All content from Sohu TV
Ringkas drama sebelumnya
Zhou Quan duduk di sebelahnya mengupas jeruk menasehati agar Xun Xun nggak menganggap kebaikan bosnya di tempat kerja sebagai sifat aslinya.
Seminggu kemudian
Xun Xun sudah kembali bekerja dan diminta untuk melakukan kerjasama dengan agensi Ying Su.
Xun Xun merasa nggak yakin bisa melakukannya. Secara itu adalah project dari manajer Lin dan dia selalu gagal untuk melakukannya.
Cheng Li memintanya untuk keluar kalo nggak bisa melakukannya.
Xun Xun nggak berani membantahnya lagi dan terpaksa mengiyakan.
Malamnya Xun Xun pulang ke rumah Zhou Quan. Melihat Xun Xun pulang dengan lesu, Zhou Quan menyindir apa pekerjaannya lancar?
Xun Xun memaksakan senyumnya. Ia memberitahu kalo Cheng Li sudah memberinya pekerjaan dan bahkan menaikkan gajinya juga.
Padahal sebenarnya Cheng Li terang-terangan menolak memberikan kenaikan gaji padanya. Xun Xun malah akan jadi orang pertama yang akan dia pecat.
Xun Xun mengungkit 2 pekerjaan yang ia lakukan.
Cheng Li melarang Xun Xun untuk datang ke rumahnya. Ia akan mencari bibi untuk membersihkan rumahnya. Tapi setiap pagi dan malam Xun Xun harus datang untuk memantau pekerjaan bibi.
Xun Xun menyinggung tentang apa yang paman Wen katakan kalo Cheng Li nggak suka ada orang asing di rumahnya. Ia meyakinkan kalo ia bisa memenuhi semua keinginan Cheng Li. Ia bahkan siap memberikan waktunya 24 jam penuh. Ia hanya ingin pindah dari gudang ke kamar tamu. Ia ingin melihat bukan sebelum tidur dan bisa melihat cahaya matahari saat bangun tidur.
Cheng Li tersenyum sinis. Ia yakin kalo sebentar lagi Xun Xun akan membahas mengenai harga sewa.
Xun Xun mengatakan kalo gajinya akan dipotong tiap bulan untuk membayar biaya kerusakan mobilnya. Dan ia pikir nggak akan masalah untuk Cheng Li.
Cheng Li akhirnya setuju. Ia suka dengan cara Xun Xun bernegoisasi meski sedikit terhina juga. Ia lalu mengulurkan tangannya dan mengajaknya bersalaman.
Xun Xun ragu menerimanya. Dan saat ia mengulurkan tangannya Cheng Li malah menariknya. Ia memuji kehebatan Xun Xun saat membahas soal uang tapi kalo salaman takut. Xun Xun hanya tersenyum.
Xun Xun meminta Zhou Quan untuk nggak mengkhawatirkannya. Dalam waktu seminggu aja dia sudah berhasil pindah dari gudang ke ruang tamu.
Zhou Quan meminta Xun Xun untuk datang padanya kalo dia menemukan kesulitan.
Xun Xun mengangguk mengiyakan.
Paginya Xun Xun memberikan kopi pada karyawan yang lain. Manajer Lin memberinya data tentang Ying Su yang Xun Xun butuhkan.
Xun Xun meminta nomor telpon dari penanggung jawab mereka tapi manajer Lin menolak memberikannya.
Xun Xun lalu menanyakannya ke karyawan wanita yang ia beri kopi tadi pagi. Dalam pekerjaan mereka koneksi adalah hal yang paling penting. Manajer Lin nggak bisa menemukan koneksi karena Ying Su mengganti manajernya.
Xun Xun nggak ngeh kenapa Cheng Li memberikan tugas itu pada anak baru seperti dirinya yang jelas-jelas nggak punya koneksi.
Karyawan wanita itu pikir kemungkinannya cuman ada 2. Cheng Li ingin Xun Xun untuk mundur dengan sendirinya, tamat. Atau kemungkinan kedua, Cheng Li ingin manajer Lin menekannya, tamat juga. Tapi karena Xun Xun telah memberikannya kopi maka ia akan memberikan petunjuk. Ia memberitahu kalo manajer baru Ying Su bernama Eric.
Xun Xun datang ke kantor Ying Su untuk bertemu dengan Eric. Tapi nggak bisa ketemu karena belum membuat janji.
Ia teringat apa yang Cheng Li katakan untuk menggunakan koneksi. Ia mau menelpon Zhou Quan tapi nggak jadi. Selama ini Zhou Quan sudah banyak membantunya dan Xun Xun nggak mau lebih merepotkannya.
Ia lalu memesan makanan ke Ying Su dan meminta agar Eric sendiri yang mengambil makanannya.
Di kantor Cheng Li malah asik main game dengan Michael. Michael menyinggung tentang Cheng Li yang memberikan proyek Ying Su pada anak baru. Ia tahu kalo Xun Xun bisa melakukannya.
Cheng Li sendiri merasa nggak rugi apa-apa. Kalo nanti Xun Xun berhasil maka itu adalah pelatihannya tapi kalo gagal itu adalah pengorbanan.
Makanan yang Xun Xun pesan datang. Seperti yang Xun Xun minta, kurirnya meminta agar Eric sendiri yang mengambilnya. Nggak lama kemudian seorang pria datang dan mengambil makanan itu.
Xun Xun menunggu di depan kantor. Ia segera menghampiri saat pria tadi keluar. Xun Xun memperkenalkan diri dari Mei Ling dan meminta waktunya 10 menit.
Pria itu melihat jam tangannya lalu menyuruh Xun Xun untuk masuk mobil.
Awalnya Xun Xun mau duduk di belakang tapi pria itu nggak mau jadi supirnya dan memintanya duduk di depan.
