All content from Channel 3
Orang yang menyerang Gut akhirnya pergi setelah ada mobil yang datang. Pengendara mobil itulah yang membantu Va menelpon ambulans. Sesampainya di rumah sakit, Va yang menunggu di luar menanyakan keadaan suaminya pada dokter. Dokter bilang suaminya nggak papa. Lukanya nggak dalam dan hanya memerlukan 12 jahitan. Nggak lama setelahnya Gut keluar dengan didorong pakai kursi roda sama perawat. Va lalu mengambil alih. Ia sangat khawatir pada Gut. Gut menenangkan kalo ia nggak papa. Va lega. Ia mengeluhkan Gut yang membuat panik semua orang tadi. Gut mengingatkan kalo Va adalah istrinya bukan semua orang. Ih malah bercanda.
Va berencana untuk melaporkan perampok tadi ke polisi biar nggak merugikan orang lain lagi. Gut pikir orang tadi bukan perampok. Secara mereka nggak meminta uang atau benda berharga darinya. Mereka langsung menyerangnya setelah melihat wajahnya. Va lalu teringat apa yang manajer hotel katakan agar mereka berhati-hati saat di kegelapan.
Esok harinya Va kembali ke hotel dan minta bicara dengan manajer hotel. Awalnya resepsionis nggak mau menghubungi manajer, sampai Va mengancam akan melapor polisi. Setelah manajer datang, ia masih nggak mau mengakui hingga Va mengancam akan menelpon ibunya Non. Manajer memberitahu kalo awalnya Non memintanya untuk mencelakai Gut tapi ia menolak. Non marah dan melakukannya sendiri. Sementara itu Non yang ada di rumahnya di telpon sama pelaku. Ia menanyakan apa Gut sudah mati? Tanpa Non sadari, Praifah yang mau menemuinya mendengar semuanya. Ia pun pergi sebelum Non mengetahuinya.
Akhirnya Va dan suami kembali ke Bangkok. Setelah menyerahkan Gut pada Rin dan bibi Ran, Va menelpon Da dan memintanya datang ke rumahnya. Setelah Da tiba, ia lalu mengajaknya ke klinik Jay. Di sana Va menceritakan semuanya pada Da dan juga Jay. Jay melihat kalo ada kemungkinan Non menderita gangguan mental. Tapi itu hanya asumsi. Untuk lebih jelasnya ia harus melakukan pemeriksaan khusus di psikiater. Selanjutnya Va meminta Da untuk mencari tahu keberadaan Non. Da menelpon kantor dan diberitahu kalo Non ada di rumah. Va lalu meminta Jay untuk datang ke rumah dan merawat luka Gut sementara ia dan Da pergi untuk membalas dendam pada Non.
Keduanya mendatangi rumah Non dan menemui ibunya. Ibu nyuruh Siri untuk memanggil Non. Va berpesan agar Non nggak dikasih tahu kalo ia ada di sana. Kalo Non tahu Va ada di sana maka Non nggak akan mau menemuinya dan ibu nggak akan tahu apa yang anaknya lakukan. Setelah Non datang, Va langsung menghampirinya dan menamparnya keras. Ibu menanyakan yang terjadi dan Va pun memberitahu kalo Non berusaha membunuh suaminya. Non langsung membantahnya dan Va pun memperdengarkan rekaman suara manajer hotel. Rupanya saat ia mengancam akan menelpon ibu Non, ia diam-diam merekam pembicaraan mereka.
Dan meski sudah jelas ada bukti, Non masih saja menyangkal dan bilang kalo itu hanya bukti palsu. Va menyerahkan semuanya pada ibu Non karena ia adalah anaknya. Ia yang seharusnya mendidiknya. Tapi kalo sampai terjadi sesuatu lagi pada keluarganya maka ia nggak akan tinggal diam.
Setelah meninggalkan rumah keluarga Non, di luar mereka bertemu dengan Praifah. Ia membenarkan kalo itu perbuatan Non secara ia mendengar sendiri Non bicara dengan orang yang disuruhnya. Va lega karena mereka punya saksi. Tapi Da pikir itu akan sulit karena mereka suami istri.
Va juga menasehati Praifah agar ia nggak berhubungan dengan Non. Praifah sendiri hanya ingin tempat tinggal dan masa depan untuk anaknya. Va sangat menyayangkan keputusan Praifah. Dia adalah anaknya sendiri dan ada dalam dirinya, sedangkan Non hanya membuatnya hamil. Hanya ia yang berhak atas anak yang ada dalam kandungannya. Non sendiri mengawasi mereka dari atas.
