Postingan Terbaru

Sabtu, 07 Januari 2023

Sinopsis Kupu-kupu Malam Episode 7B

All contet from WeTV




Ringkas drama sebelumnya


Raffi memeluk Laura dan meyakinkan kalo ia akan menghadapinya bersamanya. Dan memang kadang pergi itu lebih mudah dari pada bertahan. Laura mengangguk mengiyakan. Keduanya mendekat dan mau berciuman tapi Melina dan yang lain lalu datang. Melina memeluk Laura dan mengeluhkan dirinya yang seperti ini. Laura meminta maaf dan memberitahu kalo ia sedang ada masalah sehingga sempat ragu untuk kembali ke Jakarta. Melina memberitahu kalo mereka ada untuknya sehingga ia nggak perlu memendamnya sendiri. Dan saat Melina menanyakan yang terjadi, Laura nggak bisa menjawabnya. Raffi lalu mengatakan kalo Laura nggak perlu memaksakan diri untuk cerita. Melina sendiri nggak memaksanya kalo emang nggak bisa cerita. 



Dalam perjalanan Laura menatap Raffi dan berterima kasih. Raffi memberitahu kalo terkadang mereka nggak perlu menceritakan rahasia mereka. Dan biar ia aja yang menyimpan rahasianya. Raffi menggenggam tangan Laura dan menyampaikan kalo ia ingin pindah ke bali dan memulai hidup baru di sana. Mereka juga bisa mengelola yayasan. Laura sangat tertarik akan apa yang Raffi sampaikan. Laura sendiri juga terpikir untuk membuat yayasan guna membantu wanita-wanita seperti dirinya yang membutuhkan dukungan untuk mendapatkan kesempatan kedua. Raffi sangat menyambut baik ide Laura tersebut. Kenapa enggak?




Laura kembali ke mess padahal Raffi sudah menawarkan untuk menyewakan apartemen untuknya tapi Laura menolak. Ia juga minta Laura untuk kembali mengganti sim card-nya. Karena kalo ia nggak bisa mengirim pesan atau menelpon Laura maka ia akan berpikir kalo Laura dalam bahaya. Ia meminta Laura untuk nggak meninggalkannya lagi atau lari darinya. Laura menjanjikan kalo ia nggak akan meninggalkan Raffi lagi. Janji. 




Sebastian, temannya pak Arif ke rumah untuk memberikan paspornya Laura tapi Laura sudah nggak ada. Ia lalu menelpon pak Arif dan memberitahunya tentang hal itu. Pak Arif menyuruhnya untuk membakar paspor itu atau membuangnya. Ia sudah nggak peduli. Pak Arif lalu pergi setelah pamitan sama bu Shanti. 


Raffi berkirim pesan dengan Laura. Ia lalu mengemasi barang-barangnya dan bersiap untuk berangkat kerja. Mamanya datang dan memprotes Raffi yang sudah lupa menciumnya sebelum berangkat bekerja. Raffi memeluk dan mencium mamanya. Ia menenangkan kalo ia masih anak laki-lakinya. Mama merasa kalo Raffi belakangan seperti menjauh tapi Raffi membantahnya. 



Di kantor Gerry mengeluhkan Raffi yang belum juga tiba. Susah deh punya bos bucin. Farid menunjukkan kalo yang ngomong juga. Gerry lalu menyampaikan rasa penasarannya kenapa Laura nggak diterima di keluarganya Raffi dan menanyakannya ke Melina. Melina sendiri pernah ngomong ke mamanya Raffi tapi kayaknya mamanya Raffi nggak mau memberitahunya. Farid menyudahi dan menyarankan agar mereka nggak terlalu mengurusi dan hanya membantu saat Raffi meminta aja. 


Gerry lalu mengajak Melina untuk nonton. Ada film bagus di mall sebelah. Melina malah mengajak Farid sehingga Gerry bilang kalo Farid nggak akan suka karena itu film horor. Lah padahal Farid sukanya film aktion. Melina yang juga suka film aktion jadinya malah menonton berdua sama Farid. 



Raffi ke mess untuk menemui Laura dan membawakannya bunga. Laura mencium bunganya dan membuat Raffi menjadi iri. Laura paham dan kemudian memeluk yang ngasih. Setelahnya Laura mengantar Rafi yang mau ke kantor. Di depan ternyata mereka diawasi sama mamanya Raffi. 







Bu Shanti dan pak Arif datang ke sebuah pesta teman mereka dan dikenalkan dengan anak mereka yang bernama Zahra. Mereka menyayangkan Raffi yang nggak bisa ikut. Bu Shanti beralasan kalo Raffi sedang sibuk. Sementara itu Raffi malah sedang makan malam romantis dengan Laura. Ia memberinya sebuah kalung untuk menggantikan kalung kupu-kupu yang ia berikan sebelumnya. Laura sebenarnya nggak mau menerimanya. Ia masih menyimpan kalungnya yang sebelumnya dan nggak menginginkan apapun lagi dari Raffi. Kecuali hatinya. Raffi memakaikannya lalu mengajaknya berdansa. Dan mereka pun berciuman. 


Kembali ke tempat pesta, para ibu membicarakan pak Arif yang kabarnya suka jajan di luar. Kasihan bu Shanti. Tapi saat mereka datang, Para ibu yang tadi bergosip berpura-pura memuji keharmonisan bu Shanti dan juga pak Arif. 


