Postingan Terbaru

Selasa, 10 Januari 2023

Sinopsis The Glory Episode 7

All content from Netflix




Ringkas drama selengkapnya

Ringkas drama sebelumnya


Yeojeong menyiapkan tempatnya untuk praktik. Ingat pembicaraannya dengan Dong Eun sebelumnya. Ia menyelimuti Dong Eun dan memperingatkan kalo tanganku mungkin menyentuhnya dan memintanya untuk nggak terkejut. Ia lalu mengambil pakaian Dong Eun di lantai. Dong Eun memberitahu kalo ia di bengkel tadi dan kancing di lengannya lepas. Ia merangkak seperti orang g*la. Ia juga menanyakan bekas lukanya. Jelek ya? Yeojeong memberitahu kalo itu trauma. Ia berpesan agar Dong Eun nggak memperburuknya dan menghubunginya kalo mengalaminya lagi. Ia juga pernah terpuruk makanya ia paham beban amarahnya. Ia mengambil perlengkapan menjahit lalu menarik Dong Eun untuk duduk. Ia menarik kancing lengannya untuk dipasang di bajunya Dong Eun sambil sesumbar kalo jahitannya lebih bagus dari tukang permak. Sembari menyelesaikannya ia menanyakan siapa orang yang Dong Eun ingin kalahkan dengan bermain Go? 




Doyeong masih nggak bisa menghubungi Myeong O. Ia melihat foto Yonjin dan teman-temannya. Yonjin datang. Melihatnya membuat Doyeong teringat kalo Yonjin punya kesamaan dengan Jaejun tentang rokok. Yonjin mendekat. Ia pikir Doyeong nggak akan pulang. Ia akan berangkat kerja. Ia melihat album foto dan nggak nyangka Doyeong mengeluarkannya. Dooyeong menyinggung teman-teman Yonjin saat SMA dan menunjukkan kalo Myeong O nggak ada di sana. Yonjin juga nggak tahu dan menanyakan gimana Doyeong bisa mengenalnya? Doyeong nggak menjawab dan malah bertanya tentang berapa sering mereka ketemu. Yonjin menjawab kalo ia mengepas baju di tokonya Jaejun. Ia sendiri juga belum bisa menghubungi Myeong O. Ia memastikan kalo Myeong O nggak mengancam Doyeong. Doyeong malah merasa aneh. Saat ia menyebut tentang Myeong O, Yonjin dan temannya sama-sama bertanya apa Myeong O mengancamnya? Dan sebelum sempat menjawab, ia mengucapkan selamat jalan pada Yonjin. 


Merasa curiga, Yonjin lalu ke mobil Doyeong dan mencari tahu kemana ia pergi seharian ini. Nggak nyangka dia ketemu sama Jaejun. Doyeong sendiri sedang ganti baju. 





Dong Eun memberitahu kalo orang yang mau ia kalahkan adalah Ha Doyeong, CEO Konstruksi Jaepyeong. Dia suami Yonjin. Suami pelaku. Saat balas dendamnya berakhir nanti, ia nggak mau Yonjin punya siapa pun di sisinya. Baik teman, orang tua, putri, atau suami. Nggak seorang pun. Dia nggak boleh punya siapa pun. Yeojeong bertanya apa Dong Eun memenangkan pertandingan Go itu? Dong Eun memberitahu kalo ia menang, berkat guru yang baik.


Yojeong tersenyum. Ia lalu memberitahu kode akses ke pintu depan adalah 3724. Mungkin butuh bulanan atau tahunan, ia mengajak Dong Eun untuk bermain lagi. Ia akan membuat satu langkah, Dong Eun kembali, dan buat selangkah. Maka ia akan tahu kalo ia di sana. Nggak papa kalo ia nggak nelpon atau menjawab telponnya tapi tetaplah terhubung dengan cara itu. Ia hanya membutuhkannya. Lalu ia akan melakukan ucapannya bagai titah kerajaan. Apa pun itu. Akan ia tunjukkan tarian pedang liar. 



