All content from Sohu TV
Ringkas drama sebelumnya
Ternyata penghianatnya adalah Peter. Ia memfoto sebuah dokumen dan mengirimkannya pada ibu.
Ia menanyakan pada ibu mengenai penempatannya ke cabang di Chengdu.
Ibu menyinggung tentang perlakuan yang Peter lakukan pada rekan kerjanya sehingga ia dituntut.
Peter beralasan kalo itu hanya interaksi normal antara rekan kerja. Ia pikir ada yang terlalu s*ns*t1f.
Ibu memberi tahu kalo ka nggak bisa mempekerjakan orang yang pernah melakukan pel*c*h*n menjadi atasan mereka demi melindungi karyawan wanitanya.
Peter nampak kecewa.
Ibu meminta maaf dan memberikan sejumlah uang untuk biaya informasi yang Peter berikan.
Cheng Li bertanding tinju dengan Yiwang. Ia mengaku senang bekerjasama dengannya.
Yiwang juga berterima kasih karena Cheng Li telah membantunya.
Cheng Li menyindir kalo Yiwang sangat sabar. Ia menyinggung tentang Peter yang memiliki rumor tentang wanita ia pikir cepat atau lambat akan jatuh.
Ternyata saat itu Cheng Li ada di belakang mobil Peter saat Xun Xun dapat perlakuan nggak mengenakkan. Wang sudah mau menolong tapi Cheng Li menahan. Dia malah mengajak Wang untuk pergi.
Ia pikir Xun Xun orang yang profesional pasti akan menemui hal semacam itu.
Yiwang merasa kalo itu masalah moral.
Cheng Li menyinggung hal yang lain lagi, membocorkan rahasia perusahaan. Menurutnya itu masalah hukum.
Yiwang melayangkan tinjunya dan Cheng Li berhasil menghindar. Ia berterima kasih atas strategi Direktur Cheng Li dan memberi waktu satu tahun.
Cheng Li meninju Yiwang sampai ia terjatuh. Ia memberitahu kalo ia sangat mengerti ibunya.
Cheng Li memperbolehkan Wang untuk membocorkan perihal kerjasamanya dengan Yiwang. Tapi hanya sedikit saja. Biar ibunya yang memikirkan caranya.
Wang nggak ngerti kenapa harus berputar-putar? Cheng Li memberitahu kalo mamanya sangat cerdas. Kalo langsung bicara maka ia akan mencurigai Wang. Jadi biar mama mengecek sendiri dan mendapatkan informasinya. Baru mama akan percaya.
Cheng Li mengulurkan tangannya dan membantu Yiwang untuk bangkit. Itu juga adalah alasannya mengambil Ying Shu. Asalkan perusahaan itu ada dirinya akan ada artinya untuk ibu. Dia akan menilai. Dan ia akan ada waktu untuk melindungi pabrik tua itu.
Mereka duduk di luar ring dan melepaskan sarung tinju masing-masing. Yiwang merasa kalo hubungan Cheng Li dengan ibunya istimewa.
Cheng Li memberitahu kalo ibunya adalah pebisnis yang sangat sukses.
Yiwang memberinya air minum. Ia melihat Cheng Li masih muda tapi sudah membuat perbedaan dengan orang lain. Ia yakin kalo kelak ia pasti akan lebih sukses dari ibunya.
Alih-alih seorang pebisnis, Cheng Li lebih ingin menjadi orang. Yiwang melihat kalo Cheng Li punya perasaan khusus pada pabrik tua itu.
"Mungkin"
Yiwang menyinggung kemungkinan terburuk, kalo ia nggak peduli pada hubungan mereka, ia hanya ingin melihat hasil dari peluncuran Ying Shu. Ia harap hanya karena masalah internal mereka akan mempengaruhi produknya. Kalo sampai mempengaruhi keuntungan di pihaknya, maka ia akan menggunakan cara kasar untuk menjaga keuntungannya.
Cheng Li langsung menatap Yiwang. Yiwang melanjutkan kalo saat itu terjadi maka mereka bukan teman lagi.
Menurut Cheng Li, dalam hal lain, mereka akan sama-sama untung dan sumber daya perusahaan nggak akan berkurang.
Yiwang mengangguk membenarkan. Zhou Quan mengirimnya pesan. Ia sedang ada di kantor polisi dan meminta Yiwang untuk membantu.
Yiwang datang dan melihat Zhou Quan sedang berdebat dengan seorang wanita. Dia nggak habis pikir. Bukankah dia pengacara? Bukannya memanggil firma hukum malah memanggilnya.
Zhou Quan menyuruh Yiwang untuk diam. Itu adalah masalah pribadi dan ia merasa malu.
Wanita itu mengira Yiwang adalah suaminya dan malah jadi mengomelinya. Ia menuduh Zhou Quan menculik anaknya.
