Sinopsis My Dear Lady episode 6 part 2

Sinopsis My Dear Lady episode 6 part 2


All content from Sohu TV




Ringkas drama sebelumnya


Xun Xun sedang melakukan wawancara kerja. Kebetulan pekerjaannya tentang perangkat lunak yang bertujuan untuk merawat orang tua dan anak.

Sementara itu Yiwang malah ketiduran di tempatnya Zhou Quan. Ia terbangun saat mencium aroma bubur buatan Xun Xun.




Nggak terasa ia susah tertidur selama 2 jam dan semua itu karena Zhou Quan. Ia lalu menyinggung tentang Xun Xun yang sudah berhenti kerja. Kata Zhou Quan itu karena dirinya. Kenapa?

Xun Xun nggak bisa mengatakannya karena itu rahasia bisnis.

Lah Yiwang malah langsung menelpon Cheng Li dan menanyakan kenapa Cheng Li membiarkan temannya pergi?

"Pacarmu yang ngasih tahu?"

Xun Xun berusaha untuk merebut ponsel Yiwang. Dia meminta Yiwang untuk berhenti bicara.

Cheng Li yang tahu kalo Xun Xun ada di sebelah Yiwang membebaskannya untuk mengatakan semuanya. Dia tahu kalo dia sangat peduli pada Yiwang.

Cheng Li langsung menutup telponnya. Dia nampak sangat kesal.

Xun Xun mengatakan yang sebenarnya dan Yiwang malah tertawa. Ternyata itu memang sudah disepakati oleh mereka.

Ih, Xun Xun kesal. Yiwang kan nggak tahu seberapa khawatirnya ia akan hal itu. Ia ingin membicarakannya tapi nggak bisa karena ia sudah menandatangi perjanjian kerahasiaan.

Yiwang akhirnya menjelaskan yang sebenarnya. Sebelumnya Cheng Li memang sudah memberitahunya perihal merek baru dari Yu Mei Ling. Dan hal itu bisa meringankan biaya darinya.

Xun Xun merasa nggak habis pikir. Ternyata apa yang ia khawatirkan sebenarnya bukan masalah sama sekali? Hadeuh tepok jidad. Dah kebayang deh gimana wajah Cheng Li saat ini.

Justru Yiwang berpikir kalo Xun Xun harus berterima kasih pada Cheng Li karena telah mengajarinya. Ibarat sekolah Cheng Li ada di perguruan tinggi dan Xun Xun masih di TK.

Xun Xun merasa kecewa. Sampai segitunya, Ya?

Yiwang lalu pamit. Xun Xun menanyakan apa ia dan Zhou Quan sudah bersama. Yiwang membenarkan. Tapi bukan bersama seperti yang Xun Xun pikir.

Ia lalu bangkit dan pergi.



Xun Xun lalu ditelpon oleh perusahaan yang mewawancarainya pagi tadi. Ia diterima kerja.

Nggak tahu kenapa Xun Xun malah merasa ragu. Padahal perusahaan itu bersedia menggaji sesuai dengan yang ia minta. Entah kenapa ia merasa ada yang aneh dan bilang akan memikirkannya dulu.

Xun Xun lalu menelpon Wang dan menanyakan apa Cheng Li ada di rumah? Ia mau mengambil barang-barangnya kalo Cheng Li nggak ada.

Wang dan Cheng Li ada di tempat tinju. Ia langsung pamit karena ada janji dengan temannya dan menyuruh Cheng Li untuk segera pulang.

Cheng Li memberitahu kalo dia mau minum dengan Michael. Wang melarang dan menyuruh Cheng Li untuk segera pulang.



Xun Xun membereskan rumah Cheng Li dan menyemprotkan parfum ruangan kesukaan Cheng Li.

Nggak tahu kenapa harinya terasa hampa. Ia lalu mendatangi galeinya. Lukisannya yang dibeli oleh Cheng Li dari galeri ada di sana.

Terdengar suara mobil. Cheng Li pulang dan Xun Xun segera sembunyi. Tahu kan kalo Cheng Li nggak suka ada orang lain di rumahnya.

Cheng Li malah masuk ke galeri. Dia tahu kalo Xun Xun ada di sana dan menyuruhnya untuk keluar.

Xun Xun keluar. Ia meminta maaf. Ia hanya dayang untuk berkemas.

Cheng Li merasa kalo Xun Xun nggak perlu bersih-bersih. Ia akan melakukannya sendiri.

Xun Xun lalu menyinggung tentang lukisannya. Bukankah Cheng Li nggak menyukainya? Kenapa ia membelinya?

Cheng Li membantah kalo dia nggak menyukainya. Ia hanya merasa kalo itu kurang bagus bila dibandingkan dengan pelukis lain.

Paradoks.

Cheng Li mengungkapkan alasannya. Xun Xun mengetahui konsepnya dan apa yang perusahaannya inginkan sementara pelukis lain enggak. Mereka hanya mengandalkan bakat dan jelas lebih baik dari Xun Xun. Menurutnya itu seperti selingkuh.

