Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 6

Anysti
0

All content from KBS2




Ringkas drama sebelumnya


Bisakah Sampah Menjadi Seni?


Dali membalikkan apa yang Moohak sampaikan kalo uang itu nggak penting. Dia melakukan semuanya juga karena uang. Masih bilang uang nggak penting? Moohak membenarkan kalo yang penting. Tapi Dali jauh lebih penting. Ia mengingatkan kalo hutangnya banyak. Jangan mengorbankan diri untuk sedikit uang. Dan sebelum pergi ia berpesan agar Dali jangan sampai terluka sampai ia melunasi hutangnya. 



Para karyawan membicarakan tentang pameran yang mungkin nggak bisa dilakukan dan menyambungkannya dengan berita tentang Dali di media. Tanpa mereka sadari Dali ada di pintu dan mendengarnya. 


Dali manggil Sabong dan memintanya untuk menyiapkan logo tentang pameran karena ia akan mengadakan konferensi pers. Sabong pikir nantinya media hanya akan tertarik pada kehidupan pribadinya ketimbang tentang pameran. Dali sendiri nggak masalah. Justru ia akan memanfaatkannya untuk menarik perhatian orang-orang pada pameran. 




Sekretaris Taejin menunggu Dali di depan ruangannya. Selanjutnya Dali menemui Taejin di ruang pameran. Sambil menatap sebuah lukisan Taejin mengungkit hubungan mereka 5 tahun lalu. Ia membuka kacamata Dali dan melihat luka di sana. 


Dali malas dan berniat pergi. Dia nggak punya waktu untuk bernostalgia. Taejin mengaku bisa melakukan apapun untuk Dali dari melunasi hutangnya, menghancurkan karir wartawan itu sampai menangkap orang yang melukai Dali. Dali menantangnya untuk melakukannya. 





Beberapa wartawan datang ke Cheongsong untuk menghadiri Konferensi pers, termasuk wartawan yang menulis berita tentang Dali. Setelah lama menunggu akhirnya Dali memasuki ruangan. Pertamanya ia membicarakan tentang galeri Cheongsong yang tetap akan berjalan meski mendapat banyak kendala. Sejauh ini ia sudah menyelesaikannya. 


Wartawan lebih tertarik dengan kehidupan pribadinya. Mereka memintanya untuk membuka kacamatanya. Dali memenuhinya. Selanjutnya mereka menanyakan tentang pria yang bersama Dali saat di motel. Apa dia juga terluka? 


Dali terdiam sesaat dan nggak mau berkomentar. Saat ia meminum kopinya para wartawan mendadak menerima file video yang menampakkan kalo Dali datang seorang diri ke motel hingga saat ia berusaha untuk melawan perampok. 


Wartawan yang menulis berita tentang Dali dimarahin sama wartawan lain karena berita yang ditulisnya adalah berita bohong. 




Penampilan Dali sangat menarik dan menjadi pusat perhatian. Ia bahkan sampai melakukan pemotretan hingga membuat galeri Cheongsong menempati urutan 1-10 di pencarian. Byung Se dan yang lain berharap itu akan bertahan lama agar pameran mereka sukses nantinya. 


Ternyata orang yang ada di balik penampilan memukau Dali adalah Taejin. 




Di kafe wartawan bicara dengan Si Hyung dengan saling membelakangi. Ternyata informannya adalah Si Hyung. Dali datang dengan dalih mau membawa wartawan itu berkeliling. Pameran sudah dibuka. 


Wartawan itu menyindir Dali yang memanfaatkan para wartawan untuk memberitakan tentang pamerannya. Ia memastikan kalo Dali nggak akan membawa masalah itu ke pengadilan. Sekarang mereka sudah impas. 


Dali mengiyakan dan meminta agar lain kali wartawan itu menghubunginya kalo mau menulis berita tentang dirinya. Jangan sampai menulis berita yang salah dan hanya memberinya masalah. 


Si Hyung berasa mau ngamuk saat Dali pergi dari sana. 