Ibu menemui Non dan memintanya untuk jujur apakah ia melakukannya? Non masih membantah dan menyesalkan ibu yang percaya sama orang lain ketimbang anaknya sendiri. Ibu lebih percaya pada apa yang ia dengar. Ia juga belum lupa sama suara manajernya. Dan akhirnya Non mengakui kalo itu adalah perbuatannya. Ibu sangat kecewa pada Non. Ia khawatir kalo apa yang Non lakukan akan membuat bisnis yang sudah payah ia bangun hancur begitu saja. Non nggak peduli. Toh ibu nggak akan memberikannya padanya. Ibu syok dan merasa nyeri dada. Siri membantunya dan meminta Non untuk membantu juga tapi Non nggak mau. Ia bukan dokter. Praifah datang dan membantu Siri.
Jay datang dan merawat luka Gut. Va datang setelah semuanya selesai. Bibi Ran datang membawakan bubur untuk Gut agar ia bisa minum obat. Gut mengeluh sakit dan minta Va untuk memberinya makan. Va hanya tersenyum dan menunjukkan kalo yang sakit itu perutnya bukan tangannya. Ia bisa makan sendiri. Dan saat Gut terus mengeluh sakit, Va nyuruh bibi Ran dan Rin untuk memberinya makan sementara ia mengantar Jay ke depan. Sambil jalan Va memberitahu yang dilakukannya bersama Da tadi. Jay khawatir kalo Non akan menuntutnya. Va yakin kalo mereka nggak akan berani. Ia merasa kasihan pada ibunya Non yang punya anak seperti itu. Jay jadi teringat saat Va dan Gut masih kecil. Setiap kali ada yang mengganggu Gut, Va selalu jadi orang pertama yang membelanya. Va juga nggak nyangka kalo anak yang selalu mengikutinya dari kecil sekarang menjadi suaminya. Ia pikir mungkin semuanya sudah ditentukan. Lah Jay jadi pingin seseorang yang ditakdirkan untuknya. Va pikir mungkin bisa dari orang yang dekat dengannya. Cinta dokter dan perawatnya menurut Jay terlalu klasik. Va rasa dokter dan pasiennya juga bisa. Lah semua pasiennya kan ibu hamil yang sudah punya suami...
Ibu Non berada di rumah sakit dan belum juga siuman. Praifah terus menjaganya sementara anaknya sendiri malah nggak kelihatan. Siri nyuruh Praifah untuk pulang dan beristirahat. Ia akan mengabarinya kalo ibu sadar.
Va merawat Gut dengan memberikan obatnya. Gut mengaku sudah baikan dengan adanya Va di sampingnya. Ia bahkan bisa joging besok. Ih bohong. Saat Va mau menepuknya Gut mengeluh kalo masih sakit dikit. Ia lalu bertanya pada Va tentang apa yang dibicarakannya dengan Jay tadi. Va bohong kalo ia bertemu klien dan membicarakan tentang pekerjaan. Dan sebelum Gut nanya-nanya lagi, Va pura-pura mengantuk dan pergi tidur. Sementara itu Non yang kesal banget sama Va bertekad untuk membuat Va datang dan memohon padanya. Di hari berikutnya Non menelpon Jan dan mengatakan akan melakukan pemesanan dalam jumlah besar. Jan senang mendengarnya dan memintanya untuk datang ke kantor untuk lebih lanjutnya.
Gut pergi ke rumah sakit Jay untuk perawatan lukanya. Setelah selesai ia menanyakan apa yang Va bicarakan dengan Jay saat pertama kali ia datang ke rumah untuk merawat lukanya. Jay berlagak lupa pada hari itu. Ia lalu berbohong kalo ia dan Va membicarakan tentang bisnis furnitur. Setelah perawatannya selesai, Jay mengantar Gut pada Va. Gut pamit ke toilet meski sebenarnya ia masih di sana, bersembunyi dan mendengarkan mereka. Jay memberitahu apa yang Gut tanyakan padanya tadi. Dan mereka menjawab dengan jawaban yang berbeda. Va panik karena sudah ketahuan berbohong.
Sampai di rumah Gut menghampiri Va dan memintanya untuk jujur tentang apa yang ia sembunyikan. Va akhirnya mengaku kalo ia mendatangi rumah Non untuk menemuinya. Gut berubah sedih karena berpikir kalo Va akan balikan sama Non. Va membantah dan menjelaskan yang terjadi. Gut meminta agar Va nggak menyimpan rahasia dan memberitahunya semuanya karena mereka adalah suami istri sekarang. Va mengiyakan. Gut lalu mencium Va karena seharian ini nggak menciumnya.
