All content from KBS2
Ringkas drama sebelumnya
Moohak mengajak Dali untuk menginap di rumahnya setelah tahu kalo Won Tak baru akan kembali setelah 2 sampai 3 hari. Ia menjanjikan kalo ia nggak akan melakukan apapun. Dali tidur di kamar dan ia di sofa. Ia janji nggak akan menyentuhnya jadi Dali nggak usah khawatir. Ia hanya ingin bersama Dali.
Lah Dali malah pingin sebaliknya. Kalo nggak melakukan apapun ngapain ia ke sana. Ia tahu kalo Moohak orangnya konservatif. Nggak papa kalo dia belum siap dan nggak nyaman. Ia akan nunggu.
Ih Moohak senang banget dengarnya dan mengaku kalo ia sangat siap. Ia lalu pulang sambil membawa gelasnya. Di rumah ia menyiapkan semuanya. Tapi saat membuka pintu ternyata yang datang adalah Chak Hee. Wajahnya terluka tapi saat Moohak nanya malah bilangnya lingkungan tempat Moohak tinggal nggak baik. Sopir taksinya sampai nggak tahu.
Dali datang. Chak Hee pikir mereka tinggal bersama tapi Moohak bilang enggak. Dali tinggal di atas. Dali kayak marah dengarnya. Apalagi setelah lihat Chak Hee masuk dengan bebasnya ke rumah Moohak.
Moohak menyusulnya tapi habis itu keluar lagi. Mau jelasin juga bingung gimana bilangnya. Akhirnya Moohak masuk sama Dali. Chak Hee mencari Ramyun katanya dia lapar. Moohak menanyakan perihal lukanya. Chak Hee bilang dia berebut jeruk Bali sama seseorang. Tapi dia yang menang. Moohak kayak nggak percaya dan nanyain jeruk Balinya.
Chak Hee menghindar dan bilang kalo ia memberikan jeruk Balinya karena sudah membuat hidungnya berdarah. Ia lalu melihat ruang tamu penuh sama bunga. Ia pikir ini hari istimewa tapi Moohak membantahnya. Ia lalu duduk di sofa dan meletakkan kakinya di meja, tepat di depan kelopak bunga yang berbentuk hati.
Ih Dali kesal lihatnya. Ia menyarankan agar Chak Hee pulang alih-alih datang ke rumah seorang pria. Orang tuanya pasti khawatir kalo dia nggak pulang. Lah Chak Hee malah tiduran dan mengulangi kalo ia akan tetap di sana sampai lukanya sembuh.
Dali mengajak Chak Hee untuk tidur di atas karena mereka sama-sama perempuan tapi Chak Hee nggak mau. Akhirnya malah Moohak yang diusir keluar. Ih padahal kan itu rumahnya sendiri. Dianjuga sebenarnya sudah siap.
Pada saat itu juga Won Tak pulang. Siap buat apa? Akhirnya Moohak ke rumah Won Tak. Dia pinginnya tidur di kamar tapi Won Tak nggak mengijinkan dan menyuruhnya untuk tidur di lantai. Ia bahkan hanya ngasih tisu toilet buat jadi bantalnya Moohak.
Sementara itu Chak Hee sudah lebih dulu menempati tempat tidur Moohak dan menikmati aromanya. Dali nggak mau kalah dan ikut tidur di sana. Mereka sampai berebut selimut segala.
Won Tak tidur di kasur lantai sedang Moohak disuruh tidur di lantai. Ia memperingatkan Moohak agar nggak mengeluarkan suara soalnya dia lagi kesal sampai mau mengajak orang buat berkelahi. Lah habis itu malah Won Tak yang tidur duluan. Mendengkur pula. Moohak mau ke kamar tapi Won Tak malah memarahinya sehingga ia balik lagi ke tempatnya.
Chak Hee nggak bisa tidur. Jadi sebelumnya ia mergokin ayahnya telponan sama Ki Cheol ngomongin soal Moohak yang sudah merusak rencananya dan memberitahu Dali. Ia juga bahkan membantu galeri dalam melaksanakan pameran. Ayah bilang akan melakukan sesuatu pada Moohak. Ia nggak peduli karena Moohak hanya saudara tiri Ki Cheol.
