All content from Sohu TV
Ringkas drama sebelumnya
Cheng Li tersadar. Ia merasa seperti bukan laki-laki saat sedang kambuh, sangat nggak berguna. Xun Xun membantahnya. Menurutnya Cheng Li imut. Ia seperti landak yang durinya dicabut. Imut dan kasihan.
Cheng Li mengeluh kedinginan dan minta dipeluk. Xun Xun meletakkan handuk yang ia pegang dan tidur di sebelah Cheng Li. Cheng Li merasa nyaman. Xun Xun seperti pangsit.
Malam berlalu. Cheng Li bangun lebih dulu. Ia tersenyum melihat Xun Xun masih ada di sampingnya. Karena nggak ingin Xun Xun terbangun, ia pun bangun lebih dulu.
Xun Xun terbangun. Di meja makan ada banyak sekali makanan. Cheng Li bilang ingin makan banyak makanya ia pesan banyak makanan.
Mereka lalu duduk sambil menikmati sarapan. Cheng Li meminta Xun Xun untuk menemaninya jalan-jalan nanti.
Mereka berjalan-jalan naik sepeda. Xun Xun cerita kalo dulu ia sering naik sepeda dengan Zhou Quan dan Dudu duduk di tengah.
Cheng Li merasa kalo Dudu pasti sangat bahagia. Seingatnya saat ia kecil, ibunya tak pernah mengajaknya jalan-jalan. Xun Xun merasa kalo setiap ibu pasti ingin menemani anaknya. Mungkin mama Cheng Li memiliki kesulitan tersendiri. Menjadi wanita karir pada saat itu pasti sulit.
Cheng Li heran mendengar Xun Xun masih membela ibunya yang sudah menjatuhkannya. Xun Xun pikir itu masalah yang berbeda. Bila ia menjadi ibu Cheng Li, mungkin ia juga akan melakukan hal yang sama untuk melindungi anaknya.
Cheng Li menanyakan apa Xun Xun juga akan berbohong bila ia menjadi ibunya? Xun Xun menyadari kalo Cheng Li masih belum bisa memaafkannya. Ia juga nggak berharap hubungan mereka akan kembali seperti semula. Tapi nggak ada salahnya menjadi teman.
Cheng Li bilang akan memikirkannya. Ia lalu bangkit dan menaiki sepedanya. Ia menyuruh Xun Xun untuk mengejarnya.
Secara nggak sengaja mereka melewati sebuah pemotretan. Mereka dari Bojue Photography menawarkan lada Xun Xun dan Cheng Li untuk melakukan foto prewedding. Mereka juga bisa mengatur perjalanann agar proses pemotretan bisa berlangsung dengan nyaman.
Xun Xun meminta maaf dan memberitahu kalo mereka bukan pasangan. Dari pihak Bojue memberi mereka sebuah kartu nama bisa membutuhkannya suatu saat.
Xun Xun memberitahu kalo mereka bagus. Dulu saat ia belajar rencana pemasaran, ia meneliti perusahan mereka. Cheng Li mengiyakan. Dia juga pernah bertemu dengan bos mereka.
Xun Xun meminta ijin dua jam nanti malam. Ada sesuatu yang harus ia pelajari mengenai pemasaran di market. Cheng Li mengiyakan.
Zhou Quan dan Xun Xun melihat pameran foto. Zhou Quan malah membicarakan mengenai Mo Yunyun yang ia yakini merayu Yiwang dan Yiwang nggak bisa menolaknya karena ia terlalu baik. Dia aja nggak yakin apa mereka pernah bersama apa enggak dulunya. Mo Yunyun tiba-tiba mengumumkan pernikahan dengan pria bule kaya dan mencampakkan Yiwang.
Xun Xun tersenyum menanggapi sikap Zhou Quan yang kesal. Ia mengingatkan kalo mereka hanya berteman. Harusnya ia nggak ikut campur sama urusan mereka kalo mau balikan.
Zhou Quan memberitahu kalo ia hanya nggak pingin Yiwang salah pilih. Paling enggak harus yang kayak Xun Xun. Xun Xun menyudahi dan melarangnya berbicara mengenai hak itu. Yang terakhir saja sudah sangat membuat masalah.
Zhou Quan mengeluhkan kalo ia hanya ingin curhat tapi Xun Xun dari tadi malah membela Yiwang mulu. Suasana hatinya jadi buruk. Xun Xun tersenyum dan memberitahu kalo suasana hatinya sedang baik.
