Sinopsis My Dear Lady episode 5 part 2

Sinopsis My Dear Lady episode 5 part 2


All content from Sohu TV




Ringkas drama sebelumnya


Xun Xun menjenguk paman Wen. Paman Wen menanyakan Cheng Li yang nggak ikut menjenguk. Xun Xun memberitahu kalo Cheng Li demam setelah semalam ada pemadaman listrik.

Paman Wen langsung merasa khawatir. Ternyata Paman Wen tahu tentang kondisi Cheng Li yang memiliki phobia gelap. Wajar karena dia sudah menjaga Cheng Li selama 2 tahun ini.

Dua bulan pertama saat Cheng Li kembali ke rumah, dia selalu merasa nggak nyaman saat memasuki ruang yang sempit. Pernah dia berkeringat dingin saat berada di dalam lift.

Dokternya datang setiap bulan untuk memeriksa keadaannya.

Xun Xun menanyakan apa yang dikatakan dokter karena ia sudah mencari di mesin pencari tapi nggak menemukan penyakit yang sesuai dengan gejalanya.

Paman Wen memberitahu kalo kondisi Cheng Li sudah membaik. Ia hanya takut gelap. Mungkin karena ia pernah mengalami trauma saat masih kecil. Itu adalah penyakit mental.

Yiwang mendadak menelpon dan mengajaknya makan siang. Xun Xun memberitahu kalo ia sedang ada di rumah sakit.

Yiwang berpikir kalo Xun Xun sedang sakit. Xun Xun membantah. Ia hanya sedang membesuk. Yiwang menanyakan rumah sakitnya. Ia mau menjemputnya.


Xun Xun makan siang dengan Yiwang dan Zhou Quan. Mereka asik dengan ponsel masing-masing dan mengabaikannya.

Zhou Quan marah karena Xun Xun telah membohonginya. Xun Xun minta maaf dan berniat untuk memesan makanan.

Ia lalu bangkit dan membawa tasnya juga. Yiwang melihatnya dan membiarkan.

Xun Xun memesan makanan lalu pergi.

Zhou Quan kesal karena Xun Xun belum juga kembali.

Ponsel Yiwang bunyi. Xun Xun mengiriminya pesan dan memberitahu kalo Cheng Li menyuruhnya kembali.




Zhou Quan mau pergi juga tapi makanannya malah datang. Semuanya sudah dibayar sama Xun Xun. Yiwang memintanya untuk makan dulu karena sudah terlanjur dipesan juga.

Zhou Quan menurut. Ia duduk dan mengambil makanannya. Yiwang menyinggung kejadian tempo hari dan meminta maaf. Zhou Quan pura-pura lupa. Ia mengingatkan apa yang Yiwang katakan saat itu kalo mereka harus menjaga jarak.

Yiwang kembali meminta maaf. Ia mengaku sedang tegang saat itu melihat Zhou Quan bertengkar dengan ibu dari seorang pria muda.

Zhou Quan malah jadi tersinggung. Sudah berapa lama mereka saling mengenal? Itu adalah kebiasaannya. Ia menekankan kalo hubungan mereka hanya sebatas teman dan nggak lebih. Lagi pula ia belum menikah juga.

Yiwang lalu memberitahukan yang ia lihat saat ia menjemput Xun Xun tadi. Ia bertemu dari ibu pria itu. Ternyata pria itu menderita kanker. Zhou Quan  mencarikannya rumah sakit dan membiayai biaya kemoterapinya.

Zhou Quan hanya tersenyum. Maksudnya Yiwang sekarang mau minta maaf? Ia merasa lucu. Masalah itu sebenarnya nggak penting. Yang terpenting adalah waktu kedekatan mereka. Memangnya Yiwang siapanya? Kemarin ia mengutuknya dan sekarang memujinya.

Ia bangkit. Nggak ada selera lagi untuk makan dengan Yiwang dan pergi.

Yiwang sendiri hanya diam.