Hyeonam mendatangi dukun langganan ibunya Yonjin. Kata wanita di sebelahnya, dukun di sana memberi solusi mendasar. Petugasnya memanggil Kang Hyeona. Karena orangnya nggak juga datang, Hyeonam pun mengangkat tangannya dan masuk. 



Dong Eun membawa bajunya ke binatu. Orangnya bilang bisa menghilangkan noda oli di bajunya. Ia juga melihat kancingnya beda dan menawarkan untuk menggantinya tapi Dong Eun bilang nggak usah. 



Ibu sedang membuat kopi di ruangannya. Asistennya masuk dan memberitahu kalo tanaman ucapan selamat sudah dikirim ke praktik pribadi Dr. Joo. Selain itu ada surat-surat untuk Yeojeong yang dikirimkan ke rumah sakit. Ibu mengambil surat-surat itu. Di antaranya ada dari penjara Cheongsong, Kang Yeongchon, pembunuh ayahnya Yeojeong. Ia membacanya dan merasa marah setelahnya. Orang itu menulis tentang gimana ia saat membunuh ayah Yeojeong. 



Yeojeong sedang joging. Setelah sampai rumah dan mandi ia melihat koleksi pisaunya. Dari pisau bedah sampai pisau berburu. Ia mengambil salah satunya dan membayangkan seseorang dari tinggi dan berat tubuhnya. Tinggi 182 cm dan berat 75 kilogram... Ia menggunakan pisaunya untuk menyerang orang itu dan menusuk lehernya. Seketika darah mengucur dari sana. Dan itu hanya bayangan Yeojeong saja. 



Dong Eun ke gereja. Sara menemuinya dan membawakan tas yang berisi uang yang Dong Eun minta sebelumnya. Ia mengeluhkan Dong Eun yang memilih tempat suci untuk merampoknya. Dong Eun mengaku suka tempat itu karena merasa seperti Bapamu di surga akan menjadi notaris mereka. Ia membuka tas itu. Nggak perlu dihitung? Sara mengungkit kalo dulu Dong Eun bukan siapa-siapa dan sekarang ia sudah sekolah dan menjadi j*lang. Dong Eun mengambil tasnya dan mau pergi tapi Sara menahannya. Ia mengatakan kalo Dong Eun nggak bisa masuk surga lagi tapi ia bisa. Ia menyesali semua perbuatanku kepadanya dan sudah diselamatkan. Dong Eun melihat ke depan dan merasa kalo koneksinya bagus. Ia mengiyakan. Sara harus masuk surga saat mati karena hidupnya di sana akan jadi neraka. Sara menarik Dong Eun dan mengonfirmasi kalo Dong Eun belum selesai dengannya? Dong Eun menyuruhnya untuk melepaskannya atau ia akan menelpon ayahnya di kantornya dan menjadikannya sebagai notarisnya. Sara nggak punya pilihan selain melepaskannya. Gegara dia teriak malah jadi dilihatin sama orang-orang. 



Dong Eun membawa Suna untuk mengikuti tes. Ia akan mengirimnya ke luar negeri. Ada hal yang nggak terduga, sehingga ia nggak bisa mengajarinya lagi. Makanya ia carikan guru lebih baik untuknya. Suna nggak percaya. Apa Dong Eun orang kaya? Dong Eun membenarkan dan memberitahu kalo ia menerima banyak uang. Ia lalu dapat pesan yang menanyakan apa ia membawa uangnya? 



Doyeong sedang bersama dengan Yesol. Ia habis bermain sepak bola dan sebagai ayahnya Doyeong memujinya. Ia juga menyinggung anak berkaus kaki merah muda yang tampaknya nggak paham "bermain yang adil". Orang bisa terluka. Yesol nggak bisa melihat yang ayahnya maksud dan malah menyebut anak dengan nomor punggung dua, Kim Jiwuk yang selalu menjegal orang. Doyeong menyadari kalo Yesol salah orang tapi ia nggak memperpanjang. 


