Sinopsis 18 Again episode 2 part 3

Anysti
0

All content from jtbc





Ringkas drama sebelumnya 


Hari berubah gelap. Anak-anak baru pulang. Shi Ah jalan bersama teman-temannya. Dia nggak bisa pergi sama teman-temannya karena ia harus bekerja setelah mampir ke rumah.

Wu Young yang jalan di belakangnya langsung memarahinya karena Shi Ah kerja lagi. Shi Ah kayak muak. Apa lagi? Wu Young menghampirinya dan memarahinya. Ngapain dia kerja paruh waktu? Shi Ah kan pelajar. Kalo buruh uang minta sama orang tua. Ngapain nyari uang sendiri?

Shi Ah menatapnya sinis dan memberitahu kako ada yang ingin ia lakukan. Puas???

Wu Young nggak bisa bilang apa-apa lagi. Shi Ah dan teman-temannya kembali berjalan.

Ji Ho menyapa Wu Young dan melewatinya. Wu Young menahan Ji Ho Dan menyinggung tentang Shi Ah yang kerja paruh waktu. Ternyata dia tahu tentang hal itu. Nggak hanya itu saja, Ji Ho juga tahu kenapa Shi Ah bekerja. Tapi ia nggak bisa memberitahukannya pada Wu Young.

Sayang mereka nggak bisa ngobrol lebih lanjut karena Shi Ah memanggilnya. Ji Ho lalu pergi bersama Shi Ah.




Wu Young lalu melihat Shi Wu diikuti sama Ja Sung dan teman-temannya. Ia pun mengikuti mereka karena khawatir Shi Wu akan dirundung lagi.

Dan ternyata Wu Young cuman salah paham. Ja Sung nggak mengikuti Shi Wu. Mereka cuman searah aja jalannya.

Shi Wu turun ke lapangan basket dan bermain sendirian. Ia bahkan bisa memasukkan bola seakan sudah mahir.

Wu Young tersenyum lihatnya. Ia ingat kalo sebelumnya Sun Wu bilang nggak tertarik pada basket padahal dulu dia hebat banget saat masih kecil. Ia lalu nelpon Shi Wu.

Shi Wu mengatur nafasnya sebelum mengangkatnya. Wu Young berbasa-basi menanyakan keberadaannya. Dan pahitnya Shi Wu bohong dan bilang kalo dia di rumah. Wu Young berdalih kalo dia pingin meriksa keadaan anaknya.

Wu Young mengonfirmasi apa benar Shi Wu nggak tertarik sama basket? Ia akan mendukungnya kalo Shi Wu mau. Shi Wu membenarkan kalo dia nggak tertarik.

Wu Young nggak memaksa lagi. Ia lalu beralih menanyakan sekolahnya. Apa ada yang mengganggunya? Shi Wu menjawab nggak ada. Ia merasa aneh mendengar ayahnya menanyakan tentang hal itu hari ini. Wu Young mengaku cuman ingin tahu. Ia berpesan kalo Shi Wu bisa bicara apa saja padanya. Ia akan selalu memihaknya. Shi Wu kayak merasa aneh dengan apa yang ayahnya bicarakan. Tapi ia nggak terlalu menanggapi. Ia pun kembali bermain setelah selesai telponan sama ayahnya.




Wu Young menghampiri Shi Wu dan memanggilnya. Ia memuji permainannya dan sesumbar kalo dia juga jago main basketnya. Ia minta bolanya dan memunjukkannya ke Shi Wu. Wah, Wu Young...

Shi Wu mencari tahu Wu Young memberitahukan tentang dirinya ke Ayahnya apa Go ahjussi? Wu Young membantahnya. Buat apa juga ngasih tahu orang tua? Shi Wu memintanya agar Wu Young nggak ngasih tahu mereka.

Wu Young mengiyakan dan janji nggak akan memberitahu mereka. Ia lalu mencari tahu sejak kapan Sih wu main basketnya? Shi Wu bilang sudah lama. Tapi untuk senang-senang doang. Wu Young menyimpulkan kalo Shi Wu tertarik.

Shi Wu membantahnya lalu melanjutkan permainannya. Sementara Wu Young hanya menatap anaknya yang nggak mau jujur padanya.




Da Jung menunggu Shi Ah di meja makan. Dia meminta Shi Ah untuk duduk dengannya saat melihatnya pulang. Da Jung memberikan rokok elektrik yang jadi bukti kalo dia merokok dan menanyakan kenapa Shi Ah mengambilnya?

Shi Ah pikir ibunya membuangnya karena nggak merokok. Da Jung kesal. Kalo dia nggak merokok apa Shi Ah boleh? Shi Ah menatap ibunya dan menantang. Kalo Eomma bisa kenapa dia enggak?