Chak Hee mendekat dan mengonfirmasikannya tapi ayah malah menamparnya. Ia mengungkit kalo ia mengenalkannya pada Taejin tapi Chak Hee nggak mau menggodanya dan malah menyukai Moohak. Tapi akhirnya ia malah nggak bisa menggodanya. Ayah sampai meragukan kalo Chak Hee adalah putrinya. Ia menyekolahkannya, memberinya pekerjaan dan membantunya tapi Chak Hee malah seperti itu.
Chak Hee menunjukkan kalo ayah aja nggak menyayanginya gimana bisa ada pria yang sayang padanya? Ayah makin kalap dan mengambil tongkat golf dan ...
Chak Hee nangis ingat itu. Dan sebenarnya Dali juga nggak bisa tidur dengar Chak Hee nangis.
Paginya Chak Hee masih nggak mau pulang dan malah nonton tv sambil makan keripik sementara Moohak, Dali dan Won Tak hanya melihatnya. Moohak menyuruhnya untuk ijin ke galeri kalo dia sakit. Jangan bolos nanti dipecat. Chak Hee santai dan bilang kalo pekerjaan itu dari ayahnya.
Moohak lalu mau mengantarnya pulang tapi Chak Hee tetap nggak mau. Ia akan di sana sampai beberapa hari. Ia bahkan mengungkit apa yang sudah Moohak lakukan pada ayahnya.
Setelahnya Moohak bicara berdua dengan Chak Hee. Ia mengonfirmasi kalo memar di wajahnya gegara dia. Ayahnya memukulnya? Chak Hee nangis. Ia membenarkan kalo ayahnya adalah politikus korup dan munafik. Tapi ia tetaplah ayahnya. Tapi apa pernah Moohak memikirkan dirinya? Seremeh itukah dirinya bagi Moohak? Moohak hanya diam dan nggak bisa bilang apa-apa.
Dali berjalan bersama Won Tak. Won Tak menertawakan tingkah Chak Hee dan meragukan kalo dia anaknya Ahn Sang Tae. Dali menatapnya nggak mau membicarakannya dan menanyakan kabar tentang Si Hyung. Won Tak bilang dia menghilang tanpa jejak seakan tahu kalo mereka akan datang. Dia bahkan pergi tanpa membawa apapun. Barang-barangnya kasih ada di penginapan.
Orang yang menangkap Si Hyung ternyata adalah Ahn Sang Tae. Si Hyung pikir Ahn Sang Tae mau menyelamatkannya tapi kenyataannya enggak. Ia marah karena barangnya ketahuan dan sekarang polisi sedang mencarinya. Ia ngasih Si Hyung dua pilihan. Menghilang dari muka bumi dengan tenang atau melakukan apa yang ia perintahkan.
Ahn Sang Tae pergi setelah berpesan pada orangnya agar menunggu telpon pukul 14 dan nyuruh Si Hyung untuk mandi.
Malam itu saat Ahn Sang Tae membisikkan rencananya, sebenarnya Taejin sudah nggak mau melakukannya. Ahn Sang Tae bilang mereka hanya perlu mencari cara agar galeri ditutup. Taejin nggak ingin Dali terluka. Tapi Ahn Sang Tae bilang mereka hanya harus menunjukkan pada Dali betapa menakutkannya dunia ini. Dan dari semuanya hanya Taejin yang bisa menolongnya. Kadang sebuah hubungan memang harus diwarnai kesulitan.
Moohak melihat lukisan bebek dan menganalisanya. Ternyata maknanya nggak begitu bagus. Dali lalu menggambar seekor bebek betina di dekat bebek jantan.
Ki Cheol mendadak memaksa masuk setelah Miri gagal menahannya. Dia marah-marah ke Moohak karena sudah membongkar semuanya di depan Dali sampai semuanya menjadi seperti ini. Moohak membantahnya. Ayah juga masuk untuk mengetahui yang terjadi.
Moohak mengungkit kalo katanya itu rahasia tapi Jang Taejin mengetahuinya. Ia menarik kerahnya saat datang untuk makan bersama Dali? Apa benar itu rahasia. Kalo iya kenapa ia bisa tahu? Dan apa Ki Cheol tahu siapa yang ada di atasnya Ahn Sang Tae?
