Postingan Terbaru

Selasa, 31 Januari 2023

Sinopsis 18 Again episode 3 part 3


All content from jtbc






Ringkas drama sebelumnya

Da Jung sampai di kantor JBC. Senangnya bisa masuk menggunakan identitasnya. Ia lalu ketemu sama orang yang kemarin duduk bersamanya pada wawancara dulu. Lupa namanya.

Mereka dengan peserta yang lain disambut sama Wung Ki dan diberi ucapan selamat datang. Semua karyawan juga bertepuk tangan untuk mereka.

Wung Ki meminta mereka untuk berbangga diri karena mereka terpilih karena kemampuan mereka dan meminta mereka untuk bekerja keras. Ia memperkenalkan diri Heo Wung Ki selaku  manajer Senior Departemen pembawa Berita. Mereka memiliki masa percobaan selama 3 bulan. Dan setelah 3 bulan mereka akan menjadi pegawai tetap. Ia meminta mereka untuk bekerja keras.

Keempatnya kompak mengiyakan. Direktur lalu datang dan mengucapkan selamat pada mereka. Dan saat tiba giliran Da Jung, Hhh...



Sebelumnya ia bertanya pada Wung Ki berapa lama ja bisa hidup sebagai pembaca berita?

"20 tahun"

Direktur malah bilang 5 tahun. Ia lalu mengambil formulir Da Jung dan berpikir itu terlalu lama untuk ahjumma itu. Ia lalu membuang formulir Da Jung ke tong sampah.

Direktur bangkit dan minta manajer agar membuat wanita itu pergi sendiri dalam masa percobaan.

Manajer mengiyakan. Direktur lalu melihat formulir Da Jung di tong sampah.

Da Jung tersenyum menatap direktur. Direktur memaksakan senyumnya dan menyelamati Da Jung. Da Jung menjanjikan akan melakukan yang terbaik.

Direktur tertawa. Manajer ikut tertawa dan langsung diberi tatapan tajam.



Da Jung memberikan minuman pada Lim Ja Young-ssi. Ja Young minta dipanggil nama aja dan ia juga akan merasa nyaman di dekatnya. Da Jung lalu mengatakan akan bicara santai saat hanya ada mereka berdua saja. Ja Young mengiyakan.

Yu Mi lewat. Da Jung juga menawarinya kopi. Yu Mi menolak dan me manggil Da Jung dengan panggilan formal. Ja Young meminta agar Yu Mi memanggil nama saja. Mereka juga akan sering ketemu nanti.

Yu Mi pikir mereka nggak bisa bersikap seperti itu di kantor. Seseorang lalu memanggil Yu Mi. Yu Mi mengiyakan dan memanggilnya Eonni. Ia lalu meninggalkan Ja Young dan Da Jung. Ja Young kesal lihatnya. Yu Mi nggak mau memanggil mereka dengan nama tapi ke yang tadi enggak.

Da Jung tersenyum dan minta Ja Young membiarkan. Ia mengingatkan kalo Yu Mi masih muda.



Da Jung dan yang lain duduk di meja masing-masing. Manajer datang dan memberitahu kalo mereka membagikan profil pembaca berita baru dan meminta mereka untuk menantikan panggilan audisi. Dan acara apapun yang mereka ikuti selama periode itu masuk dalam penilaian penampilannya. Kalo sampai mereka gagal dalam penampilannya atau ada kecelakaan penyiaran, maka mereka nggak akan menjadi pegawai tetap.

Keempatnya tegang mendengarkan. Manajer meminta mereka untuk mengingat hal itu dan melakukan semuanya dengan baik. Keempatnya mengiyakan.

Nggak lama kemudian Yu Mi selaku juara pertama di perekrutan terbuka dipanggil oleh asisten sutradara Talk and N.

Hari berikutnya Ja Young dapat panggilan dari Proyek Investigatif Ruang khusus. Ia pun pergi.

