Sinopsis My Dear Lady episode 7 part 2

Anysti
0

All content from Sohu TV




Ringkas drama sebelumnya


Xun Xun berlari sampai rumah Cheng Li dan ternyata rumahnya nggak mati lampu. Cheng Li sendiri berdiri di balkon dan menatapnya.

Ia membenarkan kalo lampunya nggak mati. Hanya saja pengisi daya cadangannya rusak sedangkan ia sendirian di rumah. Nggak ada salahnya berhati-hati. Hhh...Xun Xun kesal bukan main.




Wang mengantar Jin pulang sampai rumah. Jin menanyakan apa Cheng Li serius dengan Xun Xun? Wang mengaku nggak tahu.

Jin tersenyum. Mereka bersama setiap hari tapi kenapa nggak tahu?

Wang membalas kalo Jin lama di luar negeri bersama Cheng Li juga nggak membuatnya mengertinya. Jin lalu menyinggung tentang Wang yang sudah resign dan menanyakan alasannya. Wang memberitahu kalo ia ingin menjalani hidupnya.

Jin mau masuk ke rumah. Wang mendesaknya untuk bilang ke Cheng Li kalo memang dia menyukainya.

Jin berbalik. Dia sendiri nggak tahu apa benar dia menyukai Cheng Li atau cemburu karena mainannya dirampas orang lain.

Wang tersenyum. Cuman Jin doang yang berani menyebut Cheng Li sebagai mainan.

Mendadak Jin memeluk Wang dan berterima kasih. Wang mengangkat tangannya dan hendak membalas pelukan Jin tapi nggak jadi gara-gara Jin bilang kalo ia juga adalah mainannya yang berharga.

Wang terdiam. Jin melepaskan pelukannya lalu meninggalkannya.


Xun Xun memeriksa pengisi daya cadangan Cheng Li dan melihat kalo nggak ada kabel yang rusak.

Ia lalu minta ijin untuk ke loteng. Dia ingin melihat galerinya.

Tempat itu penuh dengan lukisan dan patung sekarang.

Cheng Li mendatanginya dan mengajaknya minum. Xun Xun bertanya apa Cheng Li nggak takut kalo dia mabuk...

Cheng Li bercanda akan mengusirnya kalo dia macam-macam. Xun Xun tersenyum. Apa Cheng Li akan mengusirnya dua kali?

Cheng Li tersenyum.






Mereka minum di balkon. Cheng Li menyinggung perihal pekerjaan dari ibunya untuk Xun Xun yang ia tolak. Xun Xun malah nggak tahu. Pekerjaan?

Aplikasi pengembangan sosial. Xun Xun nggak menyangka kalo pekerjaan itu diatur oleh ibunya Cheng Li. Tapi apa yang dia lihat dari dirinya?

Cheng Li mengatakan kalo Xun Xun adalah orang yang kuat dan penuh percaya diri. Tapi ia akan menjadi rendah diri saat semuanya nggak sesuai dengan harapannya. Tapi sebenarnya Xun Xun lebih dari hal itu.

Xun Xun berterima kasih. Ia lalu menanyakan mengenai penyakit Cheng Li. Nggak papa kalo Cheng Li nggak mau menjawab.

Cheng Li menghela nafas panjang sebelum memulainya. Ia mengalami kecelakaan sebelum ia ke luar negeri. Ia sendiri nggak tahu apa yang terjadi. Saat itu ia sakit.

Xun Xun menanyakan apa teman atau keluarganya nggak ada yang memberitahu? Cheng Li pikir mereka nggak ingin menyakitinya makanannya nggak ada yang berani bilang.

Ia lalu menyinggung tentang mereka yang satu sekolah. Ia mempersilakan Xun Xun untuk bertanya tentang segala sesuatu. Siapa tahu ia kepikiran sesuatu.

Xun Xun mengiyakan. Ia adalah Sherlock holmes Xun Xun. Cheng Li tersenyum mendengarnya. Ia meminta Xun Xun untuk kembali bekerja. Xun Xun nggak membohonginya, kan?

Xun Xun menggeleng. Cheng Li menekankan kalo ia bisa memaafkan kesalahan orang tapi ia nggak bisa memaafkan orang yang membohonginya. Apapun kebohongannya.

Xun Xun bersedia. Ia minta naik gaji dua kali lipat. Eh enggak, tiga kali lipat.

Sebelum Cheng Li sempat mengiyakan, Xun Xun sudah keburu tidur duluan.

