All content from iQiyi
Lin Lu mau pergi tapi Lian Sen malah memeluknya. Dia minta maaf dan mengakui kalo sebelumnya adalah salahnya.
Lin Lu melepaskan pelukannya dan menatap Lian Sen marah. Maaf? Buat apa Lian Sen minta maaf? Berkat Lian Sen dia bisa punya reputasi hari ini.
Lin Lu mau pergi lagi dan Lian Sen menahannya lagi. Ia menggenggam tangan Lin Lu. Dulu adalah kesalahannya. Dan sekarang mereka bisa mulai lagi.
Lin Lu tersenyum mengejek. Mulai? Apa mereka pernah bersama? Saat ia ingin bersama Lian Sen, dia nolak. Maaf, sekarang Lin Lu nggak menginginkannya lagi.
Lin Lu menghempaskn tangan Lian Sen lalu pergi. Lian Sen terdiam. Dia menatap kepergian Lin Lu dengan mta berkaca-kaca. (Puk...puk...puk...Sen Ge)
Lin Lu sudah mau sampai rumah dan Lian Sen masih mengiutinya. Dia sampai kesal. Sampai kapan Lian Sen mau mengikutinya? Dan dengan tenangnya Lian Sen menjawab sampai Lin Lu mau mendengarkan penjelasannya.
Lin Lu nggak mau dengar apa-apa. Dia masuk dan meninggalkan Lian Sen. Dan seperti tadi, Lian Sen hanya mampu menatapnya dengan wajah sedih.
Dan ternyata ibu melihat semuanya dari atas. Ibu duduk. Tepat saat Lin Lu masuk. Ibu langsung menatapnya sinis. Ibu melarang Lin Lu masuk kamar dan menyuruhnya duduk. Adayang mau dia tanyakan.
Lin Lu menurut dan duduk di dekat ibu. Ibu marah dengan sikap Lin Lu ke Zhang. Sepertinya ibu sudah dengar ceritanya dari Zhang. Lin Lu beralasan kalo itu kareja kepribadian Zhang yang nggak menyenangkan. Jadi dia nolak.
Lin Lu mengaku kalo dia lelah. Dia ingin tidur dulu. Ibu menahan Lin Lu. Ia nggak maksa Lin Lu untuk menikah sekarang. Ia hanya ingin mereka saling mengenal dulu.
Lin Lu memberitahu ibu kalo mereka emang nggak cocok. Ibu lalu menanyakan siapa yang cocok buat Lin Lu? Shi Lian Sen? Sudah 3 tahun dan Lin Lu belum bisa melupakannya?
Lin Lu nggak mau membahasnya lagi. Ia mengaku lelah dan ingin tidur. Lin Lu mau bangkit tapi ibu menahannya lagi. Ia mengaku melihat Lian Sen mengantarnya. Apa mereka masih..
Lin Lu mulai kesal. Gimana kalo iya? Kenapa juga kalo enggak? Lin Lu memohon agar ibu nggak nyebut-nyebut soal Lian Sen lagi. Bukankah dia sudah melakukannya dengan sangat baik? Kenapa ibu masih mendorongnya?
Ibu menunduk sedih. Lin Lu kembali bertanya. Apa yang ibu ingin ia lakukan? Ibu nangis. Dia tahu kalo Lin Lu sedih. Ibu juga tahu kalo Lin Lu nggak bisa merelakannya. Ibu hanya ingin tahu apa yang ada dalam hatinya. M
Lin Lu yang putus asa menanyakan apa itu penting? Dia sudah menyerah sejak lama. Ibu menangis. Dia menyesal. Harusnya saat itu dia nggak nemuin Lian Sen kalo tahu Lin Lu akan sesedih sekarang.
Ibu menggenggam tangan Lin Lu dan merasa kalo dia adalah ibu yang buruk. Ibu mengaku nggak punya pilihan lain. Lin Lu berkorban besar saat berita itu menyebar. Ibu nggak bisa berbuat apa-apa jadi dia minta tolong sama Lian Sen agar meninggalkannya.
Saat itu Lian Sen nggak setuju. Ibu berlutut dan memohin jadi Lian Sen menerimanya. Lin Lu menarik tangannya. Kecewa. Ibu menatap Lin Lu. Kalo waktu bisa diputar kembali, ibu tetap akan melakukannya. Lin Lu masih sangat muda dan ibu nggak bisa membiarkannya mengambil resiko besar. Tapi ibu beneran nggak tahu kalo Lian Sen benar-benar tulus.
Lin Lu juga ikutan mau nangis. Ia menanyakan kelanjutannya. Lian Sen menyerah hanya karena ibu menentangnya. Tapi selama 3 tahu ini Lian Sen sama sekali nggak pernah menanyakan keadaannya. Lin Lu merasa kalo dia nggak ada di hatinya Lian Sen.
Lian Sen selalu bicara saat mereka mulai dan dia bilang mereka putus dia nggak pernh bertanya padanya. Lin Lu mengatakan kalo dia nggak akan memaafkan Lian Sen.
Lin Lu lalu kembali ke kamarnya.
Pagi-pagi sekali Lian Sen dudah ada di depan rumah Lin Lu. Dia membawakan sarapan dan akan mengantar Lin Lu. Lin Lu menolaknya. Dia sudah ada yang mengatar.
Nggak lama kemudian Liang datang. Dia turun dari mobil dan menyapa Lin Lu. Anehnya Lin Lu langsung senyum kalo sama Liang.
Liang juga menyapa Lian Sen. Lian Sen hanya tersenyum. Ia lalu memberikan makanan yang ia bawa buat Lin Lu. Tapi Lin Lu malah memberikannya pada Liang.
Lian Sen ingin marah tapi ia menahannya. Nggak sampai disitu aja. Lin Lu lalu pergi sama Liang sambil gandengan tangan.
Liang berbisik kalo Lin Lu baru aja melemparkannya ke dalam lubang. Lian Sen nggak akan melemparkannya kan kalo dia berdiri di kedai kopi? Lin Lu menenangkan. Lian Sen nggak akan berani.
Dan benar aja. Lian Sen hanya tersenyum lihat sandiwara Lin Lu.
Lin Lu akan rapat bersama Lian Sen. Dia datang duluan dan menunggu Lian Sen yang nggak juga datang. Bawahan Lian Sen memberitahu Lin Lu alasan kenapa Lian Sen menamai series itu dengan nama Kotak Waktu harta karun. Kabarnya Shi Zong sedang menunggu seseorang. Ia ingin menyimpan kenangan mereka di dalamnya. Dan ia dengar orang itu adalah Lin Lu??
Lin Lu meminum kopinya. Nggak lama kemudian Lian Srn datang dan memberinya secangkir kopi yang ada gambar hatinya. Dia nyuruh Lin Lu untuk meminumnya untuk dia.
Lin Lu tersenyum mengiyakan. Taoi dia malah mendorong kopi itu sampai tumpah ke baju Lian Sen. Lin Lu meminta maaf dan mengaku nggak sengaja.
Lian Sen tersenyum. Nggak masalah. Dia punya banyak baju putih di kantor. Dia akan ganti baju dulu. Dia meminta agar Lin Lu menunggunya.
Lin Lu meminta maaf. Dia mengaku nggak punya banyak waktu soalnya ada kencan buta. Lin Lu bangkit dan pergi. Sementara Lian Sen tersenyum.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