Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 9

Anysti
0

All content from KBS2







Ringkas drama sebelumnya


Apa Semua Orang Menjadi Dewasa?


Jadi ceritanya Moohak baru pulang dan mendengar teriakan dari atap. Ia mau ke sana dan berpapasan sama seseorang pakai pakaian hitam. Sampai sana pintunya terbuka jadi ia langsung masuk. Tempatnya berantakan. Ia terus berjalan untuk memeriksanya dan malah menemukan Dali mau memukulnya. 


Bingung kenapa Dali bisa ada di sana. Dan kenapa tempatnya berantakan. Dali langsung terduduk lemas. Dikiranya pencurinya kembali. Sebenarnya Moohak penasaran akan apa yang terjadi. Tapi ia nggak mau bertanya dan meluk Dali untuk menenangkannya. Gwenchana. 


Polisi datang. Nggak ada barang yang hilang di rumah itu. Sementara itu Dali sedang telponan sama Won Tak tapi nggak bilang kalo ada pencuri di rumah. 




Moohak menemui Dali dan memberitahukan apa yang polisi katakan. Ia bertanya apa ada staf galeri yang tahu kalo ia tinggal di sana? Dali bilang nggak ada. Dan katena Won Tak nggak pulang, ia pun mengajak Dali ke rumahnya. Awalnya Dali menolak. Tapi Moohak bilang nggak ada pria g*la yang membiarkan wanita yang dicintainya sendirian di rumah yang pintunya rusak. Dali juga harus makan. 



Orang yang menerobos masuk ke tempatnya Won Tak adalah Gong Joo. Ia menemui Si Hyung dan bilang nggak bisa lagi melakukannya. Ia pikir itu bukan soal stempel. Si Hyung dapat telpon. Ia nggak menjawabnya malah mematikan ponselnya. Gong Joo mengancam akan melaporkannya ke polisi kalo Si Hyung terus memaksanya untuk melakukannya. Lihat siapa yang lebih dipercaya, pekerja bar apa pecandu narkoba. 




Dali ke rumah Moohak dan memperhatikan benda-benda yang ada di ruang tamu sementara Moohak mau memasak masakan yang sederhana soalnya sudah malam. Ia melihat lukisan uang 50.000 won yang Moohak bicarakan saat di Belanda. 


Di meja dekat dapur ada keramik yang sepertinya ia kenal tapi Moohak bilang itu hanya tempat Doenjang. Sebenarnya itu hadiah dari ayah Dali karena sudah meminjamkan uang 2 juta dolar. 





Makanannya sudah siap. Lah katanya masakan sederhana tapi meja malah penuh sama makanan. Mereka lalu jadi ngomongin orang tua yang sudah nggak ada. Dali lalu minta maaf karena nggak ngasih tahu kalo tinggal sama Won Tak. Dia tahu apa yang Moohak cemaskan. Tagihan listrik dan air. Heh? Moohak bertanya apa ada yang menganggap Dali ceroboh? Dali menjawab enggak sambil senyum. Mereka lalu makan. 






Habis makan Dali mau mencuci piring. Sambil menyiapkan sabun mereka membahas siapa yang tidur di kamar. Dali mau tidur di kamar, soalnya dia tamu. Jadi Moohak tidur di sofa. Ia juga berpesan agar Moohak nggak menonton tv biar nggak berisik. 


Dan saat Dali berbalik tahunya bak cuci piring sudah penuh dengan busa sabun. Ternyata ia nggak pernah mencuci piring sebelumnya. Ia menyalakan keran biar busanya hilang tapi malah jadi tambah banyak. Ia berusaha memindahkan busanya ke samping. 


Moohak mendekat dan mematikannya. Dali merasa bersalah dan membersihkan pakaian Moohak dari busa. Moohak meraih tangannya. Yang ia cemaskan adalah Dali tapi ia tetap nggak tahu. Ia lalu nyuruh Dali untuk menjawab telponnya. 





Dali menjawabnya di kamar. Won Tak menanyakan keadaannya. Dali menenangkan kalo dia baik-baik aja dan nyuruh Won Tak untuk fokus kerja. Ia lalu melihat foto-foto di kamar Moohak. Foto itu tampak sebuah keceriaan keluarga Moohak bersama karyawan restorannya. 