Moohak melihat video Dali saat menjadi korban perampokan. Dih sedih banget lihatnya. Miri datang dan menunjukkan berita tentang Dali. Semua orang penasaran dengan perhiasan dan pakaian yang Dali kenakan saat konferensi pers. Moohak malah kesal. Bisa-bisa nya orang fokus pada hal itu saat seseorang itu menjadi korban perampokan. 


Lah Miri pikir itu adalah idenya Moohak. Secara tadi pagi Moohak ke sana. Moohak menekankan kalo ia bukanlah orang yang seperti itu. Ia lalu menyampaikan keanehan yang ia rasakan. Saat ia meminjamkan uangnya saat itu kondisi keuangan galeri Cheongsong nggak begitu baik. Gimana bisa semuanya berubah dalam sesaat. 


Miri menyampaikan kalo rumor mengatakan kalo galeri Cheongsong seperti cangkang kosong setelah ayah Dali meninggal. Mereka memiliki banyak hutang dan kenalan juga kolega semuanya menjauh. Moohak menangkap kalo ada seseorang di balik layar yang merencanakan semuanya. 







Ki Cheol diam-diam ketemu dengan anggota dewan majelis, Ahn Sang Tae. Dih orangnya sombong banget. Ia mengaku nggak bisa makan dengan nyaman dan nggak bisa bicara sembarangan karena ia seorang anggota majelis. Ki Cheol menanyakan kapan ia akan mencabut sabuk hijaunya. 


Anggota majelis itu tersinggung dan menuduh Ki Cheol berniat untuk menghancurkan karirnya. Ia nggak tahu sabuk lain selain sabuk kulit yang ia pakai saat ini. Ki Cheol berlutut sembari menuangkan minuman untuk anggota majelis dan meminta maaf. 


Mendadak anggota majelis mendapat telpon dari kepala distrik. Ia keluar untuk menjawabnya. Ternyata yang nelpon adalah Si Hyung. Anggota majelis memarahi Si Hyung atas apa yang terjadi pada galeri Cheongsong. Si 


Si Hyung menyudahi dan ingin agar galeri itu ditutup. Ia nggak bisa menemukan yang mereka cari. Pun kalo ia hancur ia nggak mau hancur sendiri. Ia akan membawanya juga. 


Di dalam Ki Cheol mendengarkan di balik pintu. Anggota majelis masuk dan Ki Cheol mempersilakannya untuk masuk. 






Setelahnya Ki Cheol menemui ayah bersama ibu. Kayaknya ngomongin soal uang. Ayah masih ragu untuk ngasih. Ia mau membicarakannya dulu sama Moohak tapi ibu melarang. Ia malah mengungkit soal perjodohan Moohak sama Chak Hee. Andai saat itu Ki Cheol yang dipilih sama ayah malah mereka nggak akan ditolak. 


Ayah membantah kalo Moohak ditolak tapi ibu nggak mau dengar. Kalo ayah nggak mau ngasih, ia mengancam akan meminta cerai dan minta ayah membagi separuh hartanya dan ia akan menggunakan uang itu untuk membuat Ki Cheol sukses. 


Moohak mendadak masuk dan menanyakan maksud ibu. Membantu Ki Cheol untuk apa? Ibu bohong dan bilang buat foto. Ki Cheol langsung membenarkan. Alasan kedatangan Moohak adalah untuk bertanya sama ayah darimana ia mendengar kalo ada banyak pihak yang mengincar galeri Cheongsong. Hehe...ketiganya nggak ada yang berani ngomong. 



Malamnya Moohak mau makan hasil masakannya. Mendadak ia merasa ada yang aneh sama ayah, Ki Cheol dan ibu. Kayak ada yang mereka sembunyikan. Ah bodo amat. Ia mau makan tapi ingat sama Dali. Saat mereka makan bareng dulu. Apa Dali sudah makan? Dia mau mengirim sesuatu tapi nggak tahu alamatnya. Dih jadi nggak nafsu makan. 




Dali sendiri sedang makan Gamjatang sama Won Tak. Dia makannya lahap banget soalnya seharian nggak bisa makan. Dia sibuk banget di galeri, dari konferensi pers, wawancara dan berfoto juga menyiapkan pameran. Kedepannya ia juga akan makin sibuk. 


