All content from jtbc
Dae Young yang merasa lapar mampir ke minimarket untuk beli mie dan minuman beralkohol. Lah wajahnya berubah tapi ia nggak menyadarinya.
Saat mau membayar ia diminta untuk menunjukkan KTP. Dae Young merasa heran diminta untuk menunjukkan KTP di usianya yang segini. Tanpa merasa curiga ia mengambil dompetnya dan menunjukkan KTP nya.
Alangkah kagetnya dia saat lihat orang yang berjaga di kasir adalah putrinya, Shi Ah. Ia memarahinya karena bekerja. Harusnya Shi Ah di rumah belajar. Shi Ah nggak ngerti kenapa Dae Young memarahinya. Dia siapa?
Seorang wanita yang juga mau membayar nggak ngerti apa yang terjadi juga jadi ikut dimarahi sama Dae Young. Itu adalah masalah keluarga.
Shi Ah sendiri merasa nggak kenal. Dae Young memberi tahu mereka kalo ia adalah ayahnya Shi Ah. Shi Ah malah menyebutnya g*la. Dae Young nggak terima dipanggil g*la sama anak sendiri. Ia menarik Shi Ah dan mengajaknya untuk bicara di luar tapi Shi Ah nggak mau.
Dae Young melihat wajahnya di cermin dan kaget lihat mukanya berubah. Ia keluar dan melihat wajahnya di kaca mobil. Orang yang punya mobil membuka kaca mobil dan memanggilnya anak muda. Ada masalah apa? Dae Young kaget dipanggil anak muda dan menanyakan semuda apa penampilannya?
Orang itu nggak mau menanggapi dan pergi.
Dae Young mau masuk lagi ke minimarket tapi Shi Ah sudah menguncinya. Pelanggan wanita tadi sudah menelpon polisi dan memberitahu Dae Young kalo sebentar lagi polisi akan datang dan menangkapnya. Dae Young nyuruh Shi Ah untuk membukakan pintu tapi Shi Ah nggak mau. Ia menampar pipinya dan mengira sedang mimpi. Tapi kok sakit.
Berasa mau g*la. Ia lalu bilang ke Shi Ah agar tetap di sana. Ia akan menyelesaikan masalah itu dan kembali lagi. Shi Ah nggak ngerti kenapa harus balik Lagi? Pergi aja.
Mereka saling peluk ketakutan setelah Dae Young pergi.
Dae Young pulang ke rumah Dok Jin tapi Dok Jin nggak ada. Ia pulang setelahnya dan kaget lihat orang asing ada di rumahnya. Dae Young berusaha ngasih tahu Dok Jin kalo ia adalah Dae Young tapi Dok Jin nggak percaya.
Ia bahkan menembak Dae Young sama pistol mainan yang sudah dia modifikasi. Dae Young berusaha untuk menghindar tapi Dok Jin terus menembak.
Ia lalu mengambil bantal yang ada gambar karakter dan menggunakannya untuk berlindung. Lihat bantal itu rusak malah membuat Dok Jin makin marah. Ia mengangkat palu besarnya dan menggunakannya untuk menyerang Dae Young.
Dae Young berusaha untuk menghindar tapi Dok Jin nggak mau berhenti memburunya. Ponsel Dae Young sampai jatuh. Ada yang nelpon tapi mereka sibuk bertarung.
**
Yang nelpon adalah Shi Wu. Shi Ah sendiri melarang Shi Wu untuk nelpon. Ia yakin kalo ayahnya akan marah kalo tahu ia kerja. Shi Wu menyesalkan ayahnya yang bahkan nggak menjawab telponnya.
Shi Ah sih yakin banget kalo ayahnya sedang bergaul sama Dok Jin ahjussi.
Dae Young yang bertarung sama Dok Jin akhirnya pingsan setelah kepalanya membentur sofa. Dok Jin mengambil fotonya sama Dae Young semasa SMA dan mau meleparkannya ke Dae Young. Saat itulah ia baru menyadari kesamaan antara Dae Young sama Dae Young yang ada di foto.
Keduanya duduk bersama setelah Dae Young sadar. Ia mencari tahu penyebab Dae Young bisa kembali ke usia18 tahun. Apa ia terpapar sinar gamma di kantor? Dae Young menekankan kalo ia kerja memperbaiki mesin cuci. Dia keturunan drakula apa cyborg. Dae Young membantahnya. Dok Jin lalu berpikir kalo Dae Young ikut tes eksperimen atau mengonsumsi obat.
Dae Young membantah semuanya. Ia memberi tahu kalo ia hanya bermain basket di sekolah setelah merasa depresi gegara berhenti bekerja.
Keduanya datang ke lapangan basket sekolah. Dok Jin mencoba apa yang Dae Young lakukan sebelumnya dan nggak berhasil. Wajarlah Dae Young mendapatkan keinginannya karena itu nggak gampang.
Tapi yang Dae Young inginkan adalah bukan kembali jadi muda tapi kembali je rumah.
Dok Jin memberitahu kalo apa yang DaeYoung dapat adalah hadiah Ilahi dan ia harus mensyukurinya. Ia menanyakan apa impian Dae Young sekarang?
Dae Young malah diam. Dok Jin menekankan kalo di usia Dae Young sekarang adalah usia yang dipenuhi sama mimpi dan harapan. Dae Young lalu melihat ring.
Ia melihat dirinya yang menerima piala atas prestasinya bermain basket tahun 2000 silam.
Ia sudah menemukan impiannya. Dengan penuh keyakinan ia meminta Dok Jin untuk menjadi ayahnya. Dok Jin menangkap kalo impiannya Dae Young adalah lahir di keluarga kaya.