Sekretaris ibu memberitahukan kalo Jin baru saja membantah berita yang beredar dan memberitahu kalo ia dan Cheng Li hanya teman masa kecil.

Ibu lalu menyuruh sekretarisnya untuk datang ke rumah Cheng Li.



Zhou Quan yang marah mengirim pesan suara pada Xun Xun kalo sekarang dia bukan temannya lagi. Ia memintanya untuk jangan mencampuri urusannya dengan Yiwang lagi. Jangan menelponnya dan mengiriminya pesan.

Xun Xun hanya mengiyakan.


Ibu datang ke rumah Cheng Li dan kebetulan Xun Xun yang membukakan pintu. Ibu kesal lihat Xun Xun. Nggak di kantor nggak di rumah, ia  ada di mana-mana.

Cheng Li menanyakan siapa yang datang pada Xun Xun. Ibu heran melihat tangan Cheng Li.

Cheng Li memberitahu kalo tangannya hanya tergores. Ibu malah kesal pada Cheng Li karena menolak saat ia menyarankan untuk menyewa pembantu.


Cheng Li nggak menanggapi. Ibu duduk dan menanyakan Wang. Apa Wang nggak menjaganya?

Cheng Li mengingatkan kalo Wang sudah menemui ibu. Ia memberitahu kalo Wang mengundurkan diri. Ibu malah gantian mengomel soal Wang yang pergi saat sedang dibutuhkan.

Cheng Li melarang ibunya untuk bilang begitu. Wang juga manusia. Dia punya hak untuk hidup bebas.

Ibu menasehati kalo menjadi sentimental adalah hal yang sangat tabu dalam melakukan bisnis.

Cheng Li menyudahi dan mengajak ibu untuk membicarakan bisnis. Ia melarang ibu untuk menemui Jin setelah mengomelinya.

Xun Xun datang membawakan minum. Ibu menanyakan kenapa Cheng Li buru-buru menyangkal berita itu? Apa karena dia?

Cheng Li meminta Xun Xun untuk meninggalkan mereka.

Ibu mengingatkan kalo Cheng Li dan Jin sudah bersama sejak kecil. Ia nggak percaya kalo Cheng Li nggak punya perasaan terhadap Jin. Padahal ibu merasa kalo mereka sangat serasi. Ia meyakinkan kalo Jin adalah pilihan yang terbaik.



Cheng Li mulai malas. Ia menanyakan apa ibu sudah menanyakannya pada Jin? Apa ia adalah pilihan terbaik bagi Jin? Ia memberitahu ibu kalo sebuah hubungan bukanlah tomat di supermarket.

Ibu mengerti kalo Cheng Li belum bisa membuka hati untuk Jin tapi ia mengingatkan kalo Cheng Li nggak bisa menjalin hubungan dengan semua gadis.

Cheng Li menghela nafas berat dan mengingatkan kalo Xun Xun hanya asistennya.

Ibu menekankan kalo Cheng Li adalah anaknya. Ia yang paling tahu Cheng Li gimana. Kalo nggak ada hal khusus, kenapa Cheng Li membiarkannya tinggal serumah dengannya dan merawatnya?

Cheng Li merasa kalo ibu terlalu berlebihan. Selain paman Wen, nggak ada yang bisa memberinya perasaan yang sama. Tapi Xun Xun beda. Sebelum wawancara ia mendekati paman Wen dan mempelajaru kebiasaan hidupnya dari paman Wen. Karena itulah dia sangat akrab saat ia pertama kali datang ke rumah. Karena itulah ia mempekerjakannya. Dan kemudian ia menyadari kalo ia telah memilih orang yang tepat.

Ibu malah berpikir kalo Xun Xun punya maksud lain. Ia menyinggung tentang cara Xun Xun untuk mendapatkan proyek Ying Shu dengan kecantikannya. Dan lagi hubungannya dengan Yiwang masih belum jelas. Ibu mengingatkan agar Cheng Li berhati-hati terhadap Xun Xun. Ia merasa kalo dia licik.