Yesol memberitahu kalo hari Jumat depan ada acara di sekolah untuk para ayah. Tapi kalo ayahnya nggak bisa datang nggak papa. Ayah yang sibuk itu bagus. Doyeong membantah dan menjanjikan kalo ia akan datang sesibuk apa pun. Ia lalu menyinggung wali kelas barunya yang sepertinya ibunya nggak terlalu suka. Yesol heran karena wali kelasnya adalah teman ibunya. Mereka satu sekolah. 




Jaejun menemani Hyejong mencoba gaun dan menanyakan seperti apa suaminya Yonjin? Ia mengaku penasaran dan menyadari nggak tahu apa-apa. Hyejong memberitahu kalo dia baik tapi b*r*ngsek. Ia mengaku sering lihat b*j*ngan seperti dia di kelas satu. Mereka menganggap pramugari sebagai pembantu yang bisa bahasa Inggris. Tirai terbuka dan Hyejong menanyakan penampilannya. Karyawan bilang kalo itu gaun baru dari Vera Wang. Bentuk putri duyung, sangat cocok untuk pengantin bertubuh indah sepertinya. Jaejun merasa kalo itu seperti tipenya. Ia lalu menanyakan seperti apa sebenarnya b*j*ngan yang baik? Apa bedanya dengannya? Hyejong membenarkan kalo Jaejun memang jelas b*j*ngan. Tapi Ha Doyeong beda. Ia harus melihat lebih dekat untuk tahu kalo ia adalah b*j*ngan. Nggak berniat buruk, itu masalahnya. Dia terbiasa memerintah orang seumur hidupnya. Jaejun menyimpulkan kalo makanya matanya seperti itu. 


Hyejong lalu berpikir kalo Jaejun sudah bertemu dengan suaminya Yonjin. Ia menduga kalo mereka ketahuan. Jaejun berdiri dan mendekat ke Hyejong. Ia menunjukkan kalo gaun itu memang cocok untuknya dan ia harus menikah di usianya yang sekarang karena nggak ada pria lain yang mengijinkannya memakai Vera Wang. Ia nyuruh Hyejong untuk bertanya pada pacarnya di hotel mana pernikahannya sebelumnya. Mungkin ada diskon bagi pelanggan tetap. Karyawan yang membantu Hyejong menertawakannya karena Jaejun bukan calon suaminya. 


Di rumah Hyejong melihat foto-foto yang dikirimkan padanya. Ia lalu melihat cincinnya yang lebih besar dari punya Yonjin. Dan itu membuatnya merasa menang. 



Yonjin mendatangi tempat Jaejun. Ia mencari ke seluruh ruangan tapi Jaejun nggak ada. Ia lalu mengirim pesan menanyakan keberadaannya. Jaejun mengirim pesan menyuruhnya untuk mencarikan arlojinya. Alamatnya di Eulseo-ro nomor 34-9, Jongno-gu. Ia nggak tahu kodenya. Ia lalu menelpon Jaejun. Jaejun menyalahkan Yonjin yang mengabaikan telponnya lebih dulu. Yonjin mengajaknya bertemu tapi Jaejun nggak mau. Ia bahkan mengatakan kalo ia ke luar kota untuk acara keluarga kemudian menutup telpon Yonjin begitu saja. 




Rupanya ia pergi menemui Yesol. Yesol sedang berjalan pulang dan ia memanggilnya. Yesol ada di seberang. Lampunya sudah hijau tapi ia nggak juga menyeberang. Jaejun lalu menyadari kalo Yesol buta warna seperti dirinya. Ia pun menghampiri Yesol dan memeluknya sambil meminta maaf. Yesol memberitahu kalo ia tahu cara menyeberang jalan. Ia lalu menanyakan ibunya. Jaejun memberitahu kalo ia sendirian dan ingin menemuinya. Ia menanyakan apa yang Yesol sukai. Konsol gim? Boneka? 