Xun Xun menyalakan ponselnya dan merekam. Ia menyinggung tentang proposal mereka sebelumnya yang gagal pada tahap evaluasi dan sekarang berniat mengajukan proposal baru.
Alih-alih mendapat tanggapan Xun Xun malah dilecehkan. Ia lalu minta mobilnya di hentikan dan keluar. Ternyata pria itu bukanlah Eric.
Xun Xun menunjukkan rekamannya dan mengancam akan menunjukkannya pada Eric. Pria itu berniat mengambil ponsel Xun Xun.
Xun Xun memberitahu kalo mereka ada di kawasan distrik. Ada kamera CCTV. Ia mengancam akan teriak kalo sampai pria itu maju selangkah lagi. Dan rekanan yang ia ambil akan secara otomatis tersimpan di email.
Orang itu menanyakan apa yang Xun Xun inginkan.
Xun Xun meminta pria itu untuk membawa Eric padanya maka ia akan menghapus rekamannya.
Pria itu awalnya menolak. Tapi setelah Xun Xun meyakinkannya ia lahirnya bersedia memberikan kesempatan untuk Xun Xun. Ia memberitahu kalo besok jam 10 Eric akan datang ke toko di samping perusahaan. Xun Xun bisa menemuinya di sana.
Xun Xun berterima kasih. Pria itu lalu pergi. Xun Xun jadi lemas setelahnya. Ia terduduk dan menghela nafas.
Cheng Li tiba-tiba mengirim pesan, memberitahu kalo setengah jam lagi ia pulang kerja.
Xun Xun bangkit dan segera kembali ke kantor.
Xun Xun terus diam sepanjang perjalanan. Cheng Li pikir Xun Xun merasa lelah. Ia bertanya sama siapa Xun Xun ketemu di lapangan tadi?
Xun Xun memberitahu kalo dia sudah membuat janji dengan Eric dan besok mereka akan ketemuan.
Cheng Li menghela nafas lega dan menunggu kabar baiknya.
Mereka sampai rumah. Cheng Li langsung jalan ke kamarnya. Begitu juga dengan Xun Xun.
Xun Xun yang sudah sangat lelah langsung mau berbaring. Cheng Li tiba-tiba bilang lewat HT kalo dia nggak mau sarapan bubur lagi besok.
Xun Xun mengambil HT-nya dan mengiyakan.
Xun Xun lalu ke luar dan mencari yang menjual makanan di pagi hari. Ia bertanya pada dua wanita yang ia temui.
Lah, orang itu malah mengira kalo Xun Xun adalah pacarnya Cheng Li. Xun Xun membantahnya dan memberitahu kalo ia adalah asistennya.
Ternyata mereka bekerja di restoran yang menjual makanan sehat. Mereka menanyakan waktunya dan siap mengantarkannya.
Paginya makanan yang Xun Xun pesan datang. Kedepannya ia meminta mereka untuk terus mengirimkan sarapan pada jam 7.30. Xun Xun melarang mereka untuk menekan bel. Cukup menelponnya dan ia akan mengambilnya.
Xun Xun menyiapkan makanan itu ke dalam piring. Lah kok makanannya bentuk hati semua?
Xun Xun lalu menuang susu dan menata makanan itu ke meja makan.
Cheng Li rada aneh melihat menu sarapannya tapi ia nampak menikmati rasanya.
Paginya Xun Xun datang ke tempat yang di maksud. Setelah menunggu lama akhirnya Peter, orang yang Xun Xun temui kemarin datang bersama seorang pria.
Peter menunjukkan ke Xun Xun kalo dialah Eric. Xun Xun mengangguk.
Peter pergi dengan alasan mau melihat yang lain. Eric mengangguk mengiyakan.
Eric melihat Xun Xun dan menghampirinya. Xun Xun merasa gugup. Ia mengajak Eric untuk berkenalan.
Eric merasa heran Xun Xun nggak mengenalinya. Ia melihat kalo Xun Xun terus melihatnya dari tadi. Apa karena dia tampan?
Eric menatap Xun Xun sambil tersenyum.
Xun Xun mengulurkan tangannya dan memperkenalkan diri sebagai perwakilan dari Mei Ling, asisten direktur.
Eric mengaku sudah tahu.
Xun Xun heran dengarnya. Ia bertanya apa Eric teman kuliahnya dulu?
Eric tersenyum dan menunjukkan foto Zhou Quan di ponselnya. Ternyata Eric adalah teman Zhou Quan.
Eric tersenyum lalu memberinya kartu nama. Dan ternyata nama Cina Eric adalah Hui Yiwang. Dia nggak nyangka kalo mereka bisa ketemu lagi. Sudah lama juga dia melewatkan ulang tahun Zhou Quan. Ia nggak nyangka kalo mereka bisa bertemu di sana.
Yiwang pikir itu namanya jodoh.
Xun Xun berniat untuk mentraktirnya makan. Tapi Yiwang melarang. Mereka ada di wilayahnya jadi harusnya dia yang traktir.
Lah, padahal Xun Xun berniat menyuapnya. Yiwang merasa Xun Xun nggak perlu melakukannya. Dia tahu Xun Xun datang untuk pengajuan proposal. Dia setuju.
Xun Xun merasa nggak nyaman. Ia bahkan belum menunjukkan proposal nya tapi Yiwang sudah setuju aja.
Yiwang menyinggung proposal mereka sebelumnya yang tersisih di tingkat evaluasi. Kedepannya ia ingin bertemu dengan Xun Xun lagi atau direktur Cheng.
Xun Xun mengiyakan. Dia lalu mengajak Yiwang untuk makan. Pilih yang paling mahal, ya biar Cheng Li yang bayar.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