All content from MBS
Tuan Oya habis bicara dengan seseorang. Ia lalu mengantarnya sampai depan.
Selanjutnya Tuan Oya menjemput Yuri. Yuri sangat senang bertemu dengan Tuan Oya dan bertanya mau ke mana mereka? Tuan Oya memberitahu kalo ia hanya punya 30 menit. Maaf. Yuri terdiam. Ia lalu tersenyum dan merasa senang. Tuan Oya sangat sibuk tapi masih menyempatkan menemuinya. Tuan Oya membantah dan bilang kalo dia yang senang. Ia lalu mencium Yuri. Yuri merasa malu. Takutnya kelihatan dari luar. Tuan Oya memberitahu kalo nggak akan terlihat dari luar. Ia nggak akan membiarkan orang lain melihat saat ia mencium wajah cantiknya.
Di luar para anak buah Tuan Oya sedang berjaga. Tuan Oya memeluk Yuri dan bersandar padanya. Ia mengaku merasa tenang. Yuri yang merasa kalo Tuan Oya sedang menja membelai rambutnya. Puk puk. Ia meminta Tuan Oya untuk memberitahunya kalo ada yang ia ingin lakukan. Tuan Oya lalu meminta Yuri untuk memanggil namanya sebanyak mungkin dan menciumnya. Yuri pun melakukan apa yang menjadi keinginan Tuan Oya. Dalam hati ia nggak tahu kalo mungkin itu bisa jadi yang terakhir.
Yuri memberitahu Mai kalo ia bergabung dengan klub judo. Mai menyesalkan kalo nanti nggak akan ada pria yang mendekatinya. Ia lalu mengajak Yuri untuk ke tempat pancake yang baru. Yuri mengiyakan. Ia juga nggak ada latihan hari ini. Saat mau pergi Yuri malah bertemu dengan Mama. Ia memintanya bicara setelahnya. Yuri sempat nggak nyangka. Tapi kemudian ia menyadari kalo ia belum berpamitan dengan benar pada Mama.
Mama membawa Yuri ke tokonya yang lain. Sebelum buka Mama ingin bicara dengan Yuri. Setelah menyajikan minum ia menanyakan hubungan Yuri dengan Tuan Oya. Apa ia nggak papa? Ia tahu kalo Tuan Oya adalah orang yang jantan. Tapi apa Yuri bahagia? Yuri terdiam. Sebelumnya ia nggak pernah membicarakan Tuan Oya dengan orang lain. Dan ia berterima kasih pada Mama. Ia merasa memiliki kekuatan. Mama mencucit pipi Yuri dan mengatakan kalo bukan berarti ia mendukungnya. Yuri mengiyakan.
Seorang pria datang dan meminta secangkir. Mama menyambutnya dengan ramah. Yuri juga merasa kalo pelanggan tetap mama itu memiliki aura yang kuat. Pria itu duduk di tempatnya. Ia meminta maaf sudah mengganggu pembicaraan mereka. Dan sebagai gantinya ia akan mentraktir minumannya. Yuri merasa nggak enak dan menolaknya.
Dua orang pria datang. Mama bilang ke mereka kalo ia nggak perlu perlindungan. Mereka mengaku hanya ingin melindungi Mama dari pelanggan yang nggak jelas. Salah satunya mengangkat kursi dan mencontohkan yang merusak kursi. Yang lain juga menendang barang-barang. Yuri nggak tahan dengarnya. Ia menghentikan mereka dan mengancam akan melapor polisi. Dan saat mereka nggak mau mendengarkannya dan mau menyerangnya, Yuri langsung membantingnya. Temannya berniat membalas Yuri tapi dihentikan sama pelanggan Mama. Pria itu menantang pembuat onar itu untuk membawa bos mereka dan melawannya, ketua grup Oya.