Xun Xun mengaku paham. Walaupun sebenarnya nyesek.




Xun Xun berjalan pergi meninggalkan rumah Cheng Li. Keterus terangan Cheng Li membuatnya sadar dan ia nggak bisa sembunyi lagi. Ia nggak bisa lari lagi dari masalah.

Tiba-tiba ia berbalik dan berlari kembali ke rumah Cheng Li.

Ia meminta Cheng Li untuk memberinya satu kesempatan lagi tapi Cheng Li menekankan kalo Xun Xun nggak akan mendapatkan kesempatan itu dengan mudah. Nggak ada lagi kesempatan itu untuknya.

Cheng Li lalu meninggalkannya begitu saja.

Dan tentang tawaran kerja tempo hari sebenarnya Xun Xun telah menolaknya.

Xun Xun pun mau nggak mau meninggalkan rumah Cheng Li.

Ih, Cheng Li dari dalam melihat kepergian Xun Xun tapi nggak melakukan apa-apa.



Bersama dengan Zhou Quan, Xun Xun bersepeda dan berhenti di jempatan. Mereka bernostalgia mengingat masa sekolah.

Mereka lalu berteriak memaki Yiwang dan Cheng Li. Nggak tahu kenapa Xun Xun merasa berat maki-maki Cheng Li. Ia lalu menyinggung hubungan antara Zhou Quan dan Yiwang. Mereka hanya takut memulai hubungan.

Lah, Yiwang juga ternyata sedang bersama dengan teman-temannya. Ia mengundang mereka untuk minum dan mengunggahnya ke akunnya.

ZhouQuan yang melihatnya menjadi kesal dan menyalahkan Xun Xun. Katanya dia akan menangis?



Cheng Li kembali mencari asisten pribadi untuk menggantikan Xun Xun. Sayangnya nggak ada yang memenuhi kriterianya. Ia malah jadi ingat sama Xun Xun mulu. Gimana Xun Xun selalu merawat dan bersedia berkorban untuknya.

Melihat antrian pelamar yang begitu panjang malah membuat Wang dan Xiaojing menjadi khawatir.

Pulang kerja Cheng Li diantar oleh Wang. Nggak tahu kenapa ia malah kembali terbayang wajah Xun Xun.



Xun Xun bekerja di sebuah perusahaan. Ia berdiri di depan kantor dan menyapa semua karyawan yang masuk.

Siangnya ia membantu para karyawan untuk membuatkan kopi, mengambilkan kertas, memfotocopy, dan mengesankan makan malam. Ia nampak sangat sibuk.

Cheng Li sampai rumah dan nggak jadi masuk. Dia nggak suka dengan bau rumahnya dan minta Wang untuk mencari bibi pembersih rumah yang lain. Ia nggak suka dengan yang ini yang nggak bisa menutupi bau disinfektan dengan baik.

Wang mengingatkan kalo yang ini sudah yang ke-6.

Cheng Li hanya bisa menghela nafas dan masuk ke rumah dengan sangat terpaksa.

Hari hampir petang. Ia melamun di balkon. Di saat yang sama Xun Xun juga sedang menyendiri di balkon kantor.



Malamnya XunXun bicara dengan Zhou Quan mengenai pekerjaan barunya. Zhou Quan dengar dari temannya kalo Xun Xun melakukan pekerjaannya dengan cepat.

Xun Xun pikir karena ia terbiasa bekerja dengan Cheng Li yang ingin semuanya serba cepat. Di pekerjaannya yang sekarang Ia merasa kalo nggak seperti saat ia masih bekerja dengan Cheng Li.

Dalam pencapaiannya ia nggak merasakan adanya kepuasan seperti saat masih bekerja dengan Cheng Li. Mendadak ia malah jadi khawatir pada Cheng Li yang punya tabiat buruk. Apa dia sudah menemukan asisten yang baru?

Zhou Quan meminta Xun Xun agar nggak usah mencemaskan Cheng Li. Ia pasti nggak akan kekurangan orang untuk bekerja dengannya.


Cheng Li sedang main game di rumahnya. Nggak tahu kenapa koneksinya nggak bisa terhubung ke tv. Dan tanpa sadar memanggil Xun Xun. Sedetik kemudian dia menyadari kalo Xun Xun sudah nggak ada lagi di rumahnya.

Dia lalu menelpon Wang tapi nggak diangkat.

Ia mau menelpon Xun Xun tapi ragu. Sebelumnya ia berlatih apa yang akan ia katakan bila Xun Xun menjawab panggilannya.

Awalnya ia mencoba gaya galak dan menyuruh Xun Xun untuk kembali bekerja padanya sekarang juga.

Nggak jadi. Ia lalu memohon pada Xun Xun untuk kembali padanya. Sesuatu telah terjadi.

Ia pikir memohon lebih baik. Ia lalu menelpon Xun Xun.

Ringkas drama selanjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