All content from NTV
Ringkas drama sebelumnya
Yoko ngabarin kalo dia langsung berangkat ke kantor. Lah, Shouko nggak nyangka kalo Yoko semalaman bersama dengan Fuuta. Yoko menyerahkan semuanya ke Shouko. Dia yakin kalo Shouko pasti bisa menjawab pertanyaan Kenji.
Ih, Shouko malah jadi ngeri sendiri.
Shouko masuk ke rumah. Ayah sama ibu lagi siap-siap buat sarapan. Ibu jadi khawatir sama Shouko karena semalam dia dengar dari Kenji kalo Shouko masuk rumah sakit.
Shouko mengaku nggak papa. Dan itu juga bukan masalah besar. Ha? Ibu kaget dengarnya.
Kenji keluar dari rumahnya dan menyapa Shouko. Ih, Shouko syok. Tasnya seketika jatuh.
Kenji malah jadi makin khawatir. Apa Shouko nggak papa? Shouko mengiyakan. Dia berusaha buat tenang dan mengambil tasnya. Ia mengaku kalo kemarin sangat mengerikan dan sangat menyakitkan tapi infus menyembuhkannya.
Ia menambahkan kalo kakaknya semalaman bersamanya sepanjang malam. Ia meminta maaf karena sudah merusak makan malam mereka.
Kenji mengaku nggak papa.
Shouko lega dan mau ke kamarnya.
Kenji mendadak manggil lagi. Dia curiga karena mereka nggak pulang bersama. Shouko panik. Bingung mau menjawabnya gimana.
Akhirnya dia bilang kalo Yoko ada meeting pagi kayaknya.
Kenji nggak curiga lagi dan menghampiri meja makan.
Dalam hati Shouko merasa bersalah pada Kenji karena sudah membohonginya.
Ibu menghampiri Shouko. Ia ingat kalo saat kecil saat Shouko sakit perut dia selalu bilang kalo makanan kaleng nggak ada tanggal kadaluwarsanya. Dia memakan makanannya sesuka hati.
Ibu nyuruh Shouko buat makan tapi Shouko nggak mau dan malah masuk ke kamarnya.
Ia meletakkan tasnya lalu duduk sambil mengumpat kakaknya.
Shouko mengambil ponselnya dan mandangin nomornya Jyo. Dia sennag banget akhirnya bisa saling berhubungan sama Jyo. Dengan itu ia bisa menghubungi Jyo kapan aja.
Ia bangkit dan meletakkan ponselnya di tempat tidur. Shouko membuka tirai jendelanya. Dia senang berani ketemu sama Jyo.
Ia masih ingat gimana hangatnya senyuman Jyo semalam. Dan akhirnya dia masih nggak bisa mengatakan yang sebenarnya.
Ia menghampiri ponselnya. Jyo masih belum menghubungi.
Shouko bersiap-siap ke kantor sambil bolak-balik ngecek ponsel. Pun sambil goaok gigi. Masih belum ada pesan apa-apa dari Jyo. Apa harus dia yang duluan menghubungi?
Eh, baru aja mau nulis sesuatu tahu-tahu pesannya Jyo masuk.
"Shouko, sudah sampai rumah?"
Hadeuh, Shouko girangnya minta ampun. Dia lalu membalasnya. Mengiyakan kalo dia sudah sampai.
Jyo lega dengarnya. Dia nunggu banget jalan-jalan mereka nanti. Shouko juga merasakan hal yang sama.
Pas kerja juga Shouko chating mulu sama Jyo. Lah, Masako aja sampai heran lihatnya.
Sejak saat itu mereka jadi sering chatan. Nyeritain jalan-jalan, sejarah tempat yang mau mereka datangi, tempat lahir penulis buku Giovanni dan Campanella, makanan.
Jyo ngajakin Shouko makan wanko soba.
Gara-gara jalan-jalan akhir pekan bikin Shouko jadi giat bekerja. Dia semangat banget mengangkat kardus besar padahal itu berat.
Setiap saat mereka chatan terus. Shouko merasa sangat bahagia. Dia nggak tahu kalo berbalas pesan sama seseorang bisa semenyenangkan kayak gitu.
Masako sampai cemas lihat Shouko yang senyum sendiri. Dikiranya Shouko salah makan.
Shouko membantahnya. Dia ngambil ponselnya lagi dan bilang ke Jyo kalo dia akan membuat kotak bekal.
Jyo juga sama bahagianya kayak Shouko.
Seseorang lalu memanggilnya. Lah, ternyata Jyo ada di rumah sakit. Perawat memanggilnya buat diperiksa.
Jyo mematikan ponselnya lalu bangkit.
Dokter yang menanganinya bernama Ichinose Takami. Dia mengenali Jyo sebagai pasien dari Dr. Garcia dari Spanyol. Ia diminta untuk merawat Jyo.
Dokter Ichinose menunjukkan fotonya bersama dengan doktet Garcia. Dan ternyata dokter Garcia adalah mentor dari dokter Ichinose saat ia masih magang di Spanyol.
Ia akan meriksa Jyo selama dia di Jepang. Dia akan melakukan pemeriksaan lengkap. Tapi dia nggak tahu apa mereka punya baju seukuran Jyo apa enggak.