Moohak nggak bisa tidur dan menonton tv. Ia ingat orang yang menabraknya tadi dan merasa mengenalnya. Sebenarnya ia sudah punya dugaan. Tapi nggak mungkin orang itu melakukannya. Ia lalu melihat tv. Lah kok adegannya ciuman semua. Apa hari ini hari valentine? Ia lalu mematikannya. Dan saat mau meletakkan remote malah terjatuh. Tanpa sadar itu membuat Dali terbangun. 





Beberapa saat kemudian Dali bermimpi buruk. Dalam mimpinya Dali kecil melihat lukisan bermata satu. Di belakangnya ada ayah dan beberapa orang berbaju hitam. Ia seakan melihat ibunya tapi itu bukan ibunya. 


Moohak membangunkannya dan ia pun bangun. Sambil nangis Dali menjawab kalo dia nggak nggak papa saat Moohak menanyakan keadaannya. 






Beberapa saat kemudian Dali sudah lebih tenang setelah Moohak memberinya minuman hangat. Dan tentang pernyataan Moohak sebelumnya ia meminta maaf karena nggak bisa membalasnya. Moohak menduga-duga alasannya. Karena ia nggak berwawasan, mata duitan atau karena Jang Taejin? 


Dali membantah semuanya. Itu karena dirinya takut untuk mencintai lagi dan terluka. Moohak lega karena Dali nggak dalam hubungan dengan orang lain ataupun kembali bersama Taejin. Yang terpenting ia nggak menganggapnya mengganggu ataupun menjijikkan. Ia hanya mencintainya. Dali masih terluka dan ia nggak akan mendesak orang yang kesakitan. Mereka bisa kembali menjadi kreditur dan debitur. 


Sebelum pergi Moohak mengatakan tentang Dali dari apa yang ia lihat, Dali adalah orang yang berani, yang nggak akan merelakan sesuatu hanya karena seseorang. 


Di sofa Moohak memikirkan apa yang Dali katakan tentang cinta yang berisiko. Ngga lama kemudian ia tertidur sambil mendengkur. 






Paginya Won Tak pulang dan menjemput Dali. Kebetulan Moohak mengantarkannya sampai luar. Ia memberinya roti lapis buat makan Dali, secara dia nggak tidur semalaman. Dih Won Tak langsung salah paham. 


Sampai atas Won Tak mendapati kenop pintunya lepas. Dali mengaku nggak papa dan nggak terluka. Won Tak lalu mengungkit sebelumnya mereka bertengkar agar Moohak menggantinya. Moohak mengaku nggak tahu kalo Dali akan tinggal di sana. Ia malah marahin Won Tak gegara nggak mendesaknya untuk menggantinya. 


Won Tak mengancam akan mengadakan pemakamannya sekarang juga kalo sampai Dali terluka. Sebelum Won Tak masuk, Moohak memberitahu kalo itu bukan pencurian biasa. Di lantai bawah ada rumah direktur Dondon tapi pencurinya malah masuk ke rumah atap yang di dalamnya barang mewah hanya laptop dan tas bermerek tapi pencurinya nggak mengambilnya. Ia seperti mengincar sesuatu yang spesifik. Mungkin seseorang yang dendam. 


Moohak mendekat ke Dali. Dali juga memikirkan orang yang menaruh dendam padanya. Moohak kembali ke Won Tak dan memberitahu kalo ia melihat pelakunya dan dia seorang wanita. Mungkin seseorang yang dendam padanya. Mungkin musuhnya yang dipenjara atau kejahatan asusila. 



Dali mau berangkat ke galeri karena ada rapat penting sementara Won Tak membersihkan rumahnya. Mendadak ia menemukan sesuatu dan menunjukkannya pada Dali. 





Di galeri Dali mendengar Sabong bicara dengan Gong Joo. Telinganya terluka karena infeksi anting. Da ln setelahnya Gong Joo nggak sengaja menabrak Dali. Dali memperhatikan telinganya dan Gong Joo langsung menutupinya. 


Dali menyinggung tentang parfum yang biasa Gong Joo pakai. Buket putih. Rupanya Dali baru saja menyadari kalo orang yang masuk ke rumah Won Tak dan yang menyusup ke galeri adalah Gong Joo. Gong Joo bilang kalo itu parfum yang umum dipakai. 


Sabong datang dan bilang kalo itu parfum yang sangat mahal. Ia pernah mencobanya tapi menyerah karena harganya. 







Setelah Gong Joo pergi, Dali bertanya-tanya tentang Gong Joo pada Sabong secara ia nggak bisa menemukan data tentang Gong Joo. 