Di luar dugaan, Yesol menjawab kalo ia suka saham. Samsung Electronics atau Kakao. Jaejun sampai nggak bisa berkata-kata., Yesol lalu melanjutkan kalo ia bercanda. Ibunya yang menyuruhnya untuk mengatakan seperti itu kalo ada yang bertanya. Jaejun memuji Yesol yang masih 8 tahun tapi paham dengan lelucon seperti itu. Ia menilai kalo Yesol sangat cerdas dan genius. Ia penasaran Yesol mirip sama siapa. 


Mendadak ada mobil yang melintas mengklakson. Jaejun berteriak memakinya dan membuat Yesol terkejut. Ia lalu memberitahu Yesol kalo ia sudah memutuskan kalo ia akan melindunginya. 



Hyejong datang ke tempat Myeong O karena dia nggak bisa dihubungi. Nggak nyangka tempatnya sangat berantakan. Ia juga melihat ada barang-barangnya Jaejun yang diambil sama Myeong O. Dan mendadak Sara muncul dari dalam lemari. Hyejong sampai kaget. Seharusnya kan ia ada di gereja. Sara memberitahu kalo mereka bisa berdoa di mana saja dan kapan saja. Selain itu pelaku selalu kembali ke tempat kejahatan. Ia menunjukkan n*rk*ba yang dibawanya yang ia temukan di sana. Keduanya mencari sesuatu dan menemukan kalo Myeong O akan pergi ke Vladivostok. Anehnya ia nggak pergi secara paspornya masih ada. Hyejong lalu ingat kalo sebelumnya Myeong O menelponnya dan mengatakan akan mengacaukan pernikahannya. Secara Myeong O menyukainya. 


Pemilik rumah memanggil di luar melihat tempat Myeong O menyala. Dikiranya Myeong O ada di rumah. Keduanya hanya diam dan berusaha nggak membuat suara. 



Yonjin menemui Hyejong dan Sara. Mereka memberitahunya kalo Myeong O menghilang. Pemilih rumah juga nggak bisa menghubunginya. Dia berkemas dan beli tiket pesawat. Yonjin menyuruh mereka untuk melapor ke polisi dan bukannya padanya. Sara memberi tahu kalo mareka nggak bisa lapor polisi hanya karena hal aneh. Hyejong membenarkan apa yang Sara katakan karena ia akan segera menikah jadi nggak bisa ke kantor polisi. Yonjin mengeluhkan mereka yang menyuruhnya datang padahal ia harus pergi dengan truk produksi. 


Hyejong mengonfirmasi kalo Myeong O nggak menelpon mereka sebelum hilang kontak. Yonjin mengaku sering meneleponnya karena dia sopirnya Jaejun. Ia menanyakan waktu tepatnya yang Hyejong maksud. Hyejong memberitahu sekitar tanggal 19 atau 20 Oktober. Sara ternyata juga ditelpon tapi ia menutupnya karena Myeong O menyinggung tentang hadiah. Hyejong frustasi karena Myeong O menelponnya dan bilang mencintainya. Ia juga diminta untuk mengunjunginya di Rusia. Hyejong kesal dan mengeluhkan Myeong O yang nggak selevel dengannya. Sara dan Yonjin lkompak menertawakan Hyejong. 


Yonjin berbalik dan mau pergi sementara Hyejong dan Sara masih membicarakan tentang Myeong O 



Dong Eun memasukkan sejumlah uang ke loker yang sudah ditentukan sama orang yang menabrak mobilnya. Hyeonam ada di sana untuk memata-matai mereka. 


Yeojeong pulang dengan membawa belanjaan. Ia mengambil minum dan melihat Dong Eun sudah memulai permainan. Ia juga bermain dan melihat resume yang Dong Eun tinggalkan. Itu adalah resume An Jongmi. Dia adalah petugas UKS saat Dong Eun SMA. Yeojeong mengambilnya dan mewawancarainya. 