Jyo tertawa mendengar candaan dokter Ichinose.
Shouko sedang bekerja. Sesekali ia mengecek ponselnya. Belum ada juga balasan dari Jyo.
Jyo sendiri sedang melakukan pemeriksaan di rumah sakit.
Fuuta sudah keluar dari rumah sakit dan sudah mulai latihan lagi untuk persiapan pertandingan.
Yoko datang untuk melihat keadaannya. Dia melepaskan cincinnya dan mendekat. Yoko jadi khawatir pas lihat Fuuta jatuh. Biarpun gitu Fuuta nggak nyerah. Dia bangkit dan lanjut latihan lagi.
Waktu latihan selesai. Fuuta melihat Yoko dan tersenyum. Ia keluar dan menyapa Yoko.
Yoko memberitahu kalo dia ada meeting di dekat sana. Ia menanyakan apa lukanya Fuuta sudah sembuh? Dia sudah merasa nggak salit lagi?
Fuuta mengaku baik-baik saja.
Yoko masih merasa khawatir.
Fuuta mengangkat tangannya dan mengingatkan kalo pertandingannya bentar lagi. Dan dia nggak bisa istirahat.
Pelatih manggil Fuuta dan memintanya buat latihan lagi.
Fuuta mengiyakan. Pelatih masuk. Fuuta minta Yoko buat melihatnya sesekali. Dia makin semangat kalo ada Yoko di sisinya.
Yoko mengaku nggak bisa soalnya dia harus krrja. Eh, Fuuta jadi kecewa dengarnya. Dia memohon agar Yoko datang saat libur.
Yoko nggak bisa bilang enggak pas lihat Fuuta senyum. Ia mengiyakan dan mendorong Fuuta buat latihan lagi.
Fuuta yang sudah mau masuk tahu-tahu keluar lagi. Kalo dia menang pas pertandingan nanti...
Yoko mengaku ngerti. Dia janji akan mentraktir Fuuta makan sapi panggang.
Fuuta membantahnya. Bukan itu yang ingin dia katakan. Ia ingin memberi hadiah pada Yoko. Selama ini Yoko sudah memberinya banyak hal.
Yoko memberitahu kalo dia nggak butuh apa-apa. Fuuta tetap akan memikirkannya. Tapi itu adalah sesuatu yang bisa ia beli.
Yoko tersenyum.
Jyo sedang diambil darahnya. Dari tadi diam mulu. Perawat sampai bertanya apa dia baik-baik saja?
Jyo mengiyakan.
Perawat memberitahu kalo itu akan segera selesai.
Hari sudah sore. Shouko minum sama Masako. Shouko sedih karena pesannya belum juga dibalas sama Jyo.
Masako bertanya pada Shouko. Dia mau hati apa babi? Bukannya menjawab, Shouko malah menjatuhkan kepalanya di atas meja.
Masako nggak ngerti kenapa belakangan Shouko galau mulu. Shouko curhat kalo dia diabaikan padahal biasanya chatan romantis sama Jyo. Dia bingung harus ngapain.
Masako masih nggak ngerti siapa yang ngirim pesan?
Shouko menduga kalo mungkin gara-gara kotak makan siang. Dia nanya ke Masako harus ngapain?
Masako melihat ponsel Shouko. Jyo? Lah, Masako malah jadi heboh sendiri dan bikin semua orang melihat ke arah mereka.
Shouko minta Masako buat diam. Dia cerita ke Masako kalo dia dan Jyo akan jalan-jalan berdua. Lah, Masako malah mengulangi dengan suara keras dan orang-orang kembali melihat mereka.
Shouko minta Masako buat melanin suaranya.
Masako nggak ngerti maksud dari nama mereka. Giovanni, Campanella, Jyo? Shouko menjelaskan kalo nama mereka mirip sama dua tokoh utama dari Galactic Railway.
Masako malah merasa kalo itu adalah kebetulan yang luar biasa. Ia menanyakan ceritanya kayak gimana?
Shouko menceritakannya pada Masako. Dan ada lokomotif uap yang dimodelkan setelah Galactic Railway di sebuah tempat bersama Hanamaki di Prefektur Iwate. Mereka akan naik itu.
Masako malah senang dengarnya. Padahal dulunya Shouko bilangnya nggak mau ketemu Jyo lagi. Itu namanya takdir cinta.
Tapi nggak tahu kenapa Shouko merasa kalo itu nggak nyata. Jyo hanya ingin ada yang menemani saat berada di Jepang. Dia bohong sudah menikah...
Masako mengatakan kalo nggak ada cinta tanpa dusta.
Jyo sudah selesai dengan pemeriksaannya. Hasilnya akan keluar hari ini. Dan ia merasa kalo nggak ada kesalahan dengan hasil pemeriksaan di Spanyol.
Jyo nampak nggak kaget. Dokter minta Jyo agar berdoa agar hasil pemeriksaannya bisa berubah. Minggu depan ia harus datang lagi.
Jyo mengiyakan.
Dokter menanyakan apa Jyo punya keluarga di Jepang. Jyo mengiyakan. Kakaknya.
Apa kakaknya tahu tentang penyakitnya? Jyo menjawab enggak. Dia berencana buat nggak ngasih tahu siapapun.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