Sinopsis My Dear Lady episode 5 part 3

Anysti
0

All content from Sohu TV




Ringkas drama sebelumnya


Cheng Li dan Xun Xun berangkat bersama dan sepertinya mereka sudah baikan.

Wang langsung tersenyum menghampiri Xiaojing yang kalah taruhan. Xiaojing mengambil uangnya dari dalam saku dan memberikannya pada Wang dengan sangat terpaksa.


Wang mendatangi Cheng Li di ruang kerjanya. Melihat tangannya yang dibebat membuatnya khawatir dan menawarkan untuk pergi ke rumah sakit.

Cheng Li menolak. Ia memberitahu kalo tangannya sebenarnya nggak papa. Tapi itu lucu.

Di kantor ibu sedang melihat data diri seseorang. Eh, bukankah itu wajah gadis yang dilihat Cheng Li dalam mimpinya?


Sudah saatnya jam makan siang. Xiaojing menghampiri Xun Xun dan memintanya untuk pesan ramen untuk bos.

Xun Xun memberitahu kalo Cheng Li nggak bisa memakai sumpit, harus pakai sendok. Wang mendekat dan menanyakan apa lukanya parah?

Xun Xun nggak tahu pasti. Tapi Cheng Li bilang itu sangat sakit sampai dia nggak bisa melakukan banyak hal. Tapi saat ia mau membawanya ke rumah sakit, Cheng Li menolak.

Wang berpesan agar Xun Xun menjaganya dengan baik dan jangan sampai jadi infeksi.



Xun Xun mengiyakan. Dia menyuruh mereka untuk makan dulu. Ia mau bersama Cheng Li, siapa tahu ia butuh bantuan.

Benar, Cheng Li langsung memanggilnya. Dia nggak bisa makan bahkan saat sudah memakai sendok. Nasinya lompat melulu. Padahal Xun Xun sudah memesan nasi agar ia lebih mudah makannya.

Ia lalu memindahkan sendoknya ke tangan kiri. Cheng Li sudah mencobanya tapi tetap nggak bisa.

Yiwang datang ke kantor Cheng Li dan terkejut lihat posisi mereka. Xun Xun duduk di atas meja dan menyuapi Cheng Li.

Ia menghampiri mereka sambil mengingatkan pada Cheng Li kalo sekarang sudah saatnya istirahat makan siang. Ia datang karena ingin mengajak temannya makan siang.

Cheng Li langsung bangkit dan mengajaknya untuk makan siang bersama.



Mereka bertiga makan daging berkuah. Cheng Li kesulitan mengambil daging dan menatap tajam ke Xun Xun yang sudah mau makan.

Xun Xun menyadari dan langsung mengambilkan daging untuk Cheng Li yang duduk di sampingnya.

Yiwang nggak suka melihatnya. Ia lalu mengambilkan banyak daging untuk Xun Xun. Nggak hanya itu. Ia juga mengambilkan untuk Cheng Li juga.

Mereka sudah selesai makan. Yiwang mengajak Xun Xun untuk makan berdua lain kali dan jangan membawa roda ketiga.

Xun Xun nggak paham dan menanyakan apa maksudnya. Yiwang hanya tersenyum sambil menatap Cheng Li. Ia lalu jalan duluan.

Cheng Li mengajak Xun Xun untuk langsung pulang. Xun Xun mengingatkan kalo sekarang masih terlalu awal untuk pulang.

Cheng Li kekeuh ingin pulang. Ia mengendus bajunya dan mengaku nggak suka dengan baunya, sambil menatap ke arah Yiwang.

Mereka lalu masuk ke mobil. Di belakang ternyata ada mobilnya ibu. Ibu merasa kalo sepertinya Xun Xun nggak tahu apa-apa. Sekretaris ibu berpikir kalo itu sangat kebetulan.


Xun Xun membawakan kopi untuk Cheng Li tapi malah mendapati ia sedang bertengkar dengan Michael.

Ia menghampiri Michael dan menanyakan apa yang terjadi. Michael mengambil kopinya dan memberitahu kalo mereka sedang berakting untuk mamanya Cheng Li.

Ternyata di kantor ada mata-matanya ibu. Ia dan Cheng Li sedang berusaha untuk merahasiakan produk baru agar jangan sampai bocor sebelum peluncuran.

Xun Xun mulai paham. Tiba-tiba Michael memarahinya saat mereka sudah dekat dengan meja karyawan. Xun Xun adalah orang terdekatnya Cheng Li dan ia nggak suka.



Michael menunggu Cheng Li di depan pabrik. Nggak lama mobil Cheng Li datang. Ia turun dari mobil dan menghampiri Michael.