Yeojeong kembali menemui dokternya dan melakukan sesi terapi. Ia memberitahu kalo ia tidur nyenyak dan mulai berolahraga. Dokter mengucapkan selamat karena Yeojeong sudah membuka praktik di Semyeong. Yeojeong tersenyum dan mengaku menyesal nggak menurutinya lebih awal daat disuruh mengganti lingkungan. Dokternya merasa kalo itu bagus. Ia lalu menanyakan apa Yeojeong masih terhibur saat mendengarkan suara buih dari tablet vitamin? Yeojeong nggak menjawab dan menyampaikan kalo ia datang untuk pamit. Dokter menyayangkan karena mereka hanya bertemu sebulan sekali dan pulang pergi hanya butuh waktu 2 jam. Yeojeong memberitahu kalo masalahnya bukan karena jarak tapi ia merasa kalo dokter nggak bisa memperbaikinya. Kita lalu dikasih lihat seakan Yeojeong duduk sama ayahnya yang penuh darah. 


Yeojeong menenggelamkan diri di air. Teringat saat ayahnya dibunuh sama pasiennya. Darah di mana-mana. Orang itu ditangkap. Dan ia tersenyum melihat keadaan ayah. Yeojeong berlari secepat mungkin setelah mendengar yang terjadi. 



Jaejun berjalan menuju mobil sambil telponan sama temannya. Ia memberitahu kalo ada hal yang sangat kecil dan berharga yang ia ingin ambil dari seseorang. Temannya pikir Jaejun mat merampok permata. Jaejun membantah dan memberitahu kalo ia lah yang dirampok. 


Mereka lalu bicara di rumahnya Jaejun. Jaejun pun menjelaskan yang terjadi dan yang ia inginkan. Temannya yang seorang pengacara memberitahu kalo Jaejun nggak bisa mendapatkan anak itu. Jeajun protes dan menunnjukkan kalo ia lah ayahnya. Temannya menekankan kalo Jaejun adalah ayah kandung tapi bukan ayahnya. Anak yang lahir saat perkawinan dianggap anak sah pasangan suami istri. Maka ayahnya adalah Ha Doyeong. Jaejun masih nggak terima dan memberitahu kalo ia sudah melakukan tes DNA dan hasilnya 99% cocok. 


Temannya menjelaskan kalo ini bukan soal sains. Meski hasilnya 990% sekalipun, selama ayah yang sah nggak menelantarkan anak itu, ia selamanya ada di posisi kedua. Jaejun kesal dengarnya. Ia ingin mengajukan gugatan tapi katanya nggak bisa karena ia adalah pihak ketiga. Jaejun kesal dan menunjukkan kalo ia adalah ayahnya. Temannya lalu memberitahu kalo ia hanya bisa mengajukan gugatan kalo orang tua sah jelas nggak bisa punya anak saat itu, seperti satu dari mereka di penjara atau dalam perjalanan bisnis.


Jaejun memberitahu kalo mereka sejoli. Temannya bertanya lagi apa ayah anak itu menyikas anaknya? Jaejun malah makin kesal. Kalo ia ia nggak akan menelponnya tapi menelpon polisi. Temannya Jaejun memberitahu kalo skenario terbaiknya bukanlah gugatan hukum tapi perceraian ibunya. Karena hak asuh anak itu masalah lain. 





Hyeonam menemui Dong Eun dan melaporkan saat ia pergi ke tempat dukun. Selain itu ia mau memberikan sesuatu pada Dong Eun. Sebelumnya Dong Eun sudah bilang agar Hyeonam nggak mengeluarkan telur lagi. Sebenarnya Hyeonam memang mau mengeluarkan telur, tapi karena Dong Eun bilang seperti itu jadinya nggak jadi. Ia lalu mengeluarkan kamera dan memberitahu kalo ia mendapatkan sesuatu saat mengikuti orang yang menabrak mobilnya. Setelah mengambil uang mereka ke jalan tol Bukbu lalu mereka ke motel di Namyangju. Dan saat ia sedang berpikir untuk kembali, seseorang muncul. Hyeonam menunjukkan foto pria yang pergi ke dukun sama ibunya Yonjin. Mereka ada di pihak yang sama. Ia merasa nggak takut lagi. Ia bahkan berpikir kalo nanti ia dilahirkan kembali, ia ingin menjadi mata-mata. Ia akan memakai lipstik merah dan jaket kulit keren. 