Ayah mengonfirmasi kalo memang bukan Moohak pelakunya. Kalo itu ternyata adalah dia maka ayah akan mengusirnya tanpa uang sepeserpun dan Moohak juga akan berpisah sama Dondon. Awalnya Moohak terdiam. Tapi ia berubah nggak peduli dan nyuruh ayah untuk melakukan apapun yang ia mau.
Ayah kembali ke ruangannya bersama Ki Cheol. Di depan pintu ayah mengonfirmasi kalo Ki Cheol beneran punya kartu di tangannya. Ki Cheol membenarkan. Lagian Ahn Sang Tae bilang sabuk hijaunya belum berakhir. Ayah memperingatkan kalo terjadi masalah lagi, ia nggak hanya berpisah sama Dondon tapi sama Ki Cheol juga. Dan ia akan kembali menjadi Oh Ki Cheol.
Miri menyesalkan Moohak yang nggak mengatakan yang sebenarnya tadi. Apa yang akan ia lakukan untuk mengatasinya. Moohak lalu nyuruh Miri untuk mencari tahu siapa yang diam-diam ditemui Ahn Sang Tae dan apa hubungannya dengan Jang Taejin.
Para karyawan Dali membicarakan tentang Dali yang mengirim petisi ke gedung biru. Byung Se bahkan berpikir kalo harusnya Dali melepasnya dan membangun galeri di tempat lain. Atau dia bisa menikah dengan Taejin dan membangun kerajaannya.
Ki Dong malah merasa kalo Dali menyukai Moohak dan mengungkit saat mereka saling bertatapan di acara 3 restoran katak. Sabong dan Byung Se langsung menertawakannya. Menurutnya Moohak sama sekali nggak pantas buat Dali.
Lah Dali lalu datang dan menyerahkan beberapa dokumen pada Sabong. Sabong menyinggung apa yang Ki Dong katakan sebagai candaan dan minta Dali agar jangan marah. Dali nggak punya alasan buat marah dibilang cocok sama orang yang baik. Menurutnya Moohak berwawasan luas, tampan, lembut. Dia juga populer di kalangan wanita. Malah Dali yang jadi rendah diri.
Sabong lalu minta ijin untuk mengunggah iklan lowongan kerja untuk menggantikan Gong Joo. Dali mengiyakan. Ia lalu dapat telpon dari pengacara Cha.
Selanjutnya Dali menemui pengacara Cha dan ditunjukkan pajak warisan yang harus ia bayar dan ternyata jumlahnya nggak sedikit. Pengacara Cha menyayangkan keputusan Dali yang mengungkap tentang area sabuk hijau yang nantinya akan menyulitkannya kalo mau meminjam uang dari bank.
Dengan tenang Dali mengatakan kalo ia akan mendapatkannya. Pengacara Cha menasehati agar Dali meminta bantuan dari orang dewasa di keluarganya. Itu akan sangat membantu nantinya.
Si Hyung pergi dengan mewarnai rambutnya. Di saat yang sama adiknya ayahnya Dali, ayahnya Si Hyung (kali) tiba di bandara. Wartawan yang nulis berita tentang Dali mengenalinya dan menghampirinya. Ia mencari tahu alasan kedatangannya ke Korea. Secara hubungannya sedang nggak baik dengan kakaknya sampai nggak datang saat pemakaman.
Ahn Sang Tae nelpon Taejin dan memberitahu kalo Si Hyung sedang dalam perjalanan untuk melakukan wawancara. Setelah semuanya selesai maka mereka bisa kembali ke rencana semula.
Mendadak mereka melihat wawancara dari Kim Hok Chun yang bicara kalo Dali nggak punya hubungan darah dengan keluarga Cheongsong karena ia hanyalah anak adopsi.
Ahn Sang Tae senang melihat berita tersebut dan berpikir kalo takdir masih memihak mereka. Beda dengan Ahn Sang Tae, Taejin malah marah. Ia minta Ahn Sang Tae untuk menghentikan Si Hyung. Ia juga nyuruh sekretarisnya untuk menurunkan berita tentang Dali dan menggantinya dengan skandal apapun.
