All content from MBS
Ringkas drama sebelumnya
Yuri ada di sebuah klub bersama dengan Mai temannya. Itu nggak seperti yang mereka bayangkan. Seorang pria mendekati Yuri dan merangkulnya. Yuri yang nggak suka dengan itu langsung melumpuhkannya. Ia menekankan kalo ia datang ke sana untuk mendapatkan pacar. Setelahnya keduanya pergi dari sana. Seseorang yang nggak dilihatin mukanya mengawasi keduanya.
Mereka berjalan sambil bicara dan secara nggak sadar masuk ke ruangan di mana orang-orang di dalamnya sedang melakukan pesta n*rk*ba. Teman mereka datang dan menarik keduanya untuk mengkonsumsi n*rkoba juga. Yuri menolak dan mendorong mereka lalu menyerang orang yang maksa May dengan memukulnya menggunakan kursi. Sambil mengangkat kursi itu ia memberitahu kalo saat SMA ia masuk klub basket dan selalu mencetak angka. Dan jangan sampai ia melakukan dunk ke kepala mereka. Orang-orang itu sama sekali nggak takut dan malah mendekat seakan menantang Yuri.
Seseorang lalu masuk. Anak buahnya menghajar orang-orang itu. Dia adalah Oya Toshiomi dari grup Oya. Ia menghampiri Yuri dan memberikan mantelnya sambil meriksa keadaan Yuri. Dan saat melihat kalo ia nggak papa ia pun lega. Ia memberikan sebuah kartu yang katanya bisa menjadi tamengnya. Saat Yuri mengalami yang yang sama kayak tadi ia bisa menunjukkan kartu itu. Tuan Oya bangkit dan bilang agar Yuri nggak perlu mengembalikan mantelnya. Dari situ ia berpesan agar Yuri belajar saat menikmati asmara.
Kelas sudah selesai. Yuri pergi bersama Mai. Mai melihat kalo belakangan Yuri selalu membawa tas yang berisi mantel yakuza yang sebelumnya. Yuri sendiri ingin tahu apakah dia pria yang terhormat atau berbahaya. Yuri lalu berjalan seorang diri dan sampai di depan sebuah rumah. Di sana lah ia melihat tuan Oya datang menemui anak buahnya. Dan saat tuan Oya melihatnya ia pun mengangkat tasnya dan menunjukkannya padanya.
Tuan Oya mengajak Yuri masuk. Anak buah tuan Oya datang membawa banyak hadiah, di antaranya ada sepatu. Yuri merasa nggak bisa menerimanya dan mengatakan kalo ia hanya ingin mengembalikan mantelnya. Tuan Oya mengiyakan. Itu bukan untuk berterima kasih tapi ia yang memintanya. Tuan Oya bilang ia menyukai Yuri yang sangat berani membela temannya. Ia suka pada keberaniannya.
Yuri merasa kalo ia nggak bisa terus di sana dan mau pergi. Tapi tuan Oya malah menahannya dengan memeluknya. Ia nggak ingin Yuri terburu-buru pergi. Yuri makin takut dan mendorong Tuan Oya. Ia meminta maaf. ia terkejut karena tiba-tiba dipeluk. Tuan Oya paham kalo Yuri takut padanya yang seorang yakuza. Ia tersenyum dan mengatakan akan mengantarnya pulang.
Di depan Tuan Oya menatap Yuri lalu mencium keningnya. Ia lalu berbisik kalo lain kali ia akan mencium Yuri sampai rahimnya sakit. Yuri jadi takut dengarnya dan itu malah membuatnya tampak cantik di mata Tuan Oya. Mendadak terdengar suara letusan. Tuan Oya tertembak. Darahnya bahkan sampai mengenai wajah Yuri. Meski begitu tuan Oya masih sempat nyuruh Yuri masuk ke mobil sampai akhirnya ia dan anak buahnya mencari siapa pelaku penembakan terhadapnya.
Sejak saat itu Yuri terus merasa nggak tenang. Suara tembakan itu terus terngiang di telinganya. Ia merasa tuan Oya selalu menjadi sasaran seseorang. Tiba-tiba Tuan Oya menelpon dan bilang ingin bertemu dengannya. Dan tanpa sadar Yuri langsung mengiyakan.
Yuri datang dan menemui Tuan Oya. Ia meminta maaf dan mengaku belum siap. Tapi ia ingin bertemu dengannya. Tuan Oya nggak mempermasalahkan. Ia nggak akan memaksanya. Yuri bebas pergi kapan pun ia mau. Tapi untuk pertemuan kali ini saja. Tuan Oya mendekat dan mencium Yuri. Yuri melepaskan diri. Ia merasa kalo tubuhnya aneh dan ia merasa takut. Tuan Oya kembali menciumnya. S*ks mungkin yang terakhir. Dan ia mengajak Yuri untuk melakukan sesuatu yang g*la.
Mereka lalu ada di tempat yang penuh dengan bunga sakura. Mereka akan melakukannya. Dan saat Tuan Oya membuka bajunya, Yuri terdiam melihat tatonya. Tuan Oya pikir Yuri nggak menyukainya dan berniat pergi. Ia pun dengan rela hati membiarkannya pergi. Yuri membantah. Ia justru merasa kalo tatonya indah dan membuatnya terpesona. Ia belum siap menjadi pacarnya tapi ia masih ingin bersamanya. Dan mereka pun melanjutkannya.
Mendadak ada yang mengirim pesan. Yuri harus kembali ke dunianya meski ia masih ingin ada di sana. Tuan Oya memanggil anak buahnya dan memintanya untuk mengantar Yuri sampai rumah. Dan sebelum Yuri meninggalkan ruangannya, Tuan oya berpesan:
"Kalo aku masih hidup aku akan menghubungimu lagi."
Yuri bertanya apa mereka bisa ketemu lagi? Tuan Oya nggak menjawabnya. ia hanya tersenyum. Dan sejak itu Tuan Oya nggak pernah menghubunginya lagi. Setiap hari Yuri hanya menatap ponselnya. Ia bahkan nggak menyahut saat temannya memanggil. Setiap hari ia hanya bisa menunggu, menunggu dan menunggu. Sampai pada pagi itu Yuri melihat berita tentang penembakan yang dialami grup Oya. Hal itu membuat Yuri menjadi sangat khawatir. Ia menelpon Tuan Oya tapi nggak dijawab. Ia pun menguatkan diri dan pergi kuliah.
Di jalan Yuri semakin lemas. Ia takut Tuan Oya meninggal. Kakinya bahkan nggak bisa digerakkan. Dan mendadak ponselnya bunyi. Mobil Tuan Oya datang dan ia keluar dari sana. Ia merasa lega bisa bertemu dengan Yuri. Ia merindukan Yuri. Yuri nangis. Ia menjatuhkan tas dan ponselnya kemudian berlari ke arah Tuan Oya dan menghambur dalam pelukannya. Ia siap menjadi pacarnya.
Tuan Oya melepaskan pelukannya dan menatap Yuri. Ia mengangkat tangan Yuri dan memberitahu kalo ia adalah orang yang berkeinginan kuat. Setelah mendapatkannya ia nggak akan pernah melepaskannya. Ia lalu kembali memeluk Yuri dan tersenyum.
Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