Sinopsis Koi to Dangan Episode 6

Anysti
0

All content from MBS







Ringkas drama sebelumnya


Tuan Oya menghampiri Jin dan menyerangnya sambil mengulangi pertanyaan yang tadi. Pacar siapa yang kamu culik. Yuri berusaha meminta Tuan Oya untuk berhenti. Jin bisa mati nanti. Tuan Oya menekankan kalo itu adalah peringatan. Jangan pernah mencoba memisahkan dirinya dengan Yuri. 


Yuri mengikuti Tuan Oya yang berjalan ke luar dan memberitahu kalo nggak ada yang menculiknya. Jin adalah teman masa kecilnya yang khawatir padanya. Tuan Oya berbalik dan memberitahu kalo ia nggak mau terekspos sama siapapun dan meminta ijin untuk menjadi overprotektif sebentar. 


Tuan Oya membawa Yuri ke tempatnya. Ia nggak suka Yuri disentuh sama pria lain dan mau menghilangkan aromanya. Ia pun memaksa Yuri untuk melakukannya sampai membuat Yuri menangis dan meminta maaf. Menyadari hal itu Tuan Oya langsung berhenti dan meminta maaf karena sudah gegabah. Yuri menatapnya lalu memeluknya. 





Yuri duduk sendiri sambil telponan. Sejak hari itu Tuan Oya nggak pernah lagi ngomongin tentang Jin. Mai datang dan membawakan minuman untuk Yuri. Ia memastikan kalo Yuri nggak punya pacar dan mau mengajaknya ke sebuah pertemuan tapi Yuri menolak. Mai lalu pergi karena masih ada kuliah. Yuri lalu kembali memikirkan Tuan Oya. Ia harap Tuan Oya nggak melakukan apapun pada Jin. 


Tuan Oya sendiri ada dalam perjalanan sambil telponan. Ia mencari tahu tentang Jin dan bilang ke orang di seberang kalo ia ingin bertemu dengannya. 


Jin pulang kerja. Ia mau masuk ke kamarnya dan teringat apa yang Yuri katakan saat itu kalo ia ingin bersama Tuan Oya meski hanya sebentar. Ia lalu duduk dan bertanya-tanya apa yang seharusnya ia lakukan. Ia lalu ditelpon sama seseorang dan diberitahu kalo Tuan muda Oya sudah menunjuknya. 






Selanjutnya Jin datang ke kediaman Tuan Oya bersama rekannya tapi hanya ia yang diijinkan masuk. Rekannya memintanya untuk mendapatkan informasi yang bagus di dalam. Jin pun masuk dengan diantar sama anak buah Tuan Oya. Tuan Oya menyapanya dan meminta maaf atas apa yang ia lakukan sebelumnya. Ia menawarkan akan memberikan informasi bagus. Tapi sebelumnya apa mereka akan menyelesaikannya sebagai saingan? Ia mengatakan kalo Jin menyukai Yuri, teman masa kecilnya. Sebelum menyelesaikannya ia ingin memberikan sesuatu. 


Anak buah Tuan Oya lalu mengambil sekoper uang dan memberikannya pada Jin. Tuan Oya meminta maaf karena ia adalah seorang yakuza. Meski mengganggu orang-orang di dunia itu ilegal tapi ia melanggarnya. Sebagai seorang pria ia lupa akan posisinya dan bertindak seperti itu. Ia pun meminta maaf. Walaupun begitu ia ingin Jin mengerti. Ia bahkan nggak tahu pacarnya yang ada di sampingnya sampai beberapa waktu yang lalu diculik tanpa sepengetahuanya. Dan yang paling menjengkelkan adalah tentang lengannya. Dia mencoba menyembunyikan lengannya yang membiru. 


Jin terdiam ingat saat ia menarik tangan Yuri. Tuan Oya merasa kalo mereka sama-sama salah. Ia nyuruh Jin untuk mengambilnya lalu pergi. Jin menolak. Ia nggak butuh. Wajar kalo ia nggak ingin Yuri terlibat dengan hal seperti itu. Meski ia terpaksa berpacaran dengan Yakuza. Jin mendekat dan menarik kerah Tuan Oya. Kalo dia tahu nggak boleh main-main dengan itu maka ia juga nggak akan melepaskannya. 