Ia lalu berusaha untuk nelpon Dali. Sementara itu Dali sedang sibuk memilih beberapa karya seni yang bisa ia jual untuk membayar pajak dan hutangnya pada Moohak.
Paman mendadak datang dan minta semuanya dihentikan. Dali menyapanya tapi paman menolak. Dia bukan pamannya. Paman memarahi Dali yang beraninya menjual aset Cheongsong. Ia menyita semuanya. Kalo ia tetap melakukannya maka itu adalah tindak pencurian. Nggak ada satupun barang galeri Cheongsong yang boleh pergi dari tempatnya bahkan satu pensil sekalipun.
Mereka lalu bicara di ruangan Dali. Dali dimarahi karena sudah mengusir Si Hyung dan menjual rumah. Ia menyebut Dali nggak tahu terima kasih dan membandingkannya dengan binatang di hutan yang masih jauh lebih baik.
Dali mau mengatakan sesuatu tapi paman memotongnya. Dali pergi ke luar negeri sampai nggak tahu kalo ayahnya sakit dan ditemukan tewas di lantai yang sedingin es. Paman bilang kalo Dali bukan manusia. Karena itulah ia melarang saat ia akan diadopsi. Ia selalu menyebabkan masalah. Setelah ia diadopsi, kakak iparnya meninggal dan membuat hubungannya dengan kakaknya menjadi renggang. Kakaknya sampai berlutut di hadapan Taejin. Hal yang nggak pernah dilakukannya sebelumnya. Tapi demi Dali ia melakukannya bahkan di depan banyak orang.
Dali langsung nangis dengarnya. Paman mendesak Dali agar mengundurkan diri dan jangan mempermalukan mereka lagi.
Dali hanya bisa nangis setelah paman pergi. Para karyawan juga nggak bisa menghiburnya dan membiarkannya untuk sendiri dulu.
Dali ingat saat ia memohon pada Taejin agar nggak meninggalkannya. Ia bahkan mau melakukan apapun untuk itu. Dan yang Taejin minta adalah sesuatu yang nggak mungkin. Ia minta agar Dali terlahir kembali sebagai putri kandung keluarga Cheongsong.
Taejin juga sangat menyesalkannya. Ia mencoba untuk nelpon Dali tapi nggak dijawab. Ia lalu meninggalkan pesan akan mengurus semuanya dan minta Dali agar nggak usah khawatir. Semuanya akan kembali seakan nggak ada apa-apa. Dali adalah putri ayahnya.
Sementara itu Won Tak masih mencari Si Hyung. Ia dapat informasi kalo Si Hyung pergi bersama sebuah van. Ia lalu dikasih tahu rekannya kalo ternyata Dali adalah anak adopsi. Dia berasal dari panti asuhan. Won Tak yang menghawatirkan Dali langsung pergi sambil nelpon Dali tapi Dali nggak menjawabnya.
Taejin ke galeri. Di sana sudah ada banyak wartawan tapi Dali nggak ada. Dali sendiri sedang di makam ayahnya. Ia mencabuti rumput yang mengganggu. Teringat saat ia masih di panti asuhan. Suster menyuruhnya makan karena sudah berhari-hari nggak makan tapi ia hanya membaca buku. Dan saat suster mengambil bukunya Dali langsung nangis.
Won Tak (kali) datang dan memberikan buku Dali kembali sambil berpesan agar suster jangan mengambil bukunya.
Saat ada tur di museum, Dali tertinggal di dalam. Ia melihat sebuah lukisan makhluk bermata satu dan nangis. Ayah menghampirinya dan menawarkan untuk memarahi makhluk itu karena sudah menakuti Dali.
Dali malah melarang. Dia justru sedih lihat makhluk itu yang kesepian sama seperti dirinya. Ayah meluk Dali. Suster datang untuk mengajak Dali pergi. Ia baru tahu kalo Dali bisa bicara.
Moohak yang habis rapat mencoba untuk nelpon Dali tapi nggak dijawab. Miri melihat berita tentang Dali yang adalah anak adopsi dan menunjukkannya pada Moohak.