Mereka lalu bicara di ruangan Dali. Ternyata ayah Dali sendiri yang merekrut Gong Joo. Bahkan kata Sabong pendidikan dan pengalaman Gong Joo seperti direkayasa tapi ayah Dali nggak mempermasalahkannya. 


Dalam rapat Dali terus memperhatikan Gong Joo yang sedang melakukan presentasi. Dan apa yang Won Tak temukan tadi pagi adalah anting. Dan secara kebetulan telinga Gong Joo terluka. 


Karena Dali terus menatapnya membuat Gong Joo merasa nggak nyaman. Apalagi saat Dali menanyakan pendapatnya. Dia malah jadi gugup. Padahal Dali hanya bertanya tentang rencana anak-anak yang akan bermalam di museum. Dengan terbata-bata Gong Joo berpendapat kalo itu akan sulit mengingat keamanan dan keuangan. 


Taejin mendadak muncul. Katanya ia akan melibatkan diri atas nama Segi dan akan membawa anak-anak itu untuk menginap di hotel dan juga berkeliling Seoul. 




Keduanya bicara di ruangannya Dali. Dali menegur Taejin yang seenaknya masuk ke ruang rapat. Taejin pikir Dali akan menolaknya tapi Dali membantahnya. Ia menekankan kalo ia bisa memisahkan urusan pribadi dengan pekerjaan. 


Secara nggak sengaja Taejin melihat tempat lukisan Dali. Dulu Dali menyimpan kuas di dalamnya. Ia mau membukanya tapi Dali menahan dengan menyuruhnya minum. 


Taejin lalu duduk dan meminum tehnya. Ia suka apapun yang Dali buat. Dali menekankan kalo hubungan mereka sudah berakhir. Taejin mengakui kalo mungkin ia terlalu terburu-buru. Tapi seenggaknya ia ingin Dali keluar dari rumah Won Tak. Apa perlu ia tinggal di sana juga? Dali hanya diam habis itu Taejin bilang kalo dia hanya bercanda. 





Ayah, ibu dan Ki Cheol makan sama Anggota majelis Ahn Sang Tae. Dia keluar untuk menjawab telpon. Ia dikasih kabar kalo Kim Si Hyung menghilang. Tampaknya dua punya hutang dengan pak Ha. Di telpon anggota majelis Ahn berharap agar Si Hyung mati saja. Kalo dia hidup dan berkata yang enggak-enggak maka mereka akan tamat. 


Setelahnya ia kembali ke meja makan dan melanjutkan pembicaraan mereka sebelumnya. Jadi mereka berencana untuk membuat gugatan terhadap Dali agar menyerahkan galeri. Apalagi Dali juga akan mendapat masalah dengan hak warisannya. Selain itu anggota majelis Ahn juga menyerahkan data sebuah perusahaan konstruksi yang akan ayah ambil alih dengan pembagian keuntungan 6:4. Jadi ayah hanya perlu menyiapkan uangnya. Keempatnya lalu tertawa membayangkan keuntungan yang akan mereka dapatkan nantinya. 


Akhirnya anggota majelis pergi. Ayah sedikit kesal karena anggota majelis Ahn mendapatkan 40% padahal mereka yang membayar semuanya. 



Di ruangannya Dali mengingat apa yang Gong Joo katakan selama ini dan menghubungkan dengan apa yang Moohak katakan kalo pencurinya mencari sesuatu yang spesifik. 




Anak-anak panti asuhan tiba. Dali dan karyawannya menyambut mereka dengan senyuman. Sementara itu di dalam Moohak dan para koki menyiapkan segala sesuatunya untuk acara memasak. 


Taejin berterima kasih pada Moohak karena sudah mau berpartisipasi dalam acara mereka. Moohak meralat kalo harusnya dia yang berterima kasih. Ia menunjukkan spanduk di atas mereka dan menekankan kalo ia pemandunya dan Taejin adalah sponsor. Dali datang. Ia bicara sekenanya dengan Taejin dan bicara banyak sama Moohak. 




Acara di mulai. Byung Se sebagai pembawa acara menunjukkan masakan Leonardo da Vinci. Ikan teri acar Italia. Baunya nggak enak tapi setelah diicip rasanya sangat enak. Selanjutnya Moohak mengajak mereka untuk membuat makanan sendiri karena mereka nggak akan kenyang kalo hanya makan itu. Anak-anak tampak semangat dan antusias. 


Dan sebenarnya ide untuk masak adalah idenya Moohak. 