Sekarang yang tersisa hanya Da Jung dan Ki Tae. Ki Tae menghampiri Da Jung dengan tanpa semangat. Ia merasa kalo Ja Young juga akan direkrut. Da Jung menenangkan. Ia yakin kalo kesempatan mereka juga akan datang nanti. Ia meminta agar Ki Tae nggak terlalu sedih.

Hari selanjutnya malah Ki Tae yang dapat panggilan dari TKP 25 Jam.



Sekarang yang tersisa hanya Da Jung. Tiba-tiba dia dipanggil sama manajer. Da Jung semangat mengiyakan karena berpikir kalo ia juga akan dipanggil. Lah ternyata Da Jung hanya diminta untuk membawakan 3 cangkir kopi ke ruangannya direktur. Ice coffee.

Hhh...



Wu Young melihat Shi Wu berjalan dan berpapasan dengan Ja Sung dan teman-temannya. Ja Sung sengaja menabrak Wu Young sehingga membuat bukunya terjatuh. Wu Young kesal lihatnya. Dasar b🐣r🐣ndal!!! Ia lalu menghampiri Shi Wu dan membantunya mengambil bukunya.

Ia mengaku melihat Shi Wu ditindas sama Ja Sung tadi. Apa dia nggak akan melakukan apapun?

Shi Wu hanya diam. Itu akan berlalu kalo ia membiarkannya. Wu Young memberitahu kalo Shi Wu membiarkannya maka yang kuat akan bertambah kuat dan yang lemah akan melemah. Shi Wu menatap Wu Young dan menanyakan apa yang harusnya dia lakukan? Apa dia harus melawannya? Harus berkelahi?

Wu Young menatapnya dalam. Saat Shi Wu harus melawan, maka ia harus melakukannya. Ia lalu pergi meninggalkan Shi Wu.



Wu Young mendatangi kelas Ja Sung dan memanggilnya dengan suara keras. Semua orang langsung menatapnya.

Ja Sung menatap Wu Young dan mendekat. Wu Young menantangnya untuk berkelahi. Ja Sung hanya tersenyum mendengarnya.

Anak-anak heboh dengar akan ada perkelahian di luar. Mereka ramai-ramai meninggalkan kelas untuk melihat yang terjadi.

Teman-teman Shi Ah menghampiri Shi Ah dan memberitahu kalo Ja Sung sama Wu Young berkelahi. Shi Ah lalu ke sana untuk melihatnya.

Wu Young dan Shi Wu akan melawan Ja Sung dan temannya. Mereka akan tanding basket. Wu Young meminta Ja Sung untuk menepati janjinya.

Ja Sung menjanjikan nggak akan mengganggu Shi Wu lagi kalo Wu Young menang. Tapi kalo dia yang menang maka ia akan memukul Wu Young 10 kali.

Wu Young tersenyum. Ia setuju. Tapi itu nggak akan terjadi. Teman Ja Sung sesumbar kalo mereka dari tim basket.




Teman Ja Sung yang nggak ikut main melemparkan bola ke Ja Sung. Ja Sung memberikan bolanya ke Wu Young karena menganggap kalo Wu Young itu amatir. Ia menyuruh Wu Young untuk maju duluan.

Wu Young tersenyum dengar Ja Sung meremehkannya. Ia menetapkan permainan 10 poin.

Anak-anak membuat lingkaran besar. Mereka mulai bermain. Ja Sung mencetak angka untuk yang pertama kali. Nilai mereka 2:0.

Permainan kembali berlanjut. Giliran teman Ja Sung mencetak angka. Wu Young menenangkan Shi Wu dan memintanya untuk bermain seperti biasa. Shi Wu mengiyakan.

Di barisan penonton Shi Ah juga merasa tegang. Sekarang nilainya 4:0. Wu Young berhasil mendapatkan bola dan memasukkannya. Nilainya 4:2.