Won Tak lega karena Dali baik-baik aja. Tadinya ia khawatir melihat video dan fotonya diekspos di media. Pencurinya juga belum tertangkap. Dali merasa nggak papa. Ia justru bersyukur. Saat mulai ia merasa berat. Tapi sekarang ia menikmatinya. Ia bersyukur punya Won Tak, PNS yang congkak. 


Dali melihat paper bag makanan. Ternyata Gamjatang nya dari Dondon. Ia tahu perusahan makanan itu. Won Tak pikir Dali hanya asal mengalihkan. Mana mungkin dia tahu Dondon. Dali membenarkan. Dia mau membuang sampahnya. Awalnya Won Tak melarang tapi akhirnya mengijinkan. 






Dali membuang sampah lalu melihat pemandangan malam. Sementara itu di bawah Moohak masih kepikiran mulu sama Dali. Dia mau mengirim pesan tapi bingung mau nulis apa. Akhirnya ia bertanya apa Dali suka sushi. Lah malah salah nulisnya. Sochi. Saat ia mau memperbaikinya malah kekirim kalo dia suka Dali. 


Dih bingung. Akhirnya ponselnya dilempar. Setelah menunggu Dali nggak juga membalas. Ia menjelaskan maksudnya. Karena merasa nggak tenang akhirnya dia menelponnya. Lah orang ponselnya Dali tepat ada di atasnya. Dia malah marah-marah gegara telpon itu mengganggunya. 


Ternyata Dali sedang mandi. Ia kembali dan membaca pesan dari Moohak. Saat ia mau membalasnya, Won Tak mendadak masuk. Ia memberikan kartu kreditnya pada Dali karena tahu kalo rekening dan kartu kredit Dali nggak bisa dipakai. 


Sementara itu Moohak terus menunggu Dali membalas pesannya hingga fajar. 



Moohak datang pagi-pagi buta ke galeri. Ia melihat ada banyak barang-barang berantakan di dalam. Awalnya ia mau mengabaikannya tapi nggak bisa. 







Dali dan yang lain datang. Di ruangannya Dali mendapati Moohak tidur di ruangannya. Ia memakai jasnya buat selimutan. Dan saat ia bergerak, jasnya jatuh. Dali mendekat untuk mengembalikannya tapi Moohak malah menarik tangannya dan menuntut kenapa Dali mengabaikan pesannya. 


Keduanya jadi gugup. Dali pindah tempat duduk dan menyinggung pesan Moohak yang terlambat ia baca jadi ia nggak enak untuk membalasnya karena sudah malam. Dan karena nggak sempat ia jawab lewat pesan akhirnya Dali menjawabnya secara langsung. 


Moohak menanyakan keadaan Dali. Kemarin ia pasti kelelahan. Dali mengaku nggak papa. Ia juga meminta maaf atas sikapnya yang sudah marah pada Moohak. Ia merasa nyaman karenanya dan kembali meminta maaf. Tapi kenapa Moohak datang sepagi ini? 


Moohak mengaku nggak bisa tidur semalaman dan ke galeri tapi malah ketiduran. Dali heran. Kenapa ia nggak bisa tidur? Moohak memberitahu kalo tetangganya sangat berisik. 







Byung Se datang dengan panik. Semua orang berlarian menuju ruang pameran mencari sesuatu. Moohak mengikuti mereka dengan bingung. Dari apa yang mereka katakan, ia menangkap kalo mereka telah kehilangan karya seni yang akan dipamerkan. 


Moohak memarahi mereka yang sampai kehilangan benda penting. Apalagi itu untuk pameran. Ia bahkan membandingkan mereka dengan koki di dapurnya yang mengecek semuanya tiga sampai empat kali sebelum meninggalkan dapur. 


Akhirnya mereka memeriksa rekaman CCTV. Di sanalah mereka melihat kalo orang yang sudah memindahkan karya seni itu adalah Moohak. Ternyata Moohak mengira kalo semua itu adalah sampah. 





Segera mereka pergi ke tempat sampah dan menemukan barang-barang itu ada di sana. Moohak malah mengganggap remeh karya seni itu. Kalo itu aja bisa dibuat karya seni mending dia membuat karya seni aja alih-alih menjual Gamjatang. 