Dan saat Xun Xun sedang nggak sadar, Cheng Li malah memanfaatkan kesempatan itu untuk mencap jempol sebuah kontrak kerja. Ia menulis nama Xun Xun dan menggunakan jempolnya untuk mencap.

Melihat Xun Xun yang sangat dekat dengannya membuatnya ingin menciumnya. Belum juga sampai, Xun Xun malah jatuh ke pangkuannya.



Cheng Li lalu membawa Xun Xun ke kamarnya dan menelpon Zhou Quan yang sedang melakukan perawatan kulit dan memberitahu kalo temannya mabuk di rumahnya. Tidur kayak babi. Nggak bisa pulang.

Zhou Quan nggak nyangka. Mereka sudah baikan?



Xun Xun bangun pada pagi harinya. Ia mengusap wajahnya dan nggak menyadari kalo wajahnya cemong.

Ia lalu melihat wajahnya di cermin lalu berteriak kaget. Cheng Li sendiri sedang menggosok gigi dan hanya tersenyum mendengar teriakan Xun Xun.

Mereka bertemu di sofa ruang tv. Cheng Li menunjukkan kontrak yang sudah Xun Xun setujui.

Xun Xun membantah kalo itu adalah cap tangannya tapi Cheng Li meyakinkan kalo itu adalah cap tangannya. Dia menyuruhnya untuk mengeceknya sendiri kalo nggak percaya. Ia meyakinkan kalo itu atas kemauan Xun Xun sendiri.

Xun Xun lalu mengingat kejadian semalam. Cheng Li memintanya untuk kembali bekerja. Xun Xun mengiyakan tapi ia minta naik gaji dua kali lipat. Eh, tiga kali lipat.

Xun Xun lalu lalu mengecek dokumen itu dan malah mendapati kalo gajinya mengalami penurunan sebesar 20%. Ia lalu menjatuhkannya ke depan Cheng Li dan menyebutnya pembohong.

Cheng Li mengambil dokumen itu dan memeluknya seolah nggak pingin Xun Xun merusaknya.


Xun Xun menceritakan mengenai kembalinya ia bekerja menjadi asisten Cheng Li pada Zhou Quan. Zhou Quan seperti kurang suka. Menurutnya Xun Xun harus melakukan hal yang ia inginkan ke depannya. Apa Xun Xun ingin menjadi asistennya seumur hidup? Xun Xun hanya merasa kalo Cheng Li membutuhkannya.

Zhou Quan malah jadi berpikir kalo Xun Xun menyukai Cheng Li.

Xun Xun langsung membantahnya mengingat perbedaan usia mereka. Ia yang berusia hampir 30 tahun dan nggak bisa melakukan apapun untuk diri sendiri.

Zhou Quan mengeluhkan Xun Xun yang kesannya kurang percaya diri. Xun Xun kembali teringat apa yang Cheng Li katakan kala itu.

Zhou Quan merasa kalo harusnya Xun Xun jangan kembali. Dia harus jadi mandiri dan berkembang  kalo ia menyukai Cheng Li. Tapi kalo Xun Xun nggak menyukainya maka itu hanya akan jadi pekerjaan. Ia menyarankan agar Xun Xun bernegoisasi dengan Cheng Li dan jangan malah main tarik ulur.

Xun Xun menekankan kalo dia nggak suka dan nggak boleh suka pada Cheng Li. Zhou Quan paham kalo Xun Xun bisa mengurus hatinya tapi apa Xun Xun juga bisa mengurus hati Cheng Li?

Xun Xun kembali teringat saat Cheng Li menariknya saat di tempat karaoke saat ia diganggu oleh beberapa pria. Saat ia melalaikan dasi pada Cheng Li. Dan juga saat Cheng Li memberitahunya kalo dia nggak punya pacar.

Zhou Quan memperbolehkan Xun Xun untuk jatuh cinta. Ia juga berhak mengejar cintanya. Tapi ia pikir kalo sekarang situasinya seperti ada kue lava cokelat ada di tangan Xun Xun, terasa manis dan menarik. Tapi saat suhunya meninggi maka akan meleleh.

Xun Xun menenangkan. Ia akan membuat dirinya menjadi gunung es agar cokelat sepanas apapun akan beku olehnya.



Xun Xun kembali ke kantor dan mendapat sambutan dari rekan-rekan kerjanya. Xiaojing bahkan memberinya bunga. Ia langsung bersin dan memintanya menjatuhkannya. Ia alergi.

