Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 15

Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 15

All content from KBS2



Ringkas drama sebelumnya


Apa Kita Semua Bintang?


Ayah, ibu, Ki Cheol, Moohak dan Miri berusaha untuk membereskan ruangan Moohak. Moohak menanyakan berapa banyak berita yang benar dan berapa banyak yang salah dari penyitaan ini? Apa benar ia mensponsori Ahn Sang Tae? 

Ayah yakin kalo Ahn Sang Tae mendapatkan uang bukan hanya dari mereka tapi mereka yang ditargetkan. Siapa yang bertanggung jawab atas semuanya. 


Ibu mendadak bilang kalo itu pasti Jang Taejin. Saat ia menarik rambut Dali, Jang Taejin bilang kalo ia harus bertanggung jawab. Ayah menyesalkan ibu yang baru bilang sekarang. 


Mendadak Ki Cheol dapat telpon dari nomor rahasia. Ia keluar dan menjawabnya. Dan yang nelpon ternyata adalah Ahn Sang Tae. Dia memastikan kalo Ki Cheol belum dipanggil sama polisi dan berpesan agar Ki Cheol jangan bilang apapun. Pura-pura nggak tahu. Sebelum Ahn Sang Tae menutup telponnya, Ki Cheol meminta nomornya Taejin. 


Setelahnya Ki Cheol nelpon Taejin dan mengirimkan video itu tepat saat Dali masih ada di sana. Kelihatan banget kalo Taejin ketakutan. 


Dali pergi. Tapi dia nggak bisa tenang dengan kejadian tadi. Dia yakin banget kalo tadi dia dengar suara ayahnya. Tapi Taejin bilang bukan. Ia bahkan kekeuh bilang Dali keliru. Setelah di desak ia akhirnya bilang kalo hasil rapatnya bocor dan ia harus segera melakukan rapat penanggulangan. 


Dali mengalihkan ke panggilan ke kantor polisi. Si Hyung menolak semua pengacaranya dan nggak mau ketemu dengan ayahnya. Ia justru mau menemui Taejin. Bukankah itu aneh? 


Taejin malah koar-koar kalo dia nggak mau membantu orang yang sudah merusak nama baik ayah Dali. Dali menangkap kalo Taejin emosi banget sampai nunjuk-nunjuk meja. Pasti rapatnya sangat penting. 


Nggak bisa ngomong lagi, Taejin pun nyuruh Dali untuk pergi. 


Setelahnya ia melihat video itu lagi. Awalnya cuman ayah Dali sama Si Hyung. Tapi habis itu dilihatin ia ada di belakang mereka. Tahu apa yang selanjutnya ia pun mematikannya. 


Habis itu Ki Cheol nelpon. Dia ingin agar mereka ketemu. Dih Taejin takut banget kayaknya sampai membentak Ki Cheol dan menanyakan siapa dirinya. 


Ki Cheol memberitahukan namanya dan menambahkan Dondon F and B. Taejin ingat Ki Cheol mendatanginya di saat pameran setelah Moohak pergi dan bilang kalo mereka akan segera berbisnis. 


Taejin berpikir kalo Ki Cheol mau mempermainkannya. Ki Cheol malah tertawa. Ia mengungkit kalo dokumen di perusahaannya semuanya disita dan memawarkan agar sekalian aja ia menyerahkan video itu atau mengunggahnya ke internet. Mau mflihat kehancurannya sendiri? 


Moohak dan Miri mendengar apa yang Ki Cheol katakan. Ki Cheol mengancam akan ngasih tahu dunia tentang apa yang dilakukannya pada direktur Kim Nak Chun. Ia menekankan ke Jang Taejin kalo ia adalah penyelamatnya. 


Setelah selesai telponan, Ki Cheol langsung lemas. Moohak mengonfirmasi apa yang barusan Ki Cheol katakan dan ada apa sama Jang Taejin sampai ia jadi penyelamatnya. Ki Cheol membantah kalo dia bilang Jang Taejin. Orang itu tadi adalah temannya Jang Haejin. 


Moohak mengajak Ki Cheol untuk menghadiri rapat tentang apa yang harus mereka lakukan biar para usaha waralaba mereka nggak khawatir. Ki Cheol nggak bisa hadir dan minta Moohak aja yang menanganinya. Soalnya ada yang harus dia lakukan. 


Setelah Ki Cheol pergi, Moohak bilang ke Miri kalo ia akan menghadiri rapat sendirian dan menyuruhnya untuk melakukan sesuatu. 