Sambil senyum Tuan Oya mengatakan kalo itu sudah terlambat. Baginya Yuri adalah pengecualian. Karena itulah Tuan Oya mengajak Jin untuk menyelesaikannya. Ia mengeluarkan senjata api dan mengatakan kalo Jin harus membunuhnya kalo ingin mendapatkan Yuri.Ia meraih tangan Jin dan memberikan senjatanya. Kalo Jin melakukannya maka anak buahnya nggak akan balas dendam. Ia juga nggak perlu mengatakan yang sebenarnya. Yuri akan bersedih dan Jin akan mendapatkannya. Ia harus membawa kematiannya. Itu adalah ketetapan ia seorang pria dengan pria bernama Toshiomi Oya. 


Jin meletakkannya dan mengatakan kalo ia nggak bisa melakukannya. Tuan Oya mengambilnya lagi dan meletakkannya di tangan Jin lalu mengarahkannya ke dadanya. Tuan Oya sendiri kalo nggak ada Yuri juga nggak bisa bernafas. Tanpa dia ia nggak bisa merasa nyaman. Karena Yuri ia bisa bahagia. Ia membutuhkan Yuri untuk bahagia. Tapi kalo ia mati maka ia akan kehilangan semua keinginannya terhadap Yuri. Ia memberitahu kalo ia serakah. Ia nggak akan menyerah terhadap Yuri. Ia lalu mendesak Jin untuk membunuhnya. Kalo ia ingin Yuri ia harus membunuhnya. Jin menolak tapi Tuan Oya terus menariknya. 


Dan terdengarlah suara letusan. Tuan Oya jatuh. Kirain beneran. Tuan Oya bangkit dan menunjukkan kalo pelurunya masih ada. Ia mengajak Jin untuk melanjutkannya tapi Jin hanya diam. Tuan Oya menyudahi dan pergi. Jin yakin kalo suatu saat ia akan menangkapnya. Ia akan mencari celah itu dan membalikkan Yuri. Tuan Oya memberitahu kalo itu akan sia-sia karena nggak ada yang bisa masuk di antara mereka. Itu karena mereka saling mencintai. 


Jin tiduran setelahnya. Ia merasa kalo Yuri, Tuan Oya dan dirinya sama-sama g*la. 







Yuri menemui Tuan Oya dan bersandar di pundaknya. Ia mau mengatakan sesuatu tapi nggak jadi. Anak buah Tuan Oya datang dan membawakan banyak hadiah. Semua hadiah itu untuk Yuri. Yuri pikir Tuan Oya merasa nggak enak atas apa yang terjadi pada Jin. Ia berterima kasih dan mencium Tuan Oya. 


Tuan oya lalu menanyakan apa ada hal yang Yuri ingin ia lakukan? Sesuatu yang bisa membuatnya bahagia saat bersamanya. Dan yang Yuri inginkan adalah Tuan Oya sering menciumnya, memeluknya dan memandangnya. Mereka nggak tahu kapan pertemuan mereka selanjutnya dan ia nggak tahu apa yang akan terjadi pada tuan Oya. Dan agar ia bisa selalu kuat, ia ingin menagihnya saat mereka bersama. Tuan Oya menatap Yuri dalam. Ia lalu mencium Yuri. Yuri mengaku bahagia. Ia bahagia saat bersama dengan Tuan Oya dan ingin selalu ada di sisinya. Tuan Oya lalu mewujudkan keinginan Yuri selanjutnya yaitu memeluknya. 


Yuri membuka hadiah dari Tuan Oya. Sebuah gaun merah menyala. Tuan Oya memanggilnya dan mengatakan ada yang ia inginkan darinya. Yuri menghampiri Tuan Oya dan duduk di sampingnya, siap untuk mendengarkan. Tuan Oya ingin melihat Yuri memakai semua gaun yang ia belikan. Pun kalo ia ingin melihatnya, ia nggak tahu apa bisa melihat semuanya di masa mendatang. Semua hal tentang Yuri ia ingin melihatnya. Yuri tersenyum. Nggak perlu diminta. Ia juga ingin menunjukkannya pada Tuan Oya. 


Tuan Oya tersenyum melihat Yuri mencoba gaunnya satu per satu. Yang dia ucapkan hanya satu, cantik. Yuri tersenyum sambil berputar menunjukkan bajunya. Terakhir adalah gaun merah yang pertama Yuri buka tadi. Tuan Oya kembali memujinya. Cantik. Mereka lalu melakukannya. 



Di seberang garis, aku ada di sisinya sekarang. Nggak ada seorang pun yang tahu. Ia nggak menceritakannya pada temannya, keluarga atau teman masa kecilnya. Waktu ini hanya milik kita berdua. 


Ringkas drama selanjutnya


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)