Gut dan Jack ke pabrik untuk melihat produk mereka. Sementara itu Va dan Bibi Ran pergi ke kuil untuk berdoa dan memberikan sedekah. Va juga meminta doa keselamatan untuk Gut yang diserang orang baru-baru ini. Tanpa sepengetahuan Bibi Ran, Va menemui ayah di belakang dan menanyakan apa ia mengenal bibi Rin? Ayah mengaku nggak kenal. Va lalu menuntut alasan kenapa ayah dan bibi Ran berdebat kala itu. Sebelum sempat menjawab, Bibi Ran datang dan mengajak Va pergi dari sana. Va menahan dan mau ke makam ibunya dulu. Di depan makam ibu itulah Bibi Ran akhirnya memberitahu kalo Ayah Tud adalah ayahnya Gut.
Gut dan Jack meninggalkan pabrik. Gut mengeluhkan produk mereka yang sudah siap untuk dirilis tapi presenternya belum memberi kabar. Jack meminta Gut untuk memberitahunya sendiri tapi Gut menolak. Ia nggak mau timbul gosip kalo ia menyukainya sendiri. Jack meremehkan kalo yang ada di rahimnya juga adalah suatu bentuk dukungannya. Sambil senyum Gut mengatakan kalo itu hanya salah satu dari produk kecil mereka. Jack menenangkan kalo ia akan meminta bagian pemasaran untuk menghubungi presenter.
Sesampainya di rumah, Bibi Ran meminta Va untuk nggak memberitahu Gut tentang ayahnya. Ayah Gut pergi sebelum ibunya meninggal dan itu amat menyakitkan untuk Gut.
Ibu Non sudah sadar. Teringat apa yang dikatakan Non terakhir kali, Ia lalu menelpon pengacaranya dan memintanya untuk datang dan membawakan dokumen yang ia minta. Sementara itu di kamarnya Gut sedang mendongeng untuk Va dan kedua anaknya. Va mengungkit kalo selama ini Gut hanya bercerita tentang ibunya dan nggak pernah membicarakan ayahnya. Ia menanyakan seperti apa ayahnya. Gut terdiam sesaat dan mengalihkannya dengan bilang kalo ia mengantuk. Ia pun mengajak Va untuk tidur. Dan biarpun jarak antara sofa dan tempat tidur cukup dekat, Gut nggak membiarkan Va untuk berjalan sendiri dan menggendongnya.
Esok harinya Va pergi sendirian. Tapi saat Rin bertanya ke mana ia mau pergi, Va nggak mau memberitahunya. Ia juga berpesan agar Rin nggak memberitahu ibunya kalo ia nggak bertanya.
Non menemui Jan dan melakukan pemesanan dalam jumlah besar. Ia bahkan juga nggak peduli mau berapapun harganya. Dan tentu saja itu membuat Jan merasa senang. Selanjutnya Non meminta tolong sesuatu pada Jan tapi ia minta agar Jay dan Va jangan sampai tahu. Setelah meninggalkan tempat Jan, Non ditelpon sama Siri dan diberitahu kalo ibunya akan menandatangani dokumen yang akan menyatakan kalo semua hartanya akan diberikan pada bayinya Praifah.
Va rupanya datang ke kuil untuk bertemu dengan ayah Gut. Ayah yang awalnya nggak mau mengakuinya meminta pada Va agar nggak memberitahu Gut tentang dirinya. Kondisi ayah sendiri sangat memprihatinkan. Ia terus merasa sakit pada bagian hatinya. Va lalu ditelpon sama Da setelah ayah pergi dan dikasih tahu kalo ia melihat Gut dan juga Gut ada di hotel. Gut sendiri tadi pamitnya mau ada pekerjaan merias pengantin dengan Jack. Da mengungkit rumor tentang keduanya dan nyuruh Va untuk datang dan melihatnya sendiri.
Sembari menunggu Va, Da mengikuti keduanya. Mereka menuju lantai 25. Da sudah mencari tahu kalo nggak ada ruang pertemuan rapat di sana. Adanya kamar suite. Selanjutnya ke bagian resepsionis dan menanyakan kamar Gut dan Jack dengan alasan mau membantu mereka.
Praifah menandatangani dokumen kalo anaknya akan mendapatkan semua warisan dari neneknya. Non datang dan memprotesnya. Ia mengingatkan kalo ia adalah anaknya dan bukannya Praifah. Ibu sendiri melakukannya karena sikap Non yang seperti itu. Non nggak terima dan mencekik Praifah. Pengacara dan Siri berusaha menahannya tapi Non malah meninju pengacara lalu pergi. Ibu sangat menyesalkan dan menunjukkan kalo ia bahkan nggak bisa mengendalikan Non dengan warisan.