Diam-diam Cheng Li mengintip dari ruangannya lalu menari-nari saking gembiranya. Ia nggak menyadari kalo Xun Xun ada di ruangannya dan menatapnya sambil tersenyum.


Zhou Quan makan dengan Yiwang dan membicarakan tentang hubungan Xun Xun dan Cheng Li. Ia pikir kalo hubungan mereka lebih dari sekedar bis dan karyawannya. Ia sendiri nggak tahu apa Cheng Li beneran menyukai Xun Xun atau hanya mempermainkannya. Ia takut Xun Xun terlalu baper dan akhirnya akan terluka lagi.

Yiwang pikir itu adalah fase hidup yang harus Xun Xun lalu. Seandainya orang itu bukan Cheng Li tapi pria lain, harusnya Xun Xun tahu bagaimana tanda orang saling menyukai. Menurutnya seseorang harus pelan-pelan saling mengenal agar mengerti satu sama lain.

Zhou Quan menyindir kalo ada beberapa orang yang terlalu mengerti tapi nggak berani mencintai.

Yiwang yang merasa tersindir langsung terdiam. Ia memalingkan wajahnya dan tersenyum. Suasana jadi nggak enak.


Tim Cheng Li melakukan rapat dengan Yiwang. Ia menunjukkan detil dari produk mereka. Dan untuk lebih lanjutnya akan dibahas pada rapat yang selanjutnya.

Rapat selesai. Yiwang menghampiri Xun Xun dan dan mengajaknya minum nanti malam karena suasana hatinya sedang buruk.

Cheng Li mendekat dan menekankan kalo karyawan wanitanya nggak diijinkan untuk menemani klien minum. Yiwang meminta agar Cheng Li memberikan waktu pribadi bagi karyawannya. Ia hanya ingin minum dengan temannya.

Xun Xun berbisik apa itu tentang Zhou Quan?

Yiwang mengangguk membenarkan.

Xun Xun lalu minta cuti pada Cheng Li dan pergi dengan Yiwang.

Cheng Li langsung nggak bisa bilang apa-apa.





Cheng Li nggak sengaja bertemu dengan Yiwang dan Xun Xun di depan bar. Cheng Li lalu mengajak mereka untuk minum bareng.

Yiwang sebenarnya kesal. Ia lalu mengiyakan.

Mereka duduk bersama di dalam dengan posisi Xun Xun ada di tengah. Suasana terasa nggak nyaman. Xun Xun mengirim pesan pada Zhou Quan dan meminta tolong karena suasana terasa sangat canggung. Sampai pingin nangis.

"Pertarungan dua pria memperebutkan satu wanita. Aku nggak mau pergi dan jadi peran pembantu"

Hhh...Xun Xun langsung lemas.

Mereka sudah selesai minum dan akan pulang. Yiwang minta pada Xun Xun agar mereka minum berdua nanti saat akhir pekan. Ia akan ke rumahnya.

Cheng Li yang berdiri di belakang Xun Xun langsung menegur kalo orang yang nggak akrab nggak boleh ke rumahnya.

Xun Xun pamit dan mau pulang dengan Cheng Li sementara Yiwang menunggu sopir pengganti.

Yiwang menarik Xun Xun dan berniat mengantarnya. Cheng Li lalu menarik Xun Xun dan merangkulnya. Yiwang mabuk.




Di dalam mobil Cheng Li mengancam akan menghentikan kerja sama mereka kalo Yiwang masih begitu. Xun Xun hanya tersenyum. Segitu gampangnya?

Cheng Li menekankan begitulah caranya melindungi karyawan wanitanya agar nggak di le ceh kan. Sama seperti saat ia membuat Peter dipecat, ia juga bisa membuat Yiwang pergi.

Xun Xun terkejut mendengarnya. Cheng Li tahu kalo Peter pernah me le ceh kan nya? Cheng Li menekankan siapapun itu ia nggak akan membiarkan Xun Xun di bully.

Sopir berbelok secara tiba-tiba dan membuat tangan Cheng Li mendarat di atas tangan Xun Xun. Xun Xun merasa kalo tangan Cheng Li hangat dan juga berkeringat karena gugup. Ia ingat kalo ia bahkan pernah berpikir Cheng Li akan menciumnya. Saat itu ia ingin menggenggam tangan Cheng Li.

Mendadak ia teringat apa yang Zhou Quan katakan mengenai kue lava cokelat di tangan. Dan saat suhunya meninggi coklatnya akan meleleh.

Xun Xun nggak bisa. Pelan-pelan ia menarik tangannya dan membuat Cheng Li menjadi patah hati.

Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)