Di ruangannya Taejin ngamuk-ngamuk. Sekretarisnya datang. Ia menyuruhny untuk menyelidiki Ki Cheol, bukan Moohak. Ia juga minta sekretarisnya agar memanggil pak Ha dan anak buahnya. 


Won Tak sedang mengintai. Ia masih kepikiran apa yang Si Hyung katakan kalo saat pamannya meninggal... Ia merasa karena dirinya. Ia menanyakannya ke rekannya tapi rekannya menanggapinya dengan santai karena saat orang tua meninggal, anak-anak selalu merasa bersalah. Apalagi semasa hidupnya dia dekat dengan Si Hyung. 


Dali masih kepikiran kalo suara yang ia dengar adalah suara ayahnya. sabong datang mengabarkan kalo ada yang akan membeli lukisan mereka dan akan diambil pekan depan. Selain itu para seniman lain juga tertarik untuk mengadakan pameran di galeri mereka. Dali masih terus kepikiran dan bertanya sesuatu pada Sabong. 


Dali menemui Gong Joo yang sekarang bekerja di minimarket. Mereka bicara di luar. Ia memberikan sebuah kartu nama pada Gong Joo dan memintanya untuk kembali bekerja. Mereka semua memulai dari sebuah titik dan akan menjadi ledakan besar. Mereka bukan boneka murahan. Gong Joo nangis dan Dali memeluknya. 


Moohak pulang dengan membawa boneka bebeknya. Sementara itu di dalam Dali sedang memasak. Saat keluar, Moohak langsung memeluknya. Dali merasa kalo hari ini pasti sangat berat buat Moohak dan menanyakan apa yang ia bisa bantu. Moohak mengatakan kalo gini aja udah. Ia mendadak mengeluhkan Won Tak yang belakangan nggak pernah lembur dan selalu pulang tepat waktu. Padahal ia berharapnya Won Tak melakukan penyamaran ke luar kota. 


Dih yang diomongin datang tapi Moohak nggak menyadarinya sampai pundaknya ditepuk sama Won Tak. 


Mereka duduk di dalam, lengkap sama boneka bebek sementara Dali melanjutkan memasaknya. Keduanya pada berantem nyuruh pergi satu sama lain. Akhirnya masakannya siap. Won Tak nggak tahu kalo Dali bisa melakukan hal semacam itu. Dali memberitahhhu kalo dia diajarin sama Moohak. Mereka mencicipinya dan rasanya nggak enak banget. Tapi karena nggak mau bikin Dali kecewa akhirnya pada bilang kalo itu enak. Lah Dali malah mau bikin lagi. 


Won Tak heran apa yang Moohak ajarkan sampai rasanya jadi kayak gitu. Moohak nyalahin bahan-bahannya yang mungkin nggak segar. Won Tak menanyakannya ke Dali dan ternyata selain apa yang Moohak ajarkan, Dali juga menambahkan beberapa vitamin dan magnesium. Hehe semua itu dalam bentuk obat ternyata. Pantes aja rasanya nggak enak. 


Mereka nggak bisa menahannya dan memuntahkannya dengan alasan mau ke kamar mandi. Tapi pas kembali mereka lanjut makan lagi. Nggak mau makan sendiri, Won Tak mengajak Dali untuk ikut makan tapi Dali menolak. Ia cukup mencium aromanya aja. Akhirnya mereka memakannya sendiri sedang Dali terus aja memasak. Dih Won Tak berasa mau mati.


Setelah makan, ketiganya minum di luar sambil membicarakan tentang perkembangan kasus Si Hyung. Moohak menayakan hasil penyelidikannya tapi Won Tak nggak mau ngasih tahu. Katanya kalo sampai bocor bahaya, secara Moohak adalah warga sipil. Moohak meremehkan kalo itu diberitakan tiap hari di tv juga. 


Dali menanyakan apa Si Hyung masih ingin bertemu dengan Taejin? Ia lalu ngasih tahu Won Tak kalo sebelumnya dia ketemu sama Taejin dan menceritakan tentang kejadian telpon dan video itu yang ia yakini kalo itu adalah suara ayahnya. Dan setelah dicocokkan, orang yang nelpon adalah Ki Cheol. Ia juga ngasih tahhu kalo sebelum ayah Dali meninggal, kakaknya menemuinya menggantikan dirinya yang pergi ke Belanda kala itu. Mungkin ia tahu sesuatu tentang kelemahan Taejin dan menggunakannya untuk mengancamnya. Tapi anehnya Kakaknya nggak mau mengakui kalo hari itu ia menemui ayah Dali. Bilangnnya ayah marah karena mereka meminjamkan uang jadi ia sibuk sembunyi dari ayah. 