Da Jung menghela nafas dalam. Ia mengingatkan kalo Shi Ah masih di bawah umur. Shi Ah menyombongkan kalo dia dewasa dua tahun lagi. Ia menekankan kalo ia sudah dewasa saat itu.

Da Jung mau menjelaskan arti dewasa yang sebenarnya tapi Shi Ah menyela. Menurutnya nggak ada pperbedaan besar antara usia 18 sama 20. Ia memprotes kenapa ibunya menghentikannya? Da Jung dah berasa gedheg. Kalo merokok sama melakukan semua keinginannya di usia 18 tahun, gimana nanti pas dia dewasa?

Shi Ah menenangkan dan menekankan kalo dia nggak akan hidup kayak ibunya. Ia lalu bangkit. Da Jung membentaknya. Dikiranya kenapa dia hidup seperti itu? Shi Ah seperti nggak terima ibunya menyalahkannya. Dia membentak ibu balik. Emangnya dia minta ibu untuk melahirkannya?

Shi Ah lalu pergi meninggalkan ibunya. Dia naik ke kamarnya. Da Jung hanya bisa menghela nafas. Berasa g🐣la. Dia menyesal karena membeli rokok elektrik itu.




Ia lalu teringat sebelumnya Dae Young berniat untuk membelinya. Harganya sekitar seharga 110.000 won. Ia meminta Dae Young untuk berhenti tapi Dae Young menolak dengan alasan kalo itu adalah kenikmatan dalam hidupnya. Da Jung kekeuh minta Dae Young untuk berhenti 

Dae Young mengiyakan dengan terpaksa lalu pergi.

Suatu hari Da Jung menemui Dae Young yang habis minum banyak. Ia juga meminta Dae Young untuk berhenti minum. Dae Young malah marah dan bilang kalo Da Jung yang terburuk.

Da Jung sedih. Masalahnya Dae Young memarahinya di depan banyak orang.

Karena itulah ia membeli rokok elektrik itu dan mencobanya. Ia malah terbaik dan akhirnya menyimpannya. Saat itulah Shi Ah keluar dari kamarnya dan melihatnya.

Da Jung menyesalkannya. Harusnya dia membuangnya bersama Hong Dae Young





Wu Young terus mengikuti Shi Wu. Ia memintanya untuk membantunya berlatih karena ia ingin bergabung dengan tim sekolah. Karena itulah ia membutuhkan teman untuk latihan.

Shi Wu menolak. Wu Young menanyakan alasannya. Kalo emang Shi Wu hobi main basket, kenapa nggak mau main dengannya? Shi Wu tetap nggak mau.

Mereka lalu berpapasan dengan Da Jung yang membawa kardus barang-barang yang mau dibuang. Da Jung menyapa Wu Young dan meminta maaf atas kejadian di kantor guru hari ini.

Shi Wu yang nggak tahu menahu menanyakan kenapa ibunya sampai minta maaf? Da Jung nggak enak bilangnya.

Wu Young melihat rokok elektrik si tangan Da Jung. Lah dia jadi kesal lihatnya. Ia pikir Da Jung masih menggunakannya. Da Jung mau memberitahukan yang sebenarnya tapi Wu Young malam memotongnya. Dia nggak ngerti sama apa yang sebenarnya Da Jung pikirkan.

Da Jung menegur cara bicara Wu Young padanya yang notabene nya lebih tua darinya. Wu Young berdalih kalo dia punya alasan untuk melakukannya. Dih...hampir aja Wu Young mengatakannya. Tapi nggak tahu kenapa dia nggak bisa mengatakannya ke Da Jung.


Wu Young minum sama Dok Jin. Dia cerita ke Dok Jin kalo karena marah, hampir aja dia bilang ke Da Jung kalo dia adalah suaminya. Dok Jin meralat kalo Dae Young adalah mantan suaminya. Wu Young mengingatkan kalo mereka belum bercerai.

Dok Jin lalu menanyakan apa yang Wu Young katakan?



Wu Young beralasan kalo dia nggak pandai bicara formal karena lama tinggal di luar negeri. Shi Wu pikir Wu Young pintar bahasa Inggris. Wu Young mengaku nggak bisa karena dia tinggal di Koreatown.

Da Jung hanya menatapnya dan nggak bilang apa-apa.




Dok Jin memarahi Wu Young. Harusnya dia bilang ke Da Jung kalo dia adalah Hong Dae Young. Wu Young mengaku nggak bisa karena anak-anak mereka. Dok Jin jadi penasaran. Anak-anak kenapa?

Wu Young menuang minumannya. Seketika ia kembali jadi Dae Young dan meminumnya. Ia menyadari kalo ada banyak hal tentang Shi Ah dan Shi Wu yang nggak ia ketahui sebagai ayah mereka.

