Sinopsis Time Teaches Me to Love Episode 19 Part 1

Anysti
0


All content from iQiyi


Ringkas drama sebelumnya


Liang menarik Jing Jing dan membawanya pergi dari pesta. Fang dan yang lain menghampiri Lin Lu dan Lian Sen.

Lin Lu mengatakan kalo itu adalah masalah mereka bertiga. Ia lalu pergi menyusul temannya. Fang bertanya pada Lian Sen apa dia akan membiarkan Lin Lu pergi sendiri?

Lian Sen mengaku nggak yakin tapi menurutnya Lin Lu harus menghadapi masalah itu sendiri.


Liang menarik Jing Jing sampai luar. Jing Jing menarik tangannya. Dia marah pada Liang. Dikiranya dia nggak akan datang kalo Liang nggak ngajak? Apa Liang pernah measa tulus padanya?

Lin Lu datang dan mau memberikan penjelasan ke Jing Jing. Jing Jing meremehkan. Emangnya apa yang Lin Lu mau jelasin ke dia? Sekarang dia hanya ingin dengar penjelasan dari Liang.

Bukannya Liang bilang kalo Knight series terinspirasi dari dia? Beraninya Liang bohong. Jing Jing tahu kalo Liang menerimanya agar kedoknya nggak terbongkar. Biar Xiaolu merasa nyaman dan Liang bisa mengejarnya lagi.



Liang mengatakan kalo itu nggak bener. Ia melarang Jing Jing untuk menyemburkan darah disana. Jing Jing menyinggung kenapa Liang membohonginya? Bilang pestanya dibatalkan segala. Tahunya enggak dan Liang malah datang sama Lin Lu.

Lin Lu mengatakan kalo Liang mengajaknya karena Jing Jing nggak bisa datang. Jing Jing tersenyum mengejek. Lin Lu kurang naif apa, ya? Apa Lin Lu pikir Liang sesederhana dan sebaik itu? Jing Jing memberitahu kalo masih ada banyak hal kotor lagi yang Lin Lu belum tahu.

Liang marah dan menyuruh Jing Jing untuk diam. Apa Jing Jing mengenalnya dengan baik? Kalo Jing Jing menyukainya nggak gini caranya. Jing Jing nggak bilang apa-apa.


Liang melanjutkan kalo dari kecil sampai besar orang selalu melemparkan air kotor ke wajahnya tapi nggak ada yang seburuk Jing Jing lakukan sekarang. Dan lagi kenapa Jing Jing melakukannya? Apa dia teman yang baik? Beraninya melakukannya dan mengatasnamakan pertemanan? Pura-pura jadi orang yang nggak salah antara dia dan Lin Lu.

Lin Lu merasa kalo apa yang Liang katakan nggak benar. Dia mengingatkan kalo dia selalu berteman dengan Jing Jing. Ia merasa kalo Liang nggak seperti orang yang ia kenal sebelumnya. Liang malah melimpahkan semua kesalahan ke Jing Jing.

Liang mengatakan kalo itu nggak seperti Lin Lu pikirin? Ia melarang Lin Lu buat percaya sama Jing Jing. Lin Lu memotong kalo Liang hanya akan membuatnya makin kecewa kalo ngomong terus. Ia merasa kalo mereka semua harus tenang. Apa Liang nggak merasa malu?



Lin Lu menarik tangan Jing Jing dan mau mengajaknya pergi. Jing Jing menarik tangannya dan melarang Lin Lu pura-pura baik padanya hanya untuk mendapatkan simpati darinya. Ia menanyakan kemana sebenarnya hati Lin Lu akan pergi? Ia saja masih belum bisa milih antara Shi Lian Sen dan Liang Zhi. Lin Lu sangat pintar dan nggak seperti orang yang ia lihat sebelumnya.

Liang menarik Jing Jing dan memintanya untuk menyalahkannya saja. Jangan bawa-bawa Lin Lu. Jing Jing jadi makin kesal karena Liang masih saja ingin melindungi Lin Lu. Ia mengingatkan kalo orang yang ingin Liang lindungi itu pacarnya orang.

Lian Sen tiba-tiba datang. Dia nggak tahu mereka mau bicara sampai kapan. Tapi ia akan membawa pacarnya pulang karena sudah malam. Ia lalu menarik tangan Lin Lu dan membawanya pergi.



Sampai rumah Lin Lu minum banyak. Dia teringat kenangannya bersama Jing Jing dan Liang dulu. Ia menceritakan pada Lian Sen yang duduk di sebelahnya kalo mereka bertiga selalu berangkat sekolah bareng saat masih kecil. Dia tinggal sama mereka sampai ia lulus sekolah. Dan mereka sudah bersama selama 16 tahun dan sepakat kalo 16 tahun berikutnya akan tetap bersama dan 16 tahun berikutnya lagi.

Lian Sen nampak prihatin mendengarkannya. Lin Lu lalu melanjutkan kalo Jing Jing janji akan jadi bintang besar kedepannya dan dirinya akan jadi penata rias pribadinya.


Lin Lu cerita sambil tertawa tapi matanya menangis. Lian Sen nggak tega lihatnya. Dia nengambil jasnya dan memakaikannya ke Lin Lu. Hal itu malah membuatnya makin sedih.

Lian Sen mengambil tissue dan memberikannya ke Lin Lu. Ia memberitahu kalo di dunia ini nggak ada yang abadi. Jadi Lin Lu nggak usah memaksakan diri.

Lin Lu menerima tissue itu dan bertanya apa orang kayak Lian Sen pernah mengalami apa yang ia rasakan? Apa Lian Sen tahu gimana rasanya sedih?



Lian Sen malah balik nanya. Apa Lin Lu mengenalnya? Gimana bisa Lin Lu tahu kalo dia belum pernah mengalaminya? Lian Sen meminum minumannya dan bercerita kalo sejak umur 5 tahun dia dikirim ke luar negeri dan hidup sendiri. Keluarga dan teman adalah sebufh kemewahan baginya.

Lin Lu tersenyum, ngapain Lian Sen menceriyakannya? Dia bangkit dan nggak mau dengar lagi. Tubuh Lin Lu oleng. Lian Sen buru-buru bangkit dan menahannya. Lin Lu mabuk. Dia akan mengantarnya istirahat.

Lin Lu menolak. Dia menanyakan apa yang dikatakan Alan tadi? Pilihan apa?


Lian Sen nampak berat menjawabnya. Itu adalah pilihan Lin Lu. Itu menentukan pilihan Group Runyan.

Lin Lu nampak syok. Dia berterima kasih pada Lian Sen. Jadi apa gara-gara permintaan Alan tadi Lian Sen mengajaknya berdansa?



Lian Sen nggak menjawab dan Lin Lu menganggap kalo semuanya benar. Dalam hati Lian Sen sama sekali nggak peduli denga perasaan pasangannya dan perasaan orang lain itu nggak penting?

Lian Sen menyangkal. Lin Lu menuntut, lalu apa? Lian Sen nggak bisa menjawabnya. Lin Lu kesal lalu pergi ke kamarnya.

Ringkas drama selanjutnya

Bersambung...


Posting Komentar

0Komentar

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊

Posting Komentar (0)