Ayah, ibu sama Ki Cheol juga sedang ngomongin Dali yang hanyalah anak adopsi. Apa ia akan menang dan mendapatkan warisannya. Ki Cheol membenarkan. Meski hanya anak adopsi, tapi Dali tetaplah putrinya. Ibu juga membenarkan. Ia mencontohkan dirinya dengan Moohak. Meski nggak punya hubungan darah tapi ia menganggap Moohak sebagai anaknya dan ia adalah ibunya.
Ayah sendiri masih ragu untuk menjadikan Dali sebagai menantu. Ibu menenangkan. Toh masih belum ada pembicaraan untuk ke sana.
Won Tak buru-buru pulang dan mencari Dali di rumah tali dia nggak ada. Ia lalu nelpon panti asuhan, siapa tahu Dali ke sana. Ternyata enggak. Ia berpesan agar suster menghubunginya kalo Dali datang.
Mendadak ada yang datang. Ternyata Taejin. Dia menanyakan Dali. Won Tak memintanya untuk nggak usah mencari Dali lagi. Taejin pikir Dali nggak ada di sana jadinya dia kau pergi. Won Tak mengungkit apa yang sudah Taejin lakukan pada Dali dan memintanya untuk nggak usah bersikap peduli.
Taejin nyuruh Won Tak untuk mengurus urusannya dan ia akan mengurus masalahnya sendiri. Dan Dali adalah urusannya.
Dalam perjalanan Taejin minta sekretarisnya untuk mengantarnya ke galeri lagi. Ia ingin memastikan sekali lagi.
Dali emang di galeri. Moohak nelpon tapi ia mengabaikannya dan tiduran di sofa. Lah orangnya malah datang. Ia menyalakan lampu sambil manggil-manggil Dali. Dia tahu kalo Dali di dalam.
Dali sendiri sedang sembunyi. Sampai akhirnya Moohak pergi sendiri karena nggak bisa menemukan Dali. Sampai di luar Dali malah keluar dan menemui Moohak. Moohak ngiranya Dali marah gegara Chak Hee. Ia mau menjelaskan ke Dali kalo ia hanya menganggap Chak Hee sebagai teman bukan pacar. Lagian itu karena privasi Chak Hee jadi dia nggak bisa ngasih tahu.
Dali mengungkit tentang berita hari ini mengenai dirinya. Moohak tahu tentang warisan dan menenangkan kalo Dali adalah putrinya dan pamannya nggak berhak mengklaim warisannya harus dibatalkan. Mungkin akan butuh waktu dan merepotkan.
Dali ngasih tahu kalo ia diadopsi. Apa itu nggak penting? Moohak malah bingung. Apa harusnya itu penting? Ia ngasih tahu kalo kakaknya juga nggak punya hubungan darah tapi ia tetap kakaknya. Ia baru ngeh kalo Dali nggak menjawab telponnya karena itu. Kayak anak kecil.
Moohak mendekat dan meraih tangan Dali. Saat ia kecil, ia berharap agar ayahnya yang mati, bukan ibunya. Ia ingat saat ia kecil, sepulang mengantar pesanan ia melihat ayahnya bermanja dengan ibu Ki Cheol. Ia juga menyebutkan tentang situasi Chak Hee yang dipukul sama ayah yang dihormati di masyarakat, tentang Ki Cheol yang mengubah nama marganya saat ayah kandungnya masih hidup dan sehat, dan tentang Dali yang mempertaruhkan semua yang dia miliki untuk mendiang ayahnya. Ada banyak hubungan dengan orang tua, sama beragamnya dengan sebuah lukisan. Dan darah nggak membuat hubungan kita dengan orang tua menjadi ideal seperti yang diharapkan. Moohak bercanda kalo wajahnya Dali sama sekali nggak mirip dengan ayahnya. Mungkin lebih mirip sama ibunya.
Dali tersenyum mendengarnya. Ia memeluk Moohak dan menumpahkan semua tangisnya. Moohak menepuknya dan merasa kalo ia tetaplah anak-anak.
Taejin tiba. Ia turun sendiri untuk mencari Dali. Sekilas ia mendengar tangis Dali lalu melihat Dali berpelukan sama Moohak.
Moohak melepaskan pelukannya dan menatap Dali. Tapi kalo nangis sedikit mirip sih sama ayahnya.
Taejin mengangkat telponnya dan minta orang di seberang untuk melanjutkan semuanya mereka sesuai rencana.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