Sabong yang merasa nggak terima dengan apa yang Moohak katakan berdebat dengannya. Kalo itu namanya objek dan bukannya sampah. Bu Hong, yang punya karya seni itu juga hadir dan mendengarkan semua yang Moohak katakan. Dia marah dan pergi dari sana. 


Dali dan yang lain berusaha untuk menahannya dan membujuknya. Bu Hong mengungkit kalo ayah Dali lah yang pertama kali memamerkan karya seninya dan mengenalkannya pada dunia. Tapi ia nggak nyangka kalo Dali sebagai penerus memperlakukan karya seninya seperti itu. 




Sekretaris Taejin melaporkan kalo berkat kejadian kemarin, banyak yang merekomendasikan  Dali sebagai model iklan untuk perhiasan mereka. Taejin sendiri nggak bersedia untuk melakukannya. Dan tentang rentenir yang Taejin minta untuk menyelidiki ternyata dia bukan rentenir melainkan pengusaha restoran waralaba yang sedang memperluas bisnis. Ia adalah pemilik Dondon F and B. 


Selanjutnya Taejin melarang sekretarisnya untuk membeli iklan dari koran Jeil karena telah mengejar Dali. Sekretarisnya memberitahu kalo wartawan yang menulisnya adalah orangnya anggota majelis Ahn. Taejin sendiri nggak mau memikirkannya. 






Chak Hee mendadak masuk padahal sudah ditahan sama karyawan Taejin. Mereka duduk untuk membicarakan alasan kedatangan Chak Hee. Rupanya ia datang untuk mencaritahu alasan Taejin memutuskan untuk menghentikan kontrak padahal belum jatuh tempo. Apa itu kesalahan mereka atau karena ayahnya?


Taejin memberitahu kalo itu nggak ada hubungannya dengan mereka apalagi ayahnya Chak Hee. Ia juga nggak bisa memberitahukannya pada Chak Hee. 


Sebelum pergi, Chak Hee menanyakan dengan siapa Taejin akan membuat kontrak. Galeri Cheongsong? Karena Kim Dali? Terakhir kali dalam wawancara ia melihat Dali memakai perhiasan dari Pasaraya mereka. Apa Taejin masih mengharapkannya?


Taejin nggak mau membicarakannya. Chak Hee mengakui kalo ia memang b*doh tapi ia sangat peka kalo urusan kencan. Dengan Dali bersedia untuk memakai perhiasan dari Taejin menandakan kalo ada lampu hijau. Kalo ia terus berusaha ia pasti akan berhasil. Wanita suka sama pria yang tekun berusaha. 


Setelah Chak Hee pergi, untuk sesaat Taejin merasa senang dengan apa yang Chak Hee katakan kalo ia punya lampu hijau. 





Moohak duduk nemenin Dali yang berusaha untuk nelpon Bu Hong tapi nggak dijawab. Ia lalu duduk dan mengungkit apa yang Moohak pernah katakan padanya. Berada di titik terendah membuatnya tahu siapa sekutu yang sebenarnya. Dan selama ia berada di titik terendah Moohak lah yang selalu berada di sampingnya dan membantunya 


Ih Moohak dah senyum aja. Tapi lanjutannya Dali malah jadi ragu apa benar Moohak ingin membantunya. Dali lalu dapat telpon yang memintanya untuk segera datang. 


Dali pergi. Ia mau naik taksi. Moohak datang dan menawarkan bantuan. Awalnya Dali menolak tapi karena gegara dia mobil Moohak menyebabkan kemacetan akhirnya ia ikut. Dan tempat tujuannya adalah kantor polisi. 





Akhirnya mereka sampai. Dali berterima kasih dan menenangkan akan menyekesaikan masalah galeri. 


Sampai di dalam ternyata polisi sudah menangkap orang yang mencuri uangnya. Melihat wajahnya membuat Dali teringat akan kejadian malam itu. 


Won Tak datang dan mau menghajar penjahat itu tapi dihadang sama polisi lainnya. Mendadak Moohak datang dan memukul penjahat itu. Dan saat ia hendak meninjunya, tahu-tahu Dali memeluknya dan melarangnya untuk melakukannya. Seketika Moohak terdiam. 


Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)