xun menolak. Dia lupa.
Cheng Li lalu menggendong Xun Xun meski di sekitarnya ada banyak orang. Ia hanya mau menggendong pacarnya. Masa bodoh sana orang di sekitar.
Xun Xun minta diturunkan. Ia lalu membicarakan hubungan mereka. Ia nggak ingin Cheng Li mempublikasikannya di kantor. Cheng Li berpikir kalo mereka akan menyadarinya sendiri, cepat atau lambat.
Xun Xun pikir mereka bisa berpura-pura tapi kalo Cheng Li mempublikasikannya maka hal itu akan membuatnya nggak nyaman.
Selain itu Xun Xun ingin agar Cheng Li nggak mencampur adukkan antara urusan pribadi dan pekerjaan. Kalo suatu saat ada masalah pekerjaan maka ia akan mengundurkan diri.
Cheng Li meminta agar Xun Xun nggak mengundurkan diri dengan mudah karena ia sangat membutuhkannya.
Xun Xun mengiyakan. Ia memberi tahu kalo ia juga ingin mandiri. Ia nggak ingin berpindah dari satu pria ke pria lain. Ia nggak ingin menerima bantuan khusus dari Cheng Li dalam hal hubungan atau pekerjaan.
Cheng Li mengangguk. Ia menarik dan memeluk Xun Xun. Ia meminta Xun Xun untuk berhenti merasa cemas. Hubungan yang baik itu membuat bahagia bukan membuat kekhawatiran.
Mendadak Cheng Li melepaskan pelukannya dan mengulurkan tangannya.
"Pacar, mohon bantuannya"
Xun Xun membalasnya dan menjabatnya.
"Mohon bantuannya, pacar"
Semangat kak💜💜💜 suka bgt dramanyaðŸ˜ðŸ˜
BalasHapus💯
BalasHapus