Won Tak juga menyampaikan apa yang mengganggunya. Saat ditangkap, Si Hyung bilang ke ayahnya kalo pamannya meninggal karena dirinya. Mungkin karena ia terus membuat masalah tapi itu terus saja mengganggunya. 


Sekretaris Taejin melaporkan apa yang didapatkannya tentang Ki Cheol dan menenangkan kalo dia tidak kompeten. Tapi yang Taejin takuti adalah apa yang ada di tangannya. Ki Cheol membawa bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Ia lalu menanyakan soal kesiapan pak Ha dan ingin membuat Ki Cheol nggak punya kesempatan untuk membalas. 


Malamnya Moohak nggak bisa tidur. Miri mengirim pesan melaporkan kalo nggak ada yang mencurigakan dari Ki Cheol yang sekarang sudah pulang. Ternyata Won Tak sama Dali juga nggak bisa tidur. Ih boneka bebeknya dipeluk sama Dali. 


Paginya paman menemui Dali di galeri. Ia akan kembali dan harus segera ke bandara. Perihal Si Hyung, ia akan mengunjunginya lagi nanti. Si Hyung harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Selanjutnya paman menyerahkan yayasan Cheongsong pada Dali. Ia menyadari kalo Cheongsong diwariskan karena semangatnya bukan karena hubungan darah. Paman lalu pamit dan Dali mengantarnya sampai depan. 


Moohak sedang rapat dengan Miri terkait dengan bisnisnya. Selanjutnya ia menanyakan tentang kakaknya. Miri melaporkan kalo sejauh ini nggak ada yanng mencurigakan. Ia lalu meriksa ponselnya. Ternyata sebelumnya Miri meletakkan alat pelacak di mobilnya Ki Cheol. Ia lalu melihat Ki Cheol akan pergi ke suatu tempat tapi nggak tahu kemana. 


Won Tak dan rekannya sedang mengintai penjahat. Orangnya sudah muncul.Rekan Won Tak mau turun dari mobil dan menangkapnya tapi Won Tak menahan. Mereka lanjut melakukan pengintaian dan mengikuti para penjahat itu. Sementara itu Dali menemui Si Hyung di penjara dan mengonfirmasi kalo ia lah yang membunuh ayahnya. Si Hyung membantah dan kekeuh bilang klo bukan dia.


Dali lalu berpikir kalo Taejin lah orangnya. Ia minta agar Si Hyung mengatakan apa yang sebenarnya terjadi malam itu. Ia memperingatkan kalo ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menebus kesalahannya. Akhirnya Si Hyung menceritakan yang sebenarnya pada Dali kalo selama setahun ke belakang Ahn Sang Tae sering menemui ayah Dali. Ia menawarkan jumlah uang yang nggak sedikit untuk membeli galerinya guna membangun bisnis di sana. 


Ayah Dali menolak dan menyampaikan alasannya. Dan target selanjutnya adalah dirinya. Ia yang sedang minum di bar didekati dua orang pria dan mulai saat itulah ia kembali memakai narkoba dan bahkan menyelundupkannya ke galeri. Paman mengetahuinya dan memintanya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 


Malam itu Taejin juga ada di sana. Ia mengungkapkan kalo skandal narkoba hanya akan merugikan Cheongsong. Dan ayah lalu mengetehui kalo itu sudah terjadi dalam waktu yang lama. Si Hyung bahkan nggak hanya mengonsumsi narkoba tapi juga mengedarkannya. Taejin juga memberitahu tentang karya seni yang sudah ditukar dengan yang palsu sementara yang asli dijual di luar negeri. 


Si Hyung memohon agar ayah Dali membiarkan pembangunan lahan hijau dan mengambil apa yang Ahn Sang Tae tawarkan. Ia janji akan memulai lembaran baru. Ayah menolak. Ia menyadari kalo semua itu adalah rencana Taejin. Ia memanfatkan Ahn Sang Tae dan Si Hyung. Ayah menyuruhnya untuk melangkahi mayatnya. 


Mendadak dada ayah sakit. Ia minta obatnya pada Si Hyung. Si Hyung panik dan mau mencarikannya tapi Taejin mencegahnya dan mengingatkan kalo ayah minta dilangkahi mayatnya. Akhirnya Si Hyung pergi dan Taejin hanya diam menatap ayah Dali meregang nyawa lalu meninggal. Setelahnya ia peergi dengan santainya tanpa merasa bersalah. 