Zhou Quan membantahnya. Ia mengingatkan kalo anaknya sudah dewasa. Anak dari wanita itu menekankan kalo dia sendirilah yang ingin bersama dengan Zhou Quan tapi Zhou Quan menolaknya.
Ibu mengungkit Zhou Quan yang lebih tua dari anaknya dan merasa kalo itu nggak baik. Ibu nggak ngerti apa sih yang Zhou Quan berikan pada anaknya sampai membuatnya begitu.
Zhou Quan nggak tahan. Ia bangkit dan memberitahu wanita itu kalo anaknya sudah dewasa jadi terserah padanya mau dengan siapa, ia nggak bisa mengurusnya lagi.
Wanita itu mengungkit Zhou Quan yang datang ke rumahnya dan Zhou Quan menyinggung perbuatan ibu itu yang mentemprot mobilnya.
Yiwang melerai. Ia menarik Zhou Quan agar kembali duduk. Ia mengaku sudah mengetahui permasalahannya. Ia mencoba untuk menengahi. Zhou Quan akan membayar biaya dokter wanita itu dan wanita itu membayar biaya cat ulang mobil Zhou Quan.
Wanita itu nggak terima. Ia menolak.
Zhou Quan akhirnya dibebaskan. Ia berjalan bersama Yiwang meninggalkan kantor polisi.
Yiwang berpesan agar ke depannya Zhou Quan nggak usah menghubunginya untuk masalah seperti itu.
Zhou Quan meminta maaf. Ia tahu kalo ia telah merepotkan Yiwang. Tapi ia adalah teman baiknya dan ia nggak bisa memberitahukan masalah itu pada orang lain. Kalo enggak orang lain akan salah paham. Menurutnya kalo Yiwang nggak akan ada masalah.
Yiwang membantahnya. Menurutnya mereka punya privasi. Mereka perlu rahasia dan ruang. Baginya masalah itu seharusnya menjadi rahasia. Ia nggak mau tahu dan nggak perlu tahu.
Zhou Quan tersenyum pedih.
Yiwang hendak pergi tapi Zhou Quan malah memanggilnya. Dia nggak ngerti ada apa dengan Yiwang hari ini.
Yiwang mengakui hubungan baik mereka. Tapi ia adalah pria dan Zhou Quan adalah wanita. Menjaga jarak dan mengurangi kontak adalah yang terbaik. Ia lalu pergi.
Zhou Quan nggak bisa bilang apa-apa lagi. Ia berada pingin mengamuk sesampainya di rumah.
Malamnya Zhou Quan menelpon Xun Xun dan mengajaknya minum. Xun Xun menolak. Ia baru bermasalah dan masih dalam proses pemeriksaan. Jadi ia nggak berani membuat Cheng Li marah. Dia nyuruh Zhou Quan untuk mencari Yiwang saja.
Zhou Quan langsung menutup telponnya. Ia lalu melihat ig. Ada seorang pria yang lain golf dengan seorang wanita. Mendadak ia menjadi kesal dan menjatuhkan ponselnya.
Xun Xun menunggu Cheng Li di depan rumah untuk berangkat ke kantor. Ia segera memakai maskernya saat Cheng Li keluar dari rumah lalu membukakan pintu mobil.
Ih, sebel, Cheng Li malah mengabaikannya dan masuk ke mobil yang satunya.
Di kantor semua orang sedang sibuk. Cheng Li menelpon Xun Xun dan minta dibawakan sebuah dokumen.
Xun Xun mengiyakan dan langsung mau mengantarkannya. Michael memanggilnya dan mengingatkannya untuk memakai masker. Xun Xun kembali lagi dan memakai maskernya.
Ia meletakkan dokumen itu di atas meja Cheng Li. Ih, Cheng Li malah buang muka. Apa lagi melamun?
Menyadari dirinya sedang diabaikan, Xun Xun lalu berbalik dan pergi. Dan pas Xun Xun nggak ada Cheng Li malah jadi senyum-senyum sendiri. Aneh.
Xiaojing, Michael dan Wang bertaruh berapa lama Cheng Li akan mendiamkan Xun Xun. Xiaojing satu bulan, Michael 10 hari dan Wang 3 hari.
Xiaojing rasa itu nggak mungkin mengingat temperamen Cheng Li selama ini. Meski sudah nggak marah lagi, ia yakin Cheng Li akan tetap membereskan Xun Xun.
Michael membenarkan. Kecuali kalo Cheng Li didorong ke laut. Saat itu kakinya keseleo dan saat sudah mau mati, Ling Xun Xun akan menyelamatkannya. Pahlawan cantik akan membuatnya melupakan kesalahannya.
Wang bangkit. Ia bertaruh 3 hari untuk 500 yuan. Xiaojing setuju dan sesumbar kalo ada tambang di rumahnya.
Michael menyindir kalo Xiaojing menjual semua barang KW-nya makanya ada tambang. Ih, Xiaojing kesal tapi Michael malah pergi gitu aja.