Dae Young ingat gimana tertutupnya Shi Ah dan Shi Wu padanya tapi sangat terbuka pada Wu Young. Mereka ngasih tahu semuanya ke Wu Young, orang yang baru mereka temui, hal yang nggak mereka katakan ke Hong Dae Young tang telah membesarkan mereka selama hampir 20 tahun ini. Ia lalu menyadari kalo apa yang anak-anaknya butuhkan sekarang ini bukanlah ayah mereka, Hong Dae Young  tapi teman sekolah mereka, Go Wu Young.

Dok Jin membenarkan. Dia juga butuh nya Go Wu Young dan bukannya Hong Dae Young.

Ih Wu Young kesal. Dia mengangkat tangannya pingin nabok mulutnya Dok Jin.



Da Jung ketemuan sama Ae Rin di sebuah bar. Dia lagi pingin minum. Lah di sana ia malah ketemu sama Il Kwon. Ternyata itu adalah bar milik kakaknya. Pekerja paruh waktunya bolos jadi ia datang untuk membantu.

Pas kebetulan Dok Jin juga menyebut soal pertemuannya dengan Il Kwon tadi. Padahal dia mau sering ke sana untuk ketemu sama Km Ssaem. Dia bingung harus gimana.

Wu Young pikir Il Kwon mungkin sudah jadi dewasa setelah menjadi seorang guru. Biar masa lalu juga begitu.

Dok Jin pikir nggak akan semudah itu untuk seseorang bisa berubah.

Il Kwon menatap Da Jung sambil senyum. Ih kayaknya dia pernah punya perasaan deh sama Da Jung. Atau masih?

Da Jung cerita soal Shi Ah yang merokok sama Ae Rin. Ae Rin merasa kalo itu bukan masalah besar. Da Jung sebenarnya merasa bersalah. Ia merasa kalo itu karena ia kurang memperhatikan Shi Ah. Selama ini ia terlalu sibuk sama perceraian dan wawancara.

Rasanya membesarkan mereka masih terasa sulit padahal ia sudah melakukannya selama 18 tahun.




Il Kwon tiba-tiba hadir dan mengulangi apa yang Da Jung katakan soal perceraian. Ia pikir Da Jung sudah bercerai sama Dae Young. Sebelumnya ia minta maaf karena telah menguping.

Da Jung nggak mempermasalahkannya. Toh ia pikir perceraian bukan malasan yang besar dalam masa sekarang ini. Ia lalu pamit karena sudah malam.

Il Kwon menawarkan untuk mengantarkannya. Sifnya sudah selesai juga. Da Jung menolak. Rumahnya juga nggak terlalu jauh. Il Kwon kekeuh mau mengantar. Ia meminta mereka untuk menunggu di luar sementara ia mengambil mobil.

Ae Rin merasa kalo Il Kwon masih mencintai Da Jung. Ia mengingatkan kalo cinta pertamanya adalah Da Jung. Da Jung nggak terlalu menganggapnya serius. Toh itu semua sudah berlalu.



Di sebelah ada pasangan yang sedang bertengkar. Sang wanita menyumpahi pacarnya agar kelak berakhir dengan janda yang punya anak. Ia lalu pergi meninggalkan laki-laki itu.

Ae Rin merasa yakin banget kalo pria itu selingkuh. Tapi menurut Da Jung, nggak ada salahnya sama janda yang punya anak. Ia lalu mengajak Ae Rin untuk pergi dari sana.

Ih itu kan Ji Ho??? Hhh dia cuman bisa menghela nafas.




Da Jung dan Ae Rin menunggu Il Kwon di luar. Da Jung melihat sekitar dan merasa itu karena semua orang tampak bahagia tapi kok dia enggak. Bahkan hidupnya tetap sama setelah dia habis minum.

Ae Rin lalu ngasih sebuah rahasia untuk hidup. Ia menyuruh Da Jung untuk menegakkan bahunya dan menutup matanya lalu melangkah perlahan sambil membayangkan kaki ia adalah wanita terletak dan terkuat di dunia. Ia harus menghitung sampai 10 dan saat ia membuka mata, maka pacarannya sama pria pertama yang ia lihat.

Da Jung hanya tertawa. Gimana dia bisa melakukannya? Ae Rin menyuruhnya untuk mencoba tapi Da Jung nggak mau. Ae Rin nggak maksa dan nyuruh Da Jung untuk terus menjalani hidupnya yang penuh penyesalan itu.

Da Jung terdiam lalu membenarkan apa yang Ae Rin katakan kalo hidupnya memang menyedihkan jadi ia nggak berhak menghakimi orang lain. Ia lalu maju beberapa langkah dan berniat mencobanya. Ae Rin senang lihatnya.

Da Jung mulai melangkah dengan mata terpejam. 1, 2, 3, ... . Ia melewati beberapa pria tampan yang menatapnya aneh.

Sementara itu Ae Rin malah meninggalkannya setelah dapat telpon dari pacarnya.

Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...

Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)