Para gadis teriak-teriak menyemangatinya. Pada permainan selanjutnya Wu Young kembali mencetak angka. Ja Sung memberikan bola pada Wu Young dan menanyakan kenapa Wu Young selalu mengikuti Shi Wu? Wu Young menyindir apa Ja Sung main basket pakai mulut? Ia mulai mendribel bola dan mengecoh Ja Sung dengan melempar bola ke belakang, ke Shi Wu. Shi Wu mengambilnya lalu mencetak angka lagi.

Wu Young merangkul Shi Wu dan menyemangatinya. Ja Sung menatapnya sinis. Shi Wu kembali mendapatkan kepercayaan diri.



Permainan kembali berlanjut. Shi Wu kembali mencetak angka. Sekarang nilainya 4:8. Ja Sung dan temannya mulai lelah menghadapi dua Shi Wu dan Wu Young. Anak-anak juga bangga pada Shi Wu. Hal itu membuat Wu Young jadi lega.

"Itu baru putraku"

Ja Sung nggak suka lihatnya dan mau pergi. Wu Young menghadangnya. Ja Sung malas dan menyuruhnya minggir. Wu Young menasehati kalo Ja Sung nggak perlu merasa malu karena kalah. Tapi dia harus malu kalo ia menyangkal kalo dia seorang pria. Ja Sung mengaku ngerti dan menyuruh Wu Young untuk pergi.

Wu Young tersenyum lalu membukakan jalan untuk Ja Sung.

Wu Young melambaikan tangan ke Shi Ah setelah Ja Sung pergi. Ih Shi Ah tersipu.






Wu Young duduk berdua dengan Shi Ah. Shi Wu berpikir kalo maksud Wu Young adalah baku hantam saat bilang mau melawan. Lah dikiranya dia orang kayak apa? Ia menekankan kalo kekerasan bukan  jawaban untuk segalanya. Ia menyayangkan bakatnya Shi Wu. Kalo orang kayak Sun Wu nggak main basket lalu siapa? Ia menunjukkan kalo Shi Wu yang paling tinggi dan yang terbaik.

Shi Wu merasa kalo Wu Young terlalu baik. Ia memberitahu kalo ada banyak anak yang bisa main sebaik ia.

Wu Young meminta Shi Wu untuk nggak berkecil hati. Di sekolah ataupun dalam kehidupan, selama Shi Wu pandai dalam satu hal, nggak ada yang bisa meremehkannya.

Shi Wu hanya diam. Wu Young memuji Shi Wu sebagai pemain basket yang hebat. Ia lalu mengajak Shi Wu untuk pergi dari sana.
**

Seseorang lalu menghampiri mereka. Ia memuji permainan Shi Wu dan mengungkit kalo ayahnya adalah pemain basket yang gagal dulu. Tapi ia rasa Shi Wu masih bisa belajar dari kegagalan.

Wu Young marah dan menginjak kaki anak itu. Beraninya. Ia melarangnya untuk melibatkan orang tua. Anak itu malah memaki Wu Young. Wu Young mau maju seakan mau menyerangnya. Lah anak itu takut dan pergi.

Shi Wu bangkit. Ia pikir Wu Young tadi bilang kalo kekerasan bukan jawabannya. Wu Young tertawa. Ia lalu menawari Shi Wu untuk menonton bisbol bersamanya.



Wah ada Ji Hun. Ia melakukan lemparan. Suara penonton sangat riuh.

Manajer dapat telpon dari orang di lapangan. Kayaknya ada situasi mendesak. Ia lalu menjanjikan akan mencari seseorang dan mengirimkannya.

Lah yang ada hanya Da Jung. Manajer nggak mau menugasinya dan menyuruhnya untuk pulang. Da Jung mengambil tasnya lalu pamit.

Manajer bingung karena itu situasi yang sangat mendesak. Ia lalu memanggil Da Jung dan memintanya untuk memadamkan api.

Ringkas drama selanjutnya

Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