All content from jtbc
Ae Rin berjalan sambil telponan bilang pada orang di seberang kalo dia lagi di jalan dan akan sampai 5 menit lagi. Wu Young mendadak datang. Dia berdiri di depan Ae Rin dan menatapnya. Seketika Ae Rin terdiam menatap anak itu.
Wu Young tersenyum lalu melepas hoodienya. Rambutnya basah. Ia mengaku nggak bawa payung dan minta diantar sampai halte bus. Ae Rin langsung bilang boleh.
Wu Young terdiam. Padahal dulu saat ia jadi Dae Young dan minta berbagi payung sama Ae Rin, minta diantar sampai mobil, Ae Rin kekeuh nggak mau dan mengeluh kalo dia jadi basah.
Setelah sampai di mobil ia menjanjikan untuk makan sama Ae Rin kapan-kapan. Ae Rin menolak lalu lanjut jalan lagi.
Kali ini beda. Ae Rin lebih memayungi Wu Young dan bahkan rela bahunya kehujanan.
Wu Young sudah melihat busnya. Ia meninggalkan Ae Rin dan menjanjikan untuk makan bersama kapan-kapan.
Ae Rin terdiam. Makan bersama?
Saat berjalan bersama Da Jung ia menyinggung tentang itu. Saat seorang pria bilang makan bersama kapan-kapan dan menanyakan maksudnya. Da Jung pikir itulah yang selalu dikatakan ahjussi. Ae Rin membantah kalo itu bukan ahjussi.
Da Jung meninggalkannya. Ae Rin masih memikirkannya. Dih berasa jadi g*la. Cuman remaja doang.
**
Da Jung mau membeli lipstik tapi nggak jadi. Saat Ae Rin menanyakannya katanya dia mau membelinya nanti. Dia lalu mengajak beli untuk anak-anak aja. Ia lalu jalan duluan dan Ae Rin menyusulnya.
Keduanya kembali melihat-lihat. Dia lalu mengambil ponselnya dan melihat sesuatu.
Di saat yang sama Wu Young juga melihat sesuatu di ponselnya. Wajah keduanya nampak tegang.
Da Jung bahkan sampai terdiam. Bingung. Dia harus gimana? Ae Rin yang khawatir menanyakan ada Apa? Ada hal buruk? Da Jung akhirnya memberitahu kalo dia diterima. Ia berhasil masuk JBC. Duh Da Jung serasa mau nangis. Ae Rin juga ikut senang karena sekarang Da Jung adalah pembaca berita.
Mereka teriak-teriak, berpelukan dan melompat-lompat. Ae Rin nggak jadi manggil Da Jung orang b*doh dan menggantinya dengan dengan gadis terpintar.
Sementara itu Wu Young senang karena ia mendapatkan uang pesangonnya. Dia lalu menari-nari sampai ditertawakan sama siswi-siswi yang melintas. Dia nggak nyangka kalo uangnya lebih banyak dari yang ia kira.
Shi Wu lewat sambil menutup wajahnya pakai buku. Wu Young memanggilnya dan merangkulnya. Ia menawarinya makan. Ia menjanjikan akan mentraktir apapun.
Shi Wu nggak ngerti kenapa Wu Young melakukannya? Wu Young kembali bilang mau mentraktir dan menyuruhnya untuk bilang aja mau apa. Ia lalu mengajaknya pergi.
Da Jung yang berada di dalam bus senyum mulu. Ingat saat ia mengikuti rekrutmen tahun 2014. Mereka kagum padanya karena nggak seperti pelamar lainnya yang berekspresi kaku. Mereka menilai kalo senyumnya terlihat alami.
Da Jung memberitahu kalo ia melatihnya tiap hari di depan cermin. Mereka juga memuji nilai ujian tertulisnya yang sangat tinggi. Mereka lalu menanyakan alasan Da Jung terlambat lulus.
Da Jung menjawab kalo ia terlambat kuliah karena ingin fokus pada anak-anaknya sampai mereka masuk SD.
Mereka kaget tahu Da Jung punya anak. Dan gegara itu ketertarikan mereka padanya menjadi hilang dan beralih ke peserta yang lain.
**
Da Jung turun dari bus. Hujan turun seakan sama sedihnya dengannya. Ia memakai tasnya untuk melindungi kepalanya dari hujan. Dae Young mendadak muncul dan memayunginya. Ia menanyakan wawancaranya. Da Jung memaksakan senyumnya dan menjawab nggak papa.