Xun Xun bersama Zhou Quan sarapan. Ia mengeluhkan Cheng Li yang menurutnya nggak ingin melihatnya lagi. Zhou Quan menasehati agar Xun Xun nggak jangan menunggu lama kalo memang masalah besar. Ia mengingatkan kalo mereka hanya hubungan kontrak bukan hubungan pacar. Nggak habis pikir melihat Xun Xun dan yang sudah seperti patah hati.
Xun Xun membantahnya. Menurutnya kalo kucing dan anjing bersama dalam waktu yang lama juga pasti akan ada perasaan, apalagi ini manusia. Lagian walaupun sikap Cheng Li seperti anak-anak, pemilih, tapi menurutnya dia cukup baik, berprikemanusiaan dan baik pada karyawannya.tentunya selain padanya.
Zhou Quan mengangguk paham. Ia mengingatkan kalo Xun Xun baru sebentar mengenal bosnya, dan menyuruhnya untuk mencari tahu lebih banyak lagi baru akan menyadari kalo Cheng Li sebenarnya biasa aja. Xun Xun seperti baru ketemu Shi Shaozu dan langsung jatuh cinta. Ia memberitahu kalo di dunia itu ada banyak pria. Kalo Xun Xun nggak mencoba beberapa gimana dia bisa tahu yang cocok dengannya?
Xun Xun membenarkan kalo Zhou Quan memang yang paling pengalaman. Tapi melihat segitu banyak nggak ada satupun yang dinikahi.
Zhou Quan merasa kalo Xun Xun belum mengerti dirinya. Di kamusnya nggak ada kata menikah. Di tempatnya masa berlaku semua pria hanya 3 minggu.
Xun Xun mengerti dan memuji Zhou Quan yang paling hebat. Dia lalu menanyakan kapan mereka janjian makan bareng dengan Yiwang. Ia mengaku sudah beberapa kali mengajaknya tapi belum berhasil.
Zhou Quan merasa nggak nyaman dan langsung pamit dengan alasan ada rapat. Xun Xun nggak ngerti kenapa Mendadak?
Zhou Quan mengaku mau balas dendam padanya karena mengabaikannya. Dasar siput.
Xun Xun lalu mengirim pesan ke Yiwang menanyakan ada masalah apa dengan Zhou Quan karena belakangan sikapnya aneh. Dia mengajak Yiwang untuk makan bersama sambil mencaritahu.
Ih, Yiwang malah nyuruh Xun Xun untuk mengurus masalahnya dulu sebelum mengurus masalah orang lain.
Xun Xun jadi kesal karena semua orang jadi aneh.
Malam ini angin agak kencang. Lampu mendadak mati. Xun Xun lalu menelpon keamanan dan menanyakan kenapa listriknya mendadak mati?
Keamanan memberitahu kalo listriknya sedang diperbaiki. Dan hidupnya lagi masih belum tentu. Mereka menawarkan senter kalo Xun Xun nggak punya.
Xun Xun merasa nggak perlu dan berterima kasih.
Dia lalu menyalakan senter ponsel dan melihat listrik. Cheng Li mendadak manggil lewat HT.
Xun Xun segera mendatangi Cheng Li di kamarnya. Dia terkejut melihat Cheng Li tergeletak di bawah tempat tidur dan tangannya berdarah. Dia mau menelpon ambulans tapi Cheng Li melarang.
Xun Xun merasa nggak bisa membiarkan Cheng Li seperti itu dan berniat membawanya je rumah sakit tapi Cheng Li krkeuh nggak mau. Dia menyuruh Xun Xun untuk membuka daya cadangan.
Xun Xun mengaku sudah ke sana tapi semua kabelnya putus. Ia meminta maaf karena nggak pernah memeriksanya.
Cheng Li memberitahu kalo di dalam kotak obat ada kotak dengan bahasa Inggris berwarna kuning dan menyuruh Xun Xun untuk membawanya padanya.
Xun Xun mengiyakan dan segera pergi sementara di luar turun hujan disertai petir. Cheng Li sendiri mulai kehilangan kesadaran.
Xun Xun menunjukkan obatnya pada Cheng Li lalu memberikan beberapa butir untuk diminum. Ia juga membabat tangan Cheng Li dengan perban.
Cheng Li menyuruhnya untuk memberikan air putih yang banyak jika setengah jam lagi ia mengalami demam vertigo. Pendinginan fisik sudah cukup.
Setelah itu Cheng Li pingsan. Xun Xun memanggilnya tapi ia nggak merespon.
Dalam mimpinya Cheng Li seperti berada di tempat yang sangat gelap. Seorang gadis dengan cahaya senter mendatanginya dan bertanya apa kamu nggak papa? Pada saat yang bersamaan Xun Xun juga menanyakan pertanyaan yang sama. Cheng Li kembali sadar.
"Kamu siapa?"
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