Dae Young memotong rambutnya dan membeli seragam. Ia benar-benar menjadi anak SMA. Dok Jin senang lihatnya. Perutnya juga rata.
Sementara itu Da Jung sedang di pengadilan. Dae Young nggak datang. Ia menelpon Dae Young sebanyak 25 kalo tapi nggak dijawab. Akhirnya ia mengirim pesan menanyakan kenapa Dae Young nggak datang ke pengadilan?
Dae Young membalas kalo dia ada urusan besar jadi nggak bisa datang. Da Jung nggak habis pikir. Apa yang lebih penting dari perceraian mereka? Ia lalu dapat pesan dari JBC kalo ia lulus tes tertulis. Wah Da Jung senang banget sampai nari-nari segala. Orang yang lewat sampai heran lihatnya. Orang cerai kok sesenang itu?
Dae Young sama Dok Jin menunggu Da Jung di depan rumah. Dok Jin nggak ngerti kenapa Dae Young datang padahal akan bercerai. Dae Young hanya ingin membuktikan sesuatu. Lah kenapa pakai masker segala? Emang ada yang akan mengenalinya?
Da Jung pulang. Dia jalan sambil telponan. Senang banget. Suasana hatinya sedang bagus dan mau merayakannya.
Dae Young heran. Apa jaman sekarang cerai harus dirayakan? Dok Jin malah membenarkan anggapannya sebelumnya kalo Da Jung selingkuh. Dia nyuruh Dae Young untuk melupakan perasaannya dan mulai menjalani hidupnya.
Dae Young termakan apa yang Dok Jin bilang. Lagian anak-anak juga dah pada gede. Ia akan melanjutkan hidupnya mulai sekarang.
Da Jung berubah sedih setelah sampai di tangga. Ia berharap kalo ia bisa lolos kali ini. Ia adalah satu-satunya pencari nafkah untuk membesarkan anak-anak.
Dok Jin dan Dae Young datang ke sekolah. Dok Jin akan mendaftarkan Dae Young sekolah di sana. Sebenarnya dia nggak mau datang je sana lagi. Tapi gegara Dae Young dia jadi balik ke sana lagi. Sambil jalan ia memberikan sebuah dokumen ke Dae Young.
Dae Young menjanjikan kalo dia akan mentraktirnya bir dan ayam. Dok Jin langsung setuju.
Dan saat mereka mau masuk ke ruangan nggak sengaja malah menabrak Ja Sung yang baru keluar dari kantor penyuluhan. Duh dasar Ja Sung. Bukannya minta maaf malah nyuruh Dae Young untuk memperhatikan langkahnya. Ih anak jaman sekarang menakutkan.
Keduanya masuk ke ruang guru. Dok Jin berada dapat angin segar disapa sama Ok Ssaem. Mulai deh punya soundtrack sendiri. Seakan dia melihat Ok Ssaem melepaskan kacamatanya dan ikat rambutnya. Senyum sambil mengedipkan mata padanya.
Ok Ssaem memanggilnya barulah dia sadar. Ok Ssaem melepas kacamatanya dan mengenalkan diri selaku wali kelas 2-3. Dok Jin mengenalkan kalo dia nggak menikah tapi punya anak. Intinya sih dia pingin bilang kalo dia single. Dia juga sangat kaya.
Ok Ssaem cuman tersenyum. Ia merasa kalo Dok Jin pasti sangat bahagia. Ia lalu menanyakan nama Dae Young. Lah yang jawab malah Dok Jin. Dia menyebut namanya sendiri. Ok Ssaem mengira kalo Dok Jin adalah namanya Dae Young dan mempersilakannya duduk.
Karena yang disuruh duduk adalah Dok Jin maka yang duduk Dokjib doang. Dae Young enggak. Ok Ssaem paham setelah Dok Jin memberi tahu kalo dia adalah Dok Jin.
Dae Young menyerahkan formulir nya dan mengenalkan kalo dia adalah Wu Young. Ok Ssaem menerimanya dan mempersilakan Wu Young untuk duduk.
Dok Jin memberitahu Ok Ssaem kalo dia pingin ngasih nama Dok Wu tapi Wu Young menentang jadi ia memberinya nama Go Wu Young. Lah Ok Ssaem rada bingung dengarnya. Menentang? Ada ya anak yang menentang pas orang tuanya ngasih nama?
Ok Ssaem lalu menanyakan sekolah Wu Young sebelumnya. Dok Jin menjawab panjang lebar. Bahkan bilang kako sistem pendidikan Korea sangat buruk. Ok Ssaem jadi heran. Lalu kenapa sekarang Dok Jin ingin mrnyekolahkannya?
Dok Jin kembali menjawab dengan kata-kata yang rumit. Wu Young menghentikannya dan ngasih tahu Ok Ssaem kalo ia punya pikiran yang beda sana dia. Eh ayahnya maksudnya. Dia ingin bersama dengan anak-anak seusianya. Ada banyak hal yang nggak bisa ia lakukan selama ini dan kali ini ia ingin mencoba semuanya.
Ok Ssaem mengiyakan dan nyuruh Wu Young untuk mulai besok. Ok Ssaem bangkit dan mengulurkan tangan ke Wu Young. Wu Young bangkit dan menjabat tangannya. Nggaj sabar pingin mengikuti kelasnya.
Dok Jin juga pingin meluk Ok Ssaem tapi Wu Young menariknya dan membawanya pergi dari sana. Ok Ssaem ngeri lihatnya. Pria yang aneh.
Wu Young datang ke lapangan basket dan melihat anak-anak sedang bermain. Dia kangen sama aroma itu.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