Dae Young menangkap kalo telah terjadi sesuatu. Da Jung memberitahu kalo ia pikir ia nggak akan mendapatkan pekerjaan itu karena ia gugup selama wawancara berlangsung. Dae Young menenangkan kalo itu membuktikan kalo mereka nggak bisa melihat bakat. Ia memuji Da Jung yang melakukannya dengan baik. Ia luar biasa.
Payung Dae Young lebih condong ke Da Jung sehingga punggungnya sendiri kehujanan. Ia meminta Da Jung untuk nggak menyalahkan diri sendiri hanya karena ia nggak keterima. Da Jung bisa mencobanya lagi lain kali. Ia lalu mengajak Da Jung pergi dari sana. Dah makan?
Da Jung terdiam ingat itu. Ia bertanya-tanya apa Dae Young akan bahagia untuknya kalo tahu? Ia lalu berjalan sendirian.
Shi Wu berterima kasih pada Wu Young karena sudah mentraktirnya. Ia menjanjikan akan mentraktirnya lain kali. Wu Young menenangkan. Ia meminta Shi Wu untuk memberitahunya kalo ada makanan yang ingin ia makan. Ia akan membelikan apapun yang Shi Wu mau.
Shi Wu menanyakan kenapa Wu Young melakukannya? Wu Young menjawab karena mereka adalah teman. Ia lalu mengajak Shi Wu untuk bermain basket untuk mencerna makanan yang barusan mereka makan. Shi Wu menolak karena ia merasa kalo ia payah. Wu Young justru merasa kalo Shi Wu cukup hebat. Ia nggak ngerti kenapa Shi Wu nggak percaya diri?
Da Jung mendadak datang dan memanggil Shi Wu. Melihatnya bersama Wu Young membuatnya berpikir kalo Shi Wu sangat dekat dengan Wu Young.
Wu Young hanya memalingkan wajahnya seakan nggak mau ketemu sama Da Jung. Da Jung merasa nggak enak dan meminta maaf perihal yang tempo hari.
Shi Wu yang nggak paham menanyakan kenapa ibu minta maaf pada Wu Young tapi Wu Young bilang nggak papa. Ia juga bilang nggak papa ke Da Jung. Dia tahu kalo itu cuman salah paham.
Da Jung berterima kasih dan menilai kalo Wu Young sangat dewasa. Wu Young hanya tersenyum. Ia lalu pamit pada Shi Wu.
Setelah Wu Young pergi, Da Jung memberitahu Shi Wu kalo ia mendapatkan pekerjaan di JBC. Shi Wu senang dengarnya karena ibunya sekarang adalah seorang pembaca berita. Ia mengucapkan selamat pada ibunya.
Da Jung berterima kasih dan minta Shi Wu untuk memeluknya. Mereka berpelukan sambil lompat-lompat. Wu Young mendadak balik lagi dan ikut pelukan bertiga. Da Jung kayak ngapain sih orang ini ikut-ikut? Ia mendorong Wu Young dan kembali memeluk anaknya.
Wu Young nggak peduli. Ia kembali meluk mereka dan ikut lompat-lompat dan Da Jung juga akhirnya membiarkan.
JBC
Atasan marah karena seorang peserta yang seorang ibu yang punya anak kembar yang sekolah di SMA bisa keterima dalam perekrutan terbuka di JBC. Ia marah karena para petinggi akan menceramahi mereka karena mengadakan tes terbuka untuk mempekerjakan seorang ibu.
Sang Hwi (atasan) minta Wung Ki untuk mengubah hasil itu sebelum beritanya sampai ke luar. Sang Hwi lalu mengambil peserta dengan nilai tertinggi ke empat, Yu Mi. Selain itu dia juga peserta paling muda dan berpotensi menjadi bintang. Ia meminta Wung Ki untuk menjadikan Yu Mi menjadi posisi pertama.
Sung Ki mengiyakan.
Shi Ah sedang berjalan bersama Ji Ho. Ia minta diijinkan makan di restorannya. Ji Ho langsung tahu kalo Shi Ah belum baikan sama ibunya. Shi Ah kaget. Gimana Ji Ho bisa tahu?
Ji Ho hanya tersenyum. Ia menasehati Shi Ah agar meminta maaf kalo dia merasa bersalah lalu baikan. Dia juga yakin kalo ibunya Shi Ah juga menunggu untuk baikan.
Shi Ah tersenyum. Seingatnya dulu Ji Ho adalah pengecut yang hanya mengikutinya. Nggak nyangka kalo sekarang dia sudah dewasa.