Di mobil Pak Arif berusaha menggenggam tangan bu Shanti tapi bu Shanti malah menarik diri. Setelah sampai di rumah Pak Arif juga mengajak Bu Shanti untuk bicara tapi Bu Shanti malah mengabaikannya dan nyuruh sopir untuk mengantarnya ke penthouse. 



Raffi dan Laura berkirim pesan. Lah Raffi lupa ngabarin kalo ia sudah sampai rumah. Selain itu Melina juga mengajaknya untuk ngopi sepulang kerja. 


Bu Shanti menemui Laura di mess. Mereka lalu bicara di sebuah kafe. Bu Shanti yang sudah tahu siapa Laura sebenarnya mengatakan nggak akan membencinya. Ia tahu kalo semua yang Laura lakukan itu demi adiknya. Selanjutnya bu Shanti membicarakan hubungan Laura dan juga Raffi. Ia mungkin bisa menerima Laura dengan masa lalunya seperti itu asalkan Raffi bahagia. Tapi faktanya Laura sudah melakukannya dengan suaminya dan ia sama sekali nggak bisa menerimanya. Ia yakin kalo Laura ada di posisinya ia juga akan melakukannya. Karena itulah ia meminta Laura untuk pergi dari hidup Raffi. Laura nggak bisa berkata-kata dan hanya bisa nangis. 





Teringat saat Laura melakukannya untuk pertama kalinya. Ia menangis. Raffi membuyarkan lamunannya dengan memanggil namanya. Laura mengaku nggak papa. Ia mau membicarakan hubungan mereka tapi nggak jadi. Bu Shanti menelpon. Laura memberi kode agar Raffi nggak memberitahu mamanya kalo sedang bersamanya. Bu Shanti minta dijemput tapi Raffi masih ingin bersama dengan Laura. Laura melarang dan nyuruh Raffi untuk pergi. Orang tua nomor satu. 


Dalam perjalanan Raffi yang merasa ada yang aneh dengan Laura menelpon papanya karena berpikir kalo papanya melakukan sesuatu pada Laura. Pak Arif membantah dan mengatakan kalo Laura di mana aja ia nggak tahu. Raffi menekankan kalo ia nggak akan tinggal diam kalo papanya melakukan sesuatu pada Laura. Ia akan pergi. Sebastian menanyakan apa yang akan Pak Arif lakukan selanjutnya. Pak Arif dengan santainya hanya akan menikmati pertunjukan. Dan saat temannya menanyakan apa yang akan dilakukannya kalo Bu Shanti meminta cerai, dengan sangat percaya diri pak Arif mengatakan kalo itu nggak akan terjadi. Bu Shanti adalah orang yang selalu mementingkan image. Nggak akan ada Ratu tanpa adanya Raja. 



Raffi menemui mamanya yang sedang bersama temannya. Rupanya mamanya berniat untuk menjodohkannya dengan Zahra. Raffi yang nggak ingin itu terjadi mengatakan kalo ia sudah punya pacar. Karena itu lah keduanya sempat berdebat saat dalam perjalanan pulang. Bu Shanti berpikir kalo Raffi sudah mempermalukannya. Dikiranya semua masalah akan baik-baik saja kalo ia tetap bersama dengan Laura? Raffi sendiri hanya ingin bertanggung jawab dengan keputusan yang sudah ia ambil. Ia malah mempertanyakan mamanya yang sebelumnya bilang akan mendukungnya. 





Bu Shanti kembali menemui Laura di mess dan mengeluhkan ia yang masih belum pergi dari Raffi. Laura meminta maaf dan mengaku belum ada kesempatan untuk ngomong sama Raffi. Raffi lalu datang dan menekankan kalo Laura nggak akan kemana-mana. Sudah cukup ia mengejarnya selama ini. Laura mengatakan kalo ia nggak keberatan untuk pergi. Raffi tahu kalo itu nggak akan mudah bagi mama. Ia mungkin perlu waktu untuk bisa menerima Laura. Setahun, dua tahun? Tapi ia nggak bisa menunggu selama itu. Ia nggak bisa. Bu Shanti menghormati keputusan Raffi. Ia lalu memberitahu konsekuensi dari pilihannya kalo ia akan kehilangan semuanya. Keluarga dan termasuk bisnisnya. 


Raffi paham. Ia tahu kalo yayasannya bisa berjalan karena bantuan dari mama. Ia siap untuk kehilangan semuanya. Mama nangis. Ia mendekat ke Raffi dan mengungkapkan betapa ia mencintai Raffi. Raffi mengiyakan dan ia mencintai mama lebih dari itu. Bu Shanti lalu pergi. Laura nangis. Raffi mendekat dan menenggelamkannya dalam pelukannya. 



Bu Shanti makan dengan Pak Arif di rumah. Sebelum mulai makan bu Shanti memberikan sebuah berkas pada pak Arif dan memintanya untuk menandatanganinya. Apa ini? Tanya pak Arif.


Ringkas drama selanjutnya


Bersambung...

Chingu, silakan berkomentar sesuai konten dengan kata-kata yang sopan dan jangan spam, ya😊😊😊