Zhou Quan tersenyum dan menanyakan apa mereka sudah baikan? Xun Xun membantah tapi lebih baik dari yang sebelumnya. Hari ini mood Cheng Li sedang nggak bagus jadi ia mengajaknya jalan-jalan ke tempat Dudu biasa pergi.
Zhou Quan nggak habis pikir, Cheng Li kalo berbisnis sangat bagus tapi kalo di luar seperti anak kecil. Xun Xun tertawa. Ia merasa seperti punya anak lagi.
"Anak kedua?"
"Hahaha..."
Sampai rumah ternyata Cheng Li menunggunya karena nggak juga pulang. Xun Xun meminta maaf. Ia ketemuan dengan Zhou Quan. Karena nggak enak mengajaknya ke rumah, jadi mereka pergi melihat pameran foto.
Cheng Li memberitahu kalo ia sudah menemukan alamat wanita itu. Xun Xun tahu kalo Cheng Li ingin pergi. Ia pun menawarkan untuk menemaninya.
Cheng Li dan Xun Xun sudah sampai di rumah bibi Tong, orang yang Cheng Li lihat saat di makam ayahnya. Di sana ada foto ayahnya. Bibi Tong bilang kalo ibu Cheng Li memberinya banyak hal sehingga ia dan anaknya bisa hidup dengan baik.
Tak ingin anak itu mendengar pembicaraan orang dewasa, Cheng Li pun menyuruh Xun Xun untuk membawanya melihat hadiah darinya.
Cheng Li menyimpulkan kalo ibunya juga mengetahui hal itu.
Waktu itu ayah mengalami kecelakaan. Saat ibu sampai di sana ternyata sudah ada bibi Tong yang sedang hamil besar mengaku sebagai walinya ayah.
Mereka lalu bicara berdua. Ibu berjanji akan memberikan deposito dan rumah asalkan bibi mau meninggalkan Yu Mei Ling. Bibi Tong menolak. Ia menyadari kesalahannya. Tapi ia sedang mengandung. Kalo hal yang sama terjadi pada Cheng Li, ia juga nggak akan menggunakannya untuk memaksa ibu.
Ibu kekeuh mempertahankan Yu Mei Ling karena itu adalah karirnya. Ia meremehkan bibi Tong yang hamil di luar nikah dan mengandalkan warisan untuk bertahan hidup. Berbeda dengannya yang memiliki karir dan nggak takut dengan apapun.
Cheng Li merasa nggak habis pikir dengan apa yang terjadi. Ia pikir bibi Tong adalah teman ibunya. Tapi ternyata itu hanyalah alasan agar ia bisa dekat dengan ayahnya. Ibu dan bibi Tong bekerjasama menyembunyikan sosok ayah yang sebenarnya di matanya karena saat itu Cheng Li mengalami kecelakaan dan trauma. Mereka nggak sampai hati memberitahunya karena khawatir Cheng Li akan merasa syok.
Cheng Li hanya tersenyum sinis. Dikiranya sekarang Ia nggak syok? Kalo nggak gara-gara ketemu di kuburan apa bibi Tong akan menemuinya dan meminta maaf.
Bibi Tong meminta maaf. Cheng Li boleh menyalahkannya tapi jangan menyalahkan ibunya. Meski ibunya punya kepribadian yang kuat dan bicaranya kasar dan ia nggak menyukainya tapi ia juga kagum padanya. Demi melindungi Cheng Li dan kenjaga citra baik ayahnya Cheng Li, ibunya telah menanggung semua penderitaan itu seorang diri. Ia memulai dari awal lagi dan membangun Yu Mei Ling hingga sesukses sekarang.
Bibi Tong tadinya berpikir ia akan menang setelah nerebut suaminya tapi nyatanya ia nggak akan pernah menang dari ibu Cheng Li.
Anak itu kembali lagi beesama Xun Xun. Ia merasa senang dengan hadiah yang Cheng Li berikan, sebuah hoverboard dan menunjukkannya pada ibunya. Anak itu lalu berterima kasih pada Cheng Li dan memanggilnya kakak. Mereka berkenalan. Namanya Zhao Yan.
Cheng Li lalu pamit. Anak itu menanyakan kapan mereka bisa bertemu lagi? Cheng Li mengajaknya untuk membersihkan makam ayahnya tahun depan. Mereka lalu saling berjanji.
Sepulang dari sana Cheng Li meminta Xun Xun untuk menemaninya minum. Xun Xun sedikit heran. Siang-siang gini?
💗💗
BalasHapus