Mereka ketakutan dan langsung pergi. Yuri syok ternyata dia adalah ayahnya Tuan Oya. Ayah kembali ke tempat duduknya. Ia meminta maaf pada Yuri karena harus mengatakannya. Putuskan semua hubungannya dengan Yakuza. Yuri menanyakan alasannya dan ayah bilang itu untuk kebaikannya.
Yuri mengepalkan tangannya. Dalam hati ia merasa takut. Ia lalu mengatakan kalo itu mustahil. Saat berada di sis Tuan Oya ia merasa takut, cemas, tapi karena ia sudah memutuskannya ia hanya bisa mencari cara untuk mengatasinya. Ia tahu kalo ia b*doh. Tapi karena ia sangat menyukai Tuan Oya maka ia nggak akan mengakhirinya. Artinya ia nggak akan mendengarkan ayah. Yuri menyadari kalo ia kurang ajar. Tapi ia nggak akan meninggalkan Tuan Oya.
Mendadak Tuan Oya datang. Ia menatap sang ayah dan memintanya untuk nggak mencampuri urusan percintaannya. Keduanya saling bertatapan sinis. Ayah bertanya pada Tuan Oya pada siapa ia memberikan tatapan itu dan dijawab tegas sama Tuan Oya, Kepadamu. Ayah menyudahi dan pamit ke Mama. Ia akan minum sake lain kali.
Mereka lalu keluar meninggalkan Yuri. Di luar para anak buah sudah menunggu. Sebelum pergi ayah memperingatkan kalo Oya membiarkan gadis ceroboh itu di sisinya maka bisa-bisa langkahnya diselamatkan olehnya. Perkelahian melawan Yakuza itu bukan yang pertama kalinya. Ia adalah penghasil puncak tertinggi grup. Ayah nggak akan membiarkannya mati dengan mudah. Itu adalah perintah dari seorang bos. Ayah berbalik dan berpesan pada Tuan Oya agar jangan memutuskan hubungan.
Tuan Oya tersenyum kemudian maju selangkah. Meskipun Yuri tetap berakhir menjadi orang yang ceroboh, Ia sama sekali nggak keberatan. Yuri pasti juga nggak akan memperbolehkannya. Dan jawabannya adalah jangan remehkan Yuri. Ayah berbalik. Ia mengaku nggak suka dengan hal yang sia-sia. Dan apa Oya menikmati hal yang sia-sia? Ia sama sekali nggak paham.
Sementara itu di dalam Yuri membereskan toko yang diberantakin sama preman tadi. Mama memberitahu kalo tadi ayah minta Yuri untuk memutuskan semua hubungannya dengan Yakuza tapi yuri menolak. Tuan Oya tersenyum mendengarnya.
Yuri bersama dengan Tuan Oya. Ia memeluknya. ia senang bisa menjadi penyemangat Tuan Oya. Ia melepaskan diri lalu duduk di hadapan Tuan Oya. Saat berhadapan di depan bos, suara dan tubuhnya gemetar. Ia tahu kalo ia masih penakut dan b*doh. Karena itulah ia ingin Tuan Oya mengawasinya dari tempatnya. Tuan Oya tersenyum. Meskipun suara dan tubuhnya gemetar, Tapi ia masih pemberani. Ia merentangkan tangannya dan siap menempung Yuri dalam peluknya. Yuri mendekat dan memeluk Tuan Oya. Tuan Oya lalu menciumi Yuri dan membuatnya geli. Tuan Oya jadi ikut tertawa. Yuri minta dipeluk makin erat. Tuan Oya mengiyakan tapi setelah ia melakukan sesuatu dulu.
Anak buah tuan Oya menghajar habis-habisan preman yang mengacau di tempatnya Mama. Ia datang dan melanjutkannya. Sementara itu di rumah Yuri nunggu-nunggu. Tuan Oya akan pulang apa enggak ya...
Chouko memeluk bunga sambil manggil-manggil Tuan Oya.
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