Sementara itu tanpa keduanya sadari Ki Cheol merekam kejadian itu dari ruangan ayah. 


Dali syok dengar semuanya. Ia berjalan keluar dan bahkan hampir jatuh. Ia duduk sambil nangis dan mukulin dadanya. Nyesek rasanya. 


Ki Cheol sedang menyetir dan juga teringat kejadian hari itu. Ia menghampiri ayah Dali setelah Taejin pergi. Panik banget setelah memastikan kalo ayah sudah meninggal. Ia nggak tahu mau nelpon 119 apa 112. 


Di tempat lain sekretarisnya Taejin melaporkan kalo orang-orangnya sudah berangkat. Untuk berjaga-jaga ia nyuruh mereka untuk membawa paspor. 


Dan tanpa Ki Cheol sadari, Moohak ada di belakangnya dan membuntutinya. Ia mencoba untuk nelpon Ki Cheol tapi nggak diangkat. Ia sudah sampai di depan lift dan masuk. Orang-orang Taejin masih di jalan dengan Won Tak yang mengikuti di belakang.


Akhirnya Ki Cheol ada di atap. Senang, berasa memiliki dunia di bawah kakinya. Taejin datang dan menepuk pundaknya. Ia memperingatkan kalo ia bisa jatuh. Selanjutnya ia membicarakan tentang kesepakatan mereka dan meminta rekaman itu. Ki Cheol sudah mau menyerahkan ponselnya tapi nggak jadi. Ia minta Taejn untuk lebih dulu memberikan apa yang ia minta. 


Sekretaris Taejin membeerikan apa yang dimaksud dan Taejin memberikannya pada Ki Cheol. Ki Cheol membuka berkas itu dan memeeriksanya. Termasuk Konstruksi Dondon sebagai subkontraktor proyek pengembangan...


Ki Cheol mengeluhkan kalo yang ia minta lebih dari itu. Tapi Taejin bilang ia nggak bisa menghentikan pemeriksaan jaksa dalam menyelidiki perusahaannya dan menenangkan kalo perusahannya hanya perlu membayar denda beberapa ribu dolar saja. Akhirnya Ki Cheol menyerahkan ponselnya. Taejin memastikan kalo Ki Cheol nggak memiliki salinannya. Ki Cheol menenangkan kalo  komputer dan laptopnya disita. Ia nggak akan setenang itu kalo membuat salinannya. 


Moohak sampai di parkiran disusul orang-orang Taejim dan polisi. 


Ki Cheol mengantar Taejin depan lift. Taejin berharap nggak akan ketemu sama Ki Cheol lagi tapi Ki Cheol malah bilang kalo mereka harus sering ketemu karena sekarang mereka saudah menjadi teman. Ia bahkan mengambi tangan Taejin dan menjabatnya. 


Mereka lalu berpisah. Di dalam lift Taejin menyayangkan tindakan Ki Cheol. Sekretaris Taejin paham dan akan menginstruksikan mereka.


Orang-orang Taejin bersiap dan Taejin pergi dengan perasaan lega. 


Dali sampai di depan galeri. Ia nelpon Moohak dan bilang merindukannya. Ih Moohak senang banget. Ia menjanjikan kalo ia akan terbang ke sana. Dali mengaku senang ada Moohak di sisisnya dan ia sangat mencintainya. 


Setelahnya ia melihat Ki Cheol diikuti 2 orang pria mencurigakan. Orang-orang itu teerus mengikuti Ki Cheol. Ki Cheol menyadarinya. Ia mau kabur tapi malah pintunya terkunci. Mereka berusaha untuk melukai Ki Cheol. Moohak mendadak datang dan menyemprot mereka pakai alat pemadam kebakaran. Setelah habis mereka berkelahi. 


Polisi yanng sebelumnya kehilangan penjahat itu menemukannya setelah mendengar suara Moohak. Para penjahat itu kabur setelah polisi datang. Ki Cheol meneriaki Moohak yang tertusuk pisau. Moohak sendiri nggak menyadarinya sampai ia melihat lukanya. Won Tak melepas jaketnya dan berusaha untuk menghentikan pendarahan. Sementara itu Moohak yang kehilangan banyak darah mulai kehilangan kesadaran. Meski begitu ia masih ingat untuk menemui Dali yang sedang menunggunya. 


Dali yang seakan tahu kalo Moohak terluka berbalik dengan wajah cemas.


Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