Dong Eun mengatakan kalo Hyeonam juga bisa memakainya di kehidupan sekarang. Ia merasa kalo Myeong O nggak hilang begitu saja. Hyeonam kaget. Maksudnya...sudah mati? Dong Eun mengiyakan. Ia merasa kalo orang-orang itu adalah pion Yonjin yang mengurus hal di luar hukum. Bukan polisi itu yang membantu Yeonjin, tetapi Yeonjin yang membantunya. Hyeonam menyimpulkan maksud di luar hukum itu.. Dong Eun membenarkan. Karena itulah Myeong O menghilang. Myeong O bertindak sendiri karena nggak mempercayainya. Dia bahkan beli tiket pesawat, yang berarti dia pasti bertemu Yeonjin lalu menghilang. Hyeonam menanyakan kelanjutannya dan apa sebenarnya yang Dong Eun inginkan dari Myeong O. 





Myeong O memberitahu kalo sekarang situasi mereka sama. Ia menanyakan siapa yang membunuh Sohi? Dong Eun mendekat dan menyebut nama Yonjin. Myeong O sudah menduganya. Tapi ia pikir Yonjin juga tahu kalo Sohi ada di RS Joo. Ia meminta Dong Eun untuk memberikan bukti. Dong Eun memberikan name tag Yonjin yang digenggam Sohi saat jatuh hari itu. Myeong O heran Dong Eun bisa memilikinya. Ia pikir Dong Eun di sana hari itu. Sambil makan Dong Eun mengatakan kalo Myeong O juga di sana. Myeong O sangat senang dan berencana untuk meminta satu miliar won. Dong Eun meminta Myeong O untuk menghubunginya saat mengatur tanggal dengan Yonjin. Ia akan memberikan labelnya saat itu. Berapapun uang yang ia dapat, semua itu milik Myeong O karena yang ia inginkan adalah hal lain. Dan yang Dong Eun inginkan adalah pengakuan Yonjin. Kalo Myeong O berhasil mendapat uangnya maka itu akan menjadi pengakuan Yonjin. Myeong O bilang akan merekam semua itu untuknya. 


Hyeonam menghela nafas menyesalkan yang terjadi. Ia mengingatkan kalo Dong Eun bilang kalo insiden itu dianggap bunuh diri. Apa menurutnya pengakuannya bisa mengubah keadaan? Dong Eun mengatakan kalo karena itulah ia mau memberinya kematian sosial. Peluangnya tipis dalam pertarungan hukum. Ia ingin dunia tahu perbuatannya itu dengan pengakuannya. Ia ingin dia merasa terbakar seumur hidupnya, dengan nanah dari lukanya. Agar dia nggak bisa tertawa, makan, atau hidup tenang. Hyeonam menanyakan apa itu berarti ia nggak bisa mendapatkan pengakuannya lagi? Mereka nggak bisa mencari mayat Son Myeong O. Mereka harus gimana? Dong Eun merasa mereka harus mencarinya dulu. 




Hyejong menjalani pemeriksaan v*g*na dan menyerahkan hasilnya pada calon ibu mertuanya beserta kartu keluarga dan sertifikat kelulusan kuliahnya. Selain itu ibu mertuanya juga meminta akun banknya. Ia nggak ingin Hyejong punya banyak akun minus. Ibu lalu menyapa seseorang. Ternyata dia adalah Dong Eun. Dong Eun sangat dekat dengan calon mertuanya Hyejong. Melihat Hyejong, Dong Eun pun menyapanya sementara Hyejong bingung mau menjawab apa. Dong Eun memberitahu calon mertua Hyejong kalo Hyejong adalah temannya saat SMA dulu. ibu mengajak Dong Eun untuk makan bersama mereka tapi ia menolak dengan alasan masih ada acara. Dan sebelum pergi, Dong Eun juga sempat mengucapkan selamat pada Hyejong yang sudah mau menikah. 


