Sinopsis Dali and Cocky Prince episode 7

Anysti
0
All content from KBS2





Ringkas drama  sebelumnya


Apa Kematian Berarti Akhir?


Dali meluk Moohak saat Moohak mau meninju penjahat yang mengambil uang Dali. Ia lalu melepaskan tangan Dali dan menunju loker. Selanjutnya Dali menakuti penjahat itu dengan menyebutkan pasal-pasal dan hukuman yang akan ia terima. Terlebih ia juga baru keluar dari penjara. Ia juga kenal banyak dokter yang akan memberatkannya. Dan saat dengar kalo uangnya sudah habis ia berubah kalap dan mau memukul dan menendang pria itu. Para polisi bahkan sampai menahannya. 

Setelahnya Dali berjalan keluar bersama detektif. Dia mengira kalo Moohak adalah pacarnya dan menasehati agar mereka mengendalikan emosi. 




Won Tak mengobati tangan Moohak dan menanyakan gimana dia bisa kenal sama Dali? Moohak memperingatkan kalo Dali bukan orang yang bisa ia panggil seenaknya. Tapi dia nggak nyangka kalo Won Tak ternyata adalah seorang polisi. 

Dali datang dan bertanya gimana Moohak bisa mengenal Won Tak tersayangnya. Setelah tahu kalo Moohak adalah tuan tanah Won Tak, sikap Dali jadi berubah. Dia bahkan mendorong Won Tak untuk minta maaf terkait masalah yang Moohak keluhkan sebelumnya kalo tetangga atap rumahnya sangat berisik. 

Sambil berbisik Dali minta pada Won Tak agar Moohak jangan sampai tahu kalo mereka tinggal bersama. Moohak yang nggak pingin Dali pergi sama Won Tak memanggilnya dan mengungkit tentang pameran. Banyak yang harus Dali urus di sana. Dali membenarkan lalu pergi bersama Moohak. 




Dalam perjalanan ke galeri Moohak masih pingin tahu banget Won Tak itu siapanya Dali? Dali nggak menjawabnya secara langsung tapi menyebutkan sifat-sifat Won Tak. Moohak sampai merasa kalo Dali tinggal bersama Won Tak sampai bisa tahu banget sifatnya gimana. 

Dali hanya tertawa dan bilang kalo Moohak orang yang lucu. Ia mengalihkan dengan menanyakan kondisi tangannya. Moohak jadi kesal lagi. Harusnya dia memukulinya tapi Dali malah memeluknya. Dali membantahnya. Ia hanya nggak ingin Moohak mendapatkan masalah. Dan kenapa ia kembali dan bukannya langsung pergi? 

Moohak membantah kalo dia datang buat Dali. Orang dia mau bertanya restoran sup nasi yang enak dekat kantor polisi. Ia lalu menasehati Dali agar jangan bersikap seperti tadi meski ia dikelilingi banyak polisi. 

Dali lalu bernostalgia mengenang saat ia bersama Won Tak tersayangnya melawan para penjahat bahkan ketua geng juga. Pengalamannya jauh lebih banyak dari Moohak. Moohak nggak mau kalah dan mengungkit preman-preman yang bersamanya di galeri. Ia bahkan punya tato macan dan dijuluki Majang-dong. 

Dali langsung menyela dan bilang kalo itu stiker. Ia ingat saat di Belanda pada saat mati lampu. Dih Moohak jadi malu. Ia lalu sesumbar kalo ia memang punya tubuh yang bagus. Tubuh pembunuh. Lah Dali malah jadi tertawa dengar itu. Moohak juga yang awalnya marah jadi ikut tertawa juga. 



Taejin mencari tahu tentang Moohak, perusahaannya, hutang dan hubungannya dengan Dali. Dengar kalo hutangnya 2 juta dolar membuatnya berpikir kalo Moohak berniat untuk merayu Dali. Makin kesal lagi saat ingat Moohak berlari mendahuluinya saat ia mau ketemu sama Dali. Ia lalu bilang ke sekretarisnya kalo dia mau ketemu sama Moohak. 