Nggak seperti biasanya kali ini Cheng Li mengijinkan Xun Xun untuk ikut masuk. Ia boleh melihat-lihat tapi jangan sampai mengganggu pekerja pabrik.

Xun Xun mengiyakan dan berjalan di belakang Cheng Li. Di sana ia mencatat apa yang ia lihat dan memberi minum untuk Cheng Li dan yang lain yang sedang mengadakan rapat.

Ih ih...ada apa nih sama cara Cheng Li menatap Xun Xun?

Rapat telah selesai. Xun Xun membantu membereskan berkas rapat yang berantakan.



Hari berubah malam saat Xun Xun mengantar Cheng Li pulang. Diam-diam ia melirik ke arah Cheng Li di bangku belakang yang memejamkan matanya karena kelelahan.

Cheng Li ternyata nggak tidur. Dia tahu kalo Xun Xun melihatnya sambil tersenyum. Kenapa bahagia?

Xun Xun mengaku senang karena Cheng Li akhirnya mengakuinya sebagai asisten.

Cheng Li memalingkan wajahnya dan tersenyum. Ih, manisnya.


Sesampainya di rumah Xun Xun langsung masuk ke galeri kecil miliknya dan membuat lukisan berdasarkan sketsa yang ia buat saat di kantor.


Hari berikutnya Yiwang mengajaknya ke galeri seni dan mendiskusikan karyanya dengan seseorang di sana. Katanya kecil kemungkinan  lukisan Xun Xun akan terjual untuk koleksi karena lebih mirip dengan desain seni industri.

Xun Xun nampak sedih.

Orang itu bertanya pada Eric apa ia terlalu berterus terang? Yiwang membantahnya. Justru kemajuan akan muncul setelah kritikan. Ia akan membelinya. Biar gimana juga seni itu subjektif. Ia yakin kalo akan ada yang membelinya.


Xun Xun berjalan bersama Yiwang di dekat danau. Ia berterima kasih pada Yiwang. Yiwang merasa nggak melakukan apa-apa. Mereka lalu membicarakan Zhou Quan.

Belakangan ia dan Xun Xun nggak saling berhubungan setelah saat itu. Sudah seminggu. Ia penasaran kenapa Yiwang sangat baik padanya. Apa Yiwang menyukainya?

Yiwang mengiyakan. Tapi Xun Xun tahu kalo itu nggak benar. Ia menyarankan agar Yiwang langsung mendekati Zhou Quan alih-alih dirinya.

Yiwang membantah kalo dia menyukai Zhou Quan. Dan ternyata dia juga sudah seminggu ini hilang kontak dengan Zhou Quan. Ia menasehati Xun Xun agar mengurus masalahnya sendiri dari pada memikirkannya dan Zhou Quan.

Xun Xun mengaku nggak punya masalah apa-apa.




Cheng Li sedang rapat dengan Michael dan yang lain untuk memilik lukisan. Ada beberapa pilihan. Michael memberikan yang ia pilih pada Cheng Li. Menurutnya itu bagus.

Cheng Li menolaknya setelah melihatnya. Dia menyuruh Michael untuk mencari dari pelukis lain.

Michael protes. Menurutnya lukisan itu yang paling sesuai dengan mereka.

Cheng Li tetap menyuruh Michael untuk mencari yang lain.

Xun Xun datang dan melihat salah satu lukisan di atas meja. Michael memberitahu kalo itu sudah dieliminasi sama Cheng Li. Xun Xun menanyakan alasannya. Apa nggak bagus?

Michael mengaku nggak tahu. Padahal menurutnya itu bagus.

Cheng Li nggak bilang apa-apa dan meminum kopinya. Ia menyuruh Xun Xun untuk pergi.

Xun Xun meletakkan gambar itu lalu pergi. Ternyata itu adalah lukisannya.

Cheng Li menatap Xun Xun khawatir setelahnya.




Xun Xun menelpon Yiwang dan menyinggung tentang lukisannya yang ada pada Cheng Li. Apa Yiwang yang memberikannya?

Yiwang membantahnya. Ia pikir itu dari agen galeri.

Xun Xun yakin kalo Yiwang orangnya. Dia juga yang membawanya ke galeri tadi.

Yiwang memberitahu kalo pemilik galeri adalah teman Cheng Li. Ia dengar mereka sedang mencari pelukis pemula untuk mendesain paket. Ia hanya mengantar saja.

Xun Xun memberitahu kalo desainnya ditolak oleh Cheng Li. Tadinya ja pikir ia cukup berbakat tapi ternyata ia biasa saja.

Sekeras apapun ia berusaha nggak akan bisa sampai pada standarnya Cheng Li. Masih teringat gimana Cheng Li dengan dinginnya menyingkirkan karyanya.

Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)