Moohak menunjuk Dali sebagai asistennya soalnya dia yang paling nggak bisa masak. Anak-anak mulai memasak dengan dipandu sama Moohak. Mereka nampak sangat menikmatinya. 





Akhirnya masakannya siap. Moohak memberikan sedikit sambutannya setelahnya. Mereka akan menjadi orang dewasa kelak. Bagi beberapa orang, itu akan terjadi lebih cepat. Bagi yang lainnya, itu akan butuh waktu. Suatu hari, kalian harus menghadapi dunia ini sendirian. Lalu apa yang harus kalian lakukan? Makanlah. Pastikan kalian makan tepat waktu meskipun itu artinya kalian akan makan sendirian. Orang dewasa sejati nggak pernah melewatkan makan.


Anak-anak mendengarkan tapi kayaknya mereka nggak ngerti. Ih habis itu Moohak malah nyuruh mereka pergi. Lah nggak makan dulu? Eh tahunya dia cuman bercanda. Ia lalu nyuruh mereka untuk makan dulu. 


Selesai makan anak-anak akan ke hotel. Taejin mengajak Dali untuk pergi bersamanya tapi Dali malah menolak dan menghampiri Moohak. 



Esok harinya Gong Joo nggak berangkat kerja. Padahal nggak biasanya ia bolos. Ki Dong datang membawa tas koki Dondon yang ketinggalan berisi pisau dan tempat saus. Mungkin mereka membutuhkannya untuk bekerja. 





Moohak sedang membicarakan tentang anggota majelis Ahn dan tahu-tahu Chak Hee muncul di belakangnya setelah mengirim pesan akan menusuk Moohak dari belakang. 


Jadi sebelumnya saat di pameran, Chak Hee melihat Moohak bicara dengan Bu Hong. Dia mengakui kalo dia menyukai Dali. 


Chak Hee marah pada Moohak karena nggak menjawab telponnya. Moohak mengaku sibuk. Ada banyak hal yang harus ia lakukan. Tapi ia akan menemaninya kalo Chak Hee mau makan. 


Chak Hee malah mengajaknya tidur bersama. Hkk Moohak yang sedang minum lalu menyemburnya. Ia meminta maaf dan membersihkan wajah Chak Hee pakai saputangan. Chak Hee mengungkit kalo mereka sedang berkencan. Ia menyatakan perasaannya dan mengenalkan Moohak pada ayahnya.






Moohak memberitahukan apa yang ia rasakan sebenarnya. Chak Hee minta Moohak untuk memberikan alasannya kenapa menolaknya. Ia yang nggak mau dengar orang yang Moohak sukai melarangnya untuk mengatakannya. Ia bahkan menyuruhnya untuk pergi 5 menit setelah dirinya. 


Moohak ikut keluar dan mengejar Chak Hee. Ia ingin memberitahu Chak Hee kalo ada seseorang yang ia sukai tapi Chak Hee malah nangis sambil memukul dadanya sehingga Moohak memeluknya. Tanpa dia tahu kalo Dali juga ada di sana dan menyaksikan mereka berciuman. 


Dali lalu pergi dari sana. Ia yang pikirannya kosong hampir aja mengalami kecelakaan. Taejin lalu nelpon dan mengajaknya ketemu. 






Mereka makan di Dondon. Sampai di dalam Taejin ngasih sebuah dokumen ke Dali. Bilangnya itu data sponsor. Dali pikir mereka akan makan sama yang lain tapi tahunya berdua doang. Dali sudah mau membukanya tapi nggak jadi keburu makanannya datang. 


Koki Moohak melihat mereka dan memberitahukannya pada Moohak yang tadinya mau ikut menyiapkan menu. Sementara itu di dalam Taejin menjelaskan asal mula Gamjatang dan menyamakannya dengan Moohak. Sama-sama murahan. 


Dali sendiri mengaku belajar banyak dari Moohak. Taejin melanjutkan kalo untuk bisa sesukses sekarang Moohak pasti sudah menyakiti banyak orang di sekitarnya. Akhirnya ia memberitahu kalo Dondon F dan B membeli banyak lahan di sekitar Galeri setelah ayah Dali 6 meninggal. Mereka bahkan juga membeli perusahaan konstruksi. Ia meremehkan Dali, seberapa banyak ia tahu tentang Jin Moohak? Jangan karena ia memperlakukan seseorang dengan niat baik maka mereka akan melakukan hal yang sama. 


Moohak datang dengan membawakan nasi goreng. Ia tersenyum lebar seperti nggak tahu kalo mereka sedang membicarakannya. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)