Setelah Dong Eun pergi, Ibu mengeluhkan Hyejong yang nggak menyapa Dong Eun. Padahal ibu berencana memilih Dong Eun untuk menjadi menantunya tapi anaknya malah memilih Hyejong. Hyejong beralasan kalo tadi sangat mendadak. Selain itu mereka nggak dekat dulu. Nggak mau membuat ibunya kecewa, Ia pun menyusul Dong Eun dan mengajaknya bicara. 



Jaejun ada di toko. Yonjin datang dan mengeluh Jaejun yang nggak mengangkat telponnya. Jaejun Menanyakan apa ada yang mau Yonjin katakan? Yonjin nggak menanggapi dan bertanya kenapa Jaejun menemui Doyeong? Siapa yang mengatur pertemuannya? Jaejun memberitahu kalo ia nggak meminta bertemu dan Doyeongnya yang berharga lah yang menemuinya dan menanyakan keberadaan Myeong O. Ia lalu menanyakan apa nggak ada yang mau Yonjin katakan padanya? Yojin nggak ngeh dan malah mengira kalo yang Jaejun maksud adalah Dong Eun yang menjadi gurunya Yesol. jadi guru baru Ye-sol? Jaejun menanyakan hal yang lain. Dan karena Yonjin nggak juga mengatakannya, ia pun mendorongnya dan mencekiknya. Ia marah karena Yonjin berani mengasuh putrinya sebagai putri Ha Doyeong. Apa ia tahu setelah melahirkannya, atau sudah tahu sebelum melahirkannya? Yonjin berusaha melepaskan diri tapi nggak bisa. Jaejun mengaku hanya penasaran apa Yonjin mempertahankan perkawinan karena itu anaknya? Yonjin meninggalkannya lagi setelah mengetahui semua itu? Ia ingin tahu apa Yonjin mencintainya? 


Akhirnya Jaejun melepaskan Yonjin. Yonjin mengeluhkan kalo pembuluh matanya pecah, ia nggak bisa tampil di TV besok. Jaejun lalu mencium Yonjin. Dan setelahnya Yonjin mencium Jaejun balik. 




Doyeong datang ke sekolah Yesol karena ada kelas kunjungan ayah. Yesol melihatnya dan melambaikan tangan. Selain dengannya Yesol juga melambaikan tangan ke orang lain di pintu dan ternyata itu Jaejun. Jaejun masuk dan berdiri di sebelah Doyeong. Ia merasa kalo mereka mungkin bisa jadi sahabat karena belakangan ia sering melihatnya. Doyeong menanyakan kenapa Jaejun ada di sana? Jaejun menjawab kalo ia punya anak rahasia. Eh bercanda ding. Ia lalu memberitahu kalo teman sekolahnya di sana. Doyeong lalu melihat sekitar. Jaejun melanjutkan kalo bukan orang tua murid. 


Dong Eun lalu masuk dan memperkenalkan diri. Jaejun memberitahu Doyeong kalo Dong Eun adalah temannya. Doyeong mengaku mendengar kalo mereka satu sekolah dengan Yonjin. Jaejun menjawab kalo Yonjin bukan temannya Dong Eun. Doyeong merasa kalo Jaejun temannya? Sambil menatap Doyeong Jaejun memberitahu kalo bisa dibilang mereka dekat yang saling tahu segalanya. Ia mengenalnya baik. Ia tahu seperti apa kulit t*l*nj*ngnya. Suasana berubah aneh. Jaejun menanyakan pada Doyeong apa pernah milik berharganya direbut orang? Dong Eun selesai menulis dan akan memulai kelasnya. Sementara di belakang Jaejun dan Doyeong saling menatap tajam. 


Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