Va sampai di hotel dan menemui Da. Mereka masuk lift dan dilihat sama Pueng. Pueng lalu menelpon Gut. Gut yang sedang bersama dengan Jack panik. Ia nyuruh Pueng untuk segera naik dengan melalui tangga sedang ia dan Jack juga bergegas ke sana. Akhirnya Va sampai di kamar Gut. Ia menekan bel berkali-kali. Setelah masuk ia melihat Jack tiduran di tempat tidur. Va sangat kecewa dan merasa kalo apa yang dikatakan orang tentangnya itu benar. Setelahnya Sepasang pengantin keluar dari ruang ganti. Pueng juga datang membawa koper make up. Merasa sudah salah sangka, Va buru-buru mengajak Va untuk pergi. Pengantin wanitanya meminta Va untuk berfoto dan memuji penampilannya yang dilihat secara langsung.
Gut mengejar Va dan mengantarnya sampai depan. Ia bertanya mengapa mereka ada di sana, mengapa nggak memberitahunya saat ia berangkat tadi pagi? Va merasa kesal dan nggak mau menjawab. Dan setelah sampai di bawah ia merasa kalo ada yang aneh dengan Gut dan juga Jack. Mereka berpakaian rapi hanya untuk merias. Sama seperti Va, Gut yang mau ketemu klien juga merasa kalo Va mencurigainya.
Saat makan siang, Bibi Ran menanyakan kemana Va pergi tadi pagi? Va bingung mau jawabnya. Da lalu datang dan memberitahu kalo sebuah perusahaan kosmetik menelponnya. Va memanfaatkannya dengan bilang kalo ia pergi dengan Da tadi pagi. Da mengerti dan mengikuti apa yang Va inginkan. Setelahnya mereka membicarakan tentang produk baru yang menginginkan Va menjadi presenter mereka. Va sendiri masih ragu karena produk itu belum memiliki merek dan ia juga ingin bicara dulu dengan suaminya.
Non memanggil pengacara dan memintanya untuk memberikan dokumen warisan. Dan saat pengacara nggak mau memberikannya, Non marah dan mau memukulnya. Pengacara menenangkan dan memberitahu kalo bayi itu juga bayinya. Ia masih berhak atasnya sampai bayi itu lahir 3 bulan lagi. Setelahnya Non pulang dan malah mau membawa Praifah ke dokter ilegal untuk mengeluarkan bayinya. Beruntung ada bibi. Praifah kembali ke kamarnya dan mengunci pintunya.
Malamnya Va membicarakan tentang produk yang menginginkannya menjadi presenter dan menanyakan pendapat Gut. Ia bahkan nggak tahu merek itu. Gut menyarankan agar Va mengambilnya. Va memberitahu kalo ia akan melakukan pemotretan nantinya. Gut sama sekali nggak keberatan dan membebaskan Va untuk melakukan apapun yang ia suka. Berbeda dengan Va, Praifah justru nangis karena ayah dari anaknya malah berkeinginan untuk menyingkirkan mereka.
Gut ke tempat Jack. Va sudah setuju untuk menjadi presenter mereka tapi nggak tahu kenapa Gut seperti nggak senang. Ia merasa terbebani. Jack menenangkan kalo ia akan melakukan sesuatu yang besar dan memintanya untuk yakin kalo ia bisa melakukannya. Ia lalu menanyakan apa yang Va katakan sepulang dari hotel. Gut memberitahu kalo Va nggak mengatakan apapun. Jack sendiri khawatir kalo Va akan terpengaruh dengan rumor tentang mereka dulu. Gut menenangkan kalo Va adalah orang yang berterus terang. Ia akan mengatakannya kalo memang itu mengganggunya. Selain itu kalo mereka nggak melakukannya maka rumor itu akan menghilang dengan sendirinya.
Praifah menemui Va di rumahnya. Ia ingin meminta Va untuk mengijinkannya tinggal di sana sampai bayinya lahir. Saat Va menanyakan alasannya, Ia pun memberitahu apa yang sudah Non lakukan. Karena Va hanya diam, Praifah pun berpikir kalo Va nggak mau membantunya. Ia pun pamit. Va menahan dan bilang kalo ia belum mengatakan apapun dan melarang Praifah untuk membuat asumsi sendiri. Jadi Va mengijinkan Praifah tinggal di sana?
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