Sekembalinya ke galeri, Dali sibuk banget ngurusin persiapan pameran. Sampai saat ini masih belum dipastikan berapa banyak tamu VIP yang akan datang. Belum lagi ada 2 seniman yang berebut tempat yang sama untuk memamerkan karya seninya. Dali menghampiri mereka dan mencoba untuk berbicara dengan mereka. 

Akhirnya masalah selesai. Mereka kembali ke tempat yang sudah disepakati sebelumnya. Dan tentang Bu Hong, Sabong yang mencoba untuk bicara dengannya belum membuahkan hasil. 




Moohak menemui Bu Hong secara pribadi karena ingin menyelesaikan masalah yang ia buat. Ia memberinya Gamjatang dan juga berlutut. 

Sabong sendiri sedang belanja buah buat dibawa ke Bu Hong. Dali menelponnya dan akan pergi bersamanya. Sesampainya di sana Bu Hong minta Dali untuk memberikan penawaran yang mungkin akan membuatnya tertarik untuk mengadakan pameran di galerinya. 

Dali sama sekali nggak bisa bilang apa-apa. Sabong yang dari tadi terus bicara. Bu Hong meragukan kalo galerinya akan bertahan. Dali menjanjikan kalo galeri akan memamerkan karyanya sampai tahun depan. 



Dih Bu Hong malah menyuruhnya untuk berlutut agar ia mau berubah pikiran. Dali hampir melakukannya tapi Sabong menahan. Eh tahunya Bu Hong hanya bercanda. Ia melihat jam dan merasa kalo harusnya sekarang sudah sampai. 

Sementara itu di galeri karya dari Bu Hong sudah sampai. Moohak mengawasi dengan tegang. Dih takut banget saat ada yang mau jatuh. 

Dali dan Sabong langsung pamit karena banyak yang harus dipersiapkan. Dan sebelum pergi Bu Hong menyinggung tentang Moohak yang juga datang tadi pagi dan merasa kalo mereka serasi. 






Miri dapat telpon dari sekretarisnya Taejin yang bilang kalo Taejin ingin Moohak menemuinya. Ia lalu menyampaikannya ke Moohak dan berpikir kalo Taejin mau melunasi hutang Dali. Moohak mengaku sibuk dan nggak bisa menemui Taejin. Kalo Taejin yang ada perlu harusnya dia yang menemui Moohak. 

Selain itu Miri juga ngasih sesuatu ke Moohak. Tanda jadi pembelian karya Bu Hong. Sebuah flashdisk yang berisi karyanya dan proses pembuatannya. Sekarang ia adalah seorang kolektor dan karya itu nggak akan dipamerkan tanpa ijinnya. 

Ih Moohak syok banget lihatnya. Dia bayar 100.000 dolar cuman buat itu doang. Habis itu Dali nelpon dan mengabarkan kalo semuanya berjalan lancar dan memastikan kalo Moohak akan datang pada acara pembukaan besok. 



Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Dan setelah menunggu malah nggak ada yang datang. Kayak Si Hyung ada di baliknya. Dia menertawakan Dali. Dan saat mereka mau menyerah, mendadak Taejin dan beberapa orang datang. Ada wartawan juga. Selebgram, boyband dan girlband juga datang. Orang-orang dari dunia politik dan aktor juga aktris. 

Para karyawannya Dali memuji Dali tapi Gong Joo pikir itu karena Taejin, seorang pengusaha sukses. Meski ia duda dengan satu anak perempuan tapi nggak mengurangi pesonanya. 


Taejin menemani Dali menyapa tamu. Harusnya dia ada perjalanan ke luar negeri tapi bilangnya diundur sama pihak sananya. Dan saat menyapa tamu, tamu itu bilang malah Taejin yang mengundur perjalanan bisnisnya biar bisa hadir di pembukaan galeri. 

Dali sendiri merasa nggak tenang karena Moohak belum juga datang. Sebenarnya Moohak sudah sampai di luar. Ayah, ibu sana kakaknya juga ikut hadir. Ia minta mereka buat pura-pura nggak mengenalnya selama di dalam nanti karena mereka datang sendiri-sendiri. 