Ji Ho tertawa. Dia membantah kalo mengikuti Shi Ah. Shi Ah heran Ji Ho nggak mengingatnya.
8 tahun yang lalu
Shi Ah berjalan di pagar dan Ji Ho mengikutinya si bawah. Shi Ah menyuruhnya untuk naik juga karena itu menyenangkan. Ji Ho mengaku takut. Shi Ah menenangkan kalo itu sama sekali nggak menakutkan. Ia menawarkan untuk memegang tangannya. Shi Ah mengulurkan tangannya sambil bilang nggak papa.
Ji Ho memberikan tangannya dan nggak lama kemudian mereka sama-sama melangkah di pagar sambil merentangkan kedua tangan. Shi Ah menanyakan rasanya. Apa Ji Ho senang berada di sana? Ji Ho mengiyakan.
Keduanya berjalan bersama dihiasi pemandangan matahari senja.
Shi Ah mengingatkan kalo saat mereka masih kecil dulu mereka pulang seperti itu. Ji Ho merasa kalo Shi Ah belum berubah. Shi Ah melihatnya sambil senyum dan menyuruhnya untuk naik juga. Ia curiga apa Ji Ho masih takut?
Ji Ho mengaku takut kalo seseorang akan melihatnya seperti itu. Ia mengingatkan kalo Shi Ah bukan anak kecil lagi. Kenapa ia melakukannya? Memalukan.
Tanpa sengaja kaki Shi Ah tergelincir. Ia terjatuh dan Ji Ho menangkapnya dalam pelukan. Ji Ho lalu menurunkannya.
Shi Ah mengaku kaget lalu mengajak Ji Ho untuk jalan lagi. Ji Ho terdiam sejenak. Ia menatap Shi Ah lalu menghela nafas panjang kemudian menyusulnya.
Da Jung bersiap-siap. Ih tapi kok roknya pendek banget ya. Ia melihat penampilannya sekali lagi di kaca lalu siap untuk berangkat.
Di mejanya ia melihat catatan Shi Ah yang meminta maaf atas apa yang ia katakan tempo hari. Dan sebagai tanda permintaan maaf ia juga menyiapkan hadiah untuk ibunya. Ia mengambil parfum itu dan tersenyum.
Setelah meninggalkan kamarnya ia bertemu dengan Shi Ah yang baru bangun. Ia heran gimana Shi Ah bisa menabung sedangkan uang sakunya nggak banyak.
Shi Ah nggak menjawabnya. Ia mengalihkan dengan berharap agar hari ibunya di kantor nanti menyenangkan. Da Jung hanya tersenyum.
Shi Wu yang duduk di meja makan menatap mereka sembari membaca buku.
Shi Ah menanyakan apa ibunya akan berangkat sekarang? Da Jung mengiyakan dan menanyakan pendapat Shi Ah perihal penampilannya. Apa roknya kependekan?
Shi Ah menilai kalo ibunya tampak cantik. Da Jung lalu menghadap Shi Wu dan mengharap pendapatnya juga. Shi Wu nggak bilang apa-apa. Da Jung gugup. Apa ia terlalu cemas?
Shi Ah hanya tersenyum. Da Jung berpesan agar mereka nggak melupakan apapun. Ia lalu pamit.
Di luar ada Wu Young yang sedang menunggu Shi Wu. Da Jung memanggilnya dan ia pun berbalik. Ia terdiam melihat penampilan Da Jung. Senyum Da Jung.
Da Jung menghampirinya. Sedang menunggu Shi Wu? Wu Young nggak menjawab. Da Jung berharap mereka bersenang-senang di sekolah. Ia lalu berjalan meninggalkan Wu Young.
Wu Young memanggilnya dan mengingatkan kalo roknya terlalu pendek. Da Jung menarik roknya dan memberitahu kalo anaknya tadi bilang itu bagus. Wu Young merasa kalo akan terlihat lebih baik kalo itu agak lebih panjang.
Da Jung menerima pendapat Wu Young. Ia kembali ke rumahnya dan akan menggantinya.
Wu Young mendoakan agar hari pertama Da Jung berjalan baik. Da Jung tersenyum dan berterima kasih pada Wu Young.
Wu Young bergumam kalo sudah lama dia nggak lihat Da Jung senyum. Sudah lama dan dia kelihat cantik. Ih tanpa sadar Wu Young juga ikut senyum. Ih manisnya.
Ringkas drama selanjutnya
Bersambung...
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