Cheng Li menghela nafas. Tadinya ia pikir mereka bisa bicara seperti ibu dan anak pada umumnya tapi ujung-ujungnya ke bisnis juga.

Nggak ada orang yang mengikutinya. Ia juga punya privasi dan kehidupan pribadi. Ia mengaku lelah dan ingin beristirahat.

Cheng Li bangkit dan meninggalkan ibu.

Ibu lalu menyuruh sekretarisnya untuk mencari tahu tentang Xun Xun karena ia meragukannya.




Hari sudah malam. Cheng Li sedang membaca majalah di meja makan. Xun Xun datang dan memberinya segelas air sambil menanyakan apa ia membuat Cheng Li dalam masalah?

Cheng Li memberitahu kalo Xun Xun nggak melakukan kesalahan apapun. Tapi Xun Xun merasa kalo ia yang tinggal di sana mempengaruhi hubungan Cheng Li dengan Jin. Cheng Li nggak habis pikir, maksudnya Jin cemburu padanya? Ia meyakinkan kalo nggak akan ada yang percaya sekalipun itu menjadi berita hangat.

Xun Xun menekankan kalo bukan itu yang ia maksud. Ia hanya merasa nggak melakukan sesuatu dengan benar karena selama 7 tahun ini ia belum pernah bekerja sama sekali. Dan juga ia nggak bisa peka terhadap pekerjaan di kantor. Ia juga nggak tahu apakah caranya memperlakukan Cheng Li sudah benar apa enggak. Karena itulah ia takut membawa masalah bagi Cheng Li.

Cheng Li pikir kalo Xun Xun merasa takut setelah bertemu dengan ibunya. Ia mengingatkan saat pertama kali Xun Xun bertemu dengan ibunya dan memberitahu alasannya mempekerjakan Xun Xun adalah karena dia berani.

Xun Xun tersenyum. Ia pikir nggak ada yang bisa melawan ibunya. Cheng Li menanyakan apa Xun Xun nggak takut kehilangan peluang kerja? Saat itu Xun Xun atau saudara kembarnya?

Xun Xun memberitahu gimana persiapannya saat melamar kerja. Dia mencari tahu tentang Cheng Li di mesin pencari. Ia tumbuh sebagai orang kaya dan hubungannya dengan ibunya nggak begitu baik. Bahkan setelah kembali ke Cina ia nggak menerima peraturan dari ibunya. Ia memilih untuk menjalankan perusahaan kosmetik kecil. Tadinya ia pikir Cheng Li nggak akan mempekerjakannya. Karena itulah ia membantu Cheng Li dalam menghadapi ibunya. Ia pikir mungkin itu bisa menarik perhatian Cheng Li agar mau melihatnya.

Cheng Li merasa kalo apa yang ibunya katakan memang benar. Xun Xun licik. Ia memang harus hati-hati.


Paket Xiaojing datang. Michael datang dan menanyakan paketnya. Kurirnya mengatakan akan memeriksanya dan mengirimkannya nanti.

Michael menegur Xiaojing yang sukanya buang-buang uang. Xiaojing menunjukkan apa yang ia beli ke Michael. Michael menyuruhnya untuk segera merias wajahnya biar nggak bikin malu perusahaan.

Xiaojing lalu merias wajahnya mengikuti panduan Michael di tutorialnya.




Hari ini Cheng Li sudah bisa berangkat ke kantor. Hanya saja ia nggak bisa memakai dari karena tangannya sedang terluka. Ia pun memanggil Xun Xun dan meminta bantuannya.

Xun Xun sebenarnya nggak yakin tapi ia akan mencobanya.

Nggak lama kemudian ia selesai melakukannya. Ih, mendadak situasinya jadi romantis gini.

Ia lalu mengambil mantel Cheng Li dan membantunya memakainya.

"Kamu harus membayar pajak untuk ini"

"Pajak apa?"

"Pajak pria tampan"

Cheng Li mau membabat ulang tangan Cheng Li. Yang ini kayak combo. Cheng Li menolak dan mengajaknya segera ke kantor.

Ringkas drama selanjjutnya

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