Akhirnya Moohak muncul. Dali tersenyum melihatnya. Tapi saat lihat Moohak dekat sama Chak Hee membuatnya nampak kesal dan mengabaikannya saat Moohak melambaikan tangan padanya. Dan Moohak juga kesal saat lihat Taejin menyentuh wajah Dali gegara mau mengambil bulu matanya yang jatuh di wajah. 

Chak Hee mengenalkan Moohak ke ayah. Orang tua Moohak dan kakaknya ikut menyapa ayah Chak Hee. 





Habis itu Moohak menyendiri sambil memperhatikan Dali. Taejin lalu menghampirinya dan menyinggung Moohak yang nggak mau menemuinya. 

Moohak hanya tersenyum dan memberitahu apa yang ia maksud kalo Taejin mau menemuinya maka ia harus menyesuaikan dengan jadwalnya. Ia sibuk. Taejin lalu menyampaikan maksudnya kalo ia akan melunasi hutang Dali mewakili Cheongsong. Ia enggak ingin Dali diperlakukan seperti keset lagi. Ia menyebutkan apa yang Moohak lakukan selama ini pada Dali dari membuat keributan di Galeri, merusak karya seni sampai mengikutinya. Dali beda sama Moohak. Setiap hari ia hanya membaca buku dan mempelajari tentang seni. 

Moohak membantahnya dan menunjuk Dali. Dia baik-baik aja. Ponselnya Moohak bunyi. Ia menunjukkannya pada Taejin kalo dia sibuk lalu pergi untuk menjawabnya. 

Taejin menahan dengan menyinggung kalo Moohak suka sama uang. Moohak membenarkan. Tapi dia nggak Nerima sumbangan, bikin sakit perut. 


Dali membawa para pengunjung melihat karya seni bu Hong dan menjelaskan asal mulanya yang terinspirasi dari kematian ibunya. Dan saat melihat Moohak ada di dalam peti mati membuat ibunya terkejut sampai teriak-teriak. Dali dengan tenang melanjutkan apa yang ia sampaikan tadi hingga membuat orang paham. Hihi Taejin menatap Moohak seakan merendahkannya. Moohak kembali ke tempatnya dan malah tertidur. 




Malam akhirnya tiba. Pameran sudah selesai dan para karyawan pulang dengan perasaan lega. Sementara itu di dalam Dali mematikan semua lampu dan merasa seakan melihat ayahnya. Seketika melintaslah kenangan masa kecilnya. 

Ia lalu kembali berjalan dan mendapati kalo Moohak masih di peti mati kemudian membangunkannya. Dih Moohak mau bangun tapi malah membuat kepala mereka berbenturan.







Keduanya lalu duduk sambil mengobrol. Moohak pikir kepalanya robek dan ia kehilangan banyak darah soalnya dia melihat kalo semuanya jadi putih banget tadi. Dali mendekat dan malah membuat mereka jadi berdebar. 

Ia lalu menanyakan perasaan Moohak selama di peti mati tadi. Moohak mengaku mengingat kematian ibunya selama di sana tadi. Ia pikir rasanya akan sangat dingin tahunya hangat dan nyaman. 

Ibunya meninggal saat ia berusia 10 tahun. Moohak masih ingat apa yang ibunya minta padanya agar jangan melewatkan makan meski ibu nggak ada. Dali yakin kalo ibunya pasti bangga kalo melihat Moohak yang sekarang sudah menjadi pria yang sukses dan baik. 

Moohak malah berharap sebaliknya. Ia harap meninggal adalah akhir dari segalanya. Selama hidup ibunya selalu menderita. Dari semua hari, ia meninggal di hari paling dingin. Para pekerja bahkan mengumpat saat mereka menguburnya. Orang bilang mendiang akan selalu mengawasi kita, menjaga kita seperti malaikat pelindung sampai kita kembali bertemu. Tapi ia nggak mengharapkannya. 

Tanpa sadar Dali mendekat dan mencium Moohak. Sebuah ciuman dengan perasaan mendalam. Ia bahkan melakukannya dua kali. 

Ringkas drama selanjutnya